Anda di halaman 1dari 14

TEKHNOLOGI KOSMETIK

Reaksi negatif kosmetik


pada kulit

Risna (521011024)
A/2021
Latar Belakang
Kosmetik selain diyakini bermanfaat khususnya bagi
kaum wanita namun memiliki efek negatif jika dipakai
tidak sesuai kondisi. Beberapa kosmetik yang
beredar tidak sedikit yang menimbulkan reaksi
negatif pada kulit sehingga tidak saja kulit lapisan
luar juga bisa sampai lapisan dalam.
Syarat sediaan kosmetik

Keamanan (safety)
Stabilitas (stability)

Keamanan saat digunakan


Efektivitas (efficacy)
(acceptability)
Faktor yg
mempengaruhi
Manusia Lingkungan
1 misalnya ras kulit yg misalnya iklim 4
berbeda.
Lokasi pemakaian
2 Kosmetik
daerah sekitar mata 5
misal bahan yang tidak lebih sensitif .
sesuai.
pH kosmetik dan
3 Lamanya kontak kosmetik yg 6
kosmetik pada kulit mengandung gas.
Reaksi negatif kosmetik

Beberapa reaksi negatif akibat penggunaan kosmetik semakin


marak terjadi seiring dengan banyaknya pemalsuan terhadap
bahan kosmetik.

Menurut penelitian dari beberapa kasus hipepigmentasi


kulit selain karena sinar UV dan hormon hampir
19% disebabkan karena penggunaan kosmetik.
Jenis reaksi
negatif
1. Iritasi
Reaksi langsung yang terjadi pada kulit akibat penggunaan kosmetik
seperti deodorant, pemutih kulit yang mengandung merkuri
(Bahan yang bersifat iritan)

2. Alergi
Reaksi yang muncul setelah kosmetik dipakai berulang ulang hal
ini dikarenakan adanya bahan yang bersifat alergenik. Misalnya
pada cat rambut, lipstik dan parfum.
Jenis reaksi
negatif
4. Fotosensitisasi
Reaksi negatif muncul setelah kulit yang dioles kosmetik
kemudian terpapar sinar matahari. Umumnya dari bahan pewarna
& pewangi yang bersifat photosensitizer.
5. Jerawat
kosmetik seperti pelembab (moisturizer) dan berminyak diperuntukkan
bagi kulit keringdi iklim dingin dapat menimbulkan jerawat bila
digunakan pada kulit berminyak dinegara tropis karena cenderung
menutup pori-pori dan bersifat agnegenik.
Jenis reaksi
negatif
5. Intoksikasi
Merupakan keracunan yang terjadi melalui penghidupan melalui
mulut,hidung dan penyerapan dikulit karena bahan yang bersifat
toksik.Misalnya parfum,merkuri dalam pemutih kulit dan hair
spray.
6. Penyumbatan fisik
Sediaan pelembab (moisturizer) atau alas bedak ( foundation)
dapat menyumbat pori-pori kulit.
Contohnya
1. Kosmetik pemutih (merkuri)
Reaksi negatif yang muncul berupa kemerahan dan
pembengkakan kulit serta alergi berupa perubahan warna
kulit sampai keabu abuan atau kehitaman. Kulit ini sangat
sensitif.
2. Reaksi pemutih (HQ)
Reaksi negatif berupa dermatitis kontak dalam bentuk bercak
warna putih yang disebabkan oleh pelunturan pigmen (over
bleaching) sehingga menimbulkan hipepigmentasi.
Contohnya
3. Krim wajah
komposisi zat warna, pewangi, pengemulsi,dan pengawet
dapat menyebabkan hipepigmentasi dan jerawat.

4. Tabir surya ( Sun screen )


Tabir Surya yang mengandung PABA ( Para Amino Benzoic Acid )
populer di negara barat karena efektif menyerap sinar UV B dan
mencoklatkan kulit tetapi tidak cocok digunakan di negara
Indonesia yang beriklim tropis.
Contohnya
5. Cat Rambut
Reaksi negatif berupa dermatitis, iritasi, mata bengkak akibat
dari parafenildiamin (pewarna). Umumnya terjadi langsung
setelah pemakaian sediaan.
6. Parfum
Sediaan kosmetik yang mengandung parfum, baik krim, tissue,
pelembab dapat menyebabkan reaksi alergi seperti gatal-gatal,
kemerahan dan akhirnya hipepigmentasi.
Contohnya
7. Deodorant & antiprespiran
Dermatitis pada deodorant disebabkan oleh senyawa AL,
antiseptik dan pewangi biasanya reaksi negatif berupa iritasi.

8. Lipstik
Bahan dasar minyak (wax,lanolin,Cacao),zat warna, pewangi,
pengawet, penyebab dermatitis bibir (cheilitis) berupa bengkak,
pecah-pecah, dan hipepigmentasi.
Test keamanan kosmetik

Uji keamanan bahan baku


(patch test)

Uji keamanan produk akhir Uji keamanan produk setelah


sebelum dipasarkan (usage test) dipasarkan ( efficacy test)
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai