Anda di halaman 1dari 31

Haryanto Susilo

Perkosmi
Disampaikan pada
Bimbingan Tehnik
Prosedur Pembuatan Dokumen Informasi Produk
Hotel Ovale ,Surabaya,
4 5 Desember 2012

Kosmetika : Bahan atau sediaan yang


dimaksudkan utk digunakan pada bagian luar
tubuh manusia ,gigi atau mukosa mulut
Tujuan : membersihkan , mewangikan ,
mengubah penampilan dan atau
membersihkan bau badan atau melindungi dan
memelihara tubuh pada kondisi baik
Pemakai kosmetik adalah manusia segala umur:
bayi, anak anak. dewasa , lansia
2

Kosmetik tidak dimaksudkan untuk mengobati


atau menyembuhkan suatu penyakit dan tidak
mempengaruhi struktur dan faal kulit
Obat adalah bahan utk diagnosa , pengobatan
dan pencegahan suatu penyakit dan tidak
mempengaruhi struktur dan faal kulit

Produk kosmetik adalah gabungan dari


beberapa macam ingredient yang berbeda sifat
fisika dan kimia nya
Formulasi kosmetik tidak hanya sekedar
melakukan pencampuran semua ingredients,
tapi harus terjadi ikatan chemistry bersama
dari semua ingredient . Tanpa chemistry
disebut hanya campuran dan bukan
formulasi
Filosofi dasar dari formulasi kosmetik adalah
sama seperti membuat masakan , jadi seorang
formulator harus memiliki cita rasa yang baik

Penggolongan :
1. Kosmetik yang dibuat oleh produsen yang memiliki ijin
produksi golongan A
Semua sediaan Kosmetik( utk bayi, sekitar mata ,
rongga mulut, mukosa lain, mengandung bahan dgn
persyaratan, belum diketahui fungsi dan keamanan dll )

2. Kosmetikyang dibuat oleh produsen yang memiliki ijin


produksi golongan B. Tidak boleh memproduksi sediaan
bayi, mengandung bahan antiseptik, antiketombe pencerah
kulit dan tabir surya,
Catatan :
Cosmeceutical , Cosmetic active

Sediaan untuk :
1.Bayi

2. Mandi
3. Kebersihan badan
4. Cukur
5. Wangi wangi an
6. Rambut
7. Pewarna rambut
8. Rias mata
9. Rias wajah
10. Perawatan kulit
11. Mandi surya dan Tabir surya
12. Kuku
13. Higiena mulut

a. Lampiran I : Daftar bahan kosmetik yang


diperbolehkan digunakan dalam kosmetika
dengan pembatasan dan persyaratan
penggunaan ( 110 )

b. Lampiran II : Daftar bahan pewarna yang


diperbolehkan dalam kosmetika (156)
c. Lampiran III : Daftar bahan pengawet yang
diperbolehkan dalam kosmetik ( 55 )
7

d. lampiran IV : Daftar bahan tabir surya yang


diperbolehkan dalam kosmetika ( 28 )
e. Lampiran V : Daftar bahan yang dilarang
dalam kosmetika ( 1370 )
Lampiran II , III dan IV : Positive List
Lampiran V
: Negative List
Sumber : Peraturan Kepala BPOM
No : HK .03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011
tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika
8

Penggolongan bahan baku kosmetik


berdasarkan fungsi nya .
a. Perawatan kulit :
. Bodifying ( minyak & lemak )
. Emulsifyer
. Pelarut
. Surfactan
. Pengawet
. Cleanser
. Astringent
. Moisturizer
. Bahan berkhasiat
. Pengental
. Pearlizing agent
. Anti oksidant
. Tabir surya
. Scrubb
. Pewarna
9

b. Perawatan rambut :
. surfaktans
. pewarna
. pelurus
. antistatik
c. Make up / Tata rias
. bahan pewarna
. anti caking
. minyak /lemak

. pengawet
. pengkriting
. pelembab
. bahan berkhasiat

. filler / pengisi
. binder/ pengikat
. pengawet

10

Sumber bahan baku kosmetik


1. Alami :

Nabati ( ekstrak tanaman, wangi an,lemak , atsiri )


Hewani (lemak hewan , wangi an, collagen, lilin ,madu )
Mineral (kaolin , TiO2 , mineral oil , mika )
Marine (algae , minyak ikan , kulit kerang )

2. Hasil sintesa :
. Sintesa kimia ( polymer , pengawet , tabir surya )
Rekayasa Biotek( contoh : xanthan gum , chitosan )

11

d. Penggolongan bahan kosmetik berdasarkan


sifat sifat nya :
Flammable
Hygroskopik
Rentan thd suhu tinggi
Oksidator kuat / reduktor kuat
Korosif
Toksik / Nocif( B3 )
Berbahaya bagi lingkungan

12

e. Pemilihan bahan baku dalam pembuatan


kosmetik , dikaitkan dengan aspek :
peraturan tentang yang berlaku
keamanan kosmetik
manfaat kosmetik
mutu produk
komersial ( harga , pasokan )
tehnik pembuatan
mikrobiologi
toksisitas
keagamaan ( halal )
13

f. Penanganan bahan baku di pabrik .


. Penerimaan & penghitungan
. Sampling
. Karantina
. Identitas & pemberian no bets
. Pengujian ( fisika, kimia dan
mikrobiologi)
. Penyimpanan sesuai status bahan baku
. Pemakaian FIFO / FEFO
. Penimbangan bahan baku utk pengolahan
. Rejection & Obsolete
. Destruction
14

Zat warna kosmetik kimiawi


Penamaan :
. Drug and Cosmetic ( D&C )
. Food ,Drug and Cosmetic (FD & C )
. Tanpa klasifikasi
. CI = Color Index
Misal CI 10200 DC Green1 ,Naphtol Green

Bahan pewarna termasuk positive List : Yang


boleh digunakan hanya yang tercantum dalam
daftar Peraturan
15

Klasifikasi zat warna sintetis


Organik

Dye

Larut
minyak

D&C
FD&C

Anorganik

Pigmen

Larut
air

Lake

Pigmen

Carmine

Ultra
marine

D&C
FD&C

Manga
nese

Iron
oksida

Kromium
oksida

Feri fero
sianida

Titanium
dioksida

Pearlescent

16

Kelompok zat warna

Dye ( zat warna celup ) : termasuk kategori zat


organik dan terlarut dalam air atau minyak.
Dye memberikan warna transparan seperti
pada pewarnaan makanan.
Pigmen : dapat merupakan senyawa organik atau
anorganik . Pigmen tidak dapat larut dalam
minyak ataupun air, tetapi dapat
disebarkan secara mikroskopik sehingga
tampak seperti terlarut .
17

Lake : merupakan pigmen anorganik , merupakan


bentuk lain dari dyes yang tidak dapat larut
dalam air . Lake lebih stabil daripada dyes dan
cukup ideal utk pewarna produk yang
mengandung lemak dan minyak atau bahan
lain yang kurang lembab. Ada beberapa
bentuk garamnya , misal Aluminium, Calsium
dan Sodium
Oksida : dapat diperoleh secara alami atau
disintesa.Contohnya adalah FeO, Fe2O3 dan
Fe3O4
18

Pearlizing :
zat warna yang tersendiri yang sering
disebut sebagai mika. Digunakan untuk
memperoleh effek glittering . Effek warnanya
diperoleh antara refleksi, refraksi dan transmisi
sinar yang bila bertemu dengan bahan atau
senyawa yang transparan atau bening akan
menghasilkan warna dengan indeks refraksi
yang tinggi

19

Fragrance dan Perfume


Sumber fragrance dan perfume dapat berasal
dari :
a. Alami
. Binatang ( musk,amber,civet,castoreum )
. Bunga ( melati, mawar , kenanga dll )
. Buah buahan ( jeruk , adas , pisang dll )
. Rempah ( cengkeh, pala , kayu manis dll )
. Herba ( nilam , rimpang jahe dll )
b. Hasil sintesa kimia

20

Visualisasi Fragrance
: bagian yang tercepat menguap ,
merupakan aroma awal dari fragrance.
Middle note : bagian yang kecepatan menguapnya
sedang
Bottom note : bagian yang paling lambat
menguap,merupakan karakter dari
fragrance tsb .

Top note

21

Faktor faktor yang berpengaruh terhadap


kualitas bahan baku
Spesifikasi bahan baku ( sifat fisika ,kimia dan
mikrobiologi )
Masa kedaluarsa / validity date
Cara dan kondisi penanganan & penyimpanan
Kemungkinan terjadinya kontaminasi &
kontaminasi silang

22

Acuan kualitas yang digunakan .


. Certicate of analysis dan Product
Spesification dari supplier / manufacturer
Referensi penunjang .
. Farmakope (FI,USP,BP )
. Kodeks Kosmetik Indonesia (1980 )
. CTFA Cosmetic Ingredient Handbook
. INCI ( International Nomenclature
.
of Cosmetics Ingredients )
. Standard Internal perusahaan
. Referensi lainnya
23

1. Data Pengujian Mutu


Fisika , Kimia, Mikrobiologi

2. Data Pengujian Kemananan


Toksisitas , Allergi , Iritasi , CMR

3 Data uji manfaat

24

Pengujian bahan baku


. Data spesifikasi bahan baku keluaran pabrik
pembuat
. Penetapan parameter kritis yg harus diuji
. Metoda analisis
. Data literatur penunjang

. MSDS
. Nomor Lot / bets sample
. Data pabrik / supplier

25

Contoh Parameter Uji bahan baku


Air : Organoleptik
. pH
Kandungan mineral
Konduktivitas
. Mikrobiologi

Lilin / Wax : Organoleptik


. Bilangan asam
. Bilangan penyabunan
. Titik leleh
Pengawet : Organoleptik
. Jenis pengawet
. Kadar bahan pengawet
. pH
26

Parfum
.

Organoleptik
Indeks bias
Berat jenis
Profil kimia ( Gas kromatografi / Infra Red Spectro

Zat warna
Organoleptik
Intensitas warna
Susut pengeringan
Ukuran partikel
Bulk density
Kandungan logam berat
27

Masa kedaluwarsa bahan baku


.Batas kedaluwarsa masing masing bahan baku
sangat bervariasi tergantung pada jenis bahan
bakunya dan pada umumnya ditetapkan oleh
pabrik pembuat .
.Bahan baku akan dianggap sudah tidak layak
apabila salah satu spesifikasi yang penting
yang tercantum dalam standar bahan baku
sudah tidak sesuai lagi dengan acuan standar.
. Harus dilakukan pengujian secara berkala
.Masa kedaluwarsa dari supplier berlaku bila
wadahnya belum terbuka.
28

Kesimpulan :
Pengenalan yang mendalam tentang bahan
baku kosmetik, diharapkan dapat membantu
agar pemilihan dan penanganan bahan baku
kosmetik dilakukan secara optimal dan
terjangkau.
Pemahaman yang baik terhadap karakteristik
setiap bahan baku akan menghasilkan produk
kosmetik yang stabil, bermutu tinggi ,
bermanfaat serta aman bagi konsumen dan
karyawan yang menangani nya.
29

TERIMA KASIH
E mail :
haryantosusilo@yahoo.com
30

TERIMA KASIH

31

Anda mungkin juga menyukai