Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA ANALITIK 2

METODE DESTILASI

DISUSUN OLEH :
NAMA : JULIMAN PUTRA GULO

NIM : 20506009

M.K : KIMIA ANALITIK 2

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugerah-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Metode Destilasi”.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan baik dalam penyusunan maupun dalam penulisan dan pemilihan kata
yang tepat. Oleh karena itu,dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya
kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Atas segala bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak penulis mengucapkan
terimakasih dan penulis juga memohon maaf atas banyaknya kekurangan dalam penyusunan
makalah ini sehingga dengan seadanya makalah ini dapat menjadi ilmu bagi kita semua.

Tondano Selatan, 26 Maret 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain.
Untuk  beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku
senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan
kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu
campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih
dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-
padat,  padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan
sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan
untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Proses pemisahan sangat penting dalam bidang kimia analitik. Suatu contoh
pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak
bumi merupakan campuran berbagai hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon
penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses
pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk
LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal. Proses pemisahan pada pengolahan minyak bumi
dilakukan dengan metode destilasi. Salah satu contoh destilasi adalah destilasi sederhana.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sejarah destilasi?
2. Apakah definisi destilasi dan destilasi sederhana?
3. Bagaimanakah set alat destilasi sederhana?
4. Bagaimanakah proses destilasi sederhana?
5. Bagaimanakah contoh aplikasi destilasi sederhana?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah destilasi
2. Untuk mengetahui definisi destilasi dan destilasi sederhana
3. Untuk mengetahui set alat destilasi sederhana
4. Untuk mengetahui proses destilasi sederhana
5. Untuk mengetahui contoh aplikasi destilasi sederhana.

BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH DESTILASI
Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi
yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus.
Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk destilasi dan
Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang
proses destilasi pada sekitar abad ke-4. Bentuk modern destilasi pertama kali ditemukan
oleh ahli-ahli kimia Islam  pada masa kekhalifahan Abbasiah,  terutama oleh Al-Razi
pada  pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui
alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan
rancangan destilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh
Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang
uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses
kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik
penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
B. DEFINISI
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)  bahan atau didefinisikan
juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah
akan menguap lebih dulu. Destilasi berdasarkan teknik pengerjaannyadapat dibedakan
menjadi 4 jenis, yaitu :
a. Destilasi sederhana  
b. Destilasi terfraksi
c. Destilasi vakum
d. Destilasi uap

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk
memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang cukup
besar. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh
senyawa murninya. Senyawa  –   senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap
pada saat mencapai titik didih masing  –  masing. Destilasi ini digunakan untuk
memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dan lain-lain.

C. SET ALAT DESTILASI

Penjelasan gambar :
1. Klem dan Statif ; berfungsi untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan
destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang.
2. Labu destilasi atau labu alas bulat ; berfungsi sebagai wadah untuk menempatkan
sampel yang akan didestilasi.
3. Kondensor ; berfungsi untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor
sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang digunakan menggunakan
pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas,
karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air dalam pendingin atau
kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan
untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena
itu pendingin atau kondensor air masuknya harus dari bawah sehingga pendingin
atau kondensor akan terisi dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan
komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi
berwujud cair.
4. Termometer ; berfungsi untuk mengamati suhu dalam proses destilasi sehingga
suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh
destilat murni.
5. Labu penampung atau erlenmeyer ; berfungsi sebagai wadah untuk menampung
destilat yang diperoleh dari proses destilasi.
6. Pipa penghubung (adaptor) untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah
penampung destilat (erlenmeyer).
7. Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat.
8. Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk mempercepat
proses  pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung
panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel
sehingga tidak terjadi bumping.

D. PROSES DESTILASI SEDERHANA


Setelah semua alat telah terpasang dengan baik, maka dapat dilakukan proses detilasi.
Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan
titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih dulu
menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu
destilasi. Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan pada labu
destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan
menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau pendingin yang mendinginkan
komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau berubah dari berwujud uap
menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di labu destilat atau labu erlenmeyer.
Pada proses destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal ini dilakukan
karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni pada kondisi suhu tersebut. Setelah
sampel pada labu alas bulat berkurang, suhu akan naik karena jumlah sampel yang
didestilasi telah berkurang. Pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat
dihentikan sehingga yang diperoleh adalah destilat murni. Pada destilasi, untuk
memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer harus sangat
diperhatikan, yaitu ujung termometer harus tepat berada di persimpangan yang menuju
ke pendingin agar suhu yang teramati adalah benar-benar suhu uap senyawa yang
diamati. Pada proses destilasi,  penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika adanya
pemanasan yang berlebihan (superheating) serta kesalahan dalam penempatan pengukur
suhu (termometer) tidak pada  posisi yang benar.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berbagai campuran dapat dimurnikan dengan destilasi sederhana. Destilasi sederhana
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pemurnian dan pemisahan suatu
larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didih yang relatif jauh. Destilasi ini
digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dan
lain-lain. Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi,
penangas, termometer, pendingin atau kondensor leibig, konektor, klem, statif, adaptor,
penampung,  pembakar, batu didih, kaki tiga dan kasa.
B. SARAN
1. Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan terutama dalam
mendapatkan referensi. Untuk saran dalam proses destilasi, dapat memperhatikan
hal-hal sebagai berikut : Pengamatan destilat dilakukan setelah suhu konstan
2. Jumlah bahan yang dimasukan harus proporsional dengan jumlah pelarutnya agar
mendapatkan output yang lebih banyak
3. Untuk mempercepat pelaksanaan praktikum, kompor listrik sebaiknya dinyalakan
pada awal masuk praktikum bukan setelah pemasangan alat-alat agar cepat
pemanasannya
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai