Anda di halaman 1dari 5

Waktu Henti Obat

Waktu henti obat (withdrawal times) merupakan kurun waktu dari saat pemberian obat
terakhir hingga ternak boleh dipotong atau produknya dapat dikonsumsi. Waktu henti
antibiotik berbeda-beda tergantung jenis antibiotiknya. Proses eliminasi antibiotik ini
membutuhkan baktu tertentu, dalam periode eliminasi ini sebaliknya produk ternak seperti
daging dan susu jangan dikonsumsi terlebih dahulu, jika dikonsumsi maka produk peternakan
tersebut akan mengandung residu.

Residu

Residu antibiotik adalah senyawa asal dan/atau metabolitnya yang terdapat dalam jaringan
produk hewani dan termasuk residu hasil uraian lainnya dari antibiotik tersebut,  sehingga
residu dalam bahan makanan (terutama jaringan ternak untuk konsumsi) meliputi senyawa
asal yang tidak berubah (non-altered parent drug), metabolit dan/atau konjugat lainnya.
Residu ini dapat ditemukan di daging, telur, susu, dan produk peternakan lainnya. Residu
yang terkandung dalam produk peternakan bisa berupa antibiotik murni atau hasil pemecahan
antibiotik itu sendiri.

a. Faktor Keberadaan Residu


1) Tidak diperhatikannya waktu henti obat
2) Penggunaan antibiotik melebihi dosis dan tidak dibawah pengawasan dokter
hewan
3) Kurangnya pengetahuan akan dampak kesehatan akibat mengkonsumsi produk
yang mengandung residu
4) Tidak ada penyuluhan pada penggunaan antibiotik yang baik dan benar
5) Tipe dari peternakan ada yang intensif atau ekstensif
b. Dampak dari Residu
1) Aspek toksikologis, bersifat racun thdp ginjal, hati dan pusat hemopoietika
2) Aspek Mikrobiologis, bersifat mengganggu flora normal pada sal. Pencernaan
sehingga mengganggu proses metabolisme
3) Aspek imunopatologis, dapat menjadi faktor pemicu reaksi alergi dari ringan
sampai berat
4) Menimbulkan gangguan pada sistem saraf dan kerusakan jaringan
Waktu henti obat antibiotik

Antibiotic Brand Name Approval Dosage Route Frequency Withdrawal Time

Meat Milk

Ceftiofur Naxcel Approved 0,5-1 mg/lb IM Once a day 0 days 0 days

Neomycin Biosol Approved 5 mg/lb PO Twice a day 3 days NA

Amoxicillin Amixi-inject Extra-label 5 mg/lb SQ Once a day 26 days 120 hrs

Ampicillin Polyflex Extra-label 5 mg/lb SQ Once a day 10 days 72 hrs


Extra-label
Benzathine Pen G Pen BP-48 20.000IU/lb SQ Every 48 hours 30 days NA
Extra-label
Erytromycin Erythro-200 1 mg/lb SQ Once a day 5 days 96 hrs
Extra-label
Florfenicol Nuflor 9 mg/lb IM Every 48 hours 28 days 120 hrs
Extra-label
Oxytetracycline LA-200 9 mg/lb SQ Every 48 hours 29 days 1144 hrs
Extra-label
Procaine Pen G Crysticillin 10,000-20,000 IU/lb SQ Once a day 16-21 days 120 hrs
25 mg/lb Day 1
Sulfadimethoxine Albon Extra-label IP Once a day 12 days 5 days
12,5 mg/lb Day 2-5

Cara Waktu henti


Jenis Hewan
Pemakaian (hari)
Ampisilin Ayam Injeksi 5
Sapi Injeksi 6
Amprolium Sapi Oral 1
Dihidristreptomisin Babi Injeksi 30
Sapi Injeksi 30
Erithromisin Babi Injeksi 7
Sapi Injeksi 14
Furazolidin Ayam Oral 5
Babi Oral 5
Karbadoks Babi Oral 70
Khlortetrasiklin ayam Injeksi 15
Monensin ayam Oral 3
Nitrofurazon ayam Oral 5
Babi Oral 5
Penisilin G ayam Injeksi 5
Babi Injeksi 5
Oksitetrasiklin Ayam Injeksi 15
Penisilin Babi Injeksi
30
Streptomisin
Sapi Injeksi 30
Preparat sulfonamida Sapi Oral 7-15
Tetrasiklin Sapi Oral 5
Thiobendazol Sapi Oral 3
Tilosina Babi Oral 2
Streptomisin Ayam Oral 4
Sapi Oral 2

Sumber : Anonim 1995, Herni, 1995, Mustamin, 1995


Contoh Obat Bentuk Sediaan Cair

1. Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia terlarut, misal
terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang
saling bercampur (FI III, hal. 32).
Contoh
a. KETAMINE 10% Inj Kepro BV, Belanda/Elang Sakti Abdinusa
1) Bentuk sediaan cairan injeksi Komposisi setiap ml larutan mengandung
Ketamin HCI 100 mg
2) Indikasi Anastetika umum pada anjing dan kucing
3) Kontra Indikasi Dekompensasi jantung, perasi intrakranial, defesiensi hati dan
ginjal. glaucoma
4) Dosis dan Cara Pemakaian

Anjing 0,05-0,15 ml/kg bb secara im, atau 0,01-0,1 mg/kg bb secara iv terapi
kombinasi pada Anjing: 0,06-0,1 ml/kg bb secara im: dosis yang dianjurkan
untuk Xylazine 1-2 mg/ kg bb secara im dan dosis yang dianjurkan untuk
Atropin 0,05-0,01 mg/kg bb secara im, terapi kombinasi pada

Kucing: 0,08 0.2 ml/kg bb secara im: dosis yang dianjurkan untuk Xylazine 1-
2 mg/kg bb secara im dan dosis yang dianjurkan untuk Atropin 0,05-0,1 mg/kg
bb secara subkutan Kemasan Botol 10 ml dan 50 ml Deptan RI No. I.
04032739 PKC. Obat Keras.

b. ANTISEP Medion Bentuk sediaan larutan


1) Komposisi Iodium 5%. Kalium iodide 10 %. Dapar B secukupnya
2) Indikasi
Unggas: Cacar, luka dan infeksi kulit dan membasmi kuman penyakit yang
mudah menyebar di kendang.
Sapi: Membilas ambing sebelum diperah dan pencelupan ambing sesudah
diperah
3) Dosis dan Cara Pemakaian
Unggas: Dioleskan pada pengobatan cacar, luka dan infeksi kulit lain. 1
sendok teh (3 ml) tiap 2 liter air minum untuk mencegah: Korisa pada
peralihan musim. Penularan penyakit ke ayam yang sehat dalam satu kandang.
Membunuh kuman-12
2. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fasa cair (FI IV, hal. 17).
Contoh obat:
MECTISAN Sanbe Farma
a. Bentuk sediaan : Cairan
b. Komposisi : Tiap ml mengandung Ivermectin 10 mg.
c. Indikasi : Memberantas infestasi cacing gilig/nematoda dan ektoparasit
pada sapi, domba, kambing, babi dan anjing.
d. Peringatan : Tidak boleh diberikan pada hewan bunting dan sapi laktasi.
Pemotongan hewan dapat dilakukan 21 hari setelah pemberian
obat dihentikan.
e. Dosis : Sapi 2 ml / 100 kg BB. ; Domba, kambing 1 ml / 50 kg BB.
Babi 1 ml/ 33 kg BB. Anjing 0,05-1,0 ml / 10 kg BB.
f. Kemasan : 20 ml, 50 ml, 100 ml. Deptan RI No. D 02102489 PKC Obat
keras.
3. Emulsi adalah sistem dua fase yang slaah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang
lain dalam bentuk tetesan kecil (FI IV, hal.6).
Contoh obat

SEPTIVAK Vaksindo Satwa Nusantara

a. Bentuk Sediaan : Emulsi Minyak


b. Komposisi :Mengandung kuman Pasteurella multocida inaktif strain Katha
yang dikembang biakkan dalam media cair.
c. Indikasi :Untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit SE pada
sapi,
kerbau dan babi.
d. Dosis : Penyuntikkan IM. Dosis sapi,kerbau dan babi masing-masing
3 ml.
e. Kemasan : Botol 240 ml (@80 dosis ) Deptan RI No. D. 0002737 VKC
Obat Keras
4. Aerosol
a. Frontline spray : Suatu sediaan antiektoparasit berisi Fipronil 0,25 gram setiap
100 ml larutan obat dalam wadah plolyvinil keras.
b. Iliadin spray :Berisi Oxymetazoline HCL, dan berkhasiat sebagai
decongestant
c. Gusanex : Suatu aerosol antiparasit dengan system propelent
d. Kenacort spray : Suatu antiinflamatory spray berisi Triamcinolone
e. Chlor ethyl : Suatu anestesi lokal yang mudah menguap keperluan terapi
topical
f. Afrin nasal spray : Suatu sediaan nasal berkhasiat sebagai decongestant

Anda mungkin juga menyukai