Anda di halaman 1dari 19

TUGAS INDIVIDU KOSMETOLOGI

EFEK SAMPING KOSMETIKA

DISUSUN OLEH:

AXAL JAMINALDO MUSTI (20160052)

Dosen Pengampu : Dr.apt.Sefrianita Kamal, M.Farm


PENDAHULUAN

Definisi kosmetik sesuai dengan Peraturan Kepala


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI No 23 Tahun
2019 adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia seperti epidermis,
rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar, atau gigi
dan membrane mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau memperbaiki
bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik
Dalam penggunaannya, kosmetika ini dapat memicu terjadinya
beberapa efek samping yang bisa disebabkan oleh:

1. Penggunaan atau cara pemakaian kosmetik yang tidak tepat.


2. Kondisi kesehatan atau daya tahan tubuh pemakai.
3. Adanya pencemaran mikroba pada waktu penyimpanan
kosmetika
4. Kosmetika yang mengandung bahan yangmempunyai potensi
terjadinya efek samping atau kosmetika yang diproduksi
dengan menggunakan bahan diluar batas konsentrasi
makasimal
5. • Mengandung bahan berbahaya atau kosmetika ilegal
Fungsi utama kulit
1. Sebagai selubung tubuh = proteksi

2. Sebagai pengatur suhu


( termoreggulator) menjadi keringat

3. Alat pembuangan (ekskresi) melalui


pori-pori menjadi keringat

4. Sebagai alat peraba yakni dengan


komunikasi dengan lingkungan
Sambungan
Efek Kosmetik terhadap Kulit merupakan
sasaran utama dalam menerima berbagai pengaruh
dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau
pengaruh kosmetika terhadap kulit, yaitu efek positif
dan efek negatif. Tentu saja yang diharapkan adalah
efek positifnya, sedangkan efek negatifnya tidak
diinginkan karena dapat menyebabkan kelainan-
kelainan pada kulit .
Pemakaian kosmetika yang sesuai dengan
jenis kulit akan berdampak positif terhadap kulit
sedangkan pemakaian kosmetikan yang tidak sesuai
dengan jenis kulit akan berdampak negatif bagi kulit.
Usaha yang dapat dilakukan dalam menghindari efek
samping dari pemakaian kosmetika tersebut
diantaranya adalah mencoba terlebih dahulu jenis
produk baru yang akan digunakan untuk melihat
cocok tidaknya produk tersebut bagi kulit kita.
faktor yang mempengaruhi efek kosmetika

1.Faktor manusia
Perbedaan warna kulit dan jenis kulit dapat
menyebabkan perbedaan reaksi kulit terhadap
kosmetika, karena struktur dan jenis pigmen
melaminnya berbeda.

2.Faktor iklim
Setiap iklim memberikan pengaruh tersendiri
terhadap kulit, sehingga kosmetika untuk daerah
tropis dan sub tropis seharusnya berbeda.
Lanjutan
3.Faktor kosmetika

Kosmetika yang dibuat dengan bahan berkualitas rendah Atau


bahan yang berbahaya bagi kulit dan cara pengolahannya yang kurang
baik, dapat menimbulkan reaksi negatif atau kerusakan kulit seperti
alergi atau iritasi kulit.

4.Faktor gabungan dari ketiganya


Apabila bahan yang digunakan kualitasnya kurang baik, cara
pengolahannya kurang baik dan diformulasikan tidak sesuai dengan
manusia dan lingkungan pemakai maka akan dapat menimbulkan
kerusakan kulit, seperti timbulnya reaksi alergi, gatal-gatal, panas dan
bahkan terjadi pengelupasan.
-
Kosmetika memiliki efek terhadap kulit yaitu
efek negatif dan efek positif. Demikian juga untuk
kosmetika pemutih yang mempunyai efek positif
yaitu menjadikan kulit lebih cerah atau putih seperti
yang diinginkan dan mempunyai efek negatif yang
berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan
kulit seperti kulit meradang atau terkelupas apabila
penggunaannya kurang berhati-hati atau tidak
sesuai dengan petunjuk penggunannya
Zat kimia yang terkandung dalam kosmetik

1. Sodium Lauryl Sulfate (SLS) and Ammonium Lauryl Sulfate


(ALS)
2. Bahan Pengawet Paraben
3. Propylene Glycol
4. Isopropyl Alcohol
5. DEA (Diethanolamine), TEA(Triethanolamine) and
MEA(Monoethanolamine)
6. Aluminium
7. Polyethylene Glycol (PEG)
Manifestasi klinis
A.Dermatitis kontak alergi / iritan
Adapun gejala klinisnya umumnya gatal. Pada dermatitis
kontak yang akut gejalanya ditandai dengan bercak eritematosa
yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel,
vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan
erosi dan eksudasi (basah). Pada dermatitis kontak yang kronis
terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin
juga fisur, batasnya tidak jelas. DKA dapat meluas ke tempat lain,
misalnya dengan cara autosensitisasi. Skalp, telapak tangan dan
kaki relatif resisten atau rentan terhadap DKA. Berbagai lokasi
terjadinya DKA : tangan, lengan, wajah, telinga, leher, badan,
genitalia, paha dan tungkai bawah.
-
● Dermatitis Kontak Iritan (DKI)

Dermatitis Kontak Iritan (DKI) dapat diderita oleh


semua orang dari berbagai golongan umur, ras dan jenis
kelamin. Penyebab munculnya dermatitis jenis iritan ini
adalah bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut,
deterjen, minyak pelumas, asam, alkali dan serbuk kayu.
Kelainan kulit ini dipengaruhi oleh ukuran molekul, daya
larut, konsentrasi, dan vehikulum, lama kontak, kekerapan
terkena dermatitis kontak,
-
● Akne kosmetik

Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori


kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah
yang meradang. Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi
oleh penggunaan kosmetik yang mengandung banyak
minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan
foundation. Foundation yang terkandung pada bedak
menyebabkan bubuk bedak mudah menyumbat pori-pori.
-
● Fotosensitivitas

Reaksi Fotosensitivitas akan timbul bila baru


terpapar dengan sinar matahari. Pemakaiaan ini tidak akan
terjadi bila tidak terkena dengan sinar matahari, Ini dapat
di sebabkan karena pemakain parfum,tabir surya,atau cat
rambut,selain itu dapat terjadi setelah penggunaan
antibiotik, penenang, dan antidiuretik.
Ada 2 (dua) bentuk reaksi Fotosensitivitas yaitu :

A. Reaksi foto toksis


Dapat terjadi pada semua pemakai,di sebabkan karena
terpapar sinar matahari yang besar atau bahan fotoreaktif. bahan
fototoksik dalam kosmetik antara lain furosomarin dan tar
terdapat pada parfum dan lipstik.

B. reaksi foto alergi


Reaksi ini jarang terjadi pada penderita yang
sensitif,timbul lambat beberapa hari atau minggu setelah
terpapar sinar matahari.Reaksi foto alergi masih dapat
berlangsung lama,meskipun bahan penyebab sudah di hindari
disebabkan karena bahan kosmetik mengadung bahan
fotosensitiser misalnya fragranse pada aftersave PABA pada tabir
surya.
-
● Perubahan Pigmentasi
Perubahan warna kulit,kuku, dan rambut dapat terjadi
akibat pemakaiaan kosmetik. Kelainan ini sebenarnya merupakaan
akibat reaksi kontak alergi atau kontak sinar karena parfum atau
zat warna yang terkandung dalam kosmetik.

● Perubahaan warna yang terjadi dapat berupa:


Hiperpigmentasi : Manifestasinya berupa bercak yang
difus/retikuler kecoklataan ,hitam atau biru hitam.
● Depigmentasi : Berupa bercak yang Kecoklataan
(putih).
-
● . Urtikaria kontak

Timbul urtika (biduren) yang Merah dan


terasa gatal panas segera setelah pemakaiaan
kosmetik. Reaksi ini dapat terjadi akibat
pemakaiaan deodoran,cat kuku,parfum,pemerah pipi,
sampo,pasta gigi,pengeriting,spray,dan cat rambut.
CONTOH KASUS
-

Anda mungkin juga menyukai