Anda di halaman 1dari 14

ROLE PLAY SENTRALISASI OBAT

PROPOSAL

Oleh Kelompok 2:

Amatullah Hilma N. 201714201002


Faisol Hammamy 201714201005
Linggar Meytika 201714201012
Mitha Mardiyani 201714201013
Ni Made Budiasih 201714201016
Aminatu Sa’diah 201714201003
Hepfi Sofiana 201714201009
Reza Wahyu S. 201714201022
Riszki Yuni Pratiwi 201714201023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SATRIA BHAKTI NGANJUK
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini harga obat/alat kesehatan sangatlah tinggi dan mahal, diluar
jangkauan masyarakat terutama bagi klien yang dirawat di rumah sakit yang
mayoritas menggunakan berbagai merek obat paten bagi setiap klien.
Penggunaan berbagai merek obat dengan harga yang sangat tinggi tersebut
tentu saja tidak hanya berpengaruh secara ekonomis semata, namun lebih dari
itu resiko penyimpangan penggunaan diluar hal semestinya juga dapat
menimbulkan kerugian bagi klien sendiri.
Teknik pengelolaan secara sentralisasi merupakan pengelolaan obat
dimana seluruh obat yang akan diberikan pada pasien diserahkan sepenuhnya
kepada perawat. Pengeluaran dan pembagian obat juga sepenuhnya dilakukan
oleh perawat. Kegiatan sentralisasi obat meliputi pembuatan strategi
persiapan sentralisasi obat, persiapan sarana dan membuat petunjuk teknis
penyelenggaraan sentralisasi obat serta pendokumentasian hasil pelaksanaan
sentralisasi obat. Sentralisasi obat dilakukan untuk mengaplikasikan peran
perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan mendokumentasikan hasil
pengelolaan sentralisasi obat.
Saat ini di Ruang Mawar Kuning Bawah sudah melaksanakan sentralisasi
obat, format persetujuan sentralisasi obat, serah terima obat dan tempat
penyimpanan obat semua telah tersedia namun masih terbatas pada obat
injeksi.
Kontroling penggunaan obat dan konsumsi obat merupakan salah satu
peran perawat, oleh karena itu pengontrolan obat bagi pasien perlu
digalakkan lagi sehingga resiko-resiko penyimpangan dapat diminimalisir,
yang mana pelaksanaannya telah dijalankan oleh kelompok sebelumnya dan
akan disempurnakan lagi
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kepercayaan dan kemauan pasien dan keluarga
dalam pengelolaan sentralisasi obat.
b. Mengidentifikasi proses sentralisasi obat : persetujuan pasien dan
keluarga, pemberian obat ke pasien dan dokumentasi hasil sentralisasi
obat.
c. Mampu mengelola obat pasien : pemberian obat secara tepat dan
benar sesuai dengan Prinsip 6 T + 1 W (Tepat pasien, Tepat obat,
Tepat dosis, Tepat waktu, Tepat cara pemberian, Tepat dokumentasi
dan waspada efek samping obat).
d. Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga atas asuhan keperawatan
yang diberikan.
e. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi.
C. MANFAAT
1. Bagi Klien
a. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan.
b. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat.
2. Bagi Perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
b. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang di konsumsi
klien/pasien.
c. Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat.
3. Bagi Institusi
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat.
b. Terciptanya model asuhan keperawatan professional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN
Tehnik pengelolaan obat kontrol penuh ( sentralisasi) adalah pengelolaan
obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
pengelolaan sepenuhnya oleh perawat. Pengeluaran dan pembagian obat
sepenuhnya dilakukan oleh perawat (Nursalam, 2002).
Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara
operasional dapat didelegasikan pada staf yang ditunjuk. Keluarga wajib
mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat.
B. TUJUAN SENTRALISASI OBAT
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan mutu pelayanan kepada klien, terutama dalam pemberian
obat.
b. Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat secara hukum maupun
secara moral.
c. Mempermudah pengelolaan obat secara efektif dan efisien.

2. Tujuan Khusus
a. Menyeragamkan pengelolaan obat.
b. Mengamankan obat–obat yang dikelola.
c. Mengupayakan ketepatan pemberian obat dengan prinsip enam benar.
C. PENGORGANISASIAN PERAN
1. Kepala Ruangan
a. Memberikan perlindungan pada pasien terhadap tindakan malpraktek.
b. Memotivasi klien untuk mematuhi program terapi.
c. Menilai kepatuhan klien terhadap program terapi.
2. Perawat Primer
a. Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasi obat.
b. Menjelaskan manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat.
c. Melakukan tindakan kolaborasi dalam pelaksanaan program terapi.
3. Perawat Associate
a. Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian obat selama
klien dirawat.
D. TAHAPAN SENTRALISASI OBAT
1. Penerimaan obat
a. Obat yang telah diresepkan dan telah diambil oleh petugas farmasi di
serahkan kepada perawat dengan menerima lembar serah terima obat.
b. Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam
kotak obat (Nursalam, 2002).
2. Pembagian obat
a. Obat yang diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar
pemberian obat.
b. Obat-obat yang telah disiapkan untuk selanjutnya diberikan oleh
perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku
daftar pemberian obat, dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan
terapi di instruksi dokter dan kartu obat yang ada pada klien.
c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat,kegunaan
obat, jumlah obat dan efek samping.
d. Sediaan obat yang ada selanjutnya dicek tiap pagi oleh kepala
ruagan/petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku
masuk obat (Nursalam, 2002).
3. Penambahan obat baru
a. Informasi ini akan dimasukkan dalam buku masuk obat dan sekaligus
dilakukan perubahan dalam kartu sediaan obat.
b. Obat yang bersifat tidak rutin maka dokumentasi hanya dilakukan
pada buku masuk obat (Nursalam, 2002).
4. Obat Khusus
a. Sediaan memiliki harga yang cukup mahal, menggunakan rute
pemberian obat yang cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup
besar.
b. Pemberian obat khusus menggunakan kartu khusus.
c. Informasi yang diberikan kepada keluarga/klien : nama obat,
kegunaan, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab obat,
dan wadah obat. Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat pemberian
obat (Nursalam, 2002).

E. ALUR PELAKSANAAN SENTRALISASI OBAT

Keluarga / Pasien
Obat Oleh Perawat
Pengaturan dan Pengelolaan

Farmasi / Apoteker

Perawat
 Surat Persetujuan
Perawat

Dokter
Sentralisasi Obat
 Lembar serah
terima obat
 Buku serah terima
/ masuk obat
BAB III
KEGIATAN

A. PELAKSANAAN
1. Topik : Sentralisasi Obat
2. Hari/Tanggal : Kamis, 10 Juni 2021
3. Waktu : 11.00 WIB s/d selesai
4. Tempat : Ruang Mawar
B. METODE
1. Role Play.
2. Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerima dan
pemberi obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku serah
terima obat.
3. Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan jam
pemberian obat, jenis pemberian obat oral atau injeksi, sesuai dengan
identitas pasien pada format kontrol dan pemakaian obat.
C. INSTRUMEN
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki
3. Format pemberian obat
4. Format serah terima obat
5. Tanda bukti serah terima obat
D. PENGORGANISASIAN
Kepala ruangan : Amatullah Hilma
PP : Riszki Yuni P
PA : Hepfi Sofiana
Farmasi : Nimade Budiasih
Pasien : Linggar Meytika

Keluarga Pasien : Faishol Hammamy


dan Aminatu Sadi’ah

Narator : Reza Wahyu

Dokumentasi : Mitha Mardiyani


E. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Prolog
Pada hari Kamis jam 10.00 WIB seluruh perawat (PP dan PA) shift
pagi serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan
sentralisasi obat.
b. Sesi I di Nurse Station
Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului
dengan do’a dan kemudian mempersilahkan PP dinas pagi untuk
menjelaskan tujuan dilaksanakan sentralisasi obat, manfaat
dilaksanakannya sentralisasi obat, cara penyimpanan dan pemberian obat.
c. Sesi II di Ruang Perawatan Pasien
Perawat Associate memanggil keluarga pasien untuk menghadap
ke kantor perawat, untuk dilakukan sentralisasi obat.
d. Sesi III di Nurse Station
PP menyampaikan tentang sentralisasi obat kepada pasien dan
keluarga, tujuan dan manfaat dilaksanakan sentralisasi obat, cara
pengelolaan obat, cara penyimpanan dan pemberian obat, cara mengelola
jika ada obat habis dan obat baru. Memberi kesempatan keluarga untuk
bertanya. PP meminta pasien/keluarga untuk mengisi surat persetujuan
sentralisasi obat, Pasien atau keluarga memberikan obat ke perawat dan
menerima tanda bukti serah terima obat dari perawat. Perawat menerima
obat dari pasien/keluarga, mengisi format pemberian obat pada kolom
terima dan menulis nama pasien/keluarga dan perawat. Kemudian perawat
menyimpan obat yang telah diterima di kotak obat. Perawat meletakkan
obat di tempat obat saat mau memberikan obat sesuai jadwal.
Setelah proses sentralisasi obat selesai dilakukan, maka PP
menandatangani surat persetujuan pengelolaan obat dengan diketahui oleh
kepala ruangan.

F. KRITERIA EVALUASI
1. Struktur (input)
a. Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan diruang Mawar Kuning Bawah
b. Persiapan dilakukan sebelumnya
c. Perawat yang bertugas
2. Proses
a. Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang
telah ditentukan dan pasien yang telah menyetujui informed consent
untuk dilakukan sentralisasi obat
b. Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil sentralisasi obat.
b. Obat dapat diberikan secara tepat sesuai dengan 6T dan 1W.
c. Perawat mudah memberikan obat.
d. Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Nancy&Patricia (2005). Dokumentasi keperawatan suatu pendekatan proses


keperawatan.Jakarta:EGC

Nursalam, (2007), Manajemen keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional. , Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. (2001).Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.


Jakarta : Salemba Medika
Lampiran 1 (Naskah Sentralisasi Obat)
SENTRALISASI OBAT

Pada tanggal 10 Juni 2021 akan dilaksanakan Sentralisasi obat pada pasien
Ny. N, PP memberikan berkas-berkas sentralisasi obat yang akan dilakukan
kepada karu
PP (Riszki) : assalamualaikum selamat pagi ..
Karu (Amatullah) : waalikumsalam selamat pagi juga perawat Riszki
PP (Riszki) : maaf bu mengganggu waktunya, saya yang bertugas pada
pagi ini. Saya akan melakukan sentralisasi obat pada Ny. L
usia 38 tahun yang dirawat di kamar A1 dengan diagnosa
Ca Mammae.
Karu (Amatullah) : baik. Apakah sudah di siapkan semua berkas-berkasnya?
PP (Riszki) : Sudah bu. Disini saya sudah siapkan alur sentralisasi obat,
formulir penerimaan obat dan lembar persetujuan.
Karu (Amatullah) : Ya baik perawat Riszki, silahkan laksanakan dan jangan
lupa di cek lagi dan di jelaskan pada pasien serta keluarga
nya.
PP (Riszki) : baik bu

Petugas farmasi menuju ke ruangan nurse station untuk mengambil daftar


resep obat pasien
Farmasi (Nimade) : Assalamualaikum (mengetok pintu)
PA (Hepfi) : Waalaikumsalam
Farmasi (NImade) : Mbak., apakah ada resep untuk hari ini ?
PA (Hepfi) : Iya ada mbak ini daftar resepnya (PA menyerahkan
resep kepada petugas Farmasi)
Farmasi (Nimade) : baik mbak nanti obatnya akan antar ke ruangan (Petugas
Farmasi kembali ke farmasi)

Setelah itu petugas farmasi kembali ke nurse station untuk memberikan obat
sesuai resep obat.
Farmasi (Nimade) :Assalamualaium (mengetok pintu, sambil membawa obat)
PP (Riszki) :Waalaikumsalam wr.wb, silahkan masuk mbak (sambil
mempersilahkan petugas farmasi duduk)
Farmasi (Nimade) :Mbak ini obat untuk Ny. L usia 38 tahun kamar A2
obatnya ada obat injeksi ceftriaxon 500 ml/gram dan
santagesik 500 mg
PP (Riszki) : Iya mbak (PP menerima obat sambil mencocokkan obat
yang diberikan petugas farmasi dengan advis dokter di
lembar medikasi). Baik mbak, obatnya sudah lengkap.,
terimakasih..
Farmasi (Nimade) : baik mbak, sama-sama. Saya kembali ke ruangan ya mbak
PP (Riszki) : silahkan mbak.
PP (Riszki) : Perawat Dwi tolong panggilkan keluarga pasien atas nama
Ny. N usia 38 tahun di kamar A2 ya..
PA (Hepfi) : Baik perawat Novel (PA memanggil keluarga pasien)

Keluarga pasien menuju ke ruangan nurse station


PA (Hepfi) : buk, silahkan masuk (sambil menunjukkan kantor
perawat)
Keluarga Pasien (Faishol dan Ami): terimakasih mbak
PP (Riszki) : Buk silahkan duduk. Disini saya akan menjelaskan
tentang sentralisasi obat yaitu pengelolaan obat dimana
seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien
diserahkan sepenuhnya oleh perawat. Tujuannya
mengamankan obat dan mengupayakan pemberian obat
dengan benar. Ini obatnya untuk Ny. L ada obat ceftriaxon
untuk obat antibiotik nanti diberikan lewat suntikan dan
ini ada obat santagesik untuk mengatasi dan mengurangi
nyeri. Apakah ibu sudah mengerti ?, atau ada yang ingin
ditanyakan ?
Keluarga Pasien (Faishol dan Ami): tidak ada mbak., saya sudah mengerti
PP (Riszki) : baik jika ibu tidak ada yang ingin ditanyakan, saya minta
tanda tangannya disebelah sini (menyerahkan lembar
persetujuan sentralisasi obat). Ibu bisa kembali ke ruangan
pasien
Keluarga Pasien (Faishol dan Ami) :terimakasih mbak..
assalamualaikum PP (Riszki) : Waalaikumsalam

PP dan PA menuju ke ruangan pasien untuk melakukan sentralisasi obat


PP (Riszki) : assalamualaikum
Pasien (Linggar) : waalaikumsalam
PP (Riszki) : bagaimanan Ny. Linggar keadaanya ?
Pasien (Linggar) : alhamdulillah baik sus tapi saya masih sering merasakan
nyeri sus
PP (Riszki) :baik ibu disini kita akan memberikan obat kepada bapak
melalui selang infus apakah bapak setuju?
Pasien (Linggar) : iya sus setuju
PP (Riszki) : baik pak pemberian obat akan dilakukan oleh perawat
Hepfi
Pasien (Linggar) : iya sus
PA (Hepfi) : pak obat yang saya akan berikan ini adalah ceftriaxon
untuk obat antibiotik
Pasien (Linggar) : oh.. begitu sus
PA (Hepfi) :(setelah melakukan injeksi ke pasien) bagaimana pak
setelah diberikan obat apakah sudah mendingan ?
Pasien (Linggar) : alhamdulillah sus sudah mendingan
PA (Hepfi) : baik kalau begitu, terima kasih atas kerja samanya. Saya
permisi dulu ya pak nanti kalau bapak butuh bantuan ibu
bisa memangil saya di nurse station.

PP menuju ke ruangan kepala ruangan untuk melaporkan sentralisasi yang


sudah dilakukan kepada karu
PP (Riszki) : Assalamualaikum wr wb, permisi bu. Saya sudah
melakukan sentralisasi obat pada pasien Ny. Linggar usia
38 Tahun, mohon di cek kembali bu.
Karu (Amatullah) : Baik ners.
Sudah saya cek, semua sudah lengkap. Terimakasih.
silahkan kembali bekerja.
PP (Riszki) : Baik bu, saya permisi dulu
*PP pagi keluar ruangan dan proses sentralisasi obat selesai.
Lampiran 2 (Lembar Persetujuan Sentralisasi Obat)

LEMBAR PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT LRM. 5.1

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Umur/ JK :
Alamat :
Untuk : ( ) Diri Sendiri ( ) Istri ( ) Suami
( ) Anak ( ) Orang Tua ( ) Lainnya
Nama Pasien :
Umur / JK :
Alamat :
Ruang :
No. Reg :
Menyatakan (setuju/tidak setuju*) untuk dilakukan sentralisasi obat,
setelah mendapatkan penjelasan tentang sentralisasi obat yaitu pengaturan
pemakaian obat yang diatur/dikoordinir oleh perawat sesuai ketentuan dosis yang
diberikan dokter.
Sentralisasi obat ini dilaPA (Riszki)kukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan
sentralisasi obat.
2. Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat yang bertugas
saat itu.
3. Obat dari apotik diserahkan kepada perawat.
4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima
dan ditandatangani oleh keluarga/pasien dan perawat yang menerima.
5. Obat akan disimpan di kantor perawatan.
6. Setiap hari perawat membagi obat sesuai dosis.
7. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan
diberikan pada pasien/keluarga.
Dengan demikian menyatakan bertanggung jawab atas pernyataan yang
dibuat dan tidak akan melakukan tuntutan/gugatan dikemudian hari atas tindakan
tersebut.Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Sidoarjo, Mei 2021
Perawat Yang Menerangkan Yang menyetujui

(............................................) (.............................................)

Saksi 1:........................(....................................)

Saksi 2:........................(...................................)

NB: Harap diisi dengan nama jelas dan tanda tangan


*) Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai