ABSTRACT
Rhodamine B is a synthetic colouring agent which is forbidden to be used on cosmetic
and declared as a dangerous material Nonetheless, Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Republic Indonesia (BPOM RI) still has discovered cosmetic containing mercury (Hg), retinoat
acid, and cosmetic containing dangerous or forbidden coloring agent namely Rhodamine B. The
purpose of this research was to find out the presence of Rhodamine B on lipstick distributed in
PasarPorongKecamatanPorongKabupatenSidoarjo. The type of this research was descriptive
research. Samples were retrieved by purposive sampling technique.There were 14 samples of
lipstick which were not listed on BPOM, obtained. To identify the presence of Rhodamine B,
Thin Layer Chromatography method with Densitometer as the result reader, were utilized. This
research was conducted on April 2013, in Unit LayananPengujianAirlangga University. The result
showed that samples of lipstick to be found containing Rhodamine B as much as 7%, and
samples of lipstick not containing Rhodamine B were 93%.
Keywords : Rhodamine B, lipstick, Thin Layer Chromatography
PENDAHULUAN
Kosmetika merupakan kebutuhan pokok
bagi wanita, karena semua wanita ingin
tampil cantik dan menarik. Produsen
mempromosikan produk kosmetika dengan
cara yang sangat menarik untuk menarik
konsumen. Dari survey awal kebanyakan
wanita memilih atau memakai kosmetik
tanpa memperhitungkan sisi keamanannya.
Lipstik merupakan salah satu kosmetika
dan kosmetika merupakan sediaan farmasi.
Oleh karena itu, bahan penyusun lipstik
harus mengikuti persyaratan keamanan dan
kemanfaatannya harus sesuai peraturan per
undang-undangan kesehatan (Supriyadi,
2008). Dari pengamatan yang dilakukan,
beragam produk kosmetika beredar di
pasaran, produk lokal maupun impor, ada
yang legal maupun ilegal. Semua dapat
diperoleh dengan mudah, mulai dari
pertokoan papan atas, mall, pasar
tradisional, hingga lapak dipinggir jalan.
Harga yang ditawarkan juga bervariasi, ada
yang mahal bahkan yang murah lebih
banyak. Di satu sisi, ragam tawaran
tersebut tentu memudahkan konsumen
untuk
memilih
sesuai
selera
dan
kemampuan (Kirana, 2009).
Nilai Rf
A1
0,16
Nilai Rf
standar
0,37
0,37
0,37
Positif
0,16
0,37
Negatif
A4
0,16
0,37
Negatif
A5
0,30
0,37
Negatif
A6
0,16
0,37
Negatif
0,14
0,37
Negatif
0,16
0,37
Negatif
0,15
0,37
Negatif
A10
0,14
0,37
Negatif
A11
0,14
0,37
Negatif
A12
0,14
0,37
Negatif
A13
0,15
0,37
Negatif
0,16
0,37
Negatif
A2
A3
A7
A8
A9
A14
Keterangan
Negatif
DAFTAR PUSTAKA
Adnan,
Mochamad.
1997.
Teknik
Kromatografi untuk Analisis Bahan
Makanan.
Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta.
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
identifikasi
2007.
http://depkes.go.id/index.php/berit
a/pressrelease/923bahaya-penggunaan-%20pewarnamakanan.html. diakses tanggal 10
februari 2012
SARAN
Masyarakat untuk lebih berhati-hati dan
selektif dalam memilih produk lipstik,
terutama lipstik dengan harga murah
dipasaran. Karena terbukti ada yang
menggunakan zat warna Rhodamin B,
terutama dengan ciri-ciri lipstik dengan
warna yang mencolok, nomor registrasinya
tidak terdaftar di BPOM, berpendar bila
dioleskan pada kulit, dan warnanya sulit
hilang.
177
Kirana,
Winda.
2009.
Pemeriksaan
Penyalahgunaan
Rhodamin
B
sebagai
Pewarna
pada
Sediaan Lipstik yang Beredar
dipusat Pasar Kota Medan. Skripsi
Fakultas
Farmasi
Sumatra Utara Medan.
Universitas
An
Encyclopedia Of Chemicals,
Drug, and Biologicals. USA:
2012. Kromatografi
Lapis Tipis Densitometri. Error!
Hyperlink reference not valid.tipis-
Paramita, Uzumaki.
Pegangan
Kosmetik.
Ilmu
Pengetahuan
Jakarta
:
Gramedia Pustaka Utama.
PT
178