Kasus 1.
Frida membeli lipstick merah yang sangat bagus warnanya di sebuah toko kosmetik.
Sesampainya di rumah, dia mengecek ternyata lipstick tersebut tidak memiliki nomor
notifikasi. Frida merasa ragu apakah ada kandungan berbahaya dalam lipstiknya. Frida
lantas membuka catatan kuliah dan ternyata di peraturan BPOM terdapat zat pewarna
kosmetik yang diperbolehkan dan yang dilarang. Bahan pewarna tersebut dilarang karena
sudah diketahui memiliki mekanisme yang menimbulkan efek buruk bagi pemakainya.
Frida kemudian mendalami ruang lingkup pengujian kosmetika dan memutuskan untuk
mendesain analisis zat pewarna dalam lipstiknya karena berwarna sangatmerah sekali.
1. Jelaskan masalah apa yang sedang dihadapi Frida?
uraikan minimal 500 kata maksimal 1000 kata. Bisa merujuk dari referensi lain untuk
mendukung jawaban anda. Pada referensi rujukan bisa diberikan tanda bagian mana yang
di rujuk.
2. Desain analisis seperti apa yang dapat digunakan Frida?
Jelaskan selengkap mungkin mulai dari metode yang digunakan dalam pengujian hingga
analisis data yang digunakan.
3. Bagaimana cara kerja anda saat di laboratorium?
Tuliskan alat dan bahan yang digunakan, cara perhitungan, serta cara kerja dalam bentuk
bagan.
Semua mahasiswa mendapatkan kasus yang sama. Silahkan pecahkan kasus tersebut
dengan jurnal yang berbeda di setiap kelompok. Lampirikan jurnal rujukan yang
digunakan untuk menyelesaikan kasus ini.
B. Analisis Kuantitatif
1.Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi
radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka,
gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan
sedangkan campuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih.
Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 nm. Keuntungan pilihan utama
metode spektrofotometri bahwa metode ini memberikan metode sangat sederhana untuk
menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil (Anonim,1979: 16).
3. Bagaimana cara kerja anda saat di laboratorium?
Dalam hal ini Frida memilih melakukan pengujian zat warna lipstiknya dengan
metode kromatrografi kertas. Berikut metode yang dilakukan Frida :
- Metode Indentifikasi : Kromatografi Kertas
- Alat dan Bahan
Alat :
Alat yang digunakan adalah batang pengaduk, beaker glass 250 ml, bulu domba,
chamber 10x20x20 cm, erlenmeyer 250 ml, gelas ukur 25 ml, kertas timbang, kertas
whatman No.1 20x20 cm, labu ukur 100 ml, neraca analitik, pemanas listrik,
penggaris besi 30 cm, pensil, pipet mikro.
Bahan :
Bahan yang digunakan adalah Ammonia 10%, Asam Asetat 10%, Aquadest, Metanol,
Tri-Natrium Sitrat, Sampel lipstick yang dibeli Frida.
- Perhitungan
- Pembuatan Amonia 10 %
Larutan Amonia 10% artinya = 10 gram Amonia / 100 ml larutan
Cara Pembuatan : Ditimbang Nh40H sebanyak 10 gram dalam neraca analitik,
kemudian dilarutkan dengan Aquadest dalam labu ukur 100ml sampai tanda batas,
gojok ad larut.
- Pembuatan Asam Asetat 10%
Larutan Asam Asetat 10% artinya = 10 gram asam asetat / 100ml larutan
Cara Pembuatan : Ditimbang Asam Asetat sebanyak 10 gram dalam neraca analitik,
kemudian dilarutkan dengan methanol dalam labu ukur 100ml sampai tanda batas,
gojok ad larut.
- Pembuatan Fase Gerak
Fasa gerak : Tri-natrium sitrat 2 g:
Amoniak 5 ml:
Aquadest 95 ml
Pembuatan : diambil Tri Natrium Sitrat sebanyak 2G, Amoniak 5 ml,
Aquadest 95ml di campur sampai homogen dalam Baker gelas kemudian di
masukan kedalam bejana kromatografi
- Penentuan Nilai RF
Nilai Rf dapat ditentukan dengan rumus berikut :
- Prosedur Kerja
Fasa diam : Kertas saring Whatmann No.1
Fasa gerak : Tri-natrium sitrat 2 g: Amoniak 5 ml: Aquadest 95 ml
- Pembuatan Bulu Domba Bebas Lemak
zat warna larut, masuk ke dalam larutan basa, bulu domba dibuang,
larutan berwarna duapkan di atas penangas air sampai kering, residu
dilarutkan dalam sedikit metanol,
Setelah diketahui zat pewarna berbahaya apa saja yang terkandung dalam lipstik frida Tersebut
maka jika frida ingin mengetahui Lebih jelas berapa berat kadar/kandungan didalamnya maka
frida dapat melakukan pengujian dengan metode spektrofotometer Uv-Vis.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, W. (2006). Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 53-66
Khopkar, M.S. (1984). Konsep Dasar Kimia nalitik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Halaman 153-156
Marjoni, R.M. (2016). Dasar-Dasar Fitokimia. Jakarta Timur: TRANS INFO MEDIA.
Halaman 125-126
Indonesia Press. Halaman 26-124 Yazid, E. (2005). Kimia Fisika Untuk Paramedis.
Halaman 79-80