1. S : Pasien datang ke IGD dengan keluhan telapak kaki kanan robek dan terasa sakit setelah
bermain sepak bola 20 menit yll. Pasien bermain sepak bola tanpa menggunakan sepatu dan
menendang bola terlalu keras. Pasien masih dapat berjalan menggunakan kedua kakinya
walau terasa sakit.
O : TD : 120/80 mmhg,
HR : 90x/mnt,
RR : 22 x/mnt,
T : 36,9 C,
Spo2 : 98 %
Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio dorsalis tarsal dextra:
Look : terdapat vulnus appertum dengan uk. 2 cm x 2 cm bentuk irregular, deformitas
(-),bleeding (-)oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (-)
Move : ROM tidak terbatas
A : vulnus appertum et regio tarsal dextra
P : rawat luka + Hecting
Inj. Tetagram 1x1
PO : Asam mefenamat tab 3 x 500 mg
Cefadroxyl tab 2 x 500 mg
KIE kontrol poli bedah
2. S : Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada ibu jari tangan kiri setelah jatuh dari
pohon. Jempol tangan suit digerakkan. Hal tersebut membuat pasien sulit untuk menulis.
Keluhan lain disangkal
O : TD : 120/80 mmhg,
HR : 90x/mnt,
RR : 22 x/mnt,
T : 36,9 C,
Spo2 : 98 %
Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio digiti I manus sinistra :
Look : terdapat vulnus abrasi, deformitas (+),bleeding (-) hematome (-) oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (+)
Move : ROM terbatas (+)
HASIL rontgen manus sinistra:
close fracture digiti 1 manus sinistra 1/3 distal
A : close fracture digiti 1 manus dextra 1/3 distal
P : IVFD: RL 20tpm
Inj. Pantoprazole 2x1 vial
Inj. ketorolac 3x30mg
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Inj. Tetagram 1x1
Imobilisasi
konsul spesialis bedah orthopedi
rencana operasi ORIF, cek lab lengkap HbAg, B24, PTT/APTT, SE, FAAL Ginjal, FAAl
Hati
3. S : Pasien datang ke IGD post kll 20 menit yll. Pasien mengaku ditabrak sepeda motor
dari belakang saat sedang mengendarai sepeda motor. Kemudian pasien jatuh kearah kiri.
Saat itu pasien memakai helm. Pasien mengeluhkan nyeri pada tangan kanan dan sulit
digerakkan. Pasien masih sadar saat kecelakaan berlangsung, mual (+), muntah (-), pusing
(+).
O : TD : 120/80 mmhg,
HR : 90x/mnt,
RR : 22 x/mnt,
T : 36,9 C,
Spo2 : 98 %
A : kista ganglion
P : imobilisasi
Kie untuk dilakukan operasi
Konsuls pesialis bedah
5. Pasien datang ke igd dengan keluhan jari kedua dan ketiga tangan kiri terpotong mesin
pemotong kayu 10 menit yag lalu. Pasien tidak menggunakan APD saat bekerja. Jari jari yang
lain masih dapat digerakkan.
O : TD : 120/80 mmhg,
HR : 90x/mnt,
RR : 22 x/mnt,
T : 36,9 C,
Spo2 : 98 %
7. S : Pasien datang ke IGD dengan keluhan betis kanan terasa sakit setelah terkena cangkul 14
menit yll. Saat mencangkul pasien hanya memakai sendal jepit dan kurang hati-hati. Terdapat
luka terbuka pada betis kanan pasien namun pasien masih dapat berjalan.
O : TD : 120/80 mmhg,
HR : 90x/mnt,
RR : 22 x/mnt,
T : 36,9 C,
Spo2 : 98 %
Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio tibia 1/3 proximal
Look : terdapat vulnus appertum dengan uk. 3 cm x 2 cm bentuk irregular, deformitas
(-),bleeding (-)oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (-)
Move : ROM sedikit terbatas
A : vulnus appertum et regio tibia 1/3 proximal
P : rawat luka + Hecting
Inj. Tetagram 1x1
PO : Asam mefenamat tab 3 x 500 mg
Cefadroxyl tab 2 x 500 mg
KIE kontrol poli bedah untuk evaluasi lanjutlan terapi
8. S : Pasien post kll sepeda motor dengan sepeda motor, datang ke IGD dengan keluhan nyeri
pada betis kiri. Pasien jatuh kearah kiri saat memotong sepeda motor yang berada
didepannya. Saat itu pasien menggunakan helm dan mengendarai motor dengan kecepatan
100 km/jam. Terdapat luka robek pada bagian betis kiri dan sulit untuk digerakkan .. Pasien
masih sadar saat kecelakaan berlangsung, mual (+), muntah (-), pusing (+).
O : TD : 120/80 mmhg,
HR : 90x/mnt,
RR : 22 x/mnt,
T : 36,9 C,
Spo2 : 98 %
Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio tibia sinistra 1/3 distal
Look : terdapat vulnus appertum uk. 4 cm x 2 cm, deformitas (+),bleeding (+) hematome (-)
oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (+)
Move : ROM terbatas (+)
HASIL rontgen:
fracture tibia fibula sinistra 1/3 distal
A : open fracture clavicula dextra 1/3 medial
P : IVFD: RL 20tpm
Inj. Pantoprazole 2x1 vial
Inj. ketorolac 3x30mg
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Inj. Tetagram 1x1
Imobilisasi
Rawat luka + hecting situasional
pasang spalk
konsul spesialis bedah orthopedi
rencana operasi ORIF besok, cek lab lengkap HbAg, B24, PTT/APTT, SE, FAAL Ginjal,
FAAl Hati
9. Pasien datang ke IGD dengan keluhan pantat kiri terasa sakit sejak 2 hari yang lalu. Pasien
mengatakan ada bisul berwarna merah dan terdapat nanah. Nyeri (+). Pasien merasa sedikit
sakit saat duduk dan saat memakai celana jeans.
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
Status lokalis regio gluteus sinistra
Look : tampak abses (+)
Feel : fluktuasi (+) hematom (+)
Move : rom tidak terbatas
A : abses dorsalis pedis
P : insisi abses + rawat luka
Asam mefenamat 3 x 500 mg
Ciprofloxacin 2 x 1
Kie kontrol ke poli bedah apabila ada keluhan
10. Pasien datang kepoli bedah dengan keluhan terdapat benjolan di perut sejak 1 bulan ini.
Benjolan dirasakan semakin hari semakin besar. Benjolan tersebut ditekan tidak nyeri.
Awalnya benjolan sebejar biji jagungsetelah 1 bulan benjolan tersebut berukuran sebesar
kelereng. Keluhan BAB dan BAK disangkal. Benjolan tidak membesar kalau pasien batuk.
s O : TTV : TD : 120/80 mmhg, HR : 90x/mnt, RR : 22 x/mnt, T : 36,9 C, Spo2 : 98 %
Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio hcpogastrix : terdapat benjolan uk. 2 cm x 1cm kistik, dapat digerakkan,
bleeding (+) hematome (+) oedema (-) nyeri tekan (+),
A : benigh neoplasm regio abdomen
P : USG abdomen
Hasil USG konsul SP.B