Anda di halaman 1dari 1

Politik Hukum Pertanahan

Alqarana Pitra Adhitiya


032024253043
Kelas B

1. Pada perkembangan dewasa ini, menurut saya ketentuan yang terdapat dalam pasal 10
UUPA bahwa tanah pertanian wajib dikerjakan sendiri oleh pemiliknya yang namanya
Absentte dan Pasal 7 ayat (1) PerMen ATR/BPN Nomor 18/2016 Tentang Pengendalian
Penguasaan Tanah Pertanian, sudah tidak efektif lagi untuk dilaksanakan, dikarenakan
berbagai pertimbangan diantaranya, pertama saat ini telah memasuki era 4.0 kolaborasi
dan elaborasi, kedua pandemi Covid-19 yang belum usai untuk memperbaiki keadaan
sosial ekonomi, dan ketiga soal sarana dan prasarana transportasi yang sudah sangat
berkembang sehingga untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain relatif tidak
membutuhkan waktu yang lama atau berhari-hari.

2. Untuk pensiunan pegawai negeri atau mereka yang dipersamakan diatur pada ketentuan
PP Nomor 4/1977 tentang Pemilikan Tanah Pertanian Secara Absentee. Bagi Para
Pensiunan Pegawai Negeri, dalam pasal 2 ayat (1) diatur bahwa sejak mulai berlakunya
PP ini, pengecualian dari ketentuan-ketentuan mengenai larangan untuk memiliki tanah
pertanian secara absentee yang berlaku bagi para pegawai negeri sebagaimana diatur
dalam Pasal 3 PP Nomor 224/1961 jo. PP Nomor 41/1964 sampai batas 2/5 (dua perlima)
dari maksimum pemilikan tanah untuk Daerah Tingkat II (kota/kab) yang bersangkutan
diperlakukan juga bagi:
a. pensiunan pegawai negeri dan
b. janda pegawai negeri dan janda pensiunan pegawai negeri selama tidak menikah
lagi dengan seorang bukan pegawai negeri atau pensiunan pegawai negeri.
Selanjutnya, bahwa seorang pegawai negeri dalam waktu 2 (dua) tahun menjelang
pensiun diperbolehkan membeli tanah pertanian secara absentee. Akan tetapi luas tanah
yang dimilikinya secara absentee itu tidak boleh melebihi 2/5 (dua perlima) dari luas
maksimum untuk Daerah Tingkat II (kota/kab) yang bersangkutan. Pemilikan tanah itu
boleh diteruskannya setelah pensiun dan sekiranya kemudian ia berpindah tempat tinggal
ke kecamatan letak tanah tersebut, maka pemilikan itu dengan sendirinya dapat ditambah
hingga seluas batas maksimum. Sehingga dengan demikian, menurut pendapat saya
setuju terhadap ketentuan PP Nomor 4/1977 yang ditinjau dari asas persamaan hak dalam
Pasal 9,11 dan 13 UUPA, dikarenakan terdapat perbedaan antara warga biasa dan
pegawai negeri sebagai abdi negara/ASN yang tunduk pada rezim PP Nomor 4/1977,
maka diperbolehkan memilih tanah pertanian secara absentee sepanjang dilakukan untuk
tujuan tertentu (pensiun) tanpa merugikan hak siapapun.

Anda mungkin juga menyukai