ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN INTRA NATAL CARE

DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL

DI RSU ALIYAH 2 KOTA KENDARI

PROPOSAL

Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan diploma
lll jurusan keperawatan politeknik kesehatan kemenkes kendari

OLEH :

CAHYANI SARI

NIM. P003200190056

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
2022
 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum serta lanjut dengan nidasi atau implantasi. Ketika dihitung saat fertilisasi
hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Tanda-tanda kehamilan adalah
gejala subjektif dan tanda-tanda umum yang menunjukkan seorang wanita hamil,
meliputi amenorrhea, rasa mual muntah, rasa lelah, sering buang air kecil, quickening,
pembesaran rahim, linea nigra, kloasma, striae gravidarum, pembesaran payudara, puting
menghitam. (Joyce, 2014 dalam (Dwiyana et al., 2019)
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan
atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri (Manuaba, 2010). Proses persalinan adalah
pengalaman emosi dan melibatkan mekanisme fisik dan psikologi. Nyeri persalinan
merupakan pengalaman subjektif yang dialami ibu tentang sensasi fisik yang terkait
dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks serta penurunan janin selama
persalinan. Sensitifitas kecemasan dalam nyeri persalinan mempunyai hubungan yang
signifikan terhadap sensorik dan efektif pada nyeri persalinan. (Whitburn, Jones, Davey,
& Small, 2017).
Kecemasan merupakan salah satu gangguan psikiatrik yang paling sering dijumpai.
Menurut the national comorbidity study, satu dari empat orang memenuhi kriteria
diagnosis untuk setidaknya satu gangguan kecemasan. Gangguan cemas juga lebih
banyak terjadi pada wanita (30,5%) daripada pria (19,2%) (Sadock, 2015).
World Health Organization (WHO) mencatat, sekitar 13% ibu hamil mengalami
gangguan kecemasan, umumnya depresi. Di negara-negara berkembang, persentasenya
bahkan bisa mencapai 19,8% (Elvina et al., 2018). Angka kejadian kecemasan di
indonesia dalam menghadapi persalinan sebanyak 107 juta orang ibu hamil yang
mengalami kecemasan menghadapi persalinan. (BPS, 2013).
Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, angka ibu melahirkan di indonesia mencapai
79% dengan proporsi 15% di Rumah Sakit pemerintah dan 18% di Rumah Sakit swasta
(Kementerian Kesehatan, 2018).
 Kecemasan yang terjadi selama kehamilan diperkirakan akan mempengaruhi antara
15-23% wanita dan berpengaruh dengan peningkatan risiko negatif pada ibu dan anak
yang dilahirkan (Dennis dkk., 2017; Sinesi dkk., 2019). Prevalensi kecemasan pada ibu
hamil diperkirakan antara 7-20% di negara maju sementara di negara berkembang
dilaporkan 20% atau lebih (Biaggi dkk., 2016; Husain dkk., 2012). Di indonesia sendiri
dilaporkan, 28,7% yang mengalami kecemasan pada ibu hamil trimester III (Siallagan &
Lestari, 2018).
Ketakutan selama kehamilan dimanifestasikan sebagai kecemasan akan mengalami
keguguran, cemas kelainan janin, dan cemas tidak menjadi ibu yang baik. Kecemasan
ibu hamil meningkat menjelang akhir kehamilan, sebagian besar karena takut melahirkan
dan nyeri persalinan (Kiruthiga, 2017). Kurangnya pengetahuan dan kecemasan yang
tidak diketahui selama kehamilan dan persalinan membuat para ibu cemas dan takut.
Takut, cemas, dan depresi terkait dengan masalah seperti persalinan prematur dan berat
badan lahir rendah (Hasim, 2018;Pinar dkk., 2018).
Berdasarkan data awal dari RS aliyah 2 Kota Kendari menunjukkan bahwa jumlah
persalinan normal pada tahun 2020 berjumlah 722 pasien, pada tahun 2021 berjumlah
700 pasien dan pada tahun 2022 bulan januari berjumlah 63 pasien. (RSU. Aliyah 2,
2022).
Penelitian Astria (2009) menunjukkan bahwa kecemasan ibu hamil terjadi pada
primigravida sebesar 66%. Selain itu, survey seorang spesialis kejiwaan menunjukkan
lebih dari 60% wanita hamil mengalami distres.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan kecemasan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, beberapa diantaranya yaitu dengan teknik
Relaksasi Napas Dalam. Relaksasi adalah suatu metode efektif untuk mengurangi
keregangan otot, rasa jenuh dan kecemasan. Smeltzer dan Bare (2004) menyatakan
manfaat yang dapat dirasakan setelah melakukan teknik Relaksasi Napas Dalam dapat
menghilangkan nyeri, ketentraman hati, dan berkurangnya rasa cemas.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengambil penelitian dengan judul
“Asuhan Keperawatan pada klien dengan Intra Natal Care dalam pemenuhan
kebutuhan psikososial di RSU Aliyah 2 Kota Kendari”.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien dengan intra natal care dalam pemenuhan
kebutuhan psikososial di RSU aliyah 2 kota kendari?.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Adapun tujuan umum penulisan ini adalah agar mampu menerapkan asuhan
keperawatan dengan intra natal care dalam pemenuhan kebutuhan psikososial di
RSU 2 aliyah kota kendari.
2. Tujuan khusus
a. Dapat melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan intra natal care dalam
pemenuhan kebutuhan psikososial di RSU aliyah 2 kota kendari
b. Dapat melakukan tehnik relaksasi napas dalam untuk mengurangi kecemasan
pada klien dengan intra natal care dalam pemenuhan kebutuhan psikososial di
RSU aliyah 2 kota kendari

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan
bagi petugas kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien intra
natal care dalam pemenuhan kebutuhan psikososial.
2. Bagi tempat penelitian
Hasil dari asuhan keperawatan dapat dijadikan masukan tentang pasien intra natal
care dalam pemenuhan kebutuhan psikososial.
3. Bagi perkembangan ilmu keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan dalam intervensi
keperawatan pada pasien INC dalam pemenuhan kebutuhan psikososial.