Teorema Phytagoras
Teorema Phytagoras
1
Berdasarkan gambar di atas hitunglah luas persegi-persegi pada setiap sisi
segitiga, kemudian isilah tabel berikut ini:
Luas Persegi Luas Persegi Luas persegi Jumlah luas persegi
Gambar
pada pada salah satu pada sisi siku- pada kedua sisi
Hipotenusa sisi siku siku yang lain siku-siku
i 8 4 4 8
ii 9 16 25
iii
iv
v
Dan tabel di atas ternyata luas persegi pada hipotenusa sama dengan
jumlah luas persegi pada sisi siku-sikunya (kedua sisi lainnya).
Cara lain untuk mendapatkan teorema Pythagoras, ditunjukkan berikut ini:
Gambar (i) dan (ii) merupakan persegi yang mempunyai panjang sisi sama
yaitu (b + c). Karena panjang sisinya sama, maka luasnya juga sama. Perhatikan
luas daerah yang diarsir pada Gambar (i) dan (ii). Ternyata luasnva sama. Hal ini
berarti luas yang tidak diarsir dari kedua persegi tersebut juga sama. Jadi, a2 = b2
+ c2
Pada Gambar (iii) a2 adalah luas persegi pada hipotenusa dan b2 + c2
adalah jumlah luas persegi pada sisi siku-siku.
2
Dari kedua cara di atas dapat disimpulkan bahwa:
Untuk setiap segitiga siku-siku berlaku:
Luas persegi pada hipotenusa sama dengan jumlahj luas persegi pada sisi
yang lain (sisi siku-sikunya)
Teori tersebut di atas disebut teorema Pythagoras, karena teori ini pertarna
kali ditemukan oleh Pythagoras yaitu seorang ahli matematika bangsa Yunani
yang hidup dalam abad keenam Masehi.
3
3. Menggunakan Teorema Pythagoras pada Bangun Datar dan Bangun Ruang
Contoh;
Sebuah persegi panjang berukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm. Hitunglah
panjang salah satu diagonalnya.
Jawab
Misal panjang diagonal x cm,
maka: x2= 92 + 62
x2 = 81 + 36
x2 = 117
x = 1,17 100
x = 1,17 100
4
Pada gambar (i) diketahui bahwa a2 = b2 + c2, apakah CAB siku-siku?
Pada gambar (ii) PQ = c, PR = b, QR = x, dan QPR siku-siku, maka a2 = b2
+ c2.
Pada gambar (i) a2 = b2 + c2 (diketahui)
Dari gambar (ii) x2 = b2 + c2 (berdasarkan teorema Pythagoras)
Karena ruas kanannya sama, maka a2 = x2, berarti a = x
Jadi, ketiga sisi ABC berturut-turut tepat sama dengan sisi PQR.
Maka ABC dan PQR kongruen, sehingga CAB = RPQ. Karena RPQ
siku-siku, maka CAB siku-siku. Hal ini menunjukkan bahwa kebalikan
teorema Pythagoras benar. Dari kebalikan teorema Pythagoras, kita dapat
mengetahui apakah suatu segitiga siku-siku atau bukan siku-siku jika
diketahui ketiga sisinya.
Contoh:
1) Tunjukkan bahwa segitiga yang berukuran 4 cm, 3 cm, dan 5 cm adalah
siku-siku.
Jawab:
a = 5, b = 4, dan c = 3
a2 = 52
a2 = 25
b2 + c2 = 42 + 32
= 16 + 9
= 25
Karena a2 = b2 + c2, maka segitiga itu siku-siku.
5
2) Suatu segitiga berukuran 4 cm, 6 cm, dan 5 cm. Apakah segitiga itu siku-
siku?
Jawab:
a = 6, b = 4, dan c = 5
a2 = 62
a2 = 36
b2 + c2 = 42 + 52
= 36 + 25
= 61
Karena a2 b2 + c2 maka segitiga tersebut bukan segitiga siku-siku.
Dan contoh tersebut didapat bahwa jika a2 < b2 + c2, maka segitiga
tersebut lancip.
3) Suatu segitiga berukuran 9 cm, 6 cm, dan 5 cm. Apakah seghitiga tersebut
siku-siku?
Jawab
a = 9, b = 6, dan c = 5
a2 = 92
a2 = 81
b2 + c2 = 62 + 52
= 36 + 25
= 61
Karena a2 b2 + c2 maka segitiga tersebut bukan segitiga siku-siku.
Dari contoh didapat bahwa jika a2 > b2 + c2 maka segitiga tersebut tumpul.
4) Sebuah segitiga berukuran 2,5 cm, 6,5 cm, dan 6 cm. Apakah segitiga itu
siku-siku?
Jawab:
Sisi terpanjang = 6,5 cm
Kedua sisi lainnya 6 cm dan 2,5
cm 6,52 = 42,25
6
62 – 2,52 = 36 + 6,25
= 42,25
Jadi, 6,52 = 62 +2,52 sehingga segitiga itu siku-siku.
7
Contoh:
1) Suatu segitiga siku-siku panjang sisinya 3, 4, dan 5 satuan. 3, 4, 5 disebut
tigaan Pythagoras, sebab 52 = 32 + 42
2) Suatu segitiga siku-siku panjang sisinya 5, 12, dan 13 satuan. 5, 12, dan 13
disebut tigaan Pythagoras, sebab 132 = 52 + 122.
Tigaan
a b a2 + b2 a2 – b2 2ab
Pythagoras
2 1 22 + 12 = 5 22 – 12 = 3 2x2x1=4 5, 3, 4
3 1 32 + 12 = 10 32 – 12 = 8 2x3x1=6 10, 8, 6
3 2 32 + 22 = 13 32 – 22 = 5 2 x 3 x 2=12 13, 5, 12
4 1
4 2
4 3
5 1
5 2
5 3
5 4
8
Jawab:
AB = 3 m, AC = 5 m
AC2 = AB2 + BC2
52 = 32 + BC2
25 = 9 + BC2
25 – 9 = BC2
16 = BC2
BC = 16
BC = 4
Jadi tinggi ujung atas tangga dari lantai = 4 m
t2 = 3 a2
4
A a 3 a2
cm
D 4
B 1
t = a3
2
3
t =
Luas 1 1
= a t , karena t =
a2 2
10
1
L= a2 3
4
Contoh 2
Contoh dengan bilangan konkrit
Diketahui sebuah segitiga sama sisi dengan panjang sisi-sisinya 10 cm,
tentukan tinggi segitiga tersebut dan hitung berapa luasnya.
Penyelesaian:
Panjang CD atau tinggi segitiga adalah:
C
CD2 = BC2 – BD2
CD2 = 102 - 52
10 cm CD2 = 100 – 25
t 10 cm = 75
CD = 75
5 cm 5 cm
A B
= 53
D
Luas ABC 1
at
2
=
1
x 10 x 5 3
2
=
= 25 cm3
3
Jika luas seitiga sama sisi bisa dicari, selanjutnya dapat juga untuk
menghitung luas segi enam beraturan.
AC = 102 102
200
10 cm AC =
AC = 10 2
A 10 cm B
Contoh 4
Tentukan tinggi garis pelukis pada kerucut di bawah ini, jika diketahui jari-
jarinya 6 cm dan tinggi kerucut 8 cm!
Jawab:
s2 = r2 + t2
s2 = 62 + 82
s? s2 = 100
8 cm
s = 100
6 cm
s = 10
x cm (20 – x) cm
D B
Penyelesaian:
Ada dua persamaan
Persamaan I CD2 = AC2 – AD2
Prsamaan II CD2 = BC2 – BD2
12
Persamaan I CD2 = 132 – x2
CD2 = 169 – x2
Persamaan II CD2 = BC2 – BD2
CD2 = 152 – (20 – x)2
CD2 = 225 – (400 – 40x + x2)
CD2 = 225 – 400 – 40x – x2
Karena CD2 = 169 – x2, maka
169 – x2 = 225 – 400 + 40 x – x2
= 225 – 400 + 40 x – x2 – 169 + x2
-40x = 225 – 400 – 169
- 40x = -334
334
= 40
x = 8,6
x = AD
Maka panjang CD2 = 169 – (8,6)2
CD2 = 169 – 73,96
CD2 = 85,04
CD = 85,04
CD = 9,22
Jadi tinggi segitiga ABC tersebut adalah 9,22 cm.
Sedangkan luas ABC tersebut adalah:
1
= x 20 x 9,22
2
= 10 x 9,22
= 92,2 cm2
7. Rumus Heron
Luas suatu segitiga yang diketahui panjang ketiga sisinya dapat dihitung
dengan rumus Heron (seorang ahli teknik dan matematikawan Mesir kuno), yang
diturunkan dari rumus tersebut di atas. Pada modul ini kita hanya memakai rumus
tersebut. Bentuk rumusnya adalah sebagai berikut:
13
L = s(s a)(s b)(s c)
ab
dengan s (setengah keliling segitiga)
= c 2
L = luas segitiga dengan panjang sisinya masing-masing a, b, dan c.
Contoh:
1. Pada ABC diketahui A = 27,1O, b = 16,4 c = 2,33. Tentukan luas daerah
segitiga tersebut!
Penyelesaian:
1
L = bc sin A
2
1
= (16,4) (2,33) (0,4555)
2
= 8,7
2. Tentukan luas segitiga ABC, jika diketahui a = 6, b = 3, c =
5 Penyelesaian:
ab
s = c2
1
= (6 + 3 + 5)
2
=7
L = s(s a)(s b)(s c)
= 214
14
Menentukan jari-jari lingkaran dalam suatu segitiga
Perhatikan gambar berikut:
(s a)(s b)(s c)
=
s
15
Menentukan Jari-jari Lingkaran Luar suatu Segitiga
Perhatikan gambar berikut:
Besar sudut A = 1
panjang busur BC, dan besar sudut BOD = 1 panjang busur
2 2
1
a
BC sehingga sin A = sin (BOD) 1
2 . Sedangkan luas ABC bc sin A maka
= = 2
R
1
2 a
Luas segitiga ABC =
1
bc =
2
R
abc
.........................................................................
4R
(1)
Menurut rumus Heron luas segitiga ABC = s(s a)(s b)(s c)
……………..(2)
Contoh:
Tentukan jari-jari lingkaran luar dan jari-jari lingkaran dalam segitiga ABC, jika
diketahui a = 6, b = 3, c = 5.
Penyelesaian:
s=7
16
(6)(3)(5)
Jari-jari lingkaran luar R =
4 (7)(1)(4)(2)
90
=
8 14
45
= 14
56
3
(1)(4)(2)
Jari-jari lingkaran dalam r= 7
8
= 7
1
= 56
7
1,07
17