Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

AIK II (IBADAH , AKHLAK, DAN MUAMALAH)

OLEH

NAMA: REZKI AMALIA RAMADHANI

NIM: 732154211019

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG

TAHUN 2022
HAKIKAT IBADAH

A.Konsep Ibadah

Ibadah diambil dari bahasa arab ‘abdun’ yang artinya adalah menyembah. Dari segi sisi istilah
agama islam pula ialah tindakan,mengikut,menurut,mengikat diri dengan sepenuhnya kepada segala
perkara yang disyariatkan oleh Allah dan diserukan oleh para Rasulnya.

Konsep ibadah memiliki makna yang luas yang meliputi seluruh aspek kehidupan baik sosial,
politik maupun budaya. Ibadah merupakan karakteristik utama dalam sebuah agama, karena pusatnya
ajaran agama terletak pada pengabdian seorang hamba pada tuhannya.

B.Ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah

Ibadah mahdhah adalah ibadah yang dilakukan dalam rangka menjalin hubungan yang baik
antarahamba dan Allah SWT. Kaidah ibadah mahdoh menyatakan bahwa seluruh ibadah pada asalnya
boleh kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Pada jenis ibadah ini diharamkan melakukan kreativitas
karena ibadah ini hanya Allah yang memiliki otoritas penuh dalam memberikan perintah dan mengatur
tata caranya. Manusia tidak memiliki pilihan lain kecuali tuduk dan patuh pada ketetapan hukum yang
telah diatur secara terperinci.

Ibadah mahdhah memiliki 4 prinsip yaitu:

1. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah


2. Tata caranya harus berpola kepada contoh Rasul SAW
3. Bersifat supra rasional (diatas jangkauan akal)
4. Azasnya “taat”

Ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang dilakukan dalam hubungan antara manusia dengan
manusia lainnya. Maka pengertian ibdah ini berlakunya kaidah muamalah yang menyatakan bahwa
seluruh ibadah muamalah pada asalnya boleh kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Dengan
demikian dalam masalah ibadah ini terbuka peluang akal untuk melakukan kreativitas dalam
menetapkan suatu hukum. Amal ibadah ghairu mahdhoh ini yang memiliki korelasi langdung antar amal
shaleh dalam bermuamalah dengan keimanan seorang. Keimanan yang kuat tentu mendorong manusia
untuk bergairah melaksanakan perintah-Nya.

Prinsip-prinsip dalam ibadah ini:

1. Keberadaanya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang


2. Tata laksananya tidak perlu berpola kepada contoh rasul
3. Bersifat rasional
4. Azasnya “manfaat”

C. Fungsi dan Hikmah Ibadah

Fungsi Ibadah

Setiap muslim tidak hanya dituntut untuk beriman, tetapi juga dituntut untuk beramal saleh.
Karena islam adalah agama amal, bukan hanya keyakinan. Ia tidak hanya terpaku pada keimanan
semata, melainkan juga pada amal perbuatan yang nyata. Islam adalah agama yang dinamis dan
menyeluruh. Dalam islam, keimanan harus diwujudkan dalam bentuk amal yang nyata, yaitu amal saleh
yang dilakukan karena Allah. Ibadah dalam islam tidak hanya bertujuan untuk mewujudkan hubungan
antar sesama manusia dengan Tuhannya, tetapi juga untuk mewujudkan hubungan antar sesama
manusia. Islam mendorong manusia untuk beribadah kepada Allah SWT dalam semua aspek kehidupan
dan aktivitas. Baik sebagai pribadi maupun sebagian dari masyarakat. Ada tiga aspek fungsi ibadah
dalam islam:

1. Mewujudkan hubungan antara hamba denga tuhannya


2. Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan kewajibannya
3. Melatih diri untuk berdisiplin

Hikmah Ibadah

1. Tidak syirik
Seorang hamba yang mudah berketetapan hati untuk senantiasa beribadah menyembah
keoadanya maka ia harus meninggalkan segala bentuk syirik
2. Memiliki ketaqwaan
Ketaqwaan yang dilandasi cinta timbul karena ibadah yang dilakukan manusia setelah merasakan
kemurahan dan keindahan Allah SWT. Setelah manusia melihat kemurahan dan keindahannya
mucullah dorongan unruk beribadah kepadanya.
3. Terhindar dari kemaksiatan
Ibadah memiliki daya pensucian yang kuat sehingga dapat menjadi tameng dari pengauh
kemaksiatan, tetapi keadaan ini hanya bisa dikuasai jika ibadah yang dilakukan berkualitas.
Ibadah ibarat sebuah baju yang selalu dipakai dimanapun manusia berada
4. Berjiwa sosial
Ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih peka denga keadaan lingkungan disekitarnya.
Karena dia mendapat pengalaman langsung dari ibadah yang dikerjakannya
5. Tidak kikir
Harta yang dimiliki manusia pada dasrnya bukan miliknya tetapi milik Allah SWT yang seharusnya
diperuntukkan untuk kemashlahatan umat.

D. Makna spritual ibadah dalam kehidupan sosial

Didalam setiap ibadah yang kita kerjakan harus bisa menyentuh dan memasuki dimensi spritual.
Dimensi spritual itu tidak lain adalah ihsan. “An ta’buda Allah annaka tarahu wain lam yakun tarahu
fainnahu yaraka. Kita beribadah kepadanya seakan kita melihatnya, apabila kita tidak melihatnya maka
sesungguhnya dia melihat kita. Dalam beribadah kita akan merasa kerdil jika dibandingkan Sang
Pencipta, hal tersebut dimaksudkan agar kita selalu ingat kepada Allah yang telah menciptakan bumi
dan seisinya.

1. Wudhu (Thaharah)

Berikut adalah makna spritual wudhu yang sepatutnya dipahami oleh umat Islam:

a) Membasuh kedua telapak tangan


Maknanya: bahwa setiap muslim agar menjaga kebersihan kedua telapak tangannya dari
perbuatan maksiat
b) Berkumur-kumur
Maknanya: setiap muslim harus menyeleksi makanan yang akan dimakan. Setiap makanan yang
masuk ke mulut harus halal, baik dzatnya maupun halal cara mendapatkannya.
c) Memasukkan air ke hidung
Maknanya: bahwa hidung tidak diperkenankan untuk mencium sesuatu yang mengandung dosa
d) Membasuh muka
Maknanya: secara langsung tentu agar muka hamba-hambanya selalu berih dari kotoran debu
dan tanah yang melekat pada wajahnya, bahwa setiap wajah muslim, pada saat bertatap muka
dengan orang harus seantiasa mengeluarkan aura positif, tidak menakutkan baik terhadap
sesama muslim maupun bukan.
e) Membasuh kedua tangan sampai siku
Maknanya: kedua tangan yang dimilikinya tidak boleh digunakan untuk berbuat maksiat,
semestinya tangan-tangan yang tersentuh oleh air wudhu selalu ringan tangan, yakn membantu
saudara-saudar kita, si fakir, si miskin, dan kaum dhu’afa serta orang lain yang memerlukan
bantuan kita
f) Mengusap sebagian kepala
Maknanya: melalui sentuhan air wudhu ini, otak setiap muslim akan selalu mengarahkan seluruh
anggota badan dan aktivitas pada sesuatu yang lebih baik dan positif
g) Membersihkan kedua telinga
Maknanya: bahwa semestinya kedua telinga yang dimiliki tidak digunakan untuk mendengar
perkataan-perkataan yang kurang bermanfaat dan mengandung maksiat dari orang lain
h) Membasuh kedua kaki
a. Maknanya: setiap muslim kemanapun ia melangkahkan kedua kakinya pasti akan menuju
ketempat yang bersih dan suci, bukan ketempat yang kotor dan mengandung maksiat

2. Shalat
Adapun makna spritual dari berbagai gerakan shalat antara lain:
a. Takhbiratul Ihram
Maknanya: penyerahan totalitas pada yang maha awal bahwa karena allah lah kita ada dan
karena allah juga kita bisa melakukan perjalanan hidup
b. Berdiri
Berdiri lambang siap berjalan menjelajahi kehidupan. Dalam tegak berdiri posisi kepala tunduk,
artinya dalam perjalanan hidup akan tunduk dan patuh pada segala hukum dan kehendak Allah
bebas dari rasa kesombongan diri. Kedua tangan memegang ulu hati, simbol bahwa hati akan
selalu dijaga kebersihannya dalam perjalanan hidup
c. Ruku’
Ruku’ adalah lambang penghormatan kita kepada para nabi dan rasul yang telah mengenalkan
kita kepada allah penghormatan sebagai rasa syukur kita kepada allah swt atas segala nikmat da
karunia-nya
d. Iktidal
Maknanya adalah untuk mengisi perjalanan hidup dengan penuh puja dan puji pada allah serta
penuh syukur setiap saat sehingga tercipta kepatuhan dan ketaatan
e. Sujud
Sujud pertama bermakna penyatuan kehendak Allah dengan kehendak rohani atau hati atau
jiwa, Diselangi permohonan pada duduk antara 2 sujud
Sujud kedua bermakna pernyataan pengagungan Allah SWT dimana Allah berbeda dengan
makhluknya dan pernyataan ingin kembali kepada allah pada akhir perjalanan hidup nantinya
f. Duduk antara 2 sujud
Pengungkapan berbagai permohonan pada Allah untuk memberikan segala kebtuhan yang
diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan dengan Allah
g. Attahiyat
Yaitu sebuah pemantapan hati yang disimbolkan dengan Ikrar Syahadat melalui telunjuk kanan.
Shalawat menjadi pernyataan kebersediaan mengikuti apa yang diajarkan rasulullah
Muhammad SAW
h. Salam
Salam adalah ucapan yang mengakui adanya manusia lain yang sama-sama dalam perjalanan,
menunjukkan bahwa hidup ini tidak sendiri ,sehingga hendaknya menyebarkan salam dan
berkah kepada sesama untuk bahu –membahu menegakkan kehidupan yang harmonis dan
tegaknya kedamaian ,kesejahteraan dan keselamatan di bumi Allah.

Anda mungkin juga menyukai