Anda di halaman 1dari 73

KESELAMATAN

DAN
KESEHATAN KERJA

Sumber : Iyan Andriana


Keselamatan Kerja
uKeselamatan yang bertalian
dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan
tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan
(Suma’mur)
2
Sasaran
Segala tempat kerja (darat, di dalam tanah,
permukaan dan dalam air, udara)
u Industri

u Pertanian
u Pertambangan

u Perhubungan

u Pekerjaan umum

u Jasa

3
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban Lingkungan kerja
kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Ergonomi
Kapasitas kerja -Psikologi

- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes

Faktor Biologi Faktor Kimia


virus, bakteri, jamur, debu, gas, uap,
parasites, insects, dll asap, kabut, dll.

Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diforsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
1). Faktor Fisika

a. Kebisingan (Noise)
b. Iklim Kerja
c. Ventilasi
d. Penerangan (Illumination)
e. Getaran
KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
n Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara

mendadak, karena energi suara yg berlebihan


n Ketulian sementara

n Ketulian menetap

n Gangguan komunikasi

n Gangguan psikologi
v Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :
– Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari:
transmision los material, damping material, absorbent material, vibration
isolator, mufflers dan sealants
– Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
– Merawat mesin secara teratur
– Rotasi pekerjaan
– Ruang kontrol
– Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
– Pemeriksaan kesehatan
– Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
– Alat Pelindung Diri
- Sumbat telinga (ear plug) mereduksi15 - 20 dBA
- Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA
NAB KEBISINGAN

Waktu Intensitas Waktu Intensitas


pemajanan / kebisingan pemajanan / Kebisingan
Hari (dB.A ) hari (dB.A )
8 jam 85 28,12 detik 115
4 jam 88 14,06 detik 118
2 jam 91 7,03 detik 121
1 jam 94 3,52 detik 124
30 menit 97 1,76 detik 127
15 menit 100 0,88 detik 130
7,5 menit 103 0,44 detik 133
3,75 menit 106 0,22 detik 136
1,88 menit 109 0,11 detik 139
0,94 menit 112

Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
IKLIM KERJA

u Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler,


bejana uap, lighting
u Tekanan panas dipengaruhi:
sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh,
kec.udara, kelembaban udara
u Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu
didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius
u Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%
NAB Iklim Kerja
u Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan
ISBB (0C)
Pengaturan waktu kerja setiap jam
Beban kerja
Waktu kerja Waktu istirahat Ringan sedang berat

Kerja terus menerus - 30.0 26.7 25.0


(8 jam sehari)

75% 25% 30.6 28.0 25.9


50% 50% 31.4 29.4 27.9
25% 75% 32.2 31.1 30.0
Catatan :
- Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam
- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam
Dampak Iklim Kerja yang Buruk
u Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-bintik merah di
kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar keringat

u Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit, terutama
otot anggota badan atas dan bawah

u Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit

u Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan


thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek dan
cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu berkeringat, suhu badan
tinggi, hilang kesadaran
v Pengendalian Tekanan Panas

Dilakukan dengan cara antara lain :


Ø Isolasi Sumber Panas
Ø Local exhaust ventilation
Ø Localized cooling at work station
Ø Ventilasi umum
u Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secara khusus.
u Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai
u Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
u Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
u Alat Pelindung Diri
– Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan
alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
Ventilasi
u Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
ditempat kerja
u Tujuan:
– Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap
segar dan nyaman
– Menurunkan kadar kontaminan di udara
u NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam
- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
Penerangan
u Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata

u Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri
Dampak Penerangan yang Buruk

u Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja

u Kelemahan mental

u Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata

u Kerusakan indera mata

u Dapat mengakibatkan kecelakaan


Getaran
u Jenis getaran:
a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b. tool hand vibration (getaran tangan)
u Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
u Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2

Dampak Getaran :
u Kelainan peredaran darah dan syaraf
u Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai
dengan mati rasa
v Pengendalian Getaran
– Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin
– Penggantian komponen mesin yg sdh aus
– Penguatan baut/ikatan yg longgar

NAB GETARAN
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek
dominan
per hari kerja Meter per detik Grafitasi
kuadrat (m/det 2) (G)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari 1 jam 12 1.22
Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2
2). Faktor Kimia

u Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi dan
atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi dan atau proses kerja

u Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan

u Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu rokok, debu
logam, debu mineral (silika, asbes).
u Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.

u Gas dan uap seperti O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S, dsb.
v Pengendalian Faktor Kimia
Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk
mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai
berikut :
Ø Substitusi
Ø Otomatisasi
Ø Isolasi Sumber Kontaminan
Ø Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)
Ø Ventilasi
3). Faktor Biologi

uVirus

uBakteri

uJamur

uCacing

n Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan


manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.
Bahaya faktor Biologi :
– Menimbulkan infeksi akut/ kronis
– Parasit dalam tubuh.
– Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh.
– Menimbulkan reaksi alergi.
– Menimbulkan iritasi

CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH


1. Inhalasi (pernafasan)
2. Digesti (pencernaan)
3. Kontak di kulit, mata, hidung dan mulut.
v Pengendalian Faktor Biologi
1. Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari
bahaya kontak langsung (safety equipment and facility
design)
2. Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat
kerja (worker initiated workplace controls)
3. Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian (carefully
executed techniques)
4. Gunakan alat pelindung diri
4). Faktor Psikologi

u Stress kerja, karena :


- Hubungan dengan orang (Relationship)
- Hubungan dengan pekerjaan
- Hubungan dengan lingkungan kerja
5). Faktor Ergonomi

uPosisi Kerja

uCara Kerja

uTata Letak

uBeban Kerja
Sejarah Keselamatan Kerja
Di Indonesia
u Abad 17-19 ,masalah keselamatan bertujuan
untuk melindungi modal yang ditanam oleh
pengusaha
u Undang-undang Uap 1853
u Undang-undang pemasangan dan pemakaian
jaringan listrik tahun 1890
u Veiligheids Reglement 1905
u UU kerja (1948-1951)
u UU Kecelakaan (1947-1957)
u Berdiri Lembaga Kesehatan dan Keselamatan
Kerja tahun 1957
u Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja

27
Sistem Manajemen K3
UU tenaga Kerja 2003 :
u Setiap tenaga kerja mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :

1. Keselamatan dan kesehatan kerja


2. Moral dan kesusilaan
3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama

Permenaker 05/MEN/1996

u Perusahaan wajib untuk menerapkan dan melaksanakan sistem


manajemen K3 untuk diintegrasikan dalam sistem manajemen
umum perusahaan

u Audit dan sertifikasi perusahaan oleh institusi yang berwenang


(mis: Sucofindo)

OHSAS 18001 28
Asas-Asas Pencegahan
1. Kebakaran
2. Mesin
3. Listrik
4. Tangga

29
Keselamatan Kerja
Bidang Kebakaran
u Kebakaran mengakibatkan:

1. Korban dan penderitaan manusia


2. Musnahnya harta benda
3. Hilangnya lapangan kerja
4. Kegoncangan moril serta mengurangi
kegairahan kerja bagi korban
5. Pangkal bencana yang dapat mempengaruhi
stabilitas politik dan ekonomi serta dapat
merupakan ancaman dan hambatan terhadap
jalannya pembangunan nasional

30
Unsur-unsur Penyebab Kebakaran
u 3 Unsur sebagai syarat terjadinya pembakaran
(combustion) yang menimbulkan api:

1. Oksigen
2. Bahan mudah terbakar
3. Panas

u Prinsip dasar pencegahan kebakaran adalah


mengontrol atau mengisolasi sumber bahan
bakar dan panas sehingga tidak terjadi
pembakaran
31
Penyebab Kebakaran
1. Merokok
2. Zat cair yang mudah terbakar
3. Nyala api terbuka
4. Kerumahtanggaan yang buruk
5. Mesin yang tidak terawat dan menjadi
panas
6. Kabel listrik
7. Kelistrikan statis
8. Alat las

32
Merokok

Kecuali di à

33
Penentuan Lokasi Berbahaya
(Pasal 500-503 NEC(National
Electrical Code) , 2002)
u Berdasarkan sifat-sifat fisik bahan
mudah terbakar à dibagi menjadi 3
Kelas
u Berdasarkan tingkat kemungkinan
adanya udara yang mudah menyala
(flammable) à dibagi menjadi 2
Divisi

34
Penentuan Lokasi Berbahaya
(Pasal 500-503 NEC, 2002)
u Kelas I : lokasi yang mengandung/mungkin
mengandung gas mudah terbakar
u Kelas II: lokasi yang kemungkinan mengandung
debu mudah terbakar.
u Kelas III: lokasi yang mengandung bahan-bahan
beterbangan yang mudah terbakar seperti serat,
tetapi mungkin tidak melayang di udara dalam
jumlah konsentrasi yang cukup untuk
menghasilkan udara yang mudah terbakar.

35
Penentuan Lokasi Berbahaya
(Pasal 500-503 NEC, 2002)
u Lokasi kategori Divisi I: udara mudah terbakar
dapat terjadi kapan pun pada saat pengoperasian
suatu alat.

u Lokasi kategori Divisi II: tidak ada udara mudah


terbakar pada kondisi pengoperasian normal.
Tetapi karena kegagalan fungsi peralatan,
kesalahan operator, atau kondisi-kondisi tidak
normal lainnya dapat menciptakan lingkungan
yang berbahaya

36
Jenis Industri Dengan Resiko
Kebakaran
Industri Sumber Bahaya Kebakaran
Tekstil Kapas

Kimia dan Farmasi Alkohol, ester, dll


Vernis dan perlak Alkohol, ester, dll
Karet Benzena

Plastik Formaldehid
Ekstraksi pelarut N-pentan, n-heksan
Kayu Bubuk kayu
Rayon viskos Karbon disulfida

Kertas Bahan yang mengandung


selulosa
37
Flammable Liquid
u Dalam suatu tempat kerja perlu diketahui
bahan mana yang termasuk flammable

0 will not burn


1 must be preheated
to burn
2 ignites when
moderately heated
3 ignites at normal
temperature
Flammability
rating 4 extremely
flammable

u Perlu penyimpanan ditempat khusus yang


terisolasi dari sumber panas
38
Konstruksi Bangunan dan Material
3 elemen penting dalam suatu struktur tahan api

1. Insulation
Bersifat mencegah berpindahnya panas secara konduksi
melalui bagian struktur (mis. dinding)

2. Integrity
Bersifat mencegah menyebarnya api dan gas panas melalui
bagian struktur

3. Stability
Ketahanan bangunan terhadap rubuh (umumnya min. 30
menit)

39
u Harus didisain terbuat dari material
tahan api (batu bata, beton):
1. Dinding
2. Pintu
3. Atap
4. Tangga

40
Pintu Tahan Api (Fire Door)
u Dapat
menahan api, panas, asap
sampai 3 jam

41
Sistem Tanda Kebakaran
u Sistem non otomatis
- dioperasikan manual: bel, gong, alarm (sirene)

u Sistem otomatis
Yang memberikan tanda secara sendiri tanpa
dikendalikan orang ketika kebakaran terdeteksi

42
Fire Alarm
u Pendeteksi asap (Smoke detector)
u Pendeteksi panas (Heat detector)

u Pendeteksi api (Flame detector)

43
Smoke Detector

44
Heat Detector
u Teraktivasi ketika temperatur sekitar
melewati temperatur tertentu yang
telah disetting pada alat
u Ruangan boiler, dapur

45
Fire Detector
u Mendeteksisinar ultraviolet atau
infra merah yang dipancarkan oleh
nyala api

46
Kode Pada Alat Pemadam
Kebakaran
u Pada setiap tabung alat pemadam
kebakaran terdapat :
1. Kelas Kebakaran
2. Kode warna

47
48
Automatic Sprinkler
u Terdapat katup yang dilengkapi elemen yang sensitif
terhadap panas
u Air memancar secara otomatis apabila temperatur elemen
melebihi yang ditentukan

49
Emergency Plan
Tujuan: Setiap pekerja akrab dengan semua prosedur
keselamatan terhadap kebakaran, sehingga pada saat
terjadi kebakaran dapat mengambil langkah yang tepat dan
mampu menyelematkan diri menuju tempat yang aman

Mencakup prosedur:
- mengoperasikan sistem alarm
- memanggil petugas dari dinas pemadam kebakaran
- mengevakuasi pekerja
- apabila dimungkinkan, memadamkan api
- menghentikan mesin, peralatan, dan power supplies
- menutup pintu
- bekerja sama dengan petugas dinas pemadam kebakaran

50
Pencegahan Kecelakaan Lainnya
u Penggunaan alat pelindung tubuh
u Pemasangan tanda, label

u Kondisi lingkungan tempat kerja


yang baik - pengaturan dan
penataan barang-barang yang baik
- penerangan yang cukup,
- ventilasi dan pengaturan suhu yang
baik
- dan lain-lain 51
Alat Pelindung Tubuh (APD)
u Secara umum harus memenuhi syarat:

1. Memberikan cukup perlindungan


terhadap bahaya
2. Ringan, awet
3. Tidak membuat rasa kurang nyaman
pada saat dipakai (tidak terlalu sempit,
longgar)
4. Tidak menghalangi
mobilitas,penglihatan,dsb.
52
Jenis Pelindung
u Pelindung Tubuh
u Pelindung Mata
u Pelindung Kepala
u Pelindung Kaki
u Pelindung Tangan
u Pelindung Alat Pendengaran
u Pelindung Alat Pernafasan
u Dan lain-lain

53
Pelindung Mata
u Melindungi mata dari:
u 1. partikel, uap

u 2. debu

u 3. sinar (mis: pada pengelasan)

54
Pelindung Wajah Dan Alat
Pernafasan

55
Pelindung Telinga
u Gunakan pelindung telinga jika intensitas suara
di atas 90 db
u Kebisingan menyebabkan:
- komunikasi sulit
- isyarat atau peringatan tidak terdengar
- rusaknya alat pendengaran

56
Sarung tangan
u Disesuaikan dengan:
- Jenis pekerjaan yang dilakukan
- Resiko bahaya yang dihadapi (bahan kimia,
biologis, fisika dan mekanik)
- Kondisi pekerjaan (basah/berminyak)

57
Ketika Bekerja Dan
Berada Di Tempat Kerja

58
Pemasangan Label

Irritant Toxic Flammable Explosive

59
Pelabelan Potensi Bahaya Bahan Kimia
NFPA (National Fire Protection
Association)704, 2012 Fire Diamond

60
Keselamatan Kerja Listrik
u Kelistrikandan alat-alat listrik dapat
menimbulkan atau memicu berbagai
bahaya langsung maupun tidak
langsung
u Bahaya langsung :

- Shock (kejutan)
- Panas
- Kebakaran
- Peledakan 61
Efek-Efek Kontak Listrik
u 0-4 mA (mili Ampere):rasa sakit ringan
u 4-8 :mA rasa sakit yang hebat (sengatan listrik)
u 10-20 mA: tidak dapat melepaskan pegangan tangan dari
penghantar dan resiko kesulitan bernapas karena kontraksi
otot
u 20-50 mA: kejutan hebat, resiko kesulitan bernapas
u 50 mA: mulai resiko meninggal
u 70-200 mA: resiko kematian karena ventricular fibrillation
u 200-1.000 mA: resiko luka bakar pada titik-titik yang
kontak dengan arus listrik
u 1-4 Ampere: luka bakar dengan keparahan tinggi

62
Panas Dan Kebakaran
u Arus yang melebihi kapasitas design peralatan
menghasilkan panas yang berlebihan dan
akhirnya menimbulkan kebakaran

u Hubungan pendek (Short) : arus mengalir melalui


jalur yang tidak dirancang untuk dilewati

u Penyebab short :
- maintenance yang buruk
- vibrasi
- kerusakan fisik
- penggunaan yang salah

63
Peledakan
u Busur listrik (Arching) : loncatan
listrik melalui udara

u Dapat menyebabkan peledakan


apabila udara mengandung debu dan
gas yang bersifat mudah terbakar

64
Pencegahan Bahaya Listrik
u Kontrolfisik
u Penggunaan peralatan arus berlebih
(overcurrent devices)
u Penggunaan Switching Devices

u Pembumian (grounding)

65
Hand And Power Tools
u Alat-alat tangan (hand tools): Alat-alat yang sumber tenaganya
adalah tangan, mis: palu, obeng, kunci-kunci, dll

u Power tools : peralatan yang menggunakan sumber daya bukan


tenaga manusia. Mis: tenaga listrik, udara yang dikompresi,
batere, dll

66
Kecelakaan Akibat Hand Tools
u Jumlah kecelakaan besar

- Kekakuan otot dan sendi


- Mati rasa pada tangan dan pergelangan tangan
- Tertusuk, terpotong
- Luka pada mata
- Dan lain-lain

67
Keselamatan Tangga
u Tangga : Alat untuk turun dan naik
dari satu tempat ke tempat lainnya

68
Tangga
u Fixed dan non fixed
u Di AS terjadi 65000 kasus
kecelakaan tangga per tahun
u Harus memenuhi syarat keselamatan

u Pembuatan sesuai standard

69
Material Tangga
u Fiberglass:
kuat, ringan, non
conductive, mahal

u Metal : tidak dapat digunakan pada


tempat yang mempunyai bahaya
kelistrikan,ringan

u Kayu: berat, non conductive, cepat


rusak
70
Bahaya Kecelakaan Tangga
u Dapat terjadi apabila:
u - Menggunakan jenis tangga yang
salah
u - Cara penggunaan yang salah

u - Menggunakan tangga yang cacat

Duty rating
71
Pemicu Kecelakaan Tangga (1)

72
Pemicu Kecelakaan Tangga (2)

73

Anda mungkin juga menyukai