DAN
KESEHATAN KERJA
u Pertanian
u Pertambangan
u Perhubungan
u Pekerjaan umum
u Jasa
3
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban Lingkungan kerja
kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Ergonomi
Kapasitas kerja -Psikologi
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes
Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diforsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
1). Faktor Fisika
a. Kebisingan (Noise)
b. Iklim Kerja
c. Ventilasi
d. Penerangan (Illumination)
e. Getaran
KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
n Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara
n Ketulian menetap
n Gangguan komunikasi
n Gangguan psikologi
v Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :
– Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari:
transmision los material, damping material, absorbent material, vibration
isolator, mufflers dan sealants
– Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
– Merawat mesin secara teratur
– Rotasi pekerjaan
– Ruang kontrol
– Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
– Pemeriksaan kesehatan
– Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
– Alat Pelindung Diri
- Sumbat telinga (ear plug) mereduksi15 - 20 dBA
- Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA
NAB KEBISINGAN
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
IKLIM KERJA
u Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit, terutama
otot anggota badan atas dan bawah
u Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri
Dampak Penerangan yang Buruk
u Kelemahan mental
Dampak Getaran :
u Kelainan peredaran darah dan syaraf
u Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai
dengan mati rasa
v Pengendalian Getaran
– Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin
– Penggantian komponen mesin yg sdh aus
– Penguatan baut/ikatan yg longgar
NAB GETARAN
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek
dominan
per hari kerja Meter per detik Grafitasi
kuadrat (m/det 2) (G)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari 1 jam 12 1.22
Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2
2). Faktor Kimia
u Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi dan
atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi dan atau proses kerja
u Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu rokok, debu
logam, debu mineral (silika, asbes).
u Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.
u Gas dan uap seperti O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S, dsb.
v Pengendalian Faktor Kimia
Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk
mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai
berikut :
Ø Substitusi
Ø Otomatisasi
Ø Isolasi Sumber Kontaminan
Ø Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)
Ø Ventilasi
3). Faktor Biologi
uVirus
uBakteri
uJamur
uCacing
uPosisi Kerja
uCara Kerja
uTata Letak
uBeban Kerja
Sejarah Keselamatan Kerja
Di Indonesia
u Abad 17-19 ,masalah keselamatan bertujuan
untuk melindungi modal yang ditanam oleh
pengusaha
u Undang-undang Uap 1853
u Undang-undang pemasangan dan pemakaian
jaringan listrik tahun 1890
u Veiligheids Reglement 1905
u UU kerja (1948-1951)
u UU Kecelakaan (1947-1957)
u Berdiri Lembaga Kesehatan dan Keselamatan
Kerja tahun 1957
u Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
27
Sistem Manajemen K3
UU tenaga Kerja 2003 :
u Setiap tenaga kerja mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
Permenaker 05/MEN/1996
OHSAS 18001 28
Asas-Asas Pencegahan
1. Kebakaran
2. Mesin
3. Listrik
4. Tangga
29
Keselamatan Kerja
Bidang Kebakaran
u Kebakaran mengakibatkan:
30
Unsur-unsur Penyebab Kebakaran
u 3 Unsur sebagai syarat terjadinya pembakaran
(combustion) yang menimbulkan api:
1. Oksigen
2. Bahan mudah terbakar
3. Panas
32
Merokok
Kecuali di à
33
Penentuan Lokasi Berbahaya
(Pasal 500-503 NEC(National
Electrical Code) , 2002)
u Berdasarkan sifat-sifat fisik bahan
mudah terbakar à dibagi menjadi 3
Kelas
u Berdasarkan tingkat kemungkinan
adanya udara yang mudah menyala
(flammable) à dibagi menjadi 2
Divisi
34
Penentuan Lokasi Berbahaya
(Pasal 500-503 NEC, 2002)
u Kelas I : lokasi yang mengandung/mungkin
mengandung gas mudah terbakar
u Kelas II: lokasi yang kemungkinan mengandung
debu mudah terbakar.
u Kelas III: lokasi yang mengandung bahan-bahan
beterbangan yang mudah terbakar seperti serat,
tetapi mungkin tidak melayang di udara dalam
jumlah konsentrasi yang cukup untuk
menghasilkan udara yang mudah terbakar.
35
Penentuan Lokasi Berbahaya
(Pasal 500-503 NEC, 2002)
u Lokasi kategori Divisi I: udara mudah terbakar
dapat terjadi kapan pun pada saat pengoperasian
suatu alat.
36
Jenis Industri Dengan Resiko
Kebakaran
Industri Sumber Bahaya Kebakaran
Tekstil Kapas
Plastik Formaldehid
Ekstraksi pelarut N-pentan, n-heksan
Kayu Bubuk kayu
Rayon viskos Karbon disulfida
1. Insulation
Bersifat mencegah berpindahnya panas secara konduksi
melalui bagian struktur (mis. dinding)
2. Integrity
Bersifat mencegah menyebarnya api dan gas panas melalui
bagian struktur
3. Stability
Ketahanan bangunan terhadap rubuh (umumnya min. 30
menit)
39
u Harus didisain terbuat dari material
tahan api (batu bata, beton):
1. Dinding
2. Pintu
3. Atap
4. Tangga
40
Pintu Tahan Api (Fire Door)
u Dapat
menahan api, panas, asap
sampai 3 jam
41
Sistem Tanda Kebakaran
u Sistem non otomatis
- dioperasikan manual: bel, gong, alarm (sirene)
u Sistem otomatis
Yang memberikan tanda secara sendiri tanpa
dikendalikan orang ketika kebakaran terdeteksi
42
Fire Alarm
u Pendeteksi asap (Smoke detector)
u Pendeteksi panas (Heat detector)
43
Smoke Detector
44
Heat Detector
u Teraktivasi ketika temperatur sekitar
melewati temperatur tertentu yang
telah disetting pada alat
u Ruangan boiler, dapur
45
Fire Detector
u Mendeteksisinar ultraviolet atau
infra merah yang dipancarkan oleh
nyala api
46
Kode Pada Alat Pemadam
Kebakaran
u Pada setiap tabung alat pemadam
kebakaran terdapat :
1. Kelas Kebakaran
2. Kode warna
47
48
Automatic Sprinkler
u Terdapat katup yang dilengkapi elemen yang sensitif
terhadap panas
u Air memancar secara otomatis apabila temperatur elemen
melebihi yang ditentukan
49
Emergency Plan
Tujuan: Setiap pekerja akrab dengan semua prosedur
keselamatan terhadap kebakaran, sehingga pada saat
terjadi kebakaran dapat mengambil langkah yang tepat dan
mampu menyelematkan diri menuju tempat yang aman
Mencakup prosedur:
- mengoperasikan sistem alarm
- memanggil petugas dari dinas pemadam kebakaran
- mengevakuasi pekerja
- apabila dimungkinkan, memadamkan api
- menghentikan mesin, peralatan, dan power supplies
- menutup pintu
- bekerja sama dengan petugas dinas pemadam kebakaran
50
Pencegahan Kecelakaan Lainnya
u Penggunaan alat pelindung tubuh
u Pemasangan tanda, label
53
Pelindung Mata
u Melindungi mata dari:
u 1. partikel, uap
u 2. debu
54
Pelindung Wajah Dan Alat
Pernafasan
55
Pelindung Telinga
u Gunakan pelindung telinga jika intensitas suara
di atas 90 db
u Kebisingan menyebabkan:
- komunikasi sulit
- isyarat atau peringatan tidak terdengar
- rusaknya alat pendengaran
56
Sarung tangan
u Disesuaikan dengan:
- Jenis pekerjaan yang dilakukan
- Resiko bahaya yang dihadapi (bahan kimia,
biologis, fisika dan mekanik)
- Kondisi pekerjaan (basah/berminyak)
57
Ketika Bekerja Dan
Berada Di Tempat Kerja
58
Pemasangan Label
59
Pelabelan Potensi Bahaya Bahan Kimia
NFPA (National Fire Protection
Association)704, 2012 Fire Diamond
60
Keselamatan Kerja Listrik
u Kelistrikandan alat-alat listrik dapat
menimbulkan atau memicu berbagai
bahaya langsung maupun tidak
langsung
u Bahaya langsung :
- Shock (kejutan)
- Panas
- Kebakaran
- Peledakan 61
Efek-Efek Kontak Listrik
u 0-4 mA (mili Ampere):rasa sakit ringan
u 4-8 :mA rasa sakit yang hebat (sengatan listrik)
u 10-20 mA: tidak dapat melepaskan pegangan tangan dari
penghantar dan resiko kesulitan bernapas karena kontraksi
otot
u 20-50 mA: kejutan hebat, resiko kesulitan bernapas
u 50 mA: mulai resiko meninggal
u 70-200 mA: resiko kematian karena ventricular fibrillation
u 200-1.000 mA: resiko luka bakar pada titik-titik yang
kontak dengan arus listrik
u 1-4 Ampere: luka bakar dengan keparahan tinggi
62
Panas Dan Kebakaran
u Arus yang melebihi kapasitas design peralatan
menghasilkan panas yang berlebihan dan
akhirnya menimbulkan kebakaran
u Penyebab short :
- maintenance yang buruk
- vibrasi
- kerusakan fisik
- penggunaan yang salah
63
Peledakan
u Busur listrik (Arching) : loncatan
listrik melalui udara
64
Pencegahan Bahaya Listrik
u Kontrolfisik
u Penggunaan peralatan arus berlebih
(overcurrent devices)
u Penggunaan Switching Devices
u Pembumian (grounding)
65
Hand And Power Tools
u Alat-alat tangan (hand tools): Alat-alat yang sumber tenaganya
adalah tangan, mis: palu, obeng, kunci-kunci, dll
66
Kecelakaan Akibat Hand Tools
u Jumlah kecelakaan besar
67
Keselamatan Tangga
u Tangga : Alat untuk turun dan naik
dari satu tempat ke tempat lainnya
68
Tangga
u Fixed dan non fixed
u Di AS terjadi 65000 kasus
kecelakaan tangga per tahun
u Harus memenuhi syarat keselamatan
69
Material Tangga
u Fiberglass:
kuat, ringan, non
conductive, mahal
Duty rating
71
Pemicu Kecelakaan Tangga (1)
72
Pemicu Kecelakaan Tangga (2)
73