Anda di halaman 1dari 25

‫‪Khutbah Jumat Edisi Tahun Baru‬‬

‫‪2022: Kebaikan akan Membawa‬‬


‫‪Keberuntungan, Sebagai Renungan‬‬
‫‪Akhir Tahun‬‬

‫وبنَ ا بِ ِذ ْك ِرهِ‬ ‫ُ‬‫ل‬ ‫ق‬


‫ُ‬
‫ََ َ َ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫الذ‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ل‬
‫ّ‬ ‫ِ‬‫ل‬ ‫مد‬
‫ُ‬ ‫احل‬
‫َ‬
‫اهلل‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫ِإ‬ ‫اَل‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫د‬‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َأش‬ ‫َّة‪.‬‬ ‫ن‬‫ِئ‬ ‫م‬‫ط‬
‫ْ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ‬
‫يك لَ ه‪ ,‬إل هٌ اطَّلَ َع َعلَى‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ش‬
‫َ ْ َُ َ َ‬ ‫اَل‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬
‫ِ‬ ‫ِئ‬ ‫ِ‬
‫ض َما رنَا َو َم ْكنُ ون َس َرا رنَا فَاَل خَي ْ َفى‬ ‫ِ‬ ‫ِئ‬
‫َ‬
‫العْب َد َوَأ َكنَّه‪َ .‬و ْ‬
‫َأش َه ُد‬ ‫ر‬
‫َّ‬ ‫َأض‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ َ َ َ‬
‫أن َس يِّ َدنَا حمم ًدا َعب ُدهُ َو َر ُس ولُه‬ ‫َّ‬
‫ك َوِإنسٍ‬ ‫ني ِمن ملَ ٍ‬ ‫َأفض ل املخلُ وقِ‬
‫َ َْ‬ ‫َ ُ َْ‬
‫‪.‬و ِجنَّةٍ‬
‫َ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّدنَا حمم د َو َعلَى‬ ‫اللهم‬
‫َّ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُّجوم املن َرية‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ِ‬
‫‪.‬آل‬
‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬
‫َّأما بَع ُد‪َ .‬فيَ آ َأيُّ َه ا احلَاض ُرون َّات ُق وا‬
‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اهللَ َح َّق ُت َقات ه َواَل مَتُ وتُ َّن َوَأنتُم‬
‫‪.‬مسلمون‬ ‫ِ‬
‫ُ‬
‫‪Hadiri‬‬ ‫‪Jama’ah‬‬ ‫‪Jumat‬‬ ‫‪yang‬‬
‫‪berbahagia.‬‬
Marilah kita senantiasa melatih diri
untuk selalu meningkatkan ketakwaan
kita kepada Allah Swt. atas segala
nikmat dan karunia yang diberikan
kepada kita.
Nikmat berupa kesehatan dan
keimanan yang sehingga pada
kesempatan ini kita bisa
melaksanakan sholat Jum’at dengan
kekhusyuan. Nikmat berupa kasih
sayang yang Allah berikan kepada
kita di saat kondisi terhimpit maupun
sulit.
Terlebih kita diberi nikmat berupa
petunjuk untuk memeluk agama Islam
dan mengimani apa yang ada di
dalamnya. Sungguh sebuah nikmat
yang sangat luar biasa jika kita mau
merenungi. Oleh sebab itu, patutlah
jika kita selalu memuji dengan kata-
kata yang agung sebagai bentuk
syukur kita kepada-Nya.

Hadirin Jam’ah Jum’at yang


dimuliakan Allah Swt.
Kita hidup di dunia ini diakui atau
tidak, pasti segalanya akan
membutuhkan dan melibatkan
sesama. Karena hidup kita tidak
sendiri, dalam arti segalanya ada
campur tangan orang lain.
Maka penyebutan makhluk sosial itu
adalah gambaran bahwa segala
aktivitas diri kita tak lepas dari
campur tangan dan bantuan orang
lain. Sementara masing-masing
individu pastinya memiliki karakter
yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, marilah kita ciptakan
lingkungan yang madani serta sebisa
mungkin untuk saling memahami dan
mengerti satu sama lain. Hindari
perbuatan yang menimbulkan
kegaduhan, keresahan, dan perbuatan-
perbuatan yang kurang terpuji.
Jika di antara kita ada yang
membutuhkan pertolongan maka kita
berusaha membantu dan
menolongnya semampu kita baik
berupa materi, solusi atau yang
lainnya. Rasulullah berpesan dalam
hadits yang diriwayatkan oleh
Sahabat Ibnu Umar R.A.
‫َع ْن َعْب ِد اللَّ ِه بْ َن عُ َم ر َر ِض ي اللهَُّ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ص لَّى اللهَُّ‬ ‫ول اللَّهِ‬
‫َ‬ ‫س‬‫ر‬ ‫َّ‬
‫َأن‬ ‫ا‪:‬‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫َُ‬ ‫َ َُ‬
‫َأخو الْ ُم ْسلِمِ‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ْ‬‫ل‬ ‫ال‪:‬ا‬‫َ‬‫ق‬ ‫م‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ي‬‫َ‬‫ل‬ ‫ع‬
‫ُْ ُ ُ‬ ‫َْ َ َ َ‬
‫الَ يَظْلِم هُ والَ يُس لِمهُ‪ ،‬و َم ْن َك ا َن يِف‬
‫ُ َ ْ ُ َ‬
‫َأخي ِه َك ا َن اللَّه يِف حاجتِ ه‪ِ،‬‬ ‫حاج ِة ِ‬
‫ُ َ َ‬ ‫َ َ‬
‫َو َم ْن َفَّر َج َع ْن ُم ْسلِ ٍم ُك ْربَةً َف َّر َج اللهَُّ‬
‫ات ي وِم الْ ِقيام ة‪ِ،‬‬ ‫عْن ه ُكرب ةً ِمن ُكرب ِ‬
‫َ ُ ْ َ ْ َُ َ ْ َ َ‬
‫َّ‬ ‫ِ‬
‫َو َم ْن َس َتَر ُم ْس ل ًما َس َتَرهُ اللهُ َي ْو َم‬
‫الْ ِقيامةِ‬
‫ََ‬
Artinya :”Seorang muslim dengan
muslim yang lain adalah saudara,
tidak boleh mendzoliminya dan tidak
menyerahkannya kepada (musuh).
Barang siapa yang memenuhi
kebutuhan saudaranya, maka Allah
akan memenuhi kebutuhannya. Dan
barang siapa yang menghilangkan
satu kesusahan dari orang muslim,
maka Allah akan menghilangkan satu
kesusahan dari berbagai kesusahan di
hari Kiamat. Dan barang siapa yang
menutupi (aib) orang muslim, maka
kelak di hari Kiamat Allah akan
menutupi (aib) nya “. ( H.R. Muttafaq
‘Allaih, Shohih).
Itulah tuntunan kita sebagai orang
Islam. Mampu menciptakan
kerukunan. Jika di antara saudara kita
tertimpa musibah atau kesusahan,
hendaknya kita sebisa mungkin
tanggap dalam membantunya. Sesama
muslim adalah saudara.
Tidaklah pantas jika sesama muslim
saling melakukan kezaliman. Hadis
tersebut memberitahukan kepada kita
tentang balasan orang yang mau
membantu saudaranya, terlebih jika
saudara kita sangat membutuhkan.
Kelak pada hari Kiamat kita akan
diberi kenyamanan.
Pada hari itu, semua pertolongan
manusia tidaklah berguna.
Hanya Allah Swt. yang bisa
memberikan pertolongan dan orang-
orang yang diizinkan oleh-Nya. Pada
hari itu pula semua makhluk
merasakan kesusahan yang tiada tara.
Peristiwa menggemparkan yang
pernah ada di dunia tidaklah
sebanding dengan peristiwa yang
akan terjadi kelak di hari Kiamat.
Satu ayat yang menceritakan tentang
sebagian kejadian di hari Kiamat.

َّ
‫ال فَ ُدکتَا‬ ِ ۡ
ُ َ‫ض َوالجب‬ ۡ
‫ر‬ ‫َأ‬ ‫ل‬ۡ ‫ا‬ ِ
‫ت‬ ‫ل‬
َ ِ‫مُح‬ ‫و‬
ُ َ
ِ
‫َد َّكةً َّواح َد ًة‬
Artinya : “ Dan diangkatlah bumi dan
gunung-gunung, lalu dibenturkan
keduanya sekali bentur ”. ( Q.S. Al-
Haqqoh : 14).
Cobalah bayangkan jika semua
gunung-gunung diangkat di atas
kepala kita lalu dihancurkan. Kita
bayangkan bongkahan-bongkahan
dari gunung itu jika jatuh kembali,
sementara semua makhluk berada di
bawahnya.
Lebih mengerikan dan lebih dahsyat
dibandingkan gempa, tsunami, tanah
longsor, dan bencana-bencan lain
yang pernah ada di bumi ini. Dan hal
ini benar-benar nyata ada dalam kitab
suci al-Qur’an. Oleh karenanya,
sungguh beruntung jika di hari yang
begitu mengerikan kita mendapat
kenyamanan dan keselamatan.
Maka dari itu, jika ingin diberikan
kenyamanan dan keselamatan di hari
Kiamat kelak, tanamkanlah dalam diri
kita untuk membiasakan berbuat baik
dan menolong kepada sesama
muslim.

Hadirin kaum muslimin yang


bersahaja.
Perlu kita ketahui, bahwa amal baik
yang diajarkan dalam Islam sangatlah
banyak dan beragam. Akan tetapi
pada kenyataannya sangat jarang
sekali yang melakukannya. Nabi
Muahmmad S.A.W. bersabda :

‫يل‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ِ
‫به‬ ‫يعمل‬ ‫ن‬ ‫وم‬ ‫كثري‬ ‫ري‬ ‫اخل‬
ٌ ُ َْ ٌ ُ َ
Artinya :”( Amal) kebaikan banyak,
sementara orang yang mau
mengamalkan sedikit “. ( H.R.
Tabrani).
Sebenarnya manfaat dari kebaikan
pada hakikatnya akan kembali kepada
diri pribadi masing-masing. Jika kita
berbuat baik kepada Allah dengan
selalu taat atas segala perintah-Nya,
maka Allah akan mencintai kita,
sehinga kita akan mendapatkan
pahala dari-Nya.
Sementara dalam bersosialisasi
dengan sesama, kita akan terhindar
dari keburukan-keburukan yang akan
menimpa kita, baik secara ucapan
ataupun tindakan yang keluar dari
mereka.
Maka jika kita ingin terhindar dari
keburukan mereka, kerjakanlah
kebaikan, niscaya kita akan dicintai
mereka. Bahkan tidak menutup
kemungkinan kita juga akan
mendapatkan balasan dan perlakuan
mereka seperti apa telah kita lakukan.
Para Jama’ah Jum’at yang dirahmati
Allah Swt.

ikat masa hidup yang ideal menurut


Islam adalah jika diberi umur yang
panjang kemudian umur tersebut
digunakan untuk selalu melakukan
hubungan yang baik, baik dengan
Allah sebagai Tuhan atau kepada
sesama sebagai bentuk sosial.
Rasulullah Bersabda :

‫وح ُس َن‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫م‬


َ ُُ ُْ‫ع‬ ‫ال‬
َ ‫ط‬ ‫ن‬
َْ‫م‬ ‫َّاس‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ري‬
ُ َ‫خ‬
‫عملُ ُه‬

Artinya : “ Manusia yang paling baik


adalah orang yang umurnya panjang
dan amalnya juga bagus “. ( H.R.
Ahmad dan Tirmidzi )

Bahkan tidak hanya di dunia saja,


kelak di akhirat, pelaku kebaikan
akan mendapatkan keistimewaan
yang tak terhingga. Dengan demikian,
para pelaku kebaikan akan
mendapatkan siratan pahala dari para
pengikutnya. Dan sebaliknya, jika
yang ditanam adalah perbuatan yang
buruk, kemudian perbuatan buruknya
diikuti oleh pengikutnya, kelak
pelakunya akan mendapatkan dosa
berlipat ganda.
Dosa dari yang telah diperbuat dan
dosa dari para pengikut yang megikuti
perbuatan buruknya. Sebuah hadist
Nabi memberitahun akan hal itu :

ِ ‫ِإْل‬ ِ
،ً‫َم ْن َس َّن فـي ا ْس اَل م ُس نَّةً َح َس نَة‬
‫هِب‬ ِ
‫َأج ُر َم ْن َعم َل َا َب ْع َد ُه‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫َأج‬ ‫ه‬ ‫ل‬
َ ‫ف‬
ْ َ َ ُْ ُ َ
ِ ِ
‫ُأج ْوره ْم‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ص‬ ‫ق‬
ُ ‫ن‬
ْ ‫ي‬ ‫ن‬ْ ‫َأ‬ ِ ‫غ‬
َ ‫ن‬ ‫م‬ِ
ُ ْ َ َ ‫ْ رْي‬
ِ ‫ِإْل‬ ِ
ً‫ َو َم ْن َس َّن فـي ا ْس اَل م ُس نَّة‬، ٌ‫َش ْيء‬
ِ ِ ِ
‫ َك ا َن َعلَْي ه و ْز ُر َه ا َوو ْز ُر َم ْن‬، ً‫َسيِّـَئة‬
‫ص‬ ‫ق‬
ُ ‫ن‬
ْ ‫ي‬ ‫ن‬ْ ‫َأ‬ ِ ‫غ‬
َ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ه‬ِ ِ
‫د‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫ا‬ ‫هِب‬ ‫ل‬ ِ
‫م‬ ‫ع‬
َ َ ‫َ َ َ ْ َ ْ ْ رْي‬
ِ ِ
‫م ْن َْأو َزاره ْم َش ْي ٌء‬ ِ
Artinya : “Barang siapa yang
memberi teladan (contoh) perbuatan
yang baik, ia akan mendapatkan
pahala perbuatan tersebut serta pahala
orang yang mengikutinya (sampai
hari kiamat) tanpa mengurangi pahala
mereka sedikit pun. Dan barangsiapa
yang memberikan contoh kejelekan,
maka ia akan mendapatkan dosa
perbuatan tersebut serta dosa orang-
orang yang mengikutinya (sampai
hari kiamat) tanpa mengurangi dosa
mereka sedikit pun”. ( H. R. Tirmidzi
dan Ahmad ).

Betapa beruntungnya jika di akhirat


kelak kita bisa memetik hasil jerih
payah kita selama di dunia. Dan
sangatlah menyedihkan jika kita
termasuk dalam golongan yang
disiksa dan dimasukkan ke dalam api
Neraka.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang


berbahagia.
Kiranya khutbah kali ini bisa
menjernihkan hati kita untuk selalu
menjadi insan yang terbaik dan
semoga pesan dalam khutbah ini bisa
bermanfaat untuk kita semua. Amin.
‫أع وذ باهلل من الش يطان ال َّرجيم ‪:‬‬
‫ذين ءَ َامنُ وا ْار َكعُ وا‬ ‫َ‬ ‫اال‬ ‫ه‬
‫َ َ‬‫ي‬
‫ُّ‬‫آَأ‬ ‫ي‬
‫اس ُج ُدوا َو ْاعبُ ُدوا َربَّ ُك ْم َوا ْف َعلُ وا‬ ‫َ ْ‬ ‫و‬
‫اخْلَْي َر لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح و َن ‪ ,‬بَ َارك اهللُ يِل‬
‫ِ‬
‫َولَ ُك ْم يِف الْ ُق ْرءَ ِان الْ َعظيم ‪َ .‬و َن َف َعنَ ا‬
‫ِ‬
‫ات َوال ِّذ ْكرِ‬ ‫وِإيَّا ُكم مِب َ ا فِي ِه ِمن اآْل ي ِ‬
‫َ ْ ْ َ‬
‫واب‬ ‫ت‬
‫َّ‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِإ‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ِ‬
‫ف‬ ‫غ‬
‫ْ‬ ‫ت‬ ‫اس‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ك‬ ‫حْل‬ ‫ا‬
‫ُ‬ ‫َ ْ ْ َ ُْ ُ ُ ُ َ‬
‫‪.‬الر ِحْي ِم‬
‫َّ‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫الش ْكُر لَ ُه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬


‫لى ْح َس انه َو ُّ‬ ‫ِإ‬ ‫ع‬ ‫ِ‬
‫هلل‬ ‫د‬‫ُ‬ ‫م‬ ‫حْل‬‫َ‬‫ا‬
‫َ َ‬ ‫َْ‬
‫َأش َه ُد َأ ْن الَ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫لى َت ْوفْيق ه َوا ْمتنَان ه‪َ .‬و ْ‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬
‫ك لَ ُه‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ِإ‬ ‫ِ‬
‫الَ هَ ال ُ َ ُ َ ْ َ ُ َ ْ َ‬
‫ي‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫اهلل‬ ‫و‬ ‫اهلل‬
‫أن َس يِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُد ُه‬ ‫َأش َه ُد َّ‬ ‫َو ْ‬
‫الله َّم‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ِ‬
‫ان‬ ‫و‬ ‫ض‬‫ْ‬ ‫ر‬‫ِ‬ ‫إىل‬ ‫ى‬ ‫ِ‬
‫اع‬ ‫َّ‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬
‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ََ ُ ْ ُ‬
‫ص ِّل علَى س يِّ ِدنَا حُم َّم ٍد وعلَى آلِ هِ‬
‫َ ََ‬ ‫َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َأص َحابِه َو َسل ْم تَ ْسلْي ًما ك ْثيًرا‬
‫ِّ‬ ‫و‬
‫َ ْ‬
‫ِ‬
‫َّاس اَّت ُقوااهللَ فْي َم ا‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬
‫ُّ‬‫َأ‬ ‫آ‬ ‫ي‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫َأم‬
‫َّ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ََأم َر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َو ْاعلَ ُم ْوا َّ‬
‫َأن‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اهللَ ََأم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فْي ه بَن ْفس ه َوثَ ىَّنـ‬
‫ِ‬
‫اهلل‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِإ‬ ‫ىَل‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫س‬‫ِ‬ ‫د‬‫ْ‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ِ‬
‫ت‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ِئ‬ ‫آل‬ ‫َ‬ ‫مِب‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫لى النَّىِب ي آ َأيُّ َه ا‬ ‫ع‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫و‬ ‫ُّ‬
‫ل‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ِئ‬‫آل‬ ‫م‬ ‫و‬
‫ََ َُ ُ َ ْ َ َ‬
‫ِّ‬ ‫ِ‬
‫ص ل ْوا َعلَْي ه َو َس ل ُم ْوا‬ ‫ُّ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫آم‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ذ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ا‬
‫َْ َ ْ َ‬ ‫ُ‬
‫تَسلِيما‪ .‬الله َّم صل علَى سيِّ ِدنَا حُم َّمدٍ‬
‫َ‬ ‫ْ ْ ً ُ َ ِّ َ َ‬
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لِّ ْم َو َعلَى ِآل‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِئ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ك‬ ‫ك َو ُر ُس ل َ‬ ‫َس يِّدناَ حُمَ َّمد َو َعلَى َأنْبيآ َ‬
‫ض‬ ‫ار‬ ‫و‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬ ‫ل‬
‫ّ‬ ‫ال‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫ر‬‫َّ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫مل‬‫ْ‬‫ا‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ِ‬
‫ت‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ِئ‬‫آل‬ ‫م‬‫و‬
‫ُ نْي َ ُ َ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫ٍ‬
‫الراش ديْ َن َأىِب بَ ْك ر َوعُ َم ر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َع ُ َ َّ‬
‫اء‬ ‫ف‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫خل‬ ‫ْ‬‫ا‬ ‫ِ‬
‫ن‬
‫الص حابةِ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬
‫ة‬ ‫ي‬
‫َّ‬ ‫ِ‬
‫ق‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ى‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ان‬ ‫م‬ ‫ث‬
‫ْ‬ ‫ع‬‫و‬
‫ََ‬ ‫َ ُ َ َ َ َ َْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ابعي التَّابعنْي َ هَلُ ْم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َوالتَّابِعنْي َ َوَت‬
‫ض َعنَّا‬ ‫ار‬ ‫و‬ ‫ن‬‫ِ‬ ‫ِّي‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫م‬‫ِ‬‫و‬ ‫ي‬ ‫ىَل‬‫ِإ‬ ‫ٍ‬
‫ان‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ِإ‬‫ِ‬‫ب‬
‫ْ َْ َ‬ ‫َْ‬ ‫َْ‬
‫الرامِحِ‬
‫َّ‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫َأر‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ِ‬‫ت‬ ‫مْح‬ ‫ر‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫م‬
‫نْي َ‬ ‫ََُ ْ َ َ َ ْ َ َ‬
‫اَلله َّم ا ْغ ِف ر لِْلم ْؤ ِمنِ واْملْؤ ِمنَ اتِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َألحيآء مْن ُه ْم‬ ‫ا‬
‫َ‬ ‫ات‬ ‫ِ‬ ‫م‬ ‫ِ‬‫ل‬ ‫س‬ ‫مل‬‫ا‬
‫ْ‬ ‫و‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫مل‬ ‫ا‬
‫ْ‬ ‫و‬
‫ْ‬ ‫َ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ‬
‫ِإل‬
‫الله َّم َأع َّز اْ ْس الَ َم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ات‬ ‫و‬ ‫َألم‬ ‫ا‬
‫ْ‬ ‫و‬
‫ُ‬ ‫َ ْ َ‬
‫الش ر َك واْمل ْش ِركِ‬ ‫ِّ‬ ‫ل‬‫َّ‬ ‫ِ‬
‫َأذ‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫م‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫مل‬ ‫ا‬
‫ْ‬ ‫و‬
‫ْ َ ُ نْي َ‬ ‫َ ُ ْ نْي َ َ‬
‫ص ْر َم ْن‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫د‬ ‫ح‬‫ِّ‬ ‫و‬ ‫مل‬ ‫ا‬
‫ْ‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫اد‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫ع‬ ‫ر‬ ‫ص‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫و‬
‫َ ُ ْ َ َ َُ ْ َ َ ُ‬
‫اخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل‬ ‫و‬
‫َْ َ ْ‬ ‫ن‬ ‫ِّي‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫ر‬‫َ َ‬ ‫ص‬ ‫َ‬‫ن‬
‫َأع لِ‬ ‫و‬ ‫ن‬‫ِ‬ ‫ِّي‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫اء‬ ‫د‬ ‫َأع‬ ‫ر‬ ‫م‬
‫ِّ‬ ‫د‬ ‫و‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫مل‬‫ْ‬‫ا‬
‫ْ نْي َ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬
‫الله َّم ْادفَ ْع‬ ‫‪.‬‬ ‫ن‬‫ِ‬ ‫ِّي‬‫الد‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ىَل‬‫ِإ‬ ‫ك‬ ‫ات‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ َْ‬
‫ِ‬
‫َعنَّا اْلبَالَءَ َواْ َلوبَ اءَ َوال َّزالَ ِز َل َواْمل َح َن‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َو ُس ْوءَ اْلفْتنَ ة َم ا ظَ َه َر مْن َه ا َو َم ا بَطَ َن‬
‫خآص ةً َو َس اِئرِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِإ‬
‫َع ْن َبلَ دنَا نْ ُدونْيس يَّا َّ‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫اْ ُلب ْل َد ْ ْ نْي َ َّ ً َ َ َّ‬
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ة‬ ‫عآم‬ ‫ِ‬
‫م‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫مل‬ ‫ا‬ ‫ِ‬
‫ان‬
‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬
‫ىِف‬
‫اْ َلع الَمنْي َ ‪َ .‬ربَّنَ ا آتن اَ ال ُّد ْنيَا َح َس نَةً‬
‫اب النَّارِ‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ِ‬
‫ق‬ ‫و‬ ‫ة‬
‫ً‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ِ‬
‫ة‬ ‫ر‬ ‫ِ‬
‫آلخ‬ ‫ْ‬‫ا‬ ‫ىِف‬ ‫‪.‬و‬
‫َ ََ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫َربَّنَ ا ظَلَ ْمنَ ا َأْن ُف َس نَا َوإ ْن مَلْ َت ْغف ْر لَنَ ا‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َوَت ْرمَحْنَ ا لَنَ ُك ْونَ َّن م َن اْخلَاس ريْ َن‪.‬‬
‫اهلل ! ِإ َّن اهلل يْأمرنَ ا بِاْلع ْدلِ‬ ‫ِعباد ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ُُ‬ ‫ََ‬
‫ىب َو َيْن َهى‬ ‫ر‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ل‬‫ْ‬‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ذ‬ ‫ِ‬
‫تآء‬ ‫ي‬‫ِإ‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫ان‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ِإل‬ ‫ا‬
‫ْ‬ ‫و‬
‫ْ َ‬ ‫َ َْ َْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َع ِن اْل َف ْحشآء َواْملْن َكر َواْ َلب ْغي يَعظُ ُك ْم‬
‫ِ‬ ‫ُ‬
‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكُر ْو َن َواذْ ُك ُروا اهللَ اْ َلعظْي َم‬
‫اش ُكروه على نِع ِم هِ‬ ‫ْ‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ذ‬‫ْ‬ ‫ي‬
‫ُْ ُ َ َ َ‬ ‫َ ْ َْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يَِز ْد ُك ْم َولَذ ْكُر اهلل أكرب‬

Anda mungkin juga menyukai