Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelimpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok kami dengan baik. Adapun tema
dari makalah kami adalah “Pelayanan Kontrasepsi dan KB dimasyarakat”.

Pada kesempatan ini kami berterimakasih yang sebesarbesarnya kepada dosen matakuliah
Kebidanan Komunitas yang terlah memberikan tugas kepada kami, kami juga berterima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna,oleh karena itu kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam pembuatan makalah ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kami
menhgarapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Samarinda, 25 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................................

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................

C. Tujuan...........................................................................................................................

1. Tujuan Umum ....................................................................................................

2. Tujuan Khusus ...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ...........................................................................................................
B. Tujuan Program KB ..............................................................................................
C. Kelemahan dan kekurangan KB ..........................................................................
D. Kontrasepsi .........................................................................................................
a. Pengertian Kontrasepsi ................................................................................
b. Macam-macam kontrasepsi ........................................................................

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ........................................................................................................
b. Saran .................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi mulai disadarioleh banyak pihak dapat
menjadi masalah bear dihadapi dunia, terutama dinegara yang berkembang. Akibatnya
angka kelahiran meningkat, sebaliknya angka kematian menurutn disertai dengan usia
harapan hidup panjang. Kecenderungan jumlah yang lahir tidak lagi seimbang dengan
jumlah yang mati. Petumbuhan ekonomi tetap lamban karena berbagai faktor yang ikut
mempengaruhi baik bersifat lokal, nasional maupun global. Belum lagi akibat iklim atau
bencana alam yang tidak mudah diprediksi oleh kemampuan manusia.
Salah satu upaya pertumbuhn penduduk yang sangat kita kenal adalah Program
Keluarga Berencana (KB). Program Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu pelayanan
kesehatan preventif yang utama bagi wanita. keluarga Berencana menurut WHO (world
Health Organization) adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur jarak kelahiran, dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga. Tujuan program KB adalah membentuk
keluarga kecil sesuai denga kekuatan sosial ekonomi (Rismawati, 2012).
Penggunaan kontrasepsi merupakan tanggung jawab bersama antara pria dan wanita
sebagai pasangan suami istri,program keluarga berencana dapat menggunakan metode
kontrasepsi hormonal atau nonhormonal. Metode kontrasepsi yang akan dipilih sesuai
dengan kebutuhan serta kinginan bersama.
Semakin luas wilayah dan jangkauan program Keluarga Berencana dan semakin
meningkat kesadaran masyarakat untuk melakukan program Keluarga Berencana dan
semakin meningkat kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program Keluarga
Berencana semakin mendesak pula kebutuhan sarana pelayanan yang cukup, baik
kuantitas maupun kualitas serta mudah dijangkau.
Keberhasilan dari program Keluarga Berencana untuk mengajak pasangan usia subur
untuk menggunakan alat/obat kontrasepsi harus diiringi dengan peningkatan pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat. Namun tidak dapat dipungkiri bila pelayanan yang
diberikan khususnya dari sektor publik masih banyak kendala dan hambatan sehingga
menimbulkan ketidakpuasan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Keluarga Berencana?
2. Apa saja tujuan dari KB?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan Program KB?
4. Apa definisi kontrasepsi dan jenis-jenisnya?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pelayanan kontrasepsi dan pelayanan KB di masyarakat membantu keberhasilan dari
program Keluarga Berencana untuk mengajak pasangan suami istri untuk
menggunakan alat/obat kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
sepasang suami istri.

2. Tujuan Khusus
1. Mampu mengetahui dan memahami pengertian Keluarga Berencana (KB)
2. Mampu mengetahui dan memahami tujuan dari KB
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Program KB
4. Mengetahui dan memahami Definisi kontrasepsi dan jenis-jenis kontrasepsi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Keluarga Berencana menurut UU No.10 tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembiaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Sasaran utama dari pelayanan KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS).
Pelayanan KB diberikan diberbagai unit pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah
ataupun swasta dari tingkat desa maupun tingkat kota dengan kompetensi yang sangat
bervariasi. Pemberi layanan KB antara lain adalah Rumah Sakit, Puskesmas, Dokter
Praktek Swasta, dan Klinik Mandiri Bidan atau bidan desa. Jenis alat atau obat
kontrasepsi yang digunakan anatar lain suntik, kondom, pil, IUD, impant, vasektomi, dan
tubektomi. Untuk pelayanan KB dengan jenis kondom dapat diperoleh langsung dari
toko obat, pos pelayanan KB atau kader desa.
Kontrasepsi suntik KB sering dilakukan oleh bidan atau dokter sedangkan kontrasepsi
jenis IUD, implant, dan vasektomi atau tubektomi harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang sudah terlatih dan berkompeten.

B. Tujuan Program KB
Tujuan dilakukan program KB yaitu intuk membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak
agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya (Sulistyawati, 2013).
Tujuan program KB lainnya yaitu untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna,
untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan kebijakan yang dikategorikan dalam tiga
fase (menjarangkan, menunda, menghentikan) maksud dari kebijakan tersebut yaitu
untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran
yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua. Sedangkan tujuan KB secara filosofi
adalah mwnigkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang
sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk
Indonesia, terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu
dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selanjutnya untuk mendukung pelaksanaan
kebijakan tersebut semakin di mantapkan usaha usaha operasional dalam bentuk
pemerataan pelayana KB, peningkatan kualitas pe;ayanan dan tenaga kerja

C. Kelebihan dan Kekurangan KB


a. Kelebihan KB
Dampak positif KB adalah membentuk keluarga kecil sejahtera sesuai dengan kondisi
ekonomi keluarga tersebut, mengurangi angka kematian ibu dan bayi akibat usia
hamil terlalu muda atau terlalu tua atau akibat penyakit sistem reproduksi. Selain
memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat,
KB juga dapat membantu remaja mengambil keputusan untuk memilih kehidupan
yang lebih baik dengan merencanakan proses reproduksinya.
b. Kekurangan KB
Program KB ini dirasa dianggap kurang memadai karena tidak semua posyandu di
pedesaan dibekali dengan infrastruktur dan keahlian pemeriksaan KB ditambah lagi
dengan kurangnya presentasi tentang pengetahuan KB di masyarakat pedesaan,
sehingga kebanyakan masyarakat Indonesia yang berdomisili di pedesaan masih
kurang pengetahuan tentang Program KB dan manfaatnya.

D. Kontrasepsi
a. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (Konsepsi) atau
pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho
dan Utama, 2014). Memilih metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang
memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. Aman atau tidak berbahaya
2. Dapat di andalkan
3. Sederhana
4. Dapat diterima olehh orang banyak.

b. Macam-macam kontrasepsi
1. Kontrasepsi sederhana, terdiri dari dua metode yaitu tanpa alat dan dengan alat.
Metode kontrasepsi dengan alat meliputi; Amenorhoe Laktasi (MAL), Metode
kalender, Metode lendir serviks, metode suhu basa basa, metode senggama
terputus dan metode yang menggunakan alat antaralain kondom, diafragma dan
spermiida.
2. Kontrasepsi Hormonal, pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi
(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan hanya
progesteron saja. Kontrasepsi kombinasi meliputi: pil dan suntikan. Sedangkan
metode kontrasepsi hormonal yang berisi progesteron terdapat pada pil,
suntikan dan impaln
3. Metode kontrasepsi Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), metode ini dibagi
menjadi 2 pula yaitu yang mmengandung hormon sintetik (sintetik progesteron)
dan yang tidak mengandung hormon. AKDR yang mengandung hormon
Progesterone atau Leunorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan daya kerja 1
tahun, LNG-20 mengandung Leuonorgestrel.
4. Metode kontrasepsi Mantap
Terdapat 2 macam yaitu Metode Operatif Wanit (MOW) dan Metode Operatif
Pria (MOP). MOW seing dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini
memotong atau mengikat saluran tuba falopi sehingga mencegah pertemuan
antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal sebagai vasektomi
dengan arti memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan
sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga Berencana adalah suatu usaha untuk merencanakan jumlah anak dan menjaga
jarak kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Tujuan dari Keluarga Berencana adalah mengurangi angka kematian ibu dan angka
kematian bayi akibat hamil di usia terlalu muda atau hamil di usia terlalu tua atau akibat
penyakit sistem reproduksi.

B. Saran
Masyarakat terutama masyarakat pedesaan sebaiknya mencari informasi yang benar
dan akurat tentang hal-hal yang berkaitan dengan alat kontrasepsi termasuk efek
samping dari penggunaannya kepada tenaga kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Sulisyawati. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta; Salemba Medika
Irianto, Koes. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung; Alfabeta
Widyastii. 2016. Keluarga bBerncana melalui http://eprints.ums.ac.id.41819/04.BAB.pdf
Nim Allia. 2016. Latar Belakang Keluarga Berencana. Melalui
http://repository.utu.ac.id/989/1/BAB%201_pdf

Anda mungkin juga menyukai