Anda di halaman 1dari 3

Tugas dr.Alida Widiawaty, M.Biomed, Sp.

KK
Nama : Heni Haryani
NIM : 1608437612

1. Permetrin

Permethrin adalah obat atau bahan kimia yang secara luas digunakan sebagai
insektisida, acaricide, dan obat nyamuk. Permethrin adalah obat lini pertama sebagai anti
scabies bila digunakan dalam bentuk cream. Obat ini bekerja dengan cara menyebabkan
kelumpuhan dan kematian pada hama dengan menghambat masuknya ion natrium melalui
saluran membran sel saraf yang menyebabkan terjadinya penundaan repolarisasi. Permethrin
dalam bentuk Cream 5% atau lotion 1% adalah obat yang digunakan secara topikal (obat
luar) untuk pengobatan scabies (kudis). Scabies (kudis) adalah kulit gatal yang disebabkan
oleh tungau kecil yang disebut Sarcoptes scabiei. Serangan tungau/kutu ini menyebabkan
rasa gatal di daerah yang terkena terutama pada malam hari. Penyakit ini sangat menular
melalui kontak fisik terutama pada orang-orang yang tinggal di tempat-tempat padat.

Indikasi
Permethrin bisa digunakan sebagai insektisida, pengendalian hama, dan kegunaan
medis. Berikut ini adalah beberapa kegunaan Permethrin :
 Sebagai insektisida : untuk melindungi tanaman dari hama, untuk membunuh parasit
ternak,
 Sebagai anti kutu : tersedia untuk penggunaan topikal sebagai krim atau lotion. Obat ini
diindikasikan untuk pengobatan dan pencegahan kutu kepala dan pengobatan scabies.

Kontraindikasi
Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada
Permethrin, pyrethroid atau pyrethrin.

Dosis
Permethrin diberikan dengan dosis sebagai berikut :
 Scabies (Kudis)
Dewasa : Oleskan tipis-tipis cream 5 % ke seluruh permukaan kulit dari leher sampai jari
kaki. Cuci setelah 8-14 jam. 30 g krim biasanya cukup untuk orang dewasa rata-rata.
 Head pediculosis
Dewasa : gunakan kira-kira 30-60 mL lotion 1% pada rambut kering. Diamkan selama 10
menit sebelum dibilas dengan air bersih. Pengobatan dapat diulangi setelah 7-10 hari jika
kutu atau telur kutu masih ada di rambut atau kulit kepala.
 Pubis pediculosis
Dewasa : gunakan secukupnya dari lotion 1% lotion atau cream 5% secara merata pada
daerah kemaluan. Diamkan selama 10 menit dan kemudian bilas dengan air bersih.
Efek samping
Penyerapan sistemik obat ini sangat  kecil, oleh karena itu dianggap aman untuk
digunakan secara topikal pada orang dewasa dan anak-anak di atas usia 2 bulan. Meskipun
begitu obat ini tetap memiliki sejumlah efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping
Permethrin:
 Penggunaan secara topikal dapat menyebabkan iritasi kulit ringan, kulit terbakar,
pruritus, eritema, kesemutan, mati rasa, ruam, dan lebih peka terhadap sinar matahari.
Hentikan penggunaan jika terjadi hipersensitivitas.
 Paparan secara berlebihan dapat menyebabkan mual, sakit kepala, kelemahan otot, air
liur berlebihan, sesak napas, dan kejang.

2. Preparat TER

Preparat golongan ini didapat sebagai hasil destilasi kering dari batubara, kayu dan fosil.
Yang berasal dari batubara, misalnya liantral dan likuor karbonis detergens. Yang berasal dari
kayu, misalnya oleum kadini dan oleum ruski. Contoh yang berasal dari fosil ialah iktiol.
Preparat TER yang sering digunakan adalah likuor karbonis detergens karena tidak
berwarna berwarna hitam seperti yang lain dan tidak berbau. Kosentrasi 2-5%. Efeknya
antipruritus, antiradang, antiekzem, antiakantosis keratoplastik, dapat digunakan untuk
psoriasis dan dermatitis kronik dalam salap. Jika terdapat lesi yang universal, misalnya pada
psoriasis, tidak boleh dioleskan diseluruh lesi karena akan diabsorbsi dan memberi efek
toksik terhadap ginjal. Cara pengolesan digilir, tubuh dibagi 3 yaitu :
Hari 1 : kepala dan ekstremitas atas
Hari 2 : batang tubuh
Hari 3 : ekstremitas bawah
Efek samping pada pemakaian TER perlu diperhatikan adanya reaksi fototoksik, pada ter
yang berasal dari batubara dapat juga terjadi folikulitis dan ter akne. Efek karsinogen ter
batubara dapat terjadi pada pemakaian yang lama. Pada pemakaian dalam waktu yang singkat
efek samping tidak pernah terjadi.

3. Asam Salisilat

Asam salisilat adalah zat keratolitik tertua yang dikenal dalam pengobatan topikal.
Efeknya ialah mengurangi proliferasi epitel dan menormalisasi keratinisasi yang terganggu.
Pada konsentrasi rendah (1-2 %) mempunyai efek keratoplastik yaitu menunjang
pembentukan keratin yang baru. Pada konsentrasi tinggi (3-20%) bersifat keratolitik dan
dipakai untuk keadaan untuk keadaan dermatosis yang hiperkeratotik. Pada konsentrasi
sangat tinggi (40%) dipakai untuk kelainan-kelainan yang dalam, misalnya kalus dan veruka
plantaris. Asam salisilat dalam konsentrasi 1 % dipakai sebagai kompres, bersifat antiseptik.
Penggunaannya, misalnya untuk dermatitis eksudatif. Asam salisil 3 %-5% juga bersifat
mempertinggi absorbsi perkutan zat-zat aktif.

Anda mungkin juga menyukai