Anda di halaman 1dari 3

1.

Merkuri
Sudah pasti dilarang, efek terlalu banyak merusak. Pada pemakaian cream merkuri Tidak
timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit
sudah tidak mengandung protein & melanin yang berfungsi untuk melindungi radiasi paparan
matahari juga sudah tidak berfungsi, sehingga jasad renik ataupun kuman tidak akan
menyukai kulit yang telah tercemar merkuri termasuk nyamuk sekalipun.
Jerawat dalam keadaan normal adalah berfungsi sebagai indikator tingkat kandungan protein
di dalam kulit, hal ini juga untuk mengontrol perawatan kulit wajah, bila Anda lupa untuk
melakukan kebersihan wajah, umumnya jerawat akan timbul, pada merkuri hal ini tidak
terjadi lagi, karena struktur protein kulitnya telah berubah & menjadi rusak.
Pori-pori tampak mengecil & halus, ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita
telah tipis & tergerus oleh logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil & halus. Untuk
mengujinya Anda bisa merasakan dengan mencobanya pada sinar matahari, kulit terasa
terbakar, gatal disertai kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah sudah tidak mendapat
perlindungan dari melanin yang berfungsi melindungi wajah kita dari radiasi matahari. Pada
produk yang benar, pemakaian siang hari selalu menggunakan pelindung SPF sehingga pada
siang hari Anda tidak akan merasakan rasa iritasi seperti terakar disertai rasa gatal.
Bila Anda telah tercemar Merkuri dan pemakaian dihentikan akan timbul jerawat kecil-kecil
disertai rasa gatal. kemudian akan timbul bintik-bintik hitam di bawah kulit sebagian ataupun
merata di wajah. Warna putih pada kulit wajah lama-kelamaan akan berubah menjadi abu-
abu lalu selanjutnya kehitaman
Bahaya penggunaan Krim mengandung Merkuri, yaitu:
1. Membuat gangguan kerusakan pada syaraf, kasus seperti Alzheimer & parkinson, dengan
ciri sbb: Tremor (gemetar), Insomnia (susah tidur), Gangguan penglihatan, Ataxia (Gerakan
tangan tak normal) Gangguan Emosi, Pikun, Depresi, Disorientasi Ruang (Rasa bingung &
gelisah di awal pemakaian).
2. Dapat memperlambat pertumbuhan janin. Bahkan menyababkan anak mengalami Autisme.
Merkuri yg tidak bisa terbuang oleh ginjal, ditumpuk di badan, dan masuk ke janin ketika
ibunya hamil. coba Googling tentang hubungan merkuri dan autisme. Dulu disalahkan karena
imunisasi mengandung merkuri utk pengawet, padahal yang nyata merkuri ada di krim
kosmetik yang dipakai sang ibu.
3. Mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul)
4. Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu
dapat / akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).
5. Efek REBOUND (efek balik) yaitu memberikan respon berlawanan yakni Kulit akan
menjadi gelap/kusam saat pemakaian krim dihentikan.
6. Bagi Wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat parah (lebar).
7. Dapat merusak lapisan kulit bawah. Jadi kl disinari dg lampu diagnostik, kulit yg memakai
krim merkuri akan terlihat biru dibawahnya, krn sel kulit tsb mati. Selanjutnya bs
mengakibatkan kanker kulit ( basal cell carcinoma, malignant melanoma, malignum
melanoma, dsb).
8. Kerusakan pada saluran pencernaan.
9. Kerusakan pada ginjal yang dapat menyebabkan kematian akibat gagal ginjal. Perhatikan
bau air urin anda setelah pemakain krim merkuri, bau urin akan menjadi tajam. Orang yg
pakai krim merkuri biasa nya ngerasain sakit pinggang. Bukan krn kelelahan tp krn merkuri
adalah logam berat yg menumpuk di ginjal (ginjal letaknya di pinggang). Ginjal itu ibarat nya
saringan santan. Merkuri itu ibarat nya batu2 kerikil, kl ginjal disuruh nyaring logam berat
seperti merkuri, lama2 ginjal nya jebol (gagal ginjal).
2. Hidroquinon
Boleh digunaakan dengan batas max 2% masih diperbolehkan dijual bebas sebagai kosmetik
(OTC). Diatas itu harus pengawasan dan resep dokter. Jika dokter mengharuskan cream di
taruh di dalam kulkas biasanya cream tersebut mengandung salah satu bahan yang mudah ter-
oksidasi berikut ini : Hidroquinon atau Hidrokortison(steroid)
Manfaat Hidroquinon diantaranya cepat menghilangkan bekas jerawat yang merah-merah dan
memutihkan kulit lebih cepat, zat ini jika terakumilasi dapat merusak jaringan penting di kulit
tapi jika masih di ambang batas penggunaannya tidak apa-apa asal tidak dipakai secara terus-
terusan. Umumnya jika penggunaan cream yang mengandung Hidroquinon ini dihentikan
maka wajah akan muncul flek-flek hitam, jika stop sebelum pemakaian yang lama maka hal
tersebut biasanya tidak akan terjadi.
Steriod sudah menjadi bahan umum untuk menjadikan wajah kinclong & halus dalam waktu
yang relatif singkat, dan steroid ini sebenarnya tidak akan menjadi berbahaya jika di pakai
dalam batas normal karena Steroid ini biasanya digunakan untuk mengobati kulit yang
menderita peradangan namun cuma dalam jangka waktu tertentu saja, jika terus menerus
menggunakan cream yang mengandung Steroid biasanya akan mangakibatkan penipisan
kulit, pengembangan pembuluh darah di kulit, mudah memar, sensitif terhadap sinar matahari
& hilangnya pigmentasi kulit sehingga putihnya menjadi putih pucat seperti mayat.
3. Asam retinoat/Tretinoin
Asam retinoat adalah bentuk asam dan bentuk aktif dari vitamin A (retinol). Disebut juga
tretinoin. Asam retinoat ini sering dipakai sebagai bentuk sediaan vitamin A topikal, yang
dapat diperoleh secara bebas maupun dengan resep dokter.
Bahan ini sering dipakai pada preparat untuk kulit terutama untuk pengobatan jerawat, dan
sekarang banyak dipakai untuk mengatasi kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari
(sundamage) dan untuk pemutih.
Bagaimana Asam retinoat bekerja?
Kulit memiliki reseptor untuk asam retinoat yang disebut retinoic acid receptor (RAR) yang
berlokasi di dalam sel (intraseluler). Jika asam retinoat mengikat reseptornya, maka akan
mengaktifkan transkripsi gen yang akan menstimulasi replikasi dan diferensiasi sel, terutama
adalah sel-sel keratin (sel sel tanduk) penyusun kulit paling luar (epidermis). Hal ini akan
menyebabkan efek berkurangnya keriput dan memperbaiki sel-sel kulit yang rusak, misalnya
karena paparan sinar matahari.
Mekanismenya sebagai obat jerawat belum banyak diketahui sepenuhnya, tetapi Diane
Thiboutot dkk dari Pennsylvania State University College of Medicine, dalam penelitiannya
mengungkapkan bahwa asam retinoat ini meng-up regulasi gen untuk pembentukan protein
NGAL, yang berperan dalam proses kematian (apoptosis) kelenjar sebasea, yaitu kelenjar
penghasil minyak di kulit, yang umumnya terlibat pada terjadinya jerawat. Dengan kematian
sel kelenjar sebasea ini, maka produksi minyak kulit berkurang dan akan mengurangi jerawat.
Asam retinoat juga sering dimasukkan dalam komposisi krim pemutih karena dipercaya
memiliki efek pemutih. Efek asam retinoat ini tidak langsung melalui penghambatan pigmen
melanin seperti beberapa senyawa pemutih lainnya, tetapi menurut Yoshimura cs, diduga
karena terjadinya peningkatan proliferasi sel-sel keratin dan percepatan turnover epidermis
(lapisan kulit paling luar), sehingga memberikan efek mencerahkan kulit.
Apa efek berbahayanya?
Pada penggunaan topikal, Efek tretinoin akan membuat kulit mengelupas. Kemudian, kulit
akan mengalami peremajaan dengan tumbuh kulit baru. Jika orang tersebut tahan, kulit akan
menjadi tampak muda dan bersinar. Sebaliknya, kulit yang tidak tahan akan menjadi rusak.
Selain itu, kulit muka menjadi merah seperti kepiting rebus,ujung-ujungnya kemungkinan
muncul lenting-lenting lepuh di kulit muka seperti terbakar. Hal ini berarti efek tretinoin
berbeda-beda pada setiap orang.
Sedangkan pada penggunaan sistemik (misalnya peroral) asam retinoat memiliki efek
teratogenik, yaitu menyebabkan abnormalitas perkembangan janin dalam kandungan.
Paparan yang paling kritis adalah selama 3-5 minggu kehamilan, bahkan sebelum sang ibu
ketahuan hamil.
Penggunaan asam retinoat ini dapat menyebabkan berbagai bentuk malformasi/kecacatan
pada janin. Fakta ini diperoleh beberapa saat setelah Accutane, suatu obat jerawat berbentuk
kapsul berisi isotretinoin (13-cis-retinoic acid), diperkenalkan pada bulan September tahun
1982. Diperkirakan 160 ribu wanita hamil pada saat itu menggunakannya. Antara tahun
1982-1987, kurang lebih dijumpai 900-1300 bayi yang lahir cacat, 700-1000 terjadi aborsi
spontan, dan 5000-7000 janin digugurkan secara medis karena paparan Accutane.
Anak-anak yang sempat dilahirkan memiliki gangguan hidrosephalus (pembesaran kepala
berisi cairan), kecacatan telinga, gangguan jantung, dan penurunan intelegensia. Sejak itu
Accutane digolongkan sebagai obat dengan kategori X untuk kehamilan, yaitu tidak boleh
sama sekali dipakai pada wanita hamil atau yang merencanakan hamil.

Anda mungkin juga menyukai