Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI

PENDENGARAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN

ISTRAHAT TIDUR DI RS.JIWA KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Di Ajukan Sebaai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari

OLEH :

ATHIYYA NADHIFA NUR AULIA


NIM. P00320019007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

JURUSANKEPERAWATAN

2022
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Halusinasi ialah suatu penyerapan panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar.Pada orang sehat persepsinya akurat,mampu untuk
mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus berdasrkan informasi
yang ia terima melalui panca indera.Sedangkan,stimulus tersebut tidak ada
pasien dengan halusinasi.Akibatnya sangat fatal bagi pasien halusinasi
karena bersiko tinggi dapat merugikan diri pasien sendiri dan juga
lingkungannya.(Simatupang, 2021)
Berdasarkan data WHO (World Health Organization), tahun 2019
masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia sudah menjadi masalah
serius.WHO memperkirakan sekitar 450 juta orang di dunia mengalami
gangguan kesehatan jiwa, sebanyak 135 juta orang diantaranya
mengalami halusinasi (Gea, 2019)
Penduduk Indonesia yang menderita gangguan jiwa sebesar 2-3%
jiwa, yaitu sekitar 1 sampai 1,5 juta jiwa dan diantaranya mengalami
halusinasi.Berdasarkan Data sepuluh besar angka kesakitan rawat inap di
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2020 terdapat
sekitar 804 pasien gangguan jiwa dan untuk rawat inap terdapat 711 orang
pasien yang mengalami skizofrenia dengan gangguan sensori persepsi
berupa halusinasi pendengaran,di ruang flamboyan pada bulan Juni tahun
2019 terdapat 15 pasien rawat inap dengan kasus terbanyak ialah pasien
dengan Halusinasi pendegaran sebanyak 11 orang (73,33%) dan
mengalami peningkatan pada bulan juli yaitu terdapat 30 pasien dengan
kasus yang sama sebanyak 27 pasien (90%).(Diklat RSJ Prov.Sulawesi
Tenggara, 2020).
Meningkatnya kasus halusinasi pendengaran menunjukkan bahwa
salah satu masalah kesehatan ini membutuhkan perhatian yang serius
dalam penanganannya.Penderita halusinasi pendengaran cenderung
mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan istirahat tidur.Karena
penderita akan sering mendengar suara-suara yang mengajak dirinya
bercakap-cakap, mendengar suara yang memerintah melakukan sesuatu
yang berbahaya, tertawa sendiri, dan marah tanpa sebab.Yang memicu
adanya gangguan dalam pemenuhan kebutuhan istirahat tidur, akibat rasa
ngantuk disiang hari karna waktu tidur malam yang tidak cukup,sehingga
tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari, tidak bersemangat, kurang
konsentrasi, serta kondisi tubuh memburuk (Fitriyana Br, 2016)
Pasien dengan halusinasi mengalami distorsi persepsi palsu pada
respon neurobiologist maladaptive, penderita sebenarnya mengalami
distorsi sensori sebagai hal yang nyata dan meresponnya. Diperkirakan
ada sekitar 90% penderita gangguan jiwa jenis halusinasi dengan bentuk
yang bervariasi tetapi sebagian besarnya mengalami halusinasi
pendengaran yang dapat berasal dari dalam diri individu itu sendiri
maupun dari luar individu tersebut, suara yang didengar bisa
dikenalnya,jenis suara tunggal atau multiple yang dianggapnya dapat
memerintahkan tentang perilaku individu itu sendiri (Tarigan, 2021)
Menurut hierarki maslow Istrahat tidur merupakan kebutuhan dasar
manusia yang paling mendasar.Kebutuhan dasar manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.Kebutuhan Istrahat tidur
merupakan 1 dari 5 Kebutuhan dasar manusia yang harus di penuhi oleh
semua orang .Istrahat tidur merupakan kebutuhan fisiologis yang tentunya
akan sangat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan lain diatasnya. karena
kurang istrahat ataupun tidur sangat dapat mempengaruhi fungsi
tubuh(Siregar, 2017)

…..
Penanganan pasien gangguan jiwa dengan masalah utama halusinasi
di rumah sakit merupakan tanggung jawab tenaga kesehatan khususnya
tenaga medis dan paramedis perawatan.Perawat yang berhubungan
langsung dengan pasien harus melaksanakan peranannya secara
professional dengan tetap mengikuti prinsip penatalaksanaan asuhan
keperawatan pada pasien halusinasi antara lain membina hubungan saling
percaya, membantu pasien mengenal dan menyadari perilaku halusinasi
yang dialami, melatih pasien dengan cara mengontrol halusinasi (dengan
cara menghardik, Bercakap-cakap dengan orang lain, Berikan kegiatan
terjadwal dan minum obat secara teratur), Serta melibatkan pasien dalam
interaksi dan terapi kelompo secara bertahap (Keliat dan akemat,2016)
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menelaah lebih
dalam tentang penanganan pasien dengan halusinasi pendengaran melalui
asuhan keperawatan dengan pemberian intervensi keperawatan berupa
manajemen halusinasi untuk mengatasi masalah tidur.Berdasarkan hal
tersebut diatas penulis tertarik untuk membuat.Karya Tulis Ilmiah dengan
masalah:“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Halusinasi
Pendengaran Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istrahat Tidur Di
RS.Jiwa Kota Kendari.”
B. Tujuan Studi Kasus

1.Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan Karya Tulis Ilmiah ini agar
memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan masalah kebutuhan istirahat tidur
pada halusinasi pendengaran di Rs.Jiwa K.
2.Tujuan Khusus
a.Perawat mampu Melakukan pengkajian keperawatan pada klien
dalam pemenuhan kebutuhan istrahat tidur di Rs.Jiwa Kota
Kendari
b.Perawat mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien
dalam pemenuhan kebutuhan istrahat tidur di Rs.Jiwa Kota
Kendari
c.Perawat mampu melakukan penyusunan intervensi keperawatan
pada klien dalam pemenuhan kebutuhan istrahat tidur di Rs.Jiwa
Kota Kendari
d.Perawat mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien
dalam pemenuhan kebutuhan istrahat tidur di Rs.Jiwa Kota
Kendari
e.Perawat mampu melakukan evaluasi pada pasien halusinasi
pendengaran dalam pemenuhan istrahat tidur.
D. Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat
memberikan manfaat:
1. Bagi Peneliti.
Dapat menjadi media pembelajaran baru dalam menambah
pengetahuan dan pengalaman untuk menerapkan asuhan
keperawatan pada pasien halusinasi pendengaran
2. Bagi Rumah Sakit.
Menjadi masukan bagi perawat khususnya agar dapat
melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
utama masalah kebutuhan istirahat tidur pada halusinasi
pendengaran

3. Bagi Pendidikan Keperawatan


Dapat menjadi referensi bagi institusi pendidikan
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan masalah
keperawatan istirahat tidur pada halusinasi pendengaran.

4. Bagi klien
Memberikan informasi tentang asuhan keperawatan
dengan prioritas masalah kebutuhan istirahat tidur pada
halusinasi pendengaran.
DAFTAR PUSTAKA

Fitriyana Br. (2016). Askep pada Tn. M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan
Istirahat Tidur pada Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Prof dr.
Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Disusun dalam Rangka Menyelesaikan.
Gea, T. E. (2019). Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. 1–48.
Simatupang, S. M. (2021). Studi Kasus: Asuhan Keperawatan Jiwa pada Ny. S
Dengan Masalah Halusinasi Pendengaran. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Siregar, E. M. (2017). Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Gangguan Pola Tidur di Kelurahan Sari Rejo Medan
Polonia. Edna Slingga, 54.
Tarigan, S. P. (2021). Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Pada Pasien
Halusinasi Di Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera Elis Melina Br
Manullang , Emma Pratiwi Manik , Teuku Hamdi , Abstrak.

Anda mungkin juga menyukai