Anda di halaman 1dari 9

LECTURE NOTES

ISYE6196 – Industrial Feasibility


Analysis
Week ke - 7

Penilaian Aspek Ekonomi dan


Lingkungan
LEARNING OUTCOMES

1. LO1: Mahasiswa dapat menjelaskan konsep kelayakan suatu proyek/bisnis dalam sebuah
industri
2. LO2: Mahasiswa dapat menganalisa aspek ekonomi dan lingkungan yang berhubungan
dengan kelayakan suatu proyek/bisnis dalam suatu industry dengan perhitungan yang
cermat.

OUTLINE MATERI :

1. Aspek Penilaian Manfaat Proyek

2. Hambatan Pembangunan Ekonomi

3. Perlunya AMDAL

4. Kegunaan AMDAL

5. Peraturan dan Perundangan

6. Isi Laporan AMDAL


Penilaian Aspek Ekonomi dan Lingkungan
I. ASPEK EKONOMI
A. ASPEK PENILAIAN MANFAAT PROYEK
Manfaat dan biaya proyek dapat ditinjau dari beberapa sisi, antara lain :
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Tujuannya adalah untuk dapat :
- Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
- Menggunakan sumber daya local
- Menghasilkan dan menghemat devisa
- Menumbuhkan Industri lain
- Memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai kemampuan
- Menambah pendapatan Nasional.
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah
Dimaksudkan agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah yang dapat
dihitung secara kuantitatif dengan asumsi bahwa proyek berproduksi dengan kapasitas
normal sehingga dapat didistribusikan dengan perhitungan yang jelas.
3. Sisi Tenaga Kerja
Maksudnya bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja yang padat modal
dan padat karya. Dengan membagi jumlah investasi (modal tetap + modal kerja)
dengan jumlah tenaga kerja aka didapat nilai investasi per tenaga kerja. Sedangkan
untuk perhitungan investasi untuk perluasan adalah penjumlahan dari investasi
sebelum dan investasi sesudah.
4. Sisi Keuntungan Ekonomi Nasional
Dengan menggunakan ERR (Economic Rate of Return), dimana bunga pinjaman dan
pajak tidak merupakan pengeluaran karena bunga merupakan bagian dari penerimaan
keseluruhan yang diterima oleh masyarakat ekonomi.
5. Sisi Pengaruh Sosial
Adapun wujud dari manfaat pendirian proyek bagi masyarakat adalah :
- Membuka lapangan kerja baru
- Melaksanakan alih teknologi
- Meningkatkan taraf hidup
- Memberi pengaruh positif pada masyarakat yang berada disekitar proyek
6. Sisi Manfaat/Biaya Sosial
Adanya penyesuaian harga yang berlaku dipasar terhadap factor produksi atau hasil
produksi tertentu, karena harga pasar tersebut tidak mencerminkan biaya atau nilai
social yang sebenarnya dari hasil produksi. Ini disebabkan karena kebijakan
pemerintah dalam hal pajak, subsidi, dan pengaturan harga atau upah.
B. HAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Dalam rangka menaikkan pendapatan Negara dan masyarakat, pembangunan ekonomi
terus dilakukan di setiap Negara, baik Negara berkembang maupun Negara maju. Namun
masih ada tantangan dan hambatan yang dihadapi, seperti :
1. Iklim Tropis
Dimana kondisi panas dan lembab menyebabkan banyaknya penyakit dan keadaan
pertanian yang tidak menguntungkan.
2. Produktivitas Rendah
Dimana kualitas manusia dan sumber daya yang kurang menguntungkan.
3. Kapital Sedikit
Karena rendahnya produktivitas tenaga kerja, mengakibatkan rendahnya pendapatan
Negara sehingan sumber capital juga rendah.
4. Nilai Perdagangan Luar Negeri yang Rendah
Karena Negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai
elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastic yang dalam
jangka panjang dapat menimbulkan kerugian.
5. Besarnya Pengangguran
Disebabkan banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke kota, sementara kota
tidak mampu menampung tenaga mereka karena kurangnya factor produksi.
6. Besarnya Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Dimana keuntungan lebih banyak dimiliki oleh sebagian golongan saja.
7. Tekanan Penduduk yang Berat
Akibat naiknya rata-rata umur manusia dibarengi dengan masih besarnya presentase
kenaikan jumlah penduduk yang makin lama makin membebani sumber daya lain
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
8. Penggunaan Tanah yang Produktivitasnya Rendah
Karena sector pertanian menjadi mata pencaharian utama, namun tidak dibarengi
dengan kualitas alat produksi, pupuk, teknik pengolahan yang baik dan benar.
9. Lain-lain
Masih adanya kelemahan dari factor budaya masyarakat, ketidaksempurnaan pasar,
mekanisme dalam meningkatkan jumlah tabungan dalam negeri, kewiraswastaan, dan
prioritas dalam peaksanaan pembangunan ekonomi.
II. ASPEK LINGKUNGAN
A. PERLUNYA AMDAL
Analisa Dampak Lingkungan sudah dikembangkan sejak tahun 1970 dengan nama
Environmental Impact Analysis (EIA). Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL)
merupakan kajian secara cermat dan mendalam tentang dampak pentin suatu kegiatan
yang direncanakan. Sedangkan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah
hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Ada 2(dua) alasan pokok untuk melakukan AMDAL, yaitu :
1. Karena Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, sehingga memaksa para pemilik
proyek yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan
keuntungan tanpa menghiraukan efek samping yang ditimbulkan.
2. Untuk menjaga agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan adanya pembangunan
proyek. Karena akibat dari kegiatan proyek, merubah keadaan lingkungan dan bisa
menimbulkan masalah yang akan merugikan, apalagi jika sudah diluar ambang batas.

Pemrakarsa proyek wajib membuat AMDAL dengan biaya yang tidak sedikit, untuk itu
pembuatannya dapat dilakukan sendiri atau dilakukan oleh konsultan swasta atau pihak
lain atas saran dari pemerintah tanpa mengurangi tanggung jawabnya sebagai pemrakarsa
proyek
B. KEGUNAAN AMDAL
AMDAL dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :
1. Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan ini perlu disusun dan direncanakan sebelum aktivitas proyek
dilakukan, mengingat semua dampak lingkungan yang akan timbul sudah diketahui
sebelumnya. Walaupun pada kenyataannya masih banyak kesalahan-kesalahan dalam
menyusun AMDAL atau pemilik proyek tidak menjalankan proyek sesuai AMDAL
yang ada. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemantauan, sejak awal pembangunan, terus
menerus dan teratur untuk menghindari kegagalan pengelolaan.
2. Pengelolaan Proyek
AMDAL merupakan salah satu persyaratan dari kelayakan suatu proyek untuk
mendapatkan perizinan. AMDAL harus sejalan dengan aspek kelayakan lainnya
seperti aspek Teknis dan Ekonomis sehingga didapatkan penilaian yang optimal
terhadap suatu proyek. Namun biasanya AMDAL diharapkan secara teknis dan
ekonomis adalah sejauh mana keadaan lingkungan menunjang terlaksananya suatu
proyek, terutama sumber daya yang dibutuhkan oleh proyek, seperti air, energy,
manusia dan ancaman alam sekitar.
3. Dokumen Penting
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sebagai sumber informasi yang rinci
mengenai keadaan lingkungan pada saat penelitian proyek dan gambaran keadaan
lingkungan di masa datang. Dokumen ini penting untuk melakukan evaluasi dalam
membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat digunakan sebagai alat
legalitas.
C. PERATURAN DAN PERUNDANGAN
Pemahaman mengenai Peraturan dan Perundangan adalah merupakan langkah awal yang
harus dilakukan dalam analisa kelayakan proyek terutama mengenai lingkungan hidup
dengan menggunakan AMDAL. Dimana sumber Peraturan dan Perundangan tersebut
berlaku secara internasional maupun local saja, seperti berikut ini :
1. Berlaku Internasional
Peraturan dan Perundangan ini digunakan jika proyek yang akan dibangun melampaui
daerah yang digunakan secara internasional, seperti : Pembuangan Limbah yang
dibuang ke laut atau limbah yang dapat ditiup angina sampai jauh ke Negara lain yang
mengakibatkan hujan asam.
Peraturan yang berlaku Internasional mengenai AMDAL dapat berupa deklarasi,
perjanjian Bilateral atau Multilateral. Contoh : Perjanjian Stockholm dalam
Declaration of United Nations Conference on The Human Environment oleh semua
Negara anggota PBB tahun 1972.
2. Berlaku Dalam Negeri
Peraturan dan Perundangan yang ada di Indonesia yang berlaku adalah PP No.51
tahun 1993 tentang AMDAL, yang merupakan peraturan pengganti PP No.26 tahun
1986. Diaman semua jenis usaha atau kegiatan wajib dilengkapi dengan AMDAL.
D. ISI LAPORAN AMDAL
Isi dari laporan AMDAL adalah sbb :
BAB I. Pendahuluan
BAB II. Metode Studi
BAB III. Rencana Usaha atau Kegiatan
BAB IV. Rona Lingkungan Hidup
BAB V. Prakiraan Dampak Penting
BAB VI. Evaluasi Dampak Penting
BAB VII. Daftar Pustaka
BAB VIII. Lampiran
KESIMPULAN

1. Aspek Ekonomi sangat penting dalam analisa kelayakan proyek karena setiap proyek harus
mempunyai nilai manfaat yang berguna bagi Negara dan masyarakat.
2. Penilaian aspek ekonomi dapat diukur melalui penyerapan tenaga kerja, penggunaan sumber
daya, penghematan devisa, adanya pertumbuhan industry lain, memenuhi kebutuhan
konsumen, dan menambah pendapatan nasional.
3. Adapun hambatan yang masih dihadapi dalam pembangunan ekonomi nasional adalah
antara lain, Iklim, Produktivitas Rendah, Kapital Sedikit, Nilai Perdagangan Luar Negeri
yang masih rendah, Tingginya angka pengangguran, Ketimpangan Distribusi Pendapatan,
Tekanan Penduduk yang Berat, Penggunaan Tanah yang Produktivitasnya rendah, dll.
4. Aspek Ekonomi juga tidak lepas dari dukungan aspek Lingkungan, dimana analisa mengenai
Lingkungan sangat berpengaruh bagi kemajuan perusahaan.
5. Aspek Lingkungan wajib dilakukan dalam analisa kelayakan proyek karena sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku/pemerintah, kepedulian pengusaha terhadap
dampak lingkungan dari proyek yang dikerjakan, dan adanya perubahan lingkungan yang
ditimbulkan oleh pembangunan proyek yang dapat merugikan jika sudah diluar ambang
batas.
6. AMDAL amat sangat berguna bagi pengelolaan lingkungan dan proyek, karena melalui
pembuatan AMDAL, perusahaan mampu mengantisipasi dampak lingkungan yang mungkin
akan terjadi selama pembangunan proyek. Dan AMDAL merupakan dokumen penting
sebagai sumber informasi, gambaran, mengenai keadaan lingkungan dimasa datang dan
sebagai alat legalitas.
7. AMDAL dapat berlaku secara Nasional dan Internasional, mengingat dampak dari
lingkungan dapat tersebar hingga keluar negeri melalui perantara aliran limbah ke laut.
DAFTAR PUSTAKA

1. Drs. Husein Umar, SE.MM, MBA, Studi Kelayakan Bisnis, Manajemen, Metode, dan Kasus. Cet-1 –
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1997 – ISBN- 979-605- 578-3
2. Situmorang, Syafrizal Helmi, Studi kelayakan bisnis (buku II)/oleh Syafrizal Helmi Situmorang dan
Ami Dilham. Cet. 1. – Medan: USU Press, 2007. ISBN – 979-458-296-4

Anda mungkin juga menyukai