Sayid Muhadhar,
Sekretaris Direktorat Jenderal PSLB3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
¤ PP 5 / 2021 ¤ PP 22 / 2021
RENDAH
SYARAT :
MENENGAH TINGGI ü Persetujuan Lingkungan (PL) *
ü Surat Persetujuan Operasional (SLO) *
KBLI ü Standart Teknis (sesuai kegiatannya)
TINGGI
Bab XIII
Ketentuan Penutup
(Psl. 528 - 534)
UU 11/2020 merubah beberapa pasal
dalam UU 32/2009 (terkait Pengelolaan Limbah B3)
Pasal 22 UU 11/2020 , merubah beberapa pasal dalam UU 32 Tahun 2009 yang terkait
dengan Perizinan Berusaha, antara lain ketentuan Pasal 59 dan Pasal 61
¤ Pasal 59 ayat (4) dan ayat (5): ¤ Pasal 61 ayat (1) dan ayat (3):
(5) Pemerintah Pusat atau Pemerintah (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
Daerah wajib mencantumkan tata cara dan persyaratan dumping
persyaratan lingkungan hidup yang limbah atau bahan diatur dalam
harus dipenuhi dan kewajiban yang Peraturan Pemerintah
harus dipatuhi pengelola Limbah B3
dalam Perizinan Berusaha, atau
persetujuan Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah
Pasal 185 huruf b, UU 11/2020, peraturan pelaksanaan dari UU yang telah diubah oleh UU
CK tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan wajib disesuaikan paling lama 3 bulan
BAB VII
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun, Dan Pengelolaan Limbah
nonBahan Berbahaya Dan Beracun
Terdiri dari :
196 Ps (Pasal 274 – 470)
Lampiran : IX, X, XI, XII, XIV
Ruang Lingkup:
1. Pengelolaan Limbah B3 (Pasal 274-449)
2. Pengelolaan Limbah nonB3 (Pasal 450-470)
PRINSIP PERUBAHAN
dari PP 101 / 2014 à PP 22 / 2021
“Frasa”
berubah
IZIN
PENGELOLAAN PERSETUJUAN TEKNIS
LIMBAH B3 PENGELOLAAN LIMBAH B3
KEWAJIBAN PELAPORAN,
PERSETUJUAN DAN DILAKUKAN POST AUDIT
UJI COBA (setelah Pertek PLB3 terbit)
PRINSIP PERUBAHAN
dari PP 101 / 2014 à PP 22 / 2021
“Dumping”
ü Dumping hanya bisa dilakukan oleh yang Penghasil
Limbah B3.
ü Dumping membutuhkan Persetujuan dari Pemerintah
Pusat. (bukan Persetujuan Teknis, sesuai Pasal 22 angka
21 UUCK yang mengubah Pasal 61 UU 32/2009).
“Landfill”
Khusus fasilitas Penimbusan Akhir (Landfill), verifikasi
dilakukan melalui tiga tahapan:
① penentuan lokasi (syarat permeabilitas tanah
sesuai dengan kelas Landfill);
② pembangunan fasilitas Penimbusan Akhir (sesuai
dengan kelas Landfill); dan
③ operasional Penimbunan (tes kebocoran/leak
inspection).
LIMBAH
Setiap Orang yang
menghasilkan Limbah wajib
melakukan pengelolaan
limbah yang dihasilkannya.
Limbah B3
pada daftar
Lampiran IX
Pengelolaan Limbah B3
• Memerlukan
Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah
• Pertek terintegrasi nonB3 Limbah nonB3 pada Limbah nonB3 dari
dengan • Tidak memerlukan Lampiran XIV Pengecualian
Persetujuan Persetujuan Teknis (9 Jenis Limbah) yang Limbah B3
Lingkungan • Standar pengelolaan semula Limbah B3 per Pelaku Usaha
tercantum dalam Spesifik Khusus) (Uji Karakteristik)
Persetujuan
Lingkungan/SK
Pengecualian Menteri
Berdasarkan Undang-undang Cipta Kerja,
Untuk Melindungi Kualitas Lingkungan Dan
Prinsip Mempermudah Kegiatan Berusaha
Perubahan
NON JASA/
PENGHASIL LB3
(KBLI mengikuti kegiatan induk)
PERSYARATAN
Persetujuan Teknis untuk kegiatan
PERMOHONAN penghasil LB3 mencakup: pengolahan;
PERSETUJUAN pemanfaatan; penimbunan; dan
TEKNIS dumping LB3.
Izin usaha di
JASA PLB3
(KBLI – Bidang usaha Menteri LHK
pengolahan LB3)
Ruang Lingkup f.
g.
Pemanfaatan Limbah B3;
Pengolahan Limbah B3;
Pengelolaan h. Penimbunan Limbah B3;
Limbah B3 i.
j.
Dumping (Pembuangan) Limbah B3;
pengecualian Limbah B3;
(Pasal 274 – 449) k. perpindahan lintas batas Limbah B3;
l. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup dan Pemulihan Fungsi
Lingkungan Hidup;
m. Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan Limbah B3;
dan
n. pembiayaan.
PENETAPAN LIMBAH B3
Dalam hal terdapat Limbah
di luar daftar Limbah B3
sebagaimana tercantum Memenuhi
+
dalam Lampiran IX karakteristik
LB3
PEMERINTAH
+
a. mudah meledak; karakteristik
b. mudah menyala; LB3
c. reaktif;
d. infeksius;
e. korosif; dan/atau
f. beracun.
Limbah nonB3 :
slag besi, slag nikel, dan FABA
PEMERINTAH data + referensi (fly ash bottom ash) dari PLTU
PENGURANGAN LIMBAH B3
Pengurangan Limbah B3 dilakukan melalui:
pemilihan bahan baku dan/atau bahan penolong yang
SUBSTITUSI BAHAN, semula mengandung B3 digantikan dengan bahan baku
dan/atau bahan penolong yang tidak mengandung B3
MODIFIKASI PROSES, pemilihan dan penerapan proses produksi yang lebih efisien
MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI RAMAH
LINGKUNGAN
Laporan mengenai
pelaksanaan Pengurangan
Limbah B3. WAJIB
disampaikan secara tertulis
PENYIMPANAN LIMBAH B3
Perubahan
Bila terjadi Dokumen
perubahan karena Amdal, UKL-UPL,
pengembangan atau disesuaikan
kegiatan dengan peraturan
PROSES PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS UNTUK
JASA PENGELOLAAN LIMBAH B3
Menteri LHK, Gubernur Menyampaikan Lapora
(untuk Pengumpulan Skala VALIDASI Menteri LHK
Pembangunan Fasilitas dan
Provinsi); dan Bupati/ 2 hari Uji Coba
WaliKota (untuk
Pengumpulan Skala
Kabupaten/Kota). Proses pembangunan
fasilitas Pengelolaan
Limbah B3 atau Uji Coba
oleh Penghasil Limbah B3
VERIFIKASI
10 Hari
Terbit Perizinan Berusaha Menteri,
Mengajukan Permohonan Tidak: Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai
Ya/Sesuai
Disertai alasan kewenangan penerbitan Perizinan
Tidak
Persetujuan Teknis:
penolakan. Berusaha sesuai sektor
VERIFIKASI
1. Pengumpulan Limbah B3; (Lihat RPP NSPK)
7 Hari
2. Pengolahan Limbah B3,
3. Pemanfaatan Limbah B3,
4. Penimbunan Limbah B3. Ya Terbit Persetujuan Lingkungan
Penerbitan SLO
Proses Penerbitan oleh Menteri
7 Hari 7 Hari
VERIFIKASI
7 Hari Tidak Proses pembangunan fasilitas
Pengelolaan Limbah B3 atau Uji
Coba oleh Penghasil Limbah B3
Ya
Menteri Bupati/
Gubernur
LHK Wali Kota
Kewenangan Penerbitan
“Pertek”
Pemerintah Pemerintah
Pusat Daerah
(Provinsi, Kabupaten, Kota)
1. Menteri: Pengumpulan LB3 1. Gubernur: Pengumpulan
skala nasional; LB3 skala provinsi; dan
2. Pemanfaatan LB3; 2. Bupati/Walikota:
3. Pengolahan LB3; Pengumpulan LB3 skala
4. Penimbunan LB3; dan Kab./Kota.
5. Dumping LB3.
>> Ps. 34
PENGELOLAAN LIMBAH Non-B3
a. pengurangan Limbah nonB3;
b. penyimpanan Limbah nonB3;
c. pemanfaatan Limbah nonB3;
d. penimbunan Limbah nonB3;
Ruang Lingkup
Pengelolaan e. perpindahan lintas batas Limbah
nonB3;
Limbah nonB3 f. penanggulangan Pencemaran
(Pasal 450 – 470) Lingkungan Hidup dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup dan
Pemulihan Fungsi Lingkungan
Hidup; dan
g. pelaporan.
Pengelolaan Limbah nonB3
Pengelolaan Limbah nonB3 dilakukan terhadap :
termuat dalam daftar Limbah nonB3 yang Sesuai persyaratan teknis
ü Limbah nonB3 TERDAFTAR tercantum dalam Lampiran XIV Pengelolaan Limbah nonB3
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah nonB3, yang melakukan Pencemaran Lingkungan Hidup
dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup wajib melaksanakan:
Ø Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup; dan
Ø pemulihan fungsi Lingkungan Hidup.
PENGELOLAAN LIMBAH NON B3
PENGHASIL
Pengajuan
PL Pengajuan Uji AMDAL atau UKL-UPL,
kepada Menteri, Gubernur, atau
Bupati/Walikota sesuai kewenangan
penerbitan Perizinan Berusaha sesuai Terbit Perizinan Berusaha
sektor
oleh Menteri, Gubernur, atau
(Salah satunya menguji Rincian Bupati/Walikota sesuai kewenangan
Pengelolaan Limbah nonB3: penerbitan Perizinan Berusaha
1. Pengurangan Limbah nonB3 sesuai sektor (Lihat RPP NSPK)
2. Penyimpanan Limbah nonB3
OSS 3. Pemanfaatan Limbah nonB3
4. Penimbunan Limbah nonB3
Penghasil
Limbah B3
Kode Jenis Limbah Sumber Limbah nonB3
Limbah nonB3
N101 Slag Besi/Baja Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
(Steel Slag)
Daftar N102 Slag nikel (slag Proses peleburan bijih nikel, yang menggunakan
Limbah nickel) teknologi selain teknologi induction furnace atau kupola.
nonB3 N103 Mill scale Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
(Lampiran XIV) dengan menggunakan teknologi selain teknologi
induction furnace/kupola
N104 Debu EAF Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
dengan menggunakan teknologi electric arc furnace
(EAF)
N105 PS ball Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
dengan menggunakan teknologi selain teknologi
induction furnace atau kupola.
N106 Fly ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas
pembangkitan listrik tenaga uap PLTU, atau dari kegiatan
lain yang menggunakan teknologi selain stoker Boiler
N107 Bottom ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas PLTU, atau
dari kegiatan lain yang menggunakan teknologi selain
stoker Boiler
N108 Spent bleaching Proses industri oleochemical dan/atau pengolahan
earth minyak hewani atau nabati yang menghasilkan SBE hasil
ekstraksi dengan kandungan minyak di bawah 3 %
N109 Pasir foundry (sand Proses casting logam dengan penggunaan pelarut
foundry) dengan titik nyala diatas 600C
KETENTUAN PERALIHAN
ü Pada saat PP ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan dana penjaminan
untuk pemulihan fungsi Lingkungan Hidup yang telah ada tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini;