Anda di halaman 1dari 4

Bahan-bahan yang digunakan dalam whitening agent:

Pemutihan kulit, pencerahan kulit dan pengelupasan kulit adalah penggunaan


bahan-bahan kimia yang bertujuan untuk mencerahkan kulit dengan cara
mengurangi konsentrasi melanin (zat warna kulit). Pemutihan kulit yang dapat
mengurangi atau memblokir produksi melanin umumnya bekerja dengan cara
menghambat pembentukan suatu enzim yang disebut tyrosinase. Perawatan ini
yang terbanyak berupa lotion topikal atau gel berisi bahan-bahan penghambat
melanin dan retinoid. Bisa juga digunakan bahan-bahan alami atau metode laser,
tentunya dengan mempertimbangkan respon terapi.
Berikut ini bahan-bahan kimia penghambat pembentukan melanin:
1. Mercury : Banyak produk pemutih kulit menggunakan bahan toksik mercury
antara lain mercury (II) chloride atau ammoniated mercury. Sejak tahun 1990
di USA, bahan ini dilarang penggunaannya oleh karena mercury akan
terakumulasi di kulit dan pemakaian jangka panjang menimbulkan efek
menghitamkan kulit. Bahkan beberapa studi menunjukkan pada pemakaian
jangka panjang, mercury akan terserap masuk aliran darah dan terakumulasi
pada organ tubuh penting seperti ginjal. Tentu saja hal ini berbahaya bagi
kesehatan kita.
2. Hydroquinone : Hydroquinone adalah suatu penghambat produksi melanin
yang kuat, hal ini berarti mencegah penghitaman kulit. Hydroquinone tidak
membuat kulit terkelupas tetapi mencerahkan kulit, dengan cara mengganggu
pembentukan dan produksi melanin. Melanin adalah suatu zat warna kulit
yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit pada kulit. Melanin ini terbentuk
terutama apabila kulit terpapar oleh sinar matahari. Terbentuknya melanin
justru melindungi kulit dari efek ultraviolet yang merupakan salah satu faktor
risiko timbulnya kanker kulit. Oleh karena itu beberapa negara melarang
penggunaan Hydroquinone, contohnya : Perancis.
3. Arbutin : Arbutin berasal dari daun bearberry, cranberry, mulberry atau
blueberry shrubs, dan juga terdapat pada kebanyakan pear. Bahan-bahan ini
dapat menghambat produksi melanin. Arbutin dan ekstrak tumbuhan yang lain
merupakan alternatif pencerah wajah yang aman. Studi medis telah
menunjukkan efisiensi arbutin untuk mencerahkan wajah.
4. Tretinoin : Penelitian menunjukkan penggunaan Tretinoin (juga disebut
sebagai all-trans retinoic acid) efektif untuk mengobati perubahan warna kulit.
Saat menggunakan tretinoin harus menghindari sinar matahari. Pemakaian
tretinoin membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar UVA dan UVB.
5. Alpha hydroxy acids : Alpha hydroxy acids (AHAs) — terdiri atas lactic acid
dan glycolic aci. Penggunaan AHA berkonsentrasi 4% – 15% tidak efektif
untuk menghambat melanin dan tidak bermanfaat sebagai pencerah kulit. Pada
konsentrasi ini, AHA bermanfaat untuk merangsang penggantian kulit dan
mengangkat kulit superfisial yang rusak (eksfoliasi) dimana sel-sel
hiperpigmentasi terakumulasi. Pada penelitian lain menunjukkan AHA
bermanfaat untuk menghambat pembentukan melanin selain eksfoliasi.
Peeling (pengelupasan kulit) menggunakan bahan alpha hydroxy acid
(konsentrasi 50% atau lebih) dapat mengangkat kulit yang menghitam.
Metode ini hanya dapat dilakukan oleh dokter yang mempunyai kompetensi
melakukan peeling.
6. Kojic acid : Kojic acid adalah adalah produk sampingan dari proses fermentasi
beras yang digunakan pada industri sake (minuman fermentasi beras Jepang).
Beberapa penelitian menunjukkan kojic acid efektif menghambat produksi
melanin. Tetapi produk ini kurang stabil, paparan udara atau sinar matahari
dapat membuat perubahan warna dan mengurangi efektivitasnya. Pemakaian
bahan kojic acid mungkin mempunyai efek karsinogen. Studi lain
menunjukkan bahan ini dapat menimbulkan alergi dan iritasi kulit.
7. Azelaic acid : Azelaic acid adalah komponen padi-padian antara lain gandum,
gandum hitam, dan barley. Formulasi cream ini mengandung bahan aktif 20%.
Azelaic acid digunakan sebagai obat jerawat, tetapi juga efektif untuk
pengobatan hiperpigmentasi kulit.
8. Vitamin C : Magnesium ascorbyl phosphate, L-ascorbic acid, ascorbyl
glucosamine, dan ascorbic acid adalah berbagai macam vitamin C. Bermanfaat
sebagai antioksidan kulit. Beberapa studi menunjukkan manfaat vitamin C
untuk menghambat produksi melanin. Untuk tujuan ini, digunakan vitamin C
konsentrasi tinggi (> 5%). Bahan ini jarang digunakan dalam industri
kosmetik.
Pada beberapa tahun terakhir, pencerahan kulit menjadi kontroversi karena
bisa menimbulkan efek negatif. Terdapat beberapa bukti bahwa penggunaan
bahan pemutih kulit seperti hydroquinone dan mercury menimbulkan efek
berbahaya. Hydroquinone saat ini dilarang pemakaiannya di daerah Eropa dan di
beberapa negara lain obat ini hanya boleh dipakai dengan indikasi khusus dari
dokter.
Saat ini sudah mulai dipasarkan produk pencerah kulit yang bebas toksik.
Tetapi tentu saja sebanding dengan harganya. Jepang dan Asia Pacifik merupakan
pengguna terbesar produk pencerah kulit berkualitas tinggi. Sedangkan di negara
berkembang masih banyak dipasarkan produk pemutih kulit terlarang. Adapun
bahan-bahan aktif lainnya yang memiliki efek dalam peremajaan kulit,
mempercepat pengelupasan sel-sel kulit mati, meningkatkan regenerasi sel kulit,
membantu mengurangi kerutan-kerutan di wajah, mencerahkan kulit, membantu
mengatasi komedo, mengecilkan pori-pori, memudarkan flek-flek hitam,
mempertahankan dan meningkatkan kelembaban kulit, adalah sebagai berikut:
1. Retinol merupakan turunan vitamin A yang berfungsi sebagai “exfoliating
agent” bekerja untuk meningkatkan pergantian sel dan pengelupasan sel-sel
kulit mati dengan merangsang produksi sel-sel kulit yang sehat sehingga kulit
akan tampak lebih halus, lembut, pori-pori akan terlihat lebih kecil dan kurang
terlihat, dan tanda-tanda penuaan akan mulai berkurang.
2. Ekstrak Arctostaphylos uva-ursi (bearberry) merupakan bahan pencerah kulit
(whitening agent) hasil penelitian terbaru untuk mencerahkan flek hitam
(brown spot), flek hitam bekas jerawat (post-inflamation pigmentation), aging
spot, dan melasma yang timbul karena factor eksternal ataupun internal
tubuh..Bekerja pada sumber proses hiperpigmentasi kulit, sehingga cocok
untuk kulit yang kering dan berminyak.
3. Ekstrak Betaglukan dari Saccharomyces cerevisiae yang berfungsi sebagai
anti iritasi, anti inflamasi dan berkemampuan sebagai antioksidan yang
mampu mencegah radikal bebas.
4. Ekstrak Sarang Burung Walet mengandung asam amino esensial yang
berfungsi sebagai “rejuvenate agent” mempercepat pertumbuhan sel-sel kulit
baru.
5. Palmitoyl Pentapeptide-3 (pro-collagen peptide) merupakan perpaduan bahan
alami dari asam palmitat ( dari minyak nabati ) dengan 3 peptida yang akan
mengaktifkan produksi kolagen untuk membantu mengurangi proses penuaaan
dan kerutan-kerutan pada wajah.(antiwrinkle).
6. Hexanoyl Dipeptide-3 Nourleucine Acetate yang berasal dari Soybean
(Kacang kedelai) yang berfungsi sebagai rejuvenating/percepatan
pertumbuhan sel-sel kulit
7. Soy Butter adalah pelembab alami dalam mentega dari minyak kedelai yang
yang berfungsi sebagai “Moisturizing agent” menjaga kelembaban kulit dan
memelihara elastisitas kulit.
8. Azeloglycin mengandung Asam Azelaic dan Glycin suatu asam amino yang
berfungsi sebagai “Sebum control” untuk mencegah timbulnya jerawat dan
komedo.
9. Extract Vitex Agnus Castus Berry berfungsi sebagai Anti aging dan
moisturizer.
10. AHA ( Alpha Hydroxy Acid ) dipercaya dapat membantu tingkat kecepatan
pergantian sel dan menghilangkan lapisan sel kulit bagian atas yang tidak
sehat atau abnormal (“exfoliating agent” )
11. Vitamin E (Tocopheryl Acetate) dan Vitamin C ( Ethyl Ascorbic Acid ) yang
berfungsi sebagai anti oksidan dan memberikan efek whitening.
12. Octyl Methoxysinnamate, Benzophenone-3, Zinc Oxide dan Titanium Oksida
berfungsi sebagai filter UV A dan UV B
13. Vitamin E (Tocopheryl Acetate) dan vitamin C ( Ethyl Ascorbic Acid ) yang
berfungsi sebagai antioksidan dan memberikan efek whitening.

Anda mungkin juga menyukai