Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HAFIDH ARIGHI

NIM : 032024253044
KELAS :B

TUGAS POLITIK HUKUM PERTANAHAN

1. Berikan pendapat singkat terkait ketentuan kepemilikan tanah absentee


yg memberi batasan wilayah kecamatan, dengan memperhatikan
perkembangan dewasa ini.
- Tanah absentee yaitu tanah yang letaknya diluar daerah tempat tinggal yang
mempunyai tanah tersebut, dengan kata lain tanah absentee adalah tanah
yang letaknya berjauhan dengan pemiliknya. pemilikan tanah pertanian
secara absentee/guntai, secara tegas dilarang oleh UUPA. dalam hal
larangan ini berkaitan dengan ketentuan pokok landreform yang diatur dalam
pasal 7,10 dan 17 UUPA. Terdapat pengecualian untuk tanah
Absentee/guntai dijelaskan dalam PP No. 224 Tahun 1961, dalam Pasal 3
Ayat (2) yang menyebutkan bahwa kewajiban mengalihkan hak atas tanah
kepada orang lain di kecamatan tempat letak tanah, apabila pemilik tanah
bertempat tinggal diluar kecamatan tempat letak tanahnya dengan jangka
waktu 6 bulan tidak berlaku apabila pemilik tanah yang bertempat tinggal di
kecamatan yang berbatasan dengan kecamatan tempat letak tanah, jika jarak
antara tempat tinggal pemilik dan tanahnya masih memungkinkan
mengerjakan tanah itu secara effisien menurut pertimbangan panitia
lendreform daerah tingkat II. Dalam hal pengecualian ini apabila dihubungkan
dengan perkembangan saat ini mungkin perlu dikaji kembali karena
mengingkat perkembangan jaman alat transportasi semakin maju sehingga
memudahkan untuk berpindah tempat, pemilik tanah yang bertempat tinggal
jauh dari tanah pertaniannya seharusnya dapat aktif mengelola sendiri tanah
tersebut dan tidak ada lagi tanah absentee/guntai.

2. Berikan pendapat singkat terkait ketentuan PP 4 tahun 1977 yang


memberikan kesempatan kepada pegawai Negeri yg menjelang masa
pensiun boleh mimiliki tanah pertanian secara absentee ditinjau dari
prinsip persamaan yg ada dalam UUPA
- Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1977 menjelaskan bahwa
pengecualian penguasaan tanah secara guntai (absentee) bagi pensiunan
Pegawai Negeri Sipil dan janda pensiunan Pegawai Negeri selama tidak
menikah lagi. Dalam Pasal 2 PP 4 tahun 1977 menjelaskan bahwa pensiunan
Pegawai Negeri dapat menguasai tanah sampai batas 2/5 dari maksimum
pemilikan tanah untuk daearah tingkat II dan pada Pasal 6 PP 4 Tahun 1977
menjelaskan bahwa seorang pegawai negeri dalam waktu dua tahun
menjelang masa pensiun diperbolehkan membeli tanah pertanian secara
guntai (absentee) seluas sampai 2/5 dari batas maksimum penguasaan tanah
untuk daerah tingkat II yang bersangkutan. Pada saat pensiun maka
berlakulah baginya larangan yang dimaksudkan itu, dalam arti bahwa di
dalam waktu yang ditentukan ia wajib berpindah tempat tinggal di kecamatan
letak tanahnya itu. Pemberian pengecualian ini bertujuan untuk melindungi
hak-hak para pegawai negeri yang sedang menjalankan tugas yang diberikan
oleh Negara yang menyebabkan tidak dapat aktif mengurus tanahnya
tersebut. Dalam hal ini sesuai dengan asas persamaan dalam Pasal 9 Ayat
(2) UUPA yang menyebutkan bahwa tiap-tiap warga-negara Indonesia, baik
laki-laki maupun wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk
memperoleh sesuatu hak atas tanah serta untuk mendapat manfaat dari
hasilnya, baik bagi diri sendiri maupun keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai