Anda di halaman 1dari 17

PROMOS KESEHATAN TATANAN DI SEKOLAH

“PERILAKU HIDUP BERSIH DAN


SEHAT DI SEKOLAH”

TUGAS KELOMPOK 2

OLEH:
AIDA HERLINA 1813101049
IHSAN KURNIA 1813101032
NADIA AMELIA FITRI 1813101034
SUNYASUHERMAN 1813101050

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT STIKES FORT DE KOCK
BUKITTINGGI TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dimana


telah memberikan taufik dan hidayah serta waktu dan kesempatan kepada penulis,
sehingga penulis telah dapat menyelesaikan Tugas Promosi Kesehatan dengan
judul “Tatanan Sekolah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”. Tugas Promosi
Kesehatan ini diajukan sebagai salah satu tugas bagi mahasiswa. Dalam
penyusunan Tugas Promosi Kesehatan ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga Tugas Promosi Kesehatan ini
dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Nurhayati, S.ST, M.Biomed selaku Ketua STIKes Fort De Kock
Bukittinggi.
2. Bapak Prof. Dr. H. Nursal Asbiran selaku Ketua Prodi Magister Kesehatan
Masyarakat STIKes Fort De Kock Bukittinggi.
3. Ibu dr. Ambun Kadri, MKM selaku pengampuh mata kuliah promosi
kesehatan.
4. Bapak dan Ibu dosen serta Staf dosen Prodi Magister Kesehatan Masyarakat
STIKes Fort De Kock Bukittinggi.
5. Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan support, motivasi dan doa
yang tiada henti-hentinya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
Tugas Promosi Kesehatan ini.
Semoga segala bantuan, bimbingan dan pengorbanan yang telah
diberikan dapat menjadi amal saleh dan mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT. Penulis juga menyadari bahwa Tugas Promosi Kesehatan ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan Tugas Promosi
Kesehatan ini. Semoga Tugas Promosi Kesehatan ini bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkannya, terutama bagi penulis selanjutnya

Bukittinggi, November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

iii
Halaman

HALAMAN JUDUL
KATA PENGHANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi PHBS di Sekolah....................................................................3
B. Tujuan PHPS di Sekolah......................................................................3
C. Manfaat PHPS di Sekolah....................................................................4
D. Sasaran PHPS di Sekolah.....................................................................5
E. Indkator PHPS di Sekolah...................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

iv
PENDAHULAN
 

A. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan individu/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat. PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa,
guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu
mempraktikan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Menurut Depkes RI (1997), Tujuan dari PHBS adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk
dunia usaha dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Munculnya sebagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah
(usia 6-10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu,
penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan
dapat dilakukan melalui pedekatan usaha kesehatan Sekolah (UKS). Banyak
penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung,
atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang
mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan. Dua istilah penting dalam
kesehatan lingkungan yang harus dipahami dan diinterpretasikan sama oleh
seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar kegiatan yang dilakukan dapat
berhasil dengan baik.
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal
didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual,
dan intelektual. Ini bukan sekadar pengubahan gaya hidup saja, namun
berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih
mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.

Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabunngan:

v
1. Menciptakan lingkungan yang mendukung,
2. Mengubah perilaku, dan
3. Meningkatkan kesadaran.
Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, social,
budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas
tersebut. Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada
integritas lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social,
ketersediaan sumber yang diperlukan dalam mempertahankan hidup dan
penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara wajar,
pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian kebudayaan dan
toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa ingin
berkuasa dan memiliki harapan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
pelaksanaan perawatan komunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan
intervensi perawatan komunitas perlu adanya pembahasan khusus mengenai
PHBS kesehatan lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah akan memberikan gambaran mengenai apa yang
akan dibahas pada bab selanjutnya, adapun rumusan masalah yang akan
dibahas yaitu mengenai komponen manajemen risiko ditempat kerja yang
terdiri dari :
1. Apa pengertian PHBS di sekolah?
2. Apa tujuan PHBS di sekolah?
3. Apa manfaat PHBS di sekolah?
4. Siapa sasaran PHBS?
5. Bagaimana indikator PHBS?

vi
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PHBS DI SEKOLAH

PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa guru dan

masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau dan mampu mempratikkan

PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Perilaku hidup

bersih dan sehat juga merupakan sekumpuilan perilaku yang dipraktikkan

oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar

kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu

mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam

mewujudkan lingkungan sehat. 

B. TUJUAN PHBS DI SEKOLAH

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah mempunyai tujuan yakni :

1. Tujuan Umum :

Memperdayakan setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah

agar tau, mau dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan

dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan

sekolah sehat.

2. Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setipa siswa, guru dan

masyarakat di lingkungan sekolah berPHBS di sekolah.

Memandirikan setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah ber

PHBS.

vii
C. MANFAAT PHBS DI SEKOLAH

1. Manfaat bagi siswa

a) Meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit

b) Meningkatkan semangat belajar

c) Meningkatkan produktivitas belajar

d) Menurunkan angka absensi karena sakit

2. Manfaat bagi warga sekolah :

a) Meningkatkan semangat belajar siswa berdampak positif terhadap

pencapaian target dan tujuan

b) Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh orangtua

c) Meningkatnya citra sekolah yang positif

3. Manfaat bagi sekolah :

a) Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di sekolah

b) Adanya dukungan buku pedoman dan media promosi PHBS di

sekolah

4. Manfaat bagi masyarakat :

a) Mempunyai lingkungan yang sehat

b) Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan

oleh sekolah

5. Manfaat bagi pemerintah, Provinsi/Kabupaten/Kota :

a) Sekolah yang sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah

provinsi/kabupaten/kota yang sehat

b) Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam

pembinaan PHBS di sekolah

viii
D. SASARAN PHBS DI SEKOLAH

Sasaran PHBS di institusi pendidikan adalah seluruh warga institusi pendidikan

yang terbagi dalam :

a) Sasaran Primer

Sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan di rubah perilakunya

atau murid dan guru yang bermasalah (individu/kelompok dalam institusi

pendidikan yang bermasalah).

b) Sasaran Sekunder

Sasaran yang mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan yang

bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orangtua murid, kader

kesehatan sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sector

terkait.

c) Sasaran Tersier

Merupakan sasaran yang diharapkan menjadi pembantu dalam ,mendukung

pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS di

institusi pendidikan seperti, kepala desa, lurah, camat, kepala puskesmas,

diknas, guru, tokoh masyarakat dan orangtua murid.

E. INDIKATOR PHBS

1. Di tempat Umum :

a) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun

b) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolaH

c) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

d) Olahraga yang teratur dan terukur

ix
e) Memberantas jentik nyamuk

f) Tidak merokok di sekolah.

g) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.

h) Membuang sampah pada tempatnya

2. Di sekolah :

a) Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapih

Mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapih.

Rambut yang bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan

tidak berkutu. Memeriksa kebersihan dan kerapihan rambut dapat

dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal

seminggu sekali.

b) Memakai Pakaian Bersih dan Rapih

Memakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau, dan rapih.

Pakaian yang bersih dan rapih diperoleh dengan mencuci baju setelah

dipakai dan dirapikan dengan disetrika. Memeriksa baju yang dipakai

dapat dilakukan  oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal

seminggu sekali.

c) Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih

Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan

membersihkannya sehingga tidak hitam/kotor. Memeriksa kuku secra

rutin dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS

minimal seminggu sekali.

x
d) Memakai Sepatu Bersih dan Rapih

Memakai sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada sepatu, rapih

misalnya ditalikan bagi sepatu yang bertali. Sepatu bersih diperoleh bila

sepatu dibersihkan setiap kali sepatu kotor. Memeriksa sepatu yang

dipakai siswa dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru

UKS minimal seminggu sekali.

e) Berolahraga Teratur dan Terukur

Siswa/Guru/Masyarakat sekolah lainnya melakukan olahraga/aktivitas

fisik secara teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari. Olahraga

teratur dapat memelihara kesehatan fisik dan mental serta meningkatkan

kebugaran tubuh sehingga tubuh tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit.

Olahraga dapat dilakukan di halaman secara bersama-sama, di ruangan

olahraga khusus (bila tersedia), dan juga di ruangan kerja bagi guru/

karayawan sekolah berupa senam ringan dikala istirahat sejenak dari

kesibukan kerja. Sekolah diharapkan membuat jadwal teratur untuk

berolahraga bersama serta menyediakan alat/sarana untuk berolahraga.

f) Tidak Merokok di Sekolah

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah tidak merokok di lingkungan

sekolah. Merokok berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang yang

berada di sekitar perokok. Dalam satu batang rokok yang diisap akan

dikeluarkan 4000 bahan kimia berbahaya diantaranya: Nikotin

(menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung serta pembuluh darah);

Tar (menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker) dan CO

(menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen

xi
sehingga sel-sel tubuh akan mati). Tidak merokok di sekolah dapat

menghindarkan anak sekolah/guru/masyarkat sekolah dari kemungkinan

terkena penyakit-penyakit tersebut diatas. Sekolah diharapkan membuat

peraturan dilarang merokok di lingkungan sekolah.

Siswa/guru/masyarakat sekolah bisa saling mengawasi diantara mereka

untuk tidak merokok di lingkungan sekolah dan diharapkan

mengembangkan kawasan tanpa rokok/kawasan bebas asap rokok.

g) Tidak Menggunakan NAPZA

Anak sekolah/guru/masyarkat sekolah tidak menggunakan NAPZA

(Narkotika Psikotropika Zat Adiktif). Penggunaan NAPZA

membahayakan kesehatan fisik maupun psikis pemakainya.

h) Memberantas Jentik Nyamuk

Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan

dengan tidak ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-tempat

penampungan air, bak mandi, gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot

bunga, wadah pembuangan air dispenser, wadah pembuangan air kulkas,

dan barang-barang bekas/tempat yang bisa menampung air yang ada di

sekolah. Memberantas jentik di lingkungan sekolah dilakukan dengan

pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan: menguras dan

menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang

bekas, dan menghindari gigitan nyamuk. Dengan lingkungan bebas jentik

diharapkan dapat mencegah terkena penyakit akibat gigitan nyamuk

seperti demam berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki gajah. Sekolah

xii
diharapkan dapat membuat pengaturan untuk melaksanakan PSN

minimal satu minggu sekali.

i) Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan jamban/WC/kakus

leher angsa dengan tangki septic atau lubang penampungan kotoran

sebagai pembuangan akhir saat buang air besar dan buang air kecil.

Menggunakan jamban yang bersih setiap buang air kecil ataupun buang

air besar dapat menjaga lingkungan di sekitar sekolah menjadi bersih,

sehat, dan tidak berbau. Disamping itu tidak mencemari sumber air yang

ada disekitar lingkungan sekolah serta menghindari datangnya lalat atau

serangga yang dapat menularkan penyakit seperti: diare, disentri, tipus,

kecacingan, dan penyakit lainnya. Sekolah diharapkan menyediakan

jamban yang memenuhi syarat kesehatan dalam jumlah yang cukup

untuk seluruh siswa serta terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan.

Perbandingan jamban dengan pemakai adalah 1:30 untuk laki-laki dan

1:20 untuk perempuan

j) Menggunakan Air Bersih

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan air bersih untuk

kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekolah. Sekolah diharapkan

menyediakan sumber air yang bisa berasal dari air sumur terlindung, air

pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan, air ledeng, dan air

dalam kemasan (sumber air berasal dari smur pompa, sumur, mata air

terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran

xiii
atau limbah/WC). Air diharapkan tersedia dalam jumlah yang memenuhi

kebutuhan dan tersedia setiap saat.

k) Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Memakai Sabun

Sekolah/guru/masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan,

sesudah buang air besar/sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas,

dan atau setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih

yang mengalir. Air bersih yang mengalir akan membuang kuman-kuman

yang ada pada tangan yang kotor, sedangkan sabun selain membersihkan

kotoran juga dapat membunuh kuman yang ada di tangan. Diharapkan

tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman serta dapat mencegah

terjadinya penularan penyakit seperti: diare, disentri, kolera, tipus,

kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan

flu burung.

l) Membuang Sampah ke Tempat Sampah yang Terpilah

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah membuang sampah ke tempat

sampah yang tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah

antara sampah organik, non-organik, dan sampah bahan berbahaya.

Sampah selain kotor dan tidak sedap dipandang juga mengandung

berbagai kuman penyakit. Membiasakan membuang sampah pada tempat

sampah yang tersedia akan sangat membantu anak

sekolah/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai kuman penyakit

xiv
m) Mengkonsumsi jajanan sehat dan bersih di kantin

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah mengkonsumsi jajanan sehat dari

kantin/warung sekolah atau bekal yang dibawa dari rumah. Sebaiknya

sekolah menyediakan warung sekolah sehat dengan makanan yang

mengandung gizi seimbang dan bervariasi, sehingga membuat tubuh

sehat dan kuat, angka absensi anak sekolah menurun, dan proses belajar

berjalan dengan baik.

n) Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan Setiap Bulan

Siswa ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap bulan agar

diketahui tingkat pertumbuhannya. Hasil penimbangan dan pengukuran

dibandingkan dengan standar berat badan dan tinggi badan sehingga

diketahui apakah pertumbuhan siswa normal atau tidak normal.

xv
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, maka kesimpulannya

adalah :

1. PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa guru dan

masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau dan mampu mempratikkan

PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.

2. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah mempunyai tujuan

yakni :

a. Tujuan Umum

b. Tujuan Khusus

3. Manfaat PHBS di sekolah :

a. Manfaat bagi siswa

b. Manfaat bagi warga sekolah

c. Manfaat bagi sekolah

4. Beberapa sasaran PHBS di sekolah ialah :

a. Sasaran sekunder

b. Sasaran Tersier

c. Sasaran Primer

5. Indikator PHBS :

a. Di tempat umum

b. Di sekolah

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pusat Kesehatan Kerja, Kebijakan

Promosi Kesehatan, 2010.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Upaya Promosi Kesehatan

di Sekolah, 2010.

Adiatama TY, Tri Hastuti, eds. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah ,

2012. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Modul Upaya Promosi Kesehatan Masyarakat, Sekertariat Jendral Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Pusat Promosi Kesehatan

Masyarakatf, 2015.

Santoso Gempur, Manajemen Promosi Kesehatan Masyarakat, Prestasi

Pustaka, Surabaya, 2013.

Djoko Wijono, Manajemen Mutu Pelayanan Promosi

Kesehatan, Erlangga UniversityPress, 2010.

Entjang Indan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Citra Aditya

Bakti, Bandung,2010.

Notoatmojo. S, Promosi Kesehatan Dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-

prinsip Dasar, Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2010.

Perundang-undangan Nasional dibidang Kesehatan ; Penerbitan ketiga,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Silalahi Bennet, dkk, Tatanan Promosi Kesehatan di

Sekolah, Jakarta,Sabdodadi, 2010.

xvii
Subanegara Permana Hanna, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Kesehatan

Lingkungan, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2015.

Sulatomo, Manajemen Kesehatatan Lingkungan, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2014.

Suma’mur, Kesehatan lingkungan dan Promosi Kesehatan, CV.Haji

Masagung,Jakarta, 2010.

xviii

Anda mungkin juga menyukai