Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI BERMAIN ANAK MEWARNAI GAMBAR


DI RUANG AYYUB 3 RS.ROEMANI SEMARANG

Disusun oleh kelompok 9 :


1. Munira G3A019013
2. Amia Rosandi Suwardi G3A019026
3. Nimas Arinda Aldaningrum G3A019027
4. Dina Nur Fadhilah G3A019028
5. Novia Dwi Paryanti G3A019029
6. Wa Marnia G3A018013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi
perkembangan anak secara optimal.Dalam kondisi sakit atau anak dirawat
di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus
disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak
akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan,
seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan
dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa
stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan
permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya
karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa
sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui
kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah sakit
pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat
beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi
mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan
perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak
sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2003 didapatkan jumlah
anak usia toddler (3 - 6 tahun) di Indonesia adalah 13,50 juta anak. Anak-
anak pada usia toddler dapat memainkan sesuatu dengan tangannya serta
senang bermain dengan warna, oleh karena itu bermain dengan mewarnai
gambar menjadi alernatif untuk mengembangkan kreatifias anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Mewarnai
gambar dapat menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu
mengenali tingkat perkembangan anak.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak
bermain dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon
atau pensil warna akan membantu anak untuk menggunakan tangannya
secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya. Oleh karena sangat
pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk
mengurangi kecemasan akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi
bermain pada anak usia toddler dengan cara mewarnai gambar.

B. Tujuan
1. Tujuan Khusus
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.

2. Tujuan Umum
a) Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani
perawatan.
b) Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress
karena penyakit dan dirawat.
c) Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi
anak.
d) Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat
penyembuhan.
e) Untuk menambah pengetahuan mengenali warna.
f) Untuk mengembangkan imajinasi pada anak.

C. Sasaran
Anak usia toddler 1-3 tahun dan prasekolah 3-6 tahun.
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik Sasaran
1. Anak usia (2 - 6 tahun)
2. Anak yang dirawat di ruang anak Ayyub 3
3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain)yangdapat
menghalangi proses terapi bermain
4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
5. Anak yang dapat memegang crayon/pensil warna
6. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar

B. Prinsip Bermain
Menurut Thompson ED. (2009) prinsip bermain di rumah sakit adalah :
1. Kelompok umur yang sama.
2. Permainan akan lebih efektif apabila dilaksanakan dalam kelompok
umur yang sama agar jenis permainan yang diberikan dapat
disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan anak.
3. Pertimbangan keamanan dan infeksi silang.
4. Permainan yang digunakan hendaknya yang mudah dicuci agar infeksi
silang dapat dihindari.
5. Tidak banyak energi serta permainan singkat.
6. Anak yang sakit biasanya tidak memiliki energi yang cukup untuk
bermain sehingga permainan yang diberikan harus merupakan
permainan yang tidak menguras tenaga energi yang besar.
7. Waktu bermain perlu melibatkan orang tua.
8. Bila kegiatan bermain dilakukan bersama orang tua, maka hubungan
orang tua dengan anak akan lebih akrab dan kelainan atau
perkembangan penyakit dapat segera diketahui secara dini.
C. Karakteistik Permainan
1. Anak dibimbing untuk mewarnai sebuah pola yang disediakan dengan
warna pilihannya sendiri
2. Melatih kemampuan motorik halus
3. Melatih kemampuan kosentrasi anak
4. Mengasah kreativitas anak
BAB III
METODOLOGI BERMAIN

A. Deskripsi Permainan
1. Anak dibimbing memberi warna sesuai gambar yang tersedia sesuai
dengan kemampuan anak masing-masing.
2. Anak dibimbing memilih warna sesuai warna kesukaannya sendiri.
3. Anak dilatih untuk mewarnai gambar sesuai garis pola yang tersedia.

B. Tujuan Permainan
Terapi bermain mewarnai gambar untuk menambah pengetahuan
mengenali warna, dan mengembangkan imajinasi pada anak.

C. Ketrampilan Yang Diperlukan


Tidak ada ketrampilan khusus yang diperlukan.

D. Jenis Permainan
Mewarnai

E. Alat Bermain
1. Pensil warna
2. Kertas bergambar
3. Lembar penilaian
F. Proses Bermain
No. Waktu Kegiatan Peserta
1 10 menit . Pra kegiatan :
- Memfasilitasi media terapi
bermain
- Mempersiapkan anggota terapi
bermain
- Mempersiapkan peserta
2 5 menit Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan dari terapi Mendengarkan
bermain Memperhatikan
- Kontrak waktu anak dan orang Memperhatikan
tua
3 15 menit Kegiatan bermain :
- Menjelaskan tata cara pelaksanaan Memperhatikan
terapi bermain mewarnai kepada
anak
- Memberikan kesempatan kepada Bingung
anak untuk bertanya jika belum
jelas Antusias saat
- Membagikan kertas bergambar dan menerima peralatan
pensil warna. Memulai untuk
- Fasilitator mendampingi anak dan mewarnai gambar
memberikan motivasi kepada anak Menjawab pertanyaan
- Menanyakan kepada anak apakah
telah selesai mewarnai gambar Mendengarkan
- Memberitahu anak bahwa waktu Memperhatikan
yang diberikan telah selesai
- Memberikan pujian terhadap anak
yang mampu mewarnai gambar
sampai selesai
4 10 menit Kegiatan penutup :
- Memotivasi anak untuk Menceritakan
menyebutkan apa yang diwarnai
- Mengumumkan nama anak yang
dapat mewarnai dengan baik.
- Membagikan reward kepada Gembira
seluruh peserta

5 5 menit Terminasi:
- Memberikan motivasi dan pujian Memperhatikan
kepada seluruh anak yang telah
mengikuti program terapi bermain
- Mengucapkan terima kasih kepada Mendengarkan
anak dan orang tua
- Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

Kriteria Penilaian:
Berhasil bila anak mewarnai dengan 5 warna yang berbeda (nilai 100).
Anak mewarnai dengan 3 warna yang berbeda (75).
Anak mewarnai dengan 2 warna (50).
Anak tidak memberi warna pada gambar yang tersedia (0).
G. Waktu Pelaksanaan
- Hari/Tanggal : Senin, 05 Agustus 2019
- Waktu : 11.00-11.30 WIB
- Tempat : Tempat bermain anak diruang anak Ayyub 3

H. Hal-hal Yang Perlu Diwaspadai


1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat
pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

I. Antisipasi Meminimalkan Hambatan


1. Jadwal terapi bermain disesuaikan (tidak pada waktu terapi).
2. Melakukan kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi anak
selama program terapi.

J. Pengorganisasian
1. Pembimbing Pendidikan :
2. Pembimbing Ruangan :
3. Leader : Amia Rosandi Suwardi
Tugas : Pengkoordinir anggota kelompok dan mengawasi jalannya
acara dari awal hingga akhir.
4. Moderator : Dina Nur Fadhilah
Tugas : Mengawal dan mengawasi jalannya terapi yang menjadi
tanggung jawab agar berjalan sesuai dengan topic.
5. Observer : Nimas Arinda Aldaningrum dan Munira
Tugas : Membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan
informasi yang direkam dalam bentuk nilai tertentu sebagai refleksi
dari penilaian skala observasi terapi bermain.
6. Fasilitator : Novia Dwi Paryanti dan Wa Marnia
Tugas : Memfasilitasi peralatan yang dibutuhkan agar tujuan dari
terapi bermain dapat tercapai.
7. Anak : anak berusia 2 - 6 tahun dirawat di ruang anak Ayyub 3

K. Sistem Evaluasi
1. Evalusi Struktur :
a) Anak hadir di ruangan tempat bermain yang telah disediakan
b) Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan diruang anak Ayyub 3
c) Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses :
a) Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b) Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c) Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai
gambar
3. Kriteria Hasil :
a) Anak terlihat senang dan gembira
b) Kecemasan anak berkurang
c) Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d) Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, K., et al. 2010. Contoh Proposal Terapi Bermain Pada Anak Prasekolah.
Diakses Pada Tanggal 11 Desember 2012. www.nursingbegin.com

Soetjiningsih. 2009. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Suryanti, Sodikin, Mustiyah Y. Pengaruh terapi bermain mewarnai dan origami


terhadap tingkat kecemasan sebagai efek hospitalisasi pada anak usia pra
sekolah di RSUD dr. R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga, 2011.

Wardhani, H. Terapi bermain: cooperative play dengan puzzle meningkatkan


kemampuan sosialisasi anak retardasi mental. 2012.

Wong, Donna L. 2009. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai