TUJUAN
Tujuan adalah pernyataan perubahan untuk merubah potensi sumber daya pembangunan
pertanian, perikannan dan peternakan yang bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas
pendapataktu satu tahun.
Tujuan dalam programa dari tujuan yang bersifat non prilaku dan bersifat non prilaku.
Tujuan yang bersifat non prilaku adalah pernyataan bersifat fisik yang kegiatannya berada pada
Dinas/instransi tehnis terkait, bukan pada tanggung jawab penyuluh. Dalam mencapai tujuan non
prilaku (fisik) penyuluh berperan dalam melakukan koordinasi, turut membantu memberikan
informasi dan terlibat langsung dalam kegiatan, dan kegiatan lainnya yang bersifat mendukung
(supporting). Tujuan bersifat non prilaku adalah pernyataan perubahan perilaku yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan asfek sikaf.
Tujuan bersifat perilaku adalah tanggung jawab utama atau sebagai tugas pokok
penyuluh.
a. Kelembagaan Petani
c. Hortikultura
Membantu kegiatan instansi/dinas pertanian dan mengikhtiarkan
kemudahan bagi petani dalam meningkatkan produksi Tanaman
Pisang agar produktivitasnya meningkat menjadi lebih dari 3
ton/ha.
d. Perkebunan
Membantu kegiatan instansi/dinas pertanian mengikhtiarkan
kemudahan bagi petani dalam meningkatkan produksi Kelapa
Sawit agar produktivitasnya meningkat menjadi lebih dari 2 ton/ha.
Membantu kegiatan instansi/dinas pertanian dan mengikhtiarkan
kemudahan bagi petani dalam meningkatkan produksi Kelapa
Dalam agar produktivitasnya meningkat menjadi lebih dari 3
ton/ha.
.
B. Tujuan Bersifat Perilaku
1. Kelembagaan Petani
Terjadinya peningkatan pengetahuan pengurus poktan dalam mengelola
buku-buku kelompok tani (dari 45% menjadi 50%).
Terjadinya peningkatan keterampilan pengurus dalam mengarsipkan
administrasi surat menyurat (dari 45% menjadi 48%).
Terjadinya peningkatan kemauan anggota dalam memelihara peralatan
(dari 45% menjadi 50%).
Terjadinya peningkatan kehaditan anggota dalam memahami jadwal
pertemuan (dari 58% menjadi 60%.
Terjadinya peningkatan pengetahuan anggota dalam membuat RDK dan
RDKK (dari 50% menjadi 52%.
BAB IV
MASALAH
1. Kelembagaan Petani
Masih sedikitnya jumlah kelembagaan petani, terutama jumlah kelompok tani,
yaitu embentuk berdirinya kelompok tani, kelompok wanita tani dan suatu
Lembaga, masyarakat yang berbadan hukum seperti koperasi/ LKMA.
Membantu berdirinya kelompok dibidang Tanaman Hortikultura sayuran dan
buah-buahan di pekarangan.