Puskesmas Wonoasih merupakan puskesmas yang terletak di Kelurahan Wonoasih dan merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Wilayah cakupan puskesmas Wonoasih terdiri dari 6 kelurahan yaitu Kelurahan Wonoasih, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kelurahan Pakis Taji, Kelurahan Kedung galeng, Kelurahan Kedung Asem, dan Kelurahan Sumber Taman. Kelurahan Pakistaji memiliki luas wilayah 185,5 Ha dengan batas – batas wilayah administratif adalah sebagai berikut : 1. Sebelah utara dengan Kelurahan Jrebeng Lor 2. Sebelah selatan dengan desa Kramat Agung (Kabupaten Probolinggo) 3. Sebelah barat dengan Kelurahan Jrebeng Kdul 4. Sebelah timur dengan Kelurahan Kedunggaleng Kelurahan Pakistaji terdiri atas 7 RW dan 30 RT sedangkan jumlah penduduk sampai Desember 2018 adalah 4.721 jiwa yang terdiri dari wanita 2.394 jiwa dan laki-laki 2.327 jiwa.
4.2 Gambaran Data Program TB Puskesmas Wonoasih
Puskesmas Wonoasih memiliki beberapa program pelayanan kesehatan salah satunya adalah program pelayanan kesehatan orang dengan TB. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemegang program tersebut, program pelayanan kesehatan orang dengan TB sudah lama terbentuk. Program pelayanan orang dengan TB tersusun atas 1 orang pemegang program, 1 orang dokter koordinator P2, dan 6 orang kader. Kegiatan yang dilakukan adalah penemuan kasus TB, pengobatan TB, peyuluhan, pencatatan dan pelaporan kekepala puskesmas dilakukan setiap bulannya dan diteruskan ke dinas kesehatan kota Probolinggo. Monitoring dan evaluasi kegiatan atau PKP (penilaian Kinerja Puskesmas) dilakukan persemester atau perenam bulan. Penemukan kasus TB dilakukan dengan cara pemeriksaan dahak. Hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana logistik seperti pot dahak sudah disediakan langsung oleh dinas kesehatan kota Probolinggo. Dahak pasien suspek TB dikirim ke RSUD Mohamad Saleh untuk dilakukan pemeriksaan GeneXpert. Pasien yang terkonfirmasi TB dilakukan pengobatan dan dilakukan pencatatan serta pelaporan kasus ke kepala Puskesmas Wonoasih dan diteruskan ke dinas kesehatan kota Probolinggo. Penyuluhan dilakukan oleh koordinator P2 terhadap pasien, keluarga, kader dan pengawas minum obat dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pencegahan dan penanggulangan TB. Penyuluhan tersebut dilakukan satu kali dalam setahun di Puskesmas Wonoasih. Anggaran khusus untuk pelaksanaan kegiatan sampai saat ini tidak ada. Puskesmas Wonoasih juga bekerja sama dengan organisasi Aisyiyah yang berperan serta dalam pembangunan kesehatan di Indonesia dan pencapaian target Milenium Development Goals (MDGs) no. 6, yaitu penurunan angka penyebaran penyakit menular. Peran organisasi Aisyiyah dalam program TB Puskesmas Wonoasih adalah memperkuat jangkauan untuk menjangkau kelompok TB dengan melakukan pembentukan dan penyuluhan kader TB, pelaporan kasus penemuan susp TB dilapangan, dan memantau pasien TB dan TB MDR hingga sembuh. Kader yang sudah terbentuk berjumlah 6 orang di 6 kelurahan. Puskesmas Wonoasih tidak mempunyai kader khusus TB selain kader yang dibentuk oleh organisasi Aisyiyah. Jadwal rutin penyuluhan kader, evaluasi kegiatan kader, kegiatan turun lapangan, dan pemantauan pasien TB tidak ada. Berdasarkan hasil pencatatan kasus TB Puskesmas Wonoasih, program pelayanan orang dengan TB menempati posisi terendah diantara program lainnya yaitu 18,71 % berdasarkan hasil rekapitulasi data standar pelayanan minimal Puskesmas Wonoasih pada tahun 2019. Kasus TB tersebar di enam kelurahan dan 1 luar daerah pada wilayah kerja Puskesmas Wonoasih dengan perincian seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Distribusi jumlah penderita TB di wilayah kerja Puskesmas Wonoasih dari Januari 2019 sampai Oktober 2019 No. Kelurahan Jumlah Penderita TB n % 1 Jrebeng Kidul 5 10 2 Kedung Asem 9 18 3 Kedung Galeng 1 2 4 Pakistaji 16 32 5 Sumber Taman 8 16 6 Wonoasih 10 20 7. Luar daerah (Kedung Supit) 1 2 Total 50 100
Berdasarkan tabel diatas distribusi penderita Tb terbanyak berada pada
Kelurahan Pakistaji yaitu sebanyak 16 orang (32%), kemudian Kelurahan Wonoasih sebanyak 10 orang (20%), Kelurahan Kedung Asem sebanyak 9 orang (18%), Kelurahan Sumber Taman sebanyak 8 orang (16 %), Kelurahan Jrebeng Kidul sebanyak 5 orang (10%), dan yang paling sedikit adalah Kelurahan Kedung Galeng dan Luar daerah (Kedung Supit) masing-masing sebanyak 1 orang (2%). Kelurahan Pakistaji merupakan kelurahan kasus TB terbanyak dengan distribusi sebagai berikut :
Tabel 4.2 Distribusi jumlah penderita TB di Kelurahan Pakistaji dari
Januari 2019 sampai Oktober 2019 No. Rukun Warga (RW) Jumlah Penderita TB n % 1 RW 1 5 31,25 2 RW 2 3 18,75 3 RW 3 4 25 4 RW 4 0 0 5 RW 5 0 0 6 RW 6 3 18,75 7. RW 7 1 6,25 Total 16 100
Berdasarkan tabel diatas distribusi jumlah penderita TB terbanyak pada
Kelurahan Pakistaji berada pada RW 1 sebanyak 5 orang (31,25 %), kemudian RW 2 dan 6 masing-masing sebanyak 3 orang (18,75%), RW 3 sebanyak 4 orang (25%), RW 7 1 orang (6,25%) dan tidak ada kasus TB pada RW 4 dan 5.