Anda di halaman 1dari 10

3.

REAKSI KULIT TERHADAP KOSMETIKA


A. EMPAT FAKTOR YANG BERPENGARUH
B. REAKSI NEGATIF KOSMETIK PADA KULIT
C. DAFTAR KOSMETIK YANG DPT MENIMBULKAN
REAKSI NEGATIF PADA KULIT
D. FAKTOR YG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
MEMPRODUKSI KOSMETIK
A. EMPAT FAKTOR YANG BERPENGARUH
(Menurut The sciene of beauty, RISTRA 1983)
Faktor manusia
1.Perbedaan ras warna kulit, pandangan mengenai kecantikan
menyebabkan efek kosmetik yang berbeda.
2. Kurang pengetahuan akan seluk beluk kosmetik
3. Ada orang yang sensitif
Faktor kosmetik
1. Bahan baku tidak berkualitas tinggi, iritan, alergenik, aknegenik dan
photosensitizer
2. Formulasi tidak sesuai dg jenis kulit dan keadaan lingkungan
3. Prosedur pembuatan tidak canggih dan higienis.
Faktor lingkungan, contoh: pelembab dg basis lengket dan PABA tidak
cocok di Indonesia.
Interaksi ketiga faktor
2. REAKSI NEGATIF KOSMETIK PADA KULIT
1. IRITASI
2. ALERGI
3. FOTOSENSITISASI
4. JERAWAT/AKNE
5. INTOKSIKASI/KERACUNAN
6. PENYUMBATAN FISIK
HEBATNYA REAKSI NEGATIF PD KULIT, tergantung
pada:
1. Lamanya kontak kosmetik dg kulit
2. Lokasi pemakaian
3. pH kosmetik , sebaiknya 4,5 – 6,5
4. Kosmetik yg mengandung gas
IRITASI, ALERGI DAN SENSITISASI SILANG
Adanya kemungkinan iritasi, alergi dan sensitisasi karena
pemakaian kosmetik bersamaan.
4. DAFTAR KOSMETIK YG DPT MENIMBULKAN
REAKSI NEGATIF PD KULIT
1. Kosmetik Pemutih kulit isi MERKURI
2. Kosmetik Pemutih kulit isi hidrokinon
3. Krim untuk wajah: zat tambahan dpt bersifat
sensitizer
4. Kosmetik tabir surya, PABA bersifat mencoklatkan
kulit dan fotosensitizer, shg tdk cocok di Indonesia
5. Cat rambut, reaksi parafenildiamin, pewarna tipe
oksidasi.
6. Parfum, penambahan parfum dpt menimbulkan
dermatitis dan reaksi alergi.
7. Deodoran dan antiperspiran, disebabkan senyawa
aluminium, antiseptik dan zat pewangi.
8. Lipstik, menyebabkan dermatitis bibir / cheilitis,
disebabkan bahan dasar minyak, zat warna,
pewangi, antioksidan atau pengawetnya.

Cheilitis: bibir yang bengkak, pecah-pecah


kemudian hiperpigmentasi pada bibir dan
daerah sekitarnya.
4. FAKTOR YG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
MEMPRODUKSI KOSMETIK
PEMAKAIAN BAHAN TAMBAHAN HARUS SEMINIMAL
MUNGKIN UNTUK MENHINDARI REAKSI ALERGI
MEMASTIKAN KEAMANAN KOSMETIK DENGAN PATCH
TEST
MENGENALI BAHAN YG DPT MENYEBABKAN REAKSI
ALERGI: ANTIBIOTIK, GARAM KININ PADA LOTION
RAMBUT, GARAM FENIL MERKURI DALAM PEMUTIH
KULIT DAN ANTISEPTIK, BAHAN PARFUM DAN PIGMEN
TERTENTU;
PARA TOLUENE DAN PARA PHENYLENE PADA CAT
RAMBUT YG SERING MENYEBABKAN ALERGI : DIADAKAN
PATCH TEST DULU.
4. TES KEAMANAN KOSMETIK
Jenis:
Patch Test: uji bahan baku sebelum dimasukkan
dalam produk
Usage Test: uji keamanan produk akhir sebelum
dipasarkan
Efficacy Test: uji keamanan produk akhir pada
konsumen setelah beberapa lama dipasarkan melalui
pemeriksaan, wawancara dan kuesioner dengan para
pemakai.
Patch test dilakukan baik pada manusia maupun
hewan, mencakup pengujian berbagai segi keamanan
dari bahan baku atau produk akhir, misalnya:
1. potensi iritasi terhadap mata
2. fototoksisitasnya pada kulit
3. Komedogenisitatsnya
Patch test dan usage test juga dapat dilakukan pada
sampo, sabun dll.
Selanjutnya, cari contoh-contoh patch test dan usage
test……………… selanjutnya di email….

Anda mungkin juga menyukai