Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Zaki / 032024253057/ Kelas Harta Kekayaan B

TUGAS
Pertanyaan:
1. Apa karakteristik masing-masing sebab/alasan hapusnya perikatan (vide Pasal 1381 BW)?

Jawaban:
1. Pada Pasal 1381 BW diatur sepuluh cara hapusnya sebuah perikatan. Sepuluh cara tersebut
tidak berlaku inclusive dan hanya merupakan contoh cara hapusnya perikatan dikarenakan
masih ada beberapa cara hapusnya perikatan yang tidak diatur di dalam Pasal 1381 BW.
Sepuluh cara hapusnya perikatan yang diatur pada Pasal 1381 BW adalah:
a. Pembayaran
Pembayaran adalah setiap pemenuhan perjanjian secara sukarela. Dalam jual-beli,
pembayaran tidak saja ada ketika pembeli membayar uang harga pembelian, tetapi pihak
penjual pun dikatakan membayar ketika telah menyerahkan barang yang dijualnya. Dalam
kata lain, pembayaran bukan ditafsirkan sebagai pembayaran sejumlah uang saja, tetapi juga
setiap tindakan pemenuhan prestasi. Dengan terjadinya pembayaran melalui pemenuhan
prestasi, maka hapuslah perikatan di antara para pihak.
b. Konsignasi
Konsignasi adalah satu cara pembayaran dimana uang yang dibayarkan itu ditawarkan
secara resmi oleh seorang notaris atau seorang juru-sita Pengadilan. Syarat sahnya
penawaran pembayaran dan konsinyasi diatur dalam Pasal 1405 BW sebagai berikut:
Penawaran harus langsung kepada kreditor. Penawaran harus diakukan oleh seseorang yang
berkewajiban melakukan pembayaran, bisa debitor atau pihak ketiga atas nama debitor.
Penawaran harus untuk seluruh hutang yang sudah waktunya dapat ditagih, harus meliputi
bunga uang yang sudah dapat ditagih dan juga ongkos-ongkos yang sudah dikeluarkan serta
biaya-biaya yang belum dikeluarkan yang akan diperhitungkan belakangan. Pembayaraan
harus menggunakan mata uang resmi yang sah sebagai alat pembayaran. Penawaran harus
dilakukan saat waktu pembayaran telah sampai. Penawaran harus dilakukan di tempat yang
telah ditentukan dalam perjanjian. Penawaran harus dilakukan oleh notaris atau juru sita yang
didampingi oleh dua orang saksi.
c. Novasi
Pembaharuan hutang terjadi dengan jalan menggantikan utang lama dengan utang
yang baru, debitor lama dengan kreditor baru. Bila utang lama diganti dengan hutang baru,
maka terjadi penggantian objek perjanjian, dengan demikian utang lama menjadi hapus.
Penggantian objek perjanjian tersebut, dinamakan “novasi objektif” karena objek perjanjian
diganti. Sedangkan dalam hal terjadi penggantian subjeknya, maka bila yang diganti
debitornya, maka novasi tersebut dinamakan “novasi subjektif pasif”. Bila yang diganti
kreditornya, maka novasi tersebut dinamakan “novasi subjektif aktif”.
d. Perjumpaan Utang
Perjumpaan utang adalah adalah salah satu cara penghapusan utang yang terjadi
dengan jalan memperjumpakan atau memperhitungkan utang-piutang secara timbal baik
antara kreditor dan debitor (dua orang yang masing-masing merupakan debitor satu dengan
yang lainnya). Berdasarkan pasal 1426 BW, perjumpaan utang terjadi demi hukum atau
secara otomatis (ipso yure), namun berdasarkan Pasal 1431 dan 1433 BW, perjumpaan utang
harus diajukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
e. Percampuran Utang
Percanpuran utang adalah salah satu cara penghapusan utang yang terjadi apabila
kedudukan sebagai kreditor dan debitor berkumpul pada satu orang, maka terjadilah demi
hukum suatu percampuran utang dengan mana utang-piutang dihapuskan. Hapusnya utang-
piutang dalam hal percampuran utang adalah otomatis.
f. Pembebasan Utang
Pembebasan utang adalah salah satu cara penghapusan utang dimana kreditor
melepaskan haknya untuk menagih piutangnya, akibat dari pembebasan utang maka perikatan
menjadi hapus. Pembebasan utang tidak boleh dipersangkakan, tetapi harus dibuktikan.
Pembebasan utang perlu diterima baik dahulu oleh debitor baru dapat dikatakan bahwa
perikatan utang-piutang telah hapus karena pembebasan, sebab ada juga kemungkinan debitor
tidak suka dibebaskan utangnya.
g. Musnahnya Barang Yang Berutang
Jika barang tertentu yang dijadikan obyek perjanjian, musnah, tak lagi dapat
diperdagangkan, atau hilang, sedemikian hingga samasekali tak diketahui apakah barang itu
masih ada, maka hapuslah perikatannya, asal barang tadi musnah atau hilang di luar
kesalahan debitor, asalkan debitor dapat membuktikan bahwa musnahnya barang tersebut
disebabkan oleh suatu kejadian di luar kekuasaannya.
h. Pembatalan
Pembatalan adalah salah satu cara penghapusan utang dimana para pihak mengajukan
pembatalan perjanjian di pengadilan dikarenakan tidak dipenuhinya syarat subjektif yang
terdapat pada Pasal 1320 BW.
i. Syarat Batal
Syarat Batal adalah syarat yang diatur pada suatu perjanjian bersyarat dimana saat
suatu peristiwa yang menjadi syarat batal terjadi, maka perjanjian tadi batal. Syarat batal
adalah syarat dimana jika terpenuhi akan menghentikan perjanjiannya dan membawa segala
sesuatu kembali pada keadaan semula (berlaku surut). Dengan demikian, jika syarat batal
terjadi, debitor wajib mengembalikan apa yang telah ditermanya.
j. Lewatnya Waktu
Lewatnya waktu atau verjaring adalah salah asi cara penghapusan utang dengan
lewatnya suatu waktu tertentu dan atas syarat-syarat yang ditentukan undang-undang

Anda mungkin juga menyukai