Anda di halaman 1dari 3

Laporan Kasus Cephalgia

Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengatakan
nyeri kepala yang dirasakan berdenyut dan menekan seperti tertimpa barang berat, yang berawal
dari belakang kepala menjalar ke ubun-ubun kemudian ke pelipis kanan dan kiri. Nyeri awalnya
hilang datang, namun 3 hari kemudian keluhan dirasakan semakin memberat dengan intensitas
nyeri yang terus menerus. Keluhan awalnya dirasakan membaik ketika pasien beristirahat dan
tidur, namun lama kelamaan dirasakan tidak ada perubahan seiring bertambahnya nyeri yang
dirasakan pasien. Keluhan disertai demam, nyeri perut disertai rasa perih di ulu hati, BAB cair,
mual dan muntah 1 kali, yang dimuntahkan berupa makanan yang dimakan, muntah tidak
menyemprot, Keluhan lain seperti rasa kaku leher, bintik-bintik merah di tubuh, mata silau, mata
kabur, trauma disangkal.
Saat 2 minggu yang lalu pasien merasakan nyeri kepala yang tiba-tiba muncul ketika
bangun di pagi hari, Nyeri kepala yang dirasakan berdenyut pada bagian belakang kepala, hilang
datang dan membaik ketika beristirahat. Namun seiring berjalannya waktu, nyeri kepala semakin
terasa berat dan 3 hari kemudian nyeri yang dirasakan tiba-tiba semakin kuat menjalar hingga ke
ubun-ubun sampai ke pelipis kiri dan kanan dan terasa seperti ditimpa beban berat. Nyeri kepala
dirasakan terus menerus sehingga pasien pergi ke UGD RS Untan dan dirawat.
Pasien mengatakan bahwa sebelum nyeri kepala sering mengalami demam meriang
kurang lebih dalam 2 bulan terakhir. Namun biasa hanya meminum obat paracetamol yang dibeli
dari apotik. Demam dirasakan lebih kuat ketika pasien memiliki aktivitas yang lebih berat
dibandingkan hari lainnya. Pasien juga memiliki riwayat asma dan terakhir kambuh 1 tahun yang
lalu. Riwayat penyakit DM, Hipertensi disangkal. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan
disangkal.
Keluarga pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan hipertensi dari ayah pasien,
sedangkan riwayat asma berasal dari ibu pasien. Keluarga pasien tidak ada yang mengalami
keluhan serupa dengan pasien.
Pasien sehari-hari bekerja sebagai PNS di Pemkot, menggunakan vape, tidak meminum
alkohol, rutin minum kopi setiap pagi dan maksimal 2 gelas per hari. Pasien rutin makan sayur
dan buah-buahan.
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda Vital
TD saat masuk : 101/58 mmHg
TD :
Nadi :
Respirasi :
T :
SpO2 :

Status Generalis
Kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher, thorax, abdomen, ekstremitas DBN

Status Neurologis
1) Rangsang meningeal
Kaku kuduk : (-)
Kernig : (-)
Laseque sign : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
2) Saraf kranialis
Kanan Kiri
N.I Daya Penghidu Normal Normal
N.II Daya penglihatan 1/60 <1/60
Penglihatan warna Normal Normal
Lapang Pandang Tidak dinilai
N.III Gerakan mata ke medial Normal Normal
Reflek cahaya langsung + +
Reflek cahaya konsensuil + +
Strabismus divergen - -
N.IV Gerakan mata ke lateral bawah + +
Strabismus konvergen - -
N.V Menggigit Normal Normal
Membuka mulut Normal Normal
N.VI Gerakan mata ke lateral + +
Strabismus konvergen - -
N.VII Kedipan mata + +
Lipatan nasolabial + Mendatar
Mengerutkan dahi + +
Menutup mata + +
Meringis + Menurun
Menggembungkan pipi + Menurun
Daya kecap lidah 2/3 depan Normal Normal
N.VIII Tidak dinilai
N.IX Tidak dinilai
N.X Bersuara Normal
Menelan Normal Normal
N.XI Memalingkan kepala Normal Normal
Sikap bahu Normal Normal
Mengangkat bahu Normal Normal
Trofi otot bahu Eutrofi Eutrofi
N.XII Sikap lidah Ke arah kanan
Tremor lidah - -
Menjulurkan lidah Deviasi arah kiri

3) Ekstremitas
B B 5/5/5 5/5/5 +3 +3 - -
G K RF RP
B B 5/5/5 5/5/5 +3 +3 - -

N N E E
Tr Cl -/-
Tn N N E E

Anda mungkin juga menyukai