Kesalahan bias UPDATE
Disponsori oleh Brien Holden Vision Institute www.brienholdenvision.org
Miopia: masalah global yang berkembang dengan
melihat-komplikasi yang mengancam
Brien A Holden, David A Wilson, Monica Jong,
Padmaja Sankaridurg, Timothy R Fricke, Earl L
Smith III, Serge Resnikoff
Secara global, miopia adalah penyebab utama dari jarak
kesalahan bias, mempengaruhi 1,45 miliar atau 27% dari
populasi dunia pada tahun 2010 (miopia yang
didefinisikan sebagai lebih dari atau sama dengan 0,50 D
miopia). 1 Jumlah orang dengan miopia diperkirakan akan
terus meningkat baik dalam jumlah absolut dan sebagai
persentase dari populasi. 2 Dalam kelompok usia tertentu
di beberapa negara Asia, prevalensi miopia adalah lebih
dari 80%. Di kalangan remaja akhir dan dewasa muda di anak dengan miopia.
Seorang
Korea, Taiwan dan China prevalensi sekarang antara
PAKISTAN
BHVI
84% dan 97%. 3-5
Selain peningkatan prevalensi, ada bukti
peningkatan keparahan miopia. 3 Sebuah studi oleh
Vitale et al. 6 di Amerika Serikat menemukan bahwa
prevalensi miopia moderat, yang didefinisikan sebagai
antara
- 2.00 D dan -7,9 D, hampir dua kali lipat (dari 11,4% di
1971-1972 menjadi 22,4% di 1999-2004), dan bahwa
prevalensi miopia tinggi, yang didefinisikan sebagai lebih
dari 8.00 D miopia untuk penelitian ini, telah meningkat
delapan kali lipat selama periode yang sama (dari 0,2%
menjadi 1,6%). Prevalensi global myopia tinggi (umumnya
didefinisikan sebagai lebih besar dari atau sama dengan
5,00 D miopia) adalah 2,9% (224 juta orang) pada tahun
2010. 7
risiko
miopia tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko
mengembangkan sight- kondisi yang mengancam
seperti degenerasi makula rabun (didefinisikan sebagai
perubahan atrofi atau cularisation neovs- koroidal di
wilayah makula di myopia tinggi), retinoschisis,
staphyloma posterior, glaukoma ablasi retina, dan
katarak. 8,9 Sebuah tinjauan K arakteristik harafiah
menemukan bahwa prevalensi gangguan penglihatan
karena patogenesis logika miopia (rabun tinggi dengan
satu atau lebih lesi fundus khas) adalah antara
0,1% dan 0,5% dalam studi Eropa dan antara 0,2%
dan 1,4% dalam studi Asia. 9 Dalam sebuah studi di
Jepang, 12,2% dari gangguan penglihatan
disebabkan oleh miopia patologis. 10 degenerasi
makula rabun telah dilaporkan menjadi penyebab
utama kebutaan monokuler di Tajimi, Jepang, 11 dan
terkemuka penyebab kasus baru kebutaan di
Shanghai, Cina. 12 Tanpa
© Penulis / s dan Komunitas Mata Kesehatan Journal 2015. Ini adalah sebuah artikel akses Terbuka
didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons Atribusi Non Komersial.
intervensi untuk memperlambat kemajuan
miopia, prevalensi miopia patologis dapat
diharapkan meningkat.
Penyebab dan obat
pengembangan miopia dan perkembangan
dianggap multifaktorial, dengan faktor genetik dan
lingkungan berkontribusi, meskipun kontribusi
genetika dianggap kecil. Gen telah diidentifikasi
untuk miopia 13,14 tapi gen diperkirakan untuk
menentukan kerentanan seseorang terhadap faktor
lingkungan. 15
Beberapa faktor lingkungan telah diidentifikasi, 15-18 termasuk terlalu
banyak waktu yang dihabiskan di dekat pekerjaan; 18 tidak cukup
waktu yang dihabiskan di luar rumah; 19 rendahnya tingkat vitamin
D; 20 paparan cahaya yang tidak memadai; 21
dan pola makan yang buruk. 22 Ada bukti yang muncul bahwa
peningkatan waktu yang dihabiskan di luar ruangan dapat
mengurangi risiko opment oping miopia dan - pada mereka dengan
miopia
- dapat mengurangi tingkat pengembangan. 23,24
mengurangi tingkat perkembangan di musim panas
dibandingkan dengan musim dingin 25 juga mendukung
hipotesis dari teori cahaya. Hal ini juga telah ditunjukkan
dalam model hewan percobaan bahwa citra retina
defocused dapat menyebabkan pemanjangan aksial mata,
dan karenanya miopia. Sementara tampaknya tidak
mungkin bahwa akan ada pengobatan yang benar-benar
dapat mencegah perkembangan miopia dan
perkembangan, ada beberapa perawatan yang
menjanjikan di cakrawala. Ini termasuk menyediakan
gambar terfokus di semua lokasi retina untuk menghapus
stimulus untuk perpanjangan mata aksial. kacamata
bifocal eksekutif, 26 perifer lensa ditambah kontak, 27 diperpanjang
kedalaman fokus lensa kontak 28 dan orthokeratology 29
adalah beberapa metode intervensi optik yang
menunjukkan beberapa keberhasilan dalam
mengurangi laju perkembangan miopia (beberapa
hingga 51%). agen farmakologis seperti 0,01%
MASYARAKAT MATA KESEHATAN JURNAL | VOLUME 28 MASALAH 90 | 2015 35
atropin sedang diresepkan di Asia, dan
menunjukkan penurunan hingga 50% dalam
tingkat perkembangan miopia, meskipun tidak
ada penurunan laju perpanjangan aksial. 30 tablet
oral yang mengandung 7-methylxanthine (7-MX)
telah disetujui untuk digunakan pada anak-anak
di Denmark untuk kontrol miopia dan
menunjukkan beberapa keberhasilan, tetapi
studi jangka panjang diperlukan. 31 Sementara
pendekatan ini telah dicoba dalam isolasi,
mereka mungkin memiliki dampak yang lebih
besar jika pendekatan yang berbeda
digabungkan.
Diskusi
Dikoreksi jarak bias kesalahan sudah menjadi masalah
kesehatan global utama. Ini adalah penyebab utama
gangguan penglihatan dan penyebab tertinggi kedua
kebutaan. 32
Ini juga telah diperkirakan menelan biaya sekitar US $
202 miliar 33 di global yang hilang tivity produc-. Namun,
sedangkan kesalahan bias dikoreksi adalah penyebab
utama kedua kebutaan, ini tidak termasuk kebutaan
dari miopia patologis; juga tidak estimasi beban
keuangan kesalahan bias dikoreksi memperhitungkan
kebutaan akun karena miopia patologis.
Miopia tidak bisa lagi dianggap sebagai kesalahan bias
jinak, mudah diperbaiki dengan sepasang kacamata atau
lensa kontak. Ini memiliki sisi berbahaya yang, bahkan jika
diperbaiki secara memadai, kadang-kadang dapat
berkembang dan dapat menyebabkan tions komplikasi
melihat-mengancam. bentuk saat koreksi untuk miopia
(kacamata, lensa kontak dan operasi refraksi), tidak
menyembuhkan miopia mendasari tetapi memberikan solusi
optik untuk visi yang jelas dan dengan demikian tidak
menawarkan perlindungan dari konsekuensi miopia tinggi.
Mengingat bahwa miopia sudah salah satu penyebab
utama gangguan penglihatan dan kebutaan, dan
diproyeksikan akan mempengaruhi hampir setengah dari
populasi dunia dalam 40 tahun, 2 tindakan mendesak dituntut
dari pemerintah, tions organisa- non-pemerintah dan peneliti.
Para pembuat kebijakan harus mengakui risiko meningkat
miopia dan memastikan bahwa deteksi yang tepat dan
pengobatan yang tersedia. kontrol miopia mungkin tapi
dokter harus mengadopsi strategi pengendalian miopia
secepat seorang anak menjadi rabun. Orang tua juga harus
didorong untuk memantau waktu anak-anak mereka
menghabiskan pada perangkat dekat dan mendorong waktu
yang dihabiskan di luar ruangan.
Mengunjungi www.cehjournal.org untuk melihat semua referensi yang
berhubungan dengan artikel ini. Bacaan lebih lanjut:
www.mivision.com.au/high-myopia-prevalence/