Anda di halaman 1dari 4

Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis,

rambut, kuku, bibir


dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan
dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.

Izin produksi adalah izin yang harus dimiliki oleh pabrik kosmetika untuk melakukan kegiatan pembuatan kosmetika (Berlaku 5 Tahun)

Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik, yang selanjutnya disingkat CPKB adalah seluruh aspek kegiatan pembuatan kosmetika yang
bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan
penggunaannya.

Izin produksi terdiri dari 2 (dua) golongan sebagai berikut:

a. golongan A yaitu izin produksi untuk industri kosmetika yang dapat membuat semua bentuk dan jenis sediaan kosmetika;
b. golongan B yaitu izin produksi untuk industri kosmetika yang dapat membuat bentuk dan jenis sediaan kosmetika tertentu dengan
menggunakan teknologi sederhana

Golongan A diberikan dengan persyaratan:


a. memiliki apoteker sebagai penanggung jawab;
b. memiliki fasilitas produksi sesuai dengan produk yang akan dibuat;
c. memiliki fasilitas laboratorium; dan
d. wajib menerapkan CPKB.
Golongan B diberikan dengan persyaratan:
a. memiliki sekurang-kurangnya tenaga teknis kefarmasian sebagai penanggung jawab;
b. memiliki fasilitas produksi dengan teknologi sederhana sesuai produk yang akan dibuat; dan
c. mampu menerapkan higiene sanitasi dan dokumentasi sesuai CPKB.

Peraturan Kepala Badan POM PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18
TAHUN 2015Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN.REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1176/MENKES/PERNIII/201 0 TENTANG NOTIFIKASI KOSMETIKA


berlaku 3 tahun

Dokumen Informasi Produk, yang selanjutnya disingkat DIP adalah data mengenai mutu, keamanan,
dan kemanfaatan kosmetika.

Hidrokinon adalah senyawa kimia yang bila digunakan pada produk kosmetik bersifat sebagai pemutih / pencerah kulit. Efek samping yang
umum terjadi setelah paparan hidrokinon pada kulit adalah iritasi, kulit menjadi merah (eritema), dan rasa terbakar. Efek ini terjadi segera
setelah pemakaian hidrokinon konsentrasi tinggi yaitu diatas 4%. Sedangkan untuk pemakaian hidrokinon dibawah 2% dalam jangka waktu
lama secara terus menerus dapat terjadi leukoderma kontak dan okronosis eksogen (diskolorasi warna kulit).
Asam retinoat adalah turunan dari vitamin A yang sering disebut dengan tretinoin yang digunakan dalam terapi jerawat. Bahaya
penggunaan asam retinoat adalah menimbulkan iritasi kulit, bersifat karsinogenik, dan teratogenik (menyebabkan cacat janin).
Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan kosmetik menurut Peraturan Kepala Badan POM
Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika adalah Rhodamin B. Paparan jangka pendek
penggunaan rhodamin B pada kulit dapat menyebabkan iritasi pada kulit, Selain itu, penggunaan rhodamin B pada kulit dapat juga
mengakibatkan efek sistemik dan bersifat mutagenik.
merkuri adalah cairan logam perak atau disebut air raksa (Hydrargyrum ). Logam ini adalah logam yang ada secara alami,satu-satunya
logam pada suhu kamar (25°C) berwujud cair. Di dalam tabel periodik merkuri (Hg) dengan nomor atom 80 dan nomor massa 200.59.
Merkuri merupakan unsur transisi dalam susunan tabel periodik unsur, di mana merkuri ada pada golongan II B dan periode 6. Logam
murninya keperakan,cairan, tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan pada suhu 3570C akan menguap. Merkuri banyak ditemukan di
alam dan tersebar dalam batu-batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik.

Cara kerja merkuri mempengaruhi enzim trikinase dalam menghambat tirosin sehingga pembentukan melanin tidak terjadi sehingga kulit
mencerah atau lebih putih. Tujuan penggunaannya merkuri ini adalah agar dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi pada
kulit, tetapi kita harus tau nih, jika terus menerus justru akan menimbulkan pigmentasi dengan efek permanen. .

Trus bahayanya? Nah, Pemakaian merkuri secara terus menerus itu memang awalnya menjadikan kulit mulus, namun kemudian merkuri
itu mengendap di bawah kulit. Setelah bertahun-tahun baru kulit kita bakalan rusak, akan biru kehitaman bahkan dapat memicu timbulnya
kanker. bahaya banget kan ? dan juga dapat memperlambat pertumbuhan janin, mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul),
Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat / akan timbul lagi & bertambah parah
(melebar).

satu lagi nih, di antara berbagai macam logam berat yang ada, merkuri dan turunannya disebut sebagai bahan pencemar paling
berbahaya. Semua senyawa Hg bersifat toksik untuk makhluk hidup bila memajan makhluk hidup dalam jumlah yang cukup dan dalam
waktu yang lama. Senyawa Hg akan tersimpan dan terakumulasi secara permanen di dalam tubuh, yaitu terjadi inhibisi enzym dan
kerusakan sel sehingga kerusakan tubuh dapat terjadi secara permanen (WHO, 1976)
1. Krim Pada umumnya lengket.
2. Sebagian lagi ada yang mencampurkan merkuri dengan bedak dingin (bedak jerawat), agar tampak lebih encer.
3. Krim pada umumnya tidak HOMOGEN (tidak menyatu & kasar), bila didiamkan minyak akan terpisah dengan bagian
padat.
4. Bau logam merkuri tercium atau sebagian menggunakan parfum menyengat untuk menghilangkan bau logam
merkuri tersebut.
5. Warna umumnya sangat mencolok, karena tidak menggunakan bahan pewarna untuk kosmetik, umumnya
menggunakan bahan pewarna tekstil (cap kupu-kupu) warna kuning dan warna krim putihnya pearly (mengkilat
seperti mutiara)
6. Bila diusapkan pada kulit lengan terasa panas dan gatal.
7. Pada pemakaian awal menyebabkan Iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.
8. Kulit dapat berubah putih dalam waktu singkat (kurang 2 Minggu, tergantung kadar kandungan merkuri, makin tinggi
makin lebih cepat memberikan warna putih)
9. Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak
mengandung protein & melanin yang berfungsi untuk melindungi radiasi paparan matahari juga sudah tidak
berfungsi, sehingga jasad renik ataupun kuman tidak akan menyukai kulit yang telah tercemar merkuri termasuk
nyamuk sekalipun.
10. Jerawat dalam keadaan normal adalah berfungsi sebagai indikator tingkat kandungan protein di dalam kulit, hal ini
juga untuk mengontrol perawatan kulit wajah, bila Anda lupa untuk melakukan kebersihan wajah, umumnya jerawat
akan timbul, pada merkuri hal ini tidak terjadi lagi, karena struktur protein kulitnya telah berubah & menjadi rusak.
11. Pori-pori tampak mengecil & halus, ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis & tergerus
oleh logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil & halus. Untuk mengujinya Anda bisa merasakan dengan
mencobanya pada sinar matahari, kulit terasa terbakar, gatal disertai kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah
sudah tidak mendapat perlindungan dari melanin yang berfungsi melindungi wajah kita dari radiasi matahari. Pada
produk yang benar, pemakaian siang hari selalu menggunakan pelindung SPF sehingga pada siang hari Anda tidak
akan merasakan rasa iritasi seperti terakar disertai rasa gatal.
12. Bila Anda telah tercemar Merkuri dan pemakaian dihentikan akan timbul jerawat kecil-kecil disertai rasa gatal.
kemudian akan timbul bintik-bintik hitam di bawah kulit sebagian ataupun merata di wajah
13. Warna putih pada kulit wajah lama-kelamaan akan berubah menjadi abu-abu lalu selanjutnya kehitaman
14. untuk lebih lanjutnya dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan jaringan tubuh & menyebabkan kematian.
15. Dapat menghambat pertumbuhan, menyebabkan cacat & kematian pada JANIN

syarat lipstik yang baik adalah:


1 Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir.
2. Penampilan menarik, baik warna, bau, rasa maupun bentuknya.
3. Memberikan warna yang merata pada bibir.
4. Stabil dalam penyimpanan.
5. Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak berbintik-bintik, atau memperlihatkan hal-hal yang tidak menarik.
6. Melapisi bibir secara mencukupi.
7. Dapat bertahan di bibir.
8. Cukup melekat pada bibir, tetapi tidak sampai lengket.
9. Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya

beberapa kandungan-kandungan berbahaya yang ada pada lipsk, yaitu:


1.      Metylparaben
Metylparaben adalah bahan pengawet makanan yang cara kerjanya ialah mencegah timbulnya jamur (fungi) selain sebagai
pengawet makanan metylparaben juga dipakai sebagai bahan campuran kosmetik supaya tidak berjamur. Efek dari
penggunaan jangka panjang ini ialah dapat menyebabkan kanker.
2.      Propylparaben
Propylparaben adalah bahan sintetis yang digunakan sebagai bahan pengawet dalam obat-obatan, terdapat didalam serangga
dan buah-buahan. Bersifat toxic (beracun) serta dapat menyebabkan kanker.
3. Retinyl Palmitate
Retinyl Palmitate adalah bahan sintetis yang ada didalam suplemen Vitamin A dan tersedia dalam benuk minyak ataupun
kering. Jika digunakan berlebih dapat menyebabkan gangguan reproduksi pada wanita.
4. Colorant
Colorant adalah bahan pewarna pada mesin tinting, setiap mesin tinting menyediakan 12 sampai 16 tabung warna tergantung
jenis dan merk mesin tinting yang digunakan. Penggunaan colorant ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan
pada organ.
5. Tocopheryl Acetate
Tocopheryl Acetat adalah sejenis Vitamin E yang berfungsi sebagai Moisturizer dan Antioxidant, namun jika digunakan secara
berlebihan dapat menyebabkan rasa terbakar dan bersisik pada kulit.
6. Rhodamin B
Rhodamin B adalah salah satu bahan pewarna sisntetis makanan yang dilarang penggunaannya di Indonesia utamanya sejak
1985 melalui peraturan Menteri Kesehatan serta WHO yang telah resmi mengumumkan bahwa zat tersebut berbahaya karena
kandungan logam berat dan sifat kimiawinya, dapat menyebababkan kerusakan organ, kanker.

Broad Spectrum

Ada dua tipe sinar matahari: UVA dan UVB. Huruf A pada UVA berarti ”Aging” (penuaan) dan B pada UVB artinya “Burning”
(pembakaran). Tabir surya yang mengandung UVB lebih populer sejak zaman dahulu, tetapi yang sebenarnya Anda butuhkan
adalah produk pelindung matahari yang bertuliskan “Broad Spectrum”, artinya produk pelindung matahari tersebut memiliki fitur
pelindung dari kedua sinar UV baik A maupun B.

SPF

SPF merupakan singkatan dari Sun Protection Factor. SPF dalam sebuah produk pelindung matahari akan memberi tahu Anda
sebaik apa produk tersebut dalam melindungi kulit Anda dari sengatan matahari. Angka SPF adalah penentu seberapa lama
Anda dapat berada di bawah sinar matahari tanpa terbakar selama memakai produk tersebut. Jadi, jika biasanya Anda
membutuhkan waktu sekitar 15 menit sampai kulit Anda mulai terbakar matahari tanpa dilindungi apapun, dan Anda
menggunakan SPF 10, produk tersebut akan memperpanjang waktu Anda hingga 10 kali lipat lebih lama sebelum terbakar,
atau 15×10 menit = 150 menit alias 2,5 jam. Jika kulit Anda biasanya terbakar matahari dalam 10 menit jika tidak pakai krim
pelindung, dan Anda menggunakan SPF 30, maka krim ini akan melindungi Anda dari paparan matahari selama 300 menit.
Dan seterusnya.

Semakin tinggi angka SPF tidak mengindikasikan seberapa kuat perlindungan yang disediakan oleh produk tersebut. SPF10
melindungi Anda dari terik matahari sama baiknya dengan SPF15 atau SPF50 sekalipun. Tingkat SPF tinggi akan memblokir
lebih banyak UVB, namun tidak menyediakan 100% proteksi dari risiko kulit gosong. Namun, produk ber-SPF tinggi mampu
memberikan perlindungan lebih baik dari risiko kerusakan kulit jangka panjang, seperti kanker kulit.

Semakin kecil tingkat SPF, Anda harus lebih sering untuk mengaplikasikan ulang untuk memperlama waktu Anda beraktivitas
di bawah terik matahari tanpa khawatir terbakar.

Perlu diingat bahwa produk pelindung matahari, baik itu tabir surya atau sunblock, mudah terbilas air, membuat sebagian tubuh
Anda menjadi rentan terhadap sinar UV. Mengaplikasikan perlindungan matahari secara tidak merata atau tidak cukup sering
dapat mengurangi efektivitasnya. Berapapun tingkat SPF dari produk yang Anda gunakan, gunakan ulang secara merata baik
setelah jangka waktunya habis, atau segera setelah selesai berenang atau berkeringat.

Lalu, apa bedanya sunscreen dengan sunblock?

Terdapat dua tipe dari produk pelindung matahari, kimiawi dan fisik. Masing-masing memiliki fungsi dan cara kerja yang
berbeda untuk melindungi kulit Anda.

Sunscreen

Sunscreen, atau tabir surya, adalah lotion cair kimiawi yang bertindak sebagai penyaring sinar matahari. Lotion sunscreen
masuk ke dalam kulit dan akan menyerap radiasi UV sebelum mencapai lapisan kulit Anda dan merusaknya. Namun, tetap
akan ada sebagian sinar matahari yang terserap oleh tubuh. Tekstur sunscreen lebih tipis dan akan terlihat tidak kasat mata
saat diaplikasikan.

Sunblock

Sunblock mengandung mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide yang membangun lapisan di atas permukaan kulit,
berfungsi sebagai dinding penghalang kulit dari sinar matahari. Tekstur lotion sunblock lebih kental, berwarna putih susu, dan
dapat terlihat jelas oleh mata. Sunblock adalah rekomendasi perlindungan terbaik jika Anda memiliki aktivitas berjam-jam di
bawah sengatan matahari, seperti berenang atau bermain di pantai.

Produk manapun yang Anda pilih, penting untuk memilih tingkat SPF yang terbaik untuk Anda. Para ahli merekomendasikan
untuk menggunakan pelindung matahari yang memiliki fitur tahan air dengan jangkauan SPF 30 hingga 60. Selain itu, pastikan
setiap produk yang Anda gunakan mengandung komposisi penangkal UVA seperti: zinc oxide, titanium dioxide, avobenzone,
ecamsule, and oxybenzone
Penomeran Notifikasi atau NA
dua huruf dan 11 digit angka :
2 huruf awal kode benua, 11 angka 2 kode negara, 2 tahun notifikasi, 2 jenis produk dan 5 nomor urut notifikasi
Kode benua
NA = produk Asia (termasuk produk lokal).
NB = Produk Australia
NC = produk Eropa.
ND = Produk Afrika
NE = produk Amerika.
Contoh : NA 18150900279 untuk GA….Y Deodorant Perfume Spray Aqua
NA= produk asia dan dalam negri,
18 = kode negara indonesia,
15 = kode tahun 2015,
09 = kode kelompok produk,
00279 = nomer notifikasi

Persyaratan label kosmetik menurut Kep.BPOM NOMOR HK.00.05.4.1745 Pasal 23


(1) Pada etiket wadah dan atau pembungkus harus dicantumkan informasi/ keterangan mengenai :
a. nama produk;
b. nama dan alamat produsen atau importir / penyalur;
c. ukuran, isi atau berat bersih;
d. komposisi dengan nama bahan sesuai dengan kodeks kosmetik indonesia atau nomenklatur lainnya yang berlaku;
e. nomor izin edar;
f. nomor batch /kode produksi;
g. kegunaan dan cara penggunaan kecuali untuk produk yang sudah jelas penggunaannya;
h. bulan dan tahun kadaluwarsa bagi produk yang stabilitasnya kurang dari 30 bulan;
i. penandaan lain yang berkaitan dengan keamanan dan atau mutu.
(2) Apabila seluruh informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memungkinkanu ntuk dicantumkan pada etiket
wadah, maka dapat menggunakan etiket gantung atau pita yang dilekatkan pada wadah atau brosur.

Anda mungkin juga menyukai