Anda di halaman 1dari 12

MAKALA PEMERIKSAAN FISIK IBU & BAYI

“TANDA-TANDA VITAL’’

DOSEN PEMBIMBING: SELLIA JUWITA SST,M,KES

DI SUSUN OLEH KLP: 3

ASMAUL HUSNA 2015201038


AYU SYAPITRI 2015201005
HOLIJAH LUBIS 2015201011
INDRIANI
NIKEN FEBRI DWI SELLA 201520104
NURIMA YUDANTI
OLIVIA YUSWITA P UTRI 2015201022
PITRI ATUN 2015201023
WIDIANA TASIA 2015201035

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN


PRODI S1 KEBIDANAN&PROFESI
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKAN BARU
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini. Dimana
makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah “ PEMERIKSAAN FISIK IBU DAN BAYI
“.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan, Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun.
Dansemoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi  pembaca dan teman teman.

Penulis 28’ maret 2022

DAFTAR ISI
BAB : I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam melakukan suatu asuhan keperawatan, pemeriksaan tanda  –  tanda vital sangat
dibutuhkan, karena dengan pemeriksaan tersebut kita dapat membuat beberapa diagnose tentang apa
yang dialami pasien/klien. Ada  beberapa pemeriksaan fisik diantaranya adalah pemeriksaan
pernafasan, nadi, tekanan darah dan suhu. Pemeriksaan tanda  – tanda vital merupakan cara yang
cepat dan efisien dalam memantau kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi
respons terhadap intervensi yang diberikan. Data ini juga memberikan sebagian keterangan pokok
yang memungkinkan diussunnya rencana keperawatan. Selanjutnya pengambilan tanda  –  tanda vital
ini dilakukan dengan jarak waktu pengambilan tergantung pada keadaan umum klien.

B. RUMUSAN MASALAH

1.Apa saja prosedur pelaksanaan dan tanda  –  tanda vital


2.Apa saja masalah yang harus dikaji dan tanda  –  tanda vital
3.Berapakah batasan normal setiap tanda  –  tanda vital

C.TUJUAN
1.Untuk mengatahui prosedur pelaksanaan dari tanda  –  tanda vital
2.Untuk mengatahui masalah yang harus dikaji dan tanda  –  tanda vital
3.Untuk mengetahui batasan normal setiap tanda  –  tanda vital

BAB : II
PEMBAHASAN
A.Tanda  –  Tanda Vital
Tanda  –tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien dalam memantau kondisi klien
atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respons terhadap intervensi yang diberikan.
Penggunaan tanda  – tanda vital memberikan data dasar untuk mengetahui respons terhadap stress
fisiologi/psikologi, respons terapi medis dan keperawatan. Hal ini sangatlah  penting sehingga disebut
tanda  –  tanda vital.
Waktu untuk mengukur tanda  –  tanda vital:
 Saat klien pertama kali masuk ke fasilitas
 Saat memeriksa klien pada kunjungan rumah
 Di rumah sakit/fasilitas kesehatan dengan jadwal rutin sesuai program
 Sebelum dan sesudah prosedur bedah atau diagnostic invasif
 Sebelum, saat, dan setelah transfuse darah
 Saat keadaan umum klien berubah
 Sebelum, saat, dan sesudah pemberian obat.
 Sebelum dan sesudah intervensi keperawatan yang mempengaruhi tanda  –  tanda vital
 Saat klien mendapat gejala fisik yang non spesifik
 Menggigil adalah respon tubuh terhadap perbedaan suhu dalam tubuh. Jenis  – JenisTanda
Tanda VitaL

Masalah yang harus dikaji dalam pemeriksaan tanda tanda vital dan batas normal seriap tanda tanda
vital.
1. Suhu
Suhu tubuh adalah ukuran dari kemampuan tubuh dalam menghasilkan dan menyingkirkan
hawa panas. Suhu tubuh bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, misalnya suhu lingkungan.
Tinggi atau rendahnya suhu tubuh seseorang juga bisa menjadi indikator kondisi
kesehatannya.suhu normal orang dewasa yaitu 36 - 38 derjat Celcius
2. Nadi
Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih) mengembang dan berkontraksi
dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung. Jumlah denyut nadi sama dengan
detak jantung. Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain. Denyut nadi
normal orang dewasa yaitu 60-100/menit
3. Pernafasan
Pernapasan adalah proses menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru-paru untuk
memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan internal tubuh, terutama dengan
memasukkan oksigen dan membuang karbon dioksida
Normal pernafasan orang dewasa 12-20 / menit
4. Tekanan darah
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat
dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg dan ini
merupakan tekanan darah normal orang dewasa.

 Rentang normal tanda tanda vital orang dewasa


Tanda Vital Bayi

Definisi
Tanda vital merupakan parameter tubuh untuk menilai fungsi fisiologis organ vital tubuh atau
mekanisme homeostatis tubuh. Pengukuran tanda vital yang secara rutin dipantau dapat
memberikan informasi mengenai status kesehatan seseorang. Pengukuran tanda vital
meliputi:

1. Suhu tubuh bayi

Suhu Tubuh Bayi Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Pusat pengaturan suhu terdapat di hipotalamus. Suhu tubuh dipengaruhi
oleh usia, jenis kelamin, suhu lingkungan, dan aktivitas. Dimana pada bayi yang lebih muda,
panas kurang diproduksi atau suhu tubuh relatif rendah karena sirkulasi yang belum
sempurna, respirasi lemah, konsumsi oksigen yang rendah, dan otot belum sepenuhnya
aktif.Bayi baru lahir, pada keadaan normal, memiliki suhu tubuh sekitar 36,50C hingga 37,5
0C atau sama dengan suhu tubuh ibunya, namun pada
kasus tertentu cenderung terjadi hipotermia. Suhu bayi akan cenderung stabil setelah 8-10
jam pasca kelahiran.

2) Denyut jantung bayi


Denyut Jantung Bayi Denyut jantung dipengaruhi oleh suhu tubuh, usia, dan aktivitas fisik
bayi, dimana bayi dengan usia lebih muda dan suhu tubuh lebih rendah maka denyut
jantungnya akan lebih tinggi dibanding bayi yang lebih tua dan suhu tubuh lebih tinggi,
sedangkan aktivitas fisik meliputi pergerakan bayi yang berlebih serta keaadaan bayi yang
menangis menyebabkan nilai denyut jantung meningkat. Denyut jantung akan terus menurun
hingga usia 14 tahun kemudian stabil pada 60-100 kali per menit.

3) Pernapasan bayi
Pernapasan bayi Laju pernapasan atau biasa disebut respiration rate (RR) dipengaruhi oleh
suhu, usia, aktivitas. Laju pernapasan lebih tinggi pada kondisi demam, usia bayi yang lebih
rendah, dan aktivitas fisik yang rendah yang meliputi gerak minimal, tidur, kondisi bayi
tenang. Pada bayi baru lahir laju pernapasan berkisar antara 40-60 kali per menit kemudian
cenderung menurun dan stabil ketika dewasa.

4) Tekanan darah bayi


Tekanan Darah Bayi Tekanan darah merupakan salah satu komponen pemeriksaan tanda
vital. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu berat badan dan usia bayi. Tekanan
darah bayi dengan berat badan lebih besar dan matur lebih tinggi dari pada bayi berat badan
rendah. Faktor tersebut akan mempengaruhi curah jantung, tahanan pembuluh darah tepi,
volume darah total, viskositas darah, dan kelenturan dinding arteri sehingga secara langsung
mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah ,Tekanan sistolik pada bayi baru lahir
berkisar antara 60–90 mmHg sedangkan tekanan diastolik berkisar antara 20–60mmHg

5) Saturasi oksigen bayi


Saturasi Oksigen Bayi Neonatus normalnya memiliki saturasi oksigen diatas 97%. Bayi
prematur cenderung sensitif pada pemberian oksigen. Bayi prematur harus memiliki saturasi
oksigen yang berkisar dibawah 95% untuk mencegah penyakit yang berhubungan dengan
reaktivitas oksigen contohnya retinopathy dan bronchopulmonary dysplasia. Saturasi oksigen
juga harus berada diatas 80-85% untuk mencegah cerebral palsy. Saat ini target saturasi
oksigen yang digunakan klinisi yaitu 88-92% untuk bayi prematur, namun nilai optimalnya
belum dapat dipastikan karena perbedaan akurasitas alat serta bias lainnya

2. NADI

Nadi adalah gerakan atau aliran darah pada pembuluh darah arteriyang dihasilkan oleh
kontraksi dari ventrikel kiri jantung. Denyut nadiadalah rangsangan kontraksi jantung yang
dimulai dari NODESSINOURI atau NODUS SINOS ATRIAL yang merupakan bagian
atasserambi kanan jantung. Salah satu indikator kesehatan jantung adalahterjadinya
peningkatan denyut nadi pada saat beristirahat. Pemeriksaannadi sangat penting dilakukan
agar petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan nadi dapat mengetahui keadaan nadi
(frekuensi irama dankuat lemah nadi ). Mengukur denyut nadi yang terasa pada pembuluh
darah arteri yang disebabkan oleh gelombang darah yang mengalir didalamnya sewaktu
jantung memompa darah ke dalam aorta atau arteri.Tujuan pemeriksaan nadi adalah :
 Untuk mengetahui kerja jantung
 Untuk menegetahui jumlah denyut jantung yang terasa pada pembuluh darah.
 Untuk menentukan denyut nadi normal atau tidak.
Kecepatan denyut jantung bereaksi terdapat rangsangan yangditimbulkan oleh system
saraf simpatis dan saraf parasimpatis, beberapahal yang mempengaruhi jumlah denyut:
emosi, nyeri, aktivitas, dan obat-obatan. Kecepatan denyut nadi bertambah bila tekanan darah
turun karena jantung berusaha meningkatkan keluarnya darah.
a. Pemeriksaan nadi
1) Alat yang digunakan
a) Alat penghitung denyut nadi
b) Jam tangan / arloji
c) Buku catatan
2) Pelaksanaan
a) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
b) Mempersiapkan alat yang dibutuhkan
c) Membawa alat kedekat pasien
d) Mengatur posisi pasien
e) Meraba / menghitung denyut nadi pada tempat-tempat denyut nadi
( temporalis, karotis, apikal, brakialis, radialis, femoralis, poplitea, tibialis posterior,
dorsalis pedis), sesuai keadaan umum pasien.
f) Menghitung dengan ujung jari kedua, ketiga, empat dan tekan dengan lembut
g) Mengetahui atau melaksanakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung
denyut jantung
h) Jika denyut teratur hitung selama 30 detik dan kalikan hasilnya dengan 2. Apabila
denyut tidak teratur dan pada paien yang baru dilakukan pemeriksaan hitung selama 1
menit penuh.
i) Mencuci tangan
j) Mencatat hasil.
b. Masalah Yang Harus Dikaji Pada Pemeriksaan NadiKecepatan Nadi (Pulse Rate) Pulse
Rate (jumlah denyutan perifer yang dirasakan selama 1menit) dihitung dengan menekan
arteri perifer dengan menggunakan ujung jari
1) Tachycardia : nadi >100 -150 x/mnt jantung overwork oksigenasi sel tidak adequat
2) Palpitasi : perasaan berdebar-debar, sering menyertai tachycardi
3) Bradycardia : denyut nadi < 60 x/mnt kejadian lebih sedikit dibandingkan tachycardia.
Denyut Nadi sangat fluktuatif dan meningkat dengan :
1) exercise
2) illness
3) Injury
4) emotions.
c. batasan normal nadi
Usia Denyut nadi (x/menit)
Balita 120-160
Anak 90-140
Prasekolah 80-110
Sekolah 75-100
Remaja 60-90
Dewasa 60-100

3. PERNAFASAN

Pernafasan atau respirasi adalah peristiwa menghirup udara dariluar yang


mengandung O2 (oksigen) ke dalam tubuh, sertamenghembuskan udara yang banyak
mengandung CO2 (karbon dioksida)sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini
disebut inspirasidan menghembuskan disebut ekspirasi. Secara normal orang dewasa bernafas
kira - kira 16 – 20 x/menit, sementara bayi dan anak kecil lebihcepat daripada orang dewasa.
Naiknya kecepatan bernafas disebut polypnea. Jika suhu badan naik kecepatan bernafas
bertambah, karenatubuh berusaha melepaskan diri dari kelebihan panas. Pemeriksaan
pernafasan merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan
oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai frekuensi,
irama, kedalaman dan tipe atau pola pernafasan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pola pernafasan:


1) Faktor fisiologis
a) Menurunnya kemampuan meningkatkan O2 seperti padaanemia
b) Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti obstruksi saluran
pernafasan bagian atas.
c) Hivopolemia sehingga tekanan darah menurun yang mengakibatkan
terganggunya O2
d) Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan,
obeisitas, penyakit kronis, seperti TBC paru.

2) Faktor perkembangan
a) Anak usia sekolah dan remaja, resiko infeksi saluran pernafasan dan merokok
b) Dewasa, muda dan pertengahan, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress
yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru.
c) Dewasa tua adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arteriosklerosis, elastisitas menurun
3) Faktor perilaku
a) Nutrisi
b) Exercise: akan meningkatkan kebutuhan oksigen
c) Merokok: nikotin menyebabkan fase konstruksi pembuluh darah perifer dan
koroner.
d) Kecemasan
4) Faktor lingkungan
a) Tempat kerja
b) Suhu lingkungan
c) Ketinggian dari permukaan air lautFaktor yang meningkatkan frekuensi
pernafasan:
1. Olahraga
2. Stress
3. Peningkatan suhu lingkungan
4. Penurunan konsentrasi oksigen pada darah yang tinggi
Tujuan menghitung pernafasan :
1) Mengetahui keadaan umum pasien
2) Mengikuti perkembangan penyakit
3) Membantu menentukan salah satu penyokong diagnose

a. Menghitung pernafasan
1) Alat yang digunakan
a) Jam tangan/arloji
b) Buku catatan
2) Pelaksanaan
a) menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
b) membawa alat kesamping klien
c) mencuci tangan
d) hitunglah naik turunnya dada klien (pernafasan) sambilmemegang arteri
radialis dan menekukkan ke dada klien seperti pura – pura menghitung
denyut nadi (mengupayakan agar pasien tidak merasa di observasi).
e) jika irama respirasi teratur hitung selama 30 detik dan kalikanhasilnya
dengan dua. Jika irama respirasi tidak teratur hitungselama 1 menit penuh
f) membereskan alat
g) mencuci tangan
h) mencatat hasil

c. Batasan Normal Pernafasan

Usia Frekuensi
Balita 30-60
Anak 30-50
Prasekolah 25-32
Sekolah 20-30
Remaja 16-19
Dewasa 12-20

4. SUHU

Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksaan yangdigunakan untuk menilai


kondisi metabolisme dalam tubuh , dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui
metabolisme darah. Suhu tubuh perlu dijaga keseimbangannya, yaitu antara jumlah panas
yang hilang dengan jumlah panas yang diproduksi. Proses pengaturansuhu terletak pada
hypothalamus dalam sistem saraf pusat. Bagian depanhypothalamus dapat mengatur
pembuangan panas dan bagianhypothalamus belakang mengatur upaya penyimpanan panas.
Perubahan suhu tubuh diluar kisaran normal akan mempengaruhititik pengaturan
hypothalamus. Perubahan ini berhubungan dengan produksi panas berlebihan, kehilangan
panas minimal, atau kombinasi haldi atas. Sifat perubahan akan mempengaruhi jenis masalah
klinis yangdialami klien
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:
 Usia : pengaturan suhu tubuh tidak stabil sampai pubertas, lansiasangat sensitif
terhadap suhu yang ekstrem.
 Olahraga: meningkatkan produksi panas.
 Kadar hormon: perempuan mengalami frekuensi suhu tubuh yanglebih besar
dari laki – laki.
 Lingkungan : suhu tubuh secara normal berubah 0,5˚ selama 24 jam titik
terendah pada pukul 1 – 4 dini hari
a. Pemeriksaan suhu
 Dimulut Atau Oral
 Di ketiak / aksila
 Dianus / rektal

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah memahami tentang tanda-tanda vital. Dan kesimpulannya adalahkesehatan
pada tubuh kita itu sangat penting. Terutama bagi tanda-tanda vitalseperti denyut nadi,
tekanan darah, pernapasan, suhu badan, dan berat badan.Bagaimana prosedur pelaksanaan
yang berperan penting kepada masyarakatatau pun pasien dan bertujuan untuk menambah
pengetahuan. Seperti padatekanan darah, seiring dengan bertambahnya umur seseorang maka
tekanandarah akan meningkat. Dan emosi ataupun rasa nyeri yang di alami oleh seseorang itu
juga berpengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah.Dengan demikian Suhu tubuh dapat
menunjukkan keadaan metabolisme dalamtubuh, denyut nadi dapat menunjukkan perubahan
pada sistem kardiovaskular, frekuensi pernapasan dapat menunjukkan fungsi pernapasan, dan
tekanan darah dapat menilai kemampuan sistem kardiovaskuler, yang dapat dikaitkan dengan
denyut nadi.

B. SARAN

Dari penjelasan di atas kita harus lebih teliti untuk mengkaji suatu tanda – tanda vital.
Karena kalau kita tidak teliti dalam mengkaji tanda – tanda vitalmaka kita tidak bisa
memberikan evaluasi respon klien terhadap intravenayang diberikan karena pemeriksaan
tanda – tanda vital merupakan bagian dari proses pemeriksaan pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Bates, Barbara. 1998. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Jakarta. EGC

Bickley, Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates.Jakarta.
EGC
Burnside, John W. 1995. Diagnosis Fisik. Jakarta. EGC

Candrawati. Susiana.Pemeriksaan Fisik system Kardiovaskuler. Diakases tanggal18


September 2010

Dealey, Carol.2005. The Care Of Wound A Guides For Nurses. Navarra.Blackwell


Publishing

Anda mungkin juga menyukai