2
Tujuan Landreform
3
Program Landreform
4
Di daerah2 yg Digolong Sawah Tanah
kepadatan kan daerah Kering
penduduknya/ km2
5
2. Larangan pemilikan tanah secara absentee atau guntai
Pasal 10 UUPA
Absentee (guntai) : pemilikan tanah yg letaknya diluar
tempat tinggal yg punya
Kecuali :
Yg sedang menjalankan tugas negara
Menunaikan kewajiban agama
Pegawai Negeri
Pejabat militer
6
3. Redistribusi tanah
PP No. 224 Tahun 1961 jo PP No. 41 tahun 1964
Tanah yg akan diredistribusikan (obyek landreform)
Tanah selebihnya dari batas maksimum
Tanah yg terkena larangan absentee
Tanah-tanah swapraja dan bekas Swapraja
Tanah negara (bekas perkebunan besar, tanah bekas tanah
partikelir)
Tanah yg dibagi-bagikan diberikan dg hak milik
Uang pemasukan dari penerima
Ganti kerugian kepada bekas pemilik
7
4. Pengaturan kembali Gadai tanah pertanian
Pasal 7 UU No. 56 Prp 1960
Gadai yg sudah berlangsung selama 7 tahun, pemilik tanah
berhak meminta kembali tanahnya tanpa kewajiban untuk
membayar uang tebusan
Gadai yg belum berlangsung 7 tahun
(7+ 0,5)– waktu gadai
------------------- X uang gadai
7
8
5. Pengaturan kembali perjanjian bagi hasil
UU No. 2 Tahun 1960
Tujuan : untuk memperbaiki nasib para penggarap tanah
milik orang lain
6. Penetapan luas minimum pemilikan tanah
Pasal 8 UU No. 56 Prp Tahun 1960, diperintahkan
kepada pemerintah untuk mengadakan usaha-usaha agar
setiap petani sekeluarga memiliki tanah pertanian
minimum 2 ha
9
Aparatur Landreform
a. Panitia Landreform
- dibentuk dg Keppres No. 131/1981
- dibubarkan dg Keppres No. 55/1993
b. Yayasan Dana Landreform
- dibentuk dg PP N0. 224/1961
- dibubarkan dg Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun 1992
c. Pengadilan Landreform
- dibentuk dg UU No. 21/1964
- dibubarkan dg UU No. 7/1970
10
Landreform dewasa ini
- Kebijakan mengenai Pencetakan Sawah
Keppres No. 54 Tahun 1980
- Konsolidasi penguasaan tanah obyek
landreform
Peraturan Kepala BPN No. 3/1991
Peraturan Kepala BPN No. 4/1991