Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSAAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Pandeglang


Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/ Semester : X/I
MateriPokok : Pengukuran
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan ( 6 JP)

A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2. Menerapkan prinsip-prinsip 3.2.1. Menyebutkan alat ukur besaran panjang, massa, dan
pengukuran besaran fisis, waktu.
ketepatan, ketelitian dan 3.2.2. Membaca alat ukur pada besaran panjang, massa,
angka penting, serta notasi
dan waktu.
ilmiah
3.2.3. Menjelaskan aturan angka penting.
3.2.4. Menerapkan aturan angka penting pada hasil
pengukuran.
3.2.5. Menerapkan aturan notasi ilmiah.
3.2.6. Menganalisa ketidakpastian yang terjadi dalam
pengukuran.

4.2. Menyajikan hasil pengukuran 4.2.1 Menggunakan alat ukur untuk mendapatkan hasil
besaran fisis berikut ketelitiannya pengukuran
dengan menggunakan peralatan
dan teknik yang tepat serta 4.2.2 menggunakan aturan angka penting dan notasi
mengikuti kaidah angka penting ilmiah pada hasil pengukuran.
untuk suatu penyelidikan ilmiah 4.2.3 menyajikan hasil pengukuran sesuai dengan
ketidakpastiannya secara tepat.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melakukan percobaan,
peserta didik dapat memahami pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural
tentang penerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian dan angka
penting, serta notasi ilmiah.

D. Materi Pembelajaran
Pengukuran ( Terlampir )

E. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan Pertama (3JP)

Indikator:
 Menyebutkan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu
 Membaca alat ukur pada besaran panjang, massa, dan waktu

a. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)


 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Menyanyikan bersama lagu Kebangsaan Indonesia Raya
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
 Membangun motivasi peserta untuk focus dalam kegiatan
 Mengingat kembali materi sebelumnya
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti
 Guru membagikan siswa kedalam 6 kelompok.
 Menugaskan siswa untuk membaca kemudian Memberikan Lembar kerja yang isinya tentang
tata cara membaca alat ukur.
 Menyajikan berbagai alat ukur dan cara membaca alat ukur pada besaran panjang, massa,
dan waktu dalam bentuk animasi.
 Memberikan 6 macam alat ukur (seperti jangka sorong, micrometer sekrup, mistar, neraca
o`hauss, dan stopwatch) pada tiap kelompok untuk membaca hasil ukur.
 Menggunakan alat ukur yang tersedia untuk mengukur benda yang ada di sekitar (buku).
 Siswa membaca hasil pengukuran pada alat ukur yang digunakan, dan mencatatnya pada
tabel pengamatan di Lembar Kerja
 Mengolah hasil pengukuran dari alat ukur yang digunakan dan menuliskan hasil
pengolahannya
 Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan kajian materi yang dipelajari

c. Kegiatan Penutup
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
 Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat resume tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Peserta didik diminta untuk mempelajarai materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya

Pertemuan Kedua (3JP)

Indikator:
 Menjelaskan aturan angka penting.
 menerapkan aturan angka penting pada hasil pengukuran.
 Menerapkan aturan notasi ilmiah.
 menganalisa ketidakpastian yang terjadi dalam pengukuran

a. Kegiatan Pendahuluan
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
 Membangun motivasi peserta untuk focus dalam kegiatan
 Mengingat kembali materi sebelumnya
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti
 Menugaskan siswa untuk membaca kemudian Memberikan Lembar kerja yang isinya
tentang aturan angka penting dan cara mengubah dari penulisan decimal menjadi kedalam
notasi ilmiah.
 Menyajikan contoh dari angka penting dan angka tidak penting beserta penggunaanya
dalam perhitungan.
 Menyajikan contoh cara mengubah dari penulisan secara desimal menjadi penulisan
secara notasi ilmiah.
 Siswa membaca hasil pengukuran pada alat ukur yang digunakan, dan mencatatnya pada
tabel pengamatan di Lembar Kerja sesuai dengan aturan angka penting dan aturan
penulisan notasi ilmiah.
 Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan kajian materi yang dipelajari

c. Kegiatan Penutup
 Memberikan penghargaan kepada siswa yang memiliki kinerja yang baik
 Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat resume tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Peserta didik diminta untuk mempelajarai materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya

F. Kegiatan pembelajaran
Test Tertulis

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
Jangka sorong, micrometer sekrup, mistar, neraca o`hauss, stopwatch, dan animasi

2. Bahan
Buku tulis, buku paket kurikulum 2013, dan buku paket yang relevan

3. Sumber Belajar
Buku pelajaran yang relevan dan LKS

Lampiran-lampiran:

1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1


2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2
MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1

A. Pengukuran
1. Cara Menggunakan Alat Ukur
Jangka Sorong
Cara menggunakan :
1. Buka terlebih dahulu kunci rahang
2. Lalu geser bagian rahang geser hingga mulut
rahang terbuka
3. Letakkan benda tertentu yang akan diukur
4. Geser kembali bagian rahang geser hingga
menjepit benda pada mulut rahang.

Mikrometer Skrup

Cara menggunakan :
1. Buka terlebih dahulu kunci rahang
2. Lalu geser bagian rahang geser hingga mulut rahang terbuka
3. Letakkan benda tertentu yang akan diukur
4. Geser kembali bagian rahang geser hingga menjepit benda pada
mulut rahang.

2. Cara Membaca Hasil Pengukuran


Jangka sorong
1) Setelah benda dipastikan berada pada mulut rahang jangka sorong, tentukan angka pada skala
utama (SU) dan angka pada skala nonius (SN) yang terbaca.

2) Angka pada skala utama atau SU adalah SN = 4angka pada skala utama yang terbaca dekat sebelum
SU = 3,9
angka nol pada skala nonius.
3) Angka pada skala nonius atau SN adalah angka pada skala nonius yang terbaca berhimpit
dengan skala utama.
4) Nilai ketelitian jangka sorong adalah 0,01 cm
5) Hasil Pengukuran = SU + (SN x 0,01) = 3,9 + (4 x 0,01) = 3,9 + 0,04 = 3,94 cm

Mikrometer Skrup
1) Setelah benda dipastikan berada pada mulut rahang mikrometer skrup, tentukan angka pada skala
utama (SU) dan angka pada skala nonius (SN) yang terbaca.
2) Angka pada skala utama atau SU adalah angka pada skala utama yang terbaca dekat pada skala
nonius.
3) Angka pada skala nonius atau SN adalah angka pada skala nonius yang terbaca berada di tengah-
tengah skala utama.

4) Nilai ketelitian mikrometer skrup adalah 0,01 mm


5) Hasil Pengukuran = SU + (SN x 0,01)mm = 7,5 + (26 x 0,01) = 7,5 + 0,26 = 7,76 mm

3. Percobaan Pengukuran Tunggal


Ukurlah diameter kelereng dengan menggunakan jangka sorong. Cukup lakukan pengukurannya
sekali saja. Kemudian tuliskan hasil pengukuranmu pada bagian titik-titik berikut!
SU = ….
SN = ….
Hasil Pengukurannya = SU + (SN x 0,01) cm
= ……… + ( …… x 0,01) cm
= ……….. cm
Nilai Kesalahannya (Δx) = ½ x 0,01 mm = …….. mm

4. Percobaan Pengukuran Berulang


Alat dan Bahan : Jangka sorong, Kerikil, dan kalkulator.
Ukurlah diameter kerikil dengan menggunakan jangka sorong. Lakukan pengukuran sebanyak 10 kali
dengan posisi letak benda pada mulut rahang diubah-ubah. Kemudian tuliskan hasil pengukuranmu
pada tabel berikut. (x merupakan hasil pengukuran)
No. SU SN X X2
1 … … … …
2 … … … …
10 … … … …
Jumlah … …
Kemudian, tentukan nilai hasil pengukuran berulang dinyatakan dengan nilai rata-ratanya :

x=
∑ x i = … ….. … =…
N …………

Keterangan :
x = nilai rata-rata
∑ x i= jumlah semua nilai x
N = banyaknya pengukuran berulang
Sedangkan kesalahan pengukuran berulang dinyatakan dengan nilai simpangan baku dari nilai
rata-ratanya yang didefinisikan :
√ N . ∑ x i −( ∑ xi )

2 2
2
1 1 … … … . ( … ..… )−( … … . … )
∆ x= =
N N−1 ….… … … ..−1

∆ x = ………………. cm

Persentase kesalahan relatif :


∆x ………
x 100 %= x 100 %=… %
x ………
Maka hasil pengukuran dari diameter kerikil secara berulang dapat ditulikan seperti berikut.

X = (x ± ∆ x )=(… … … . … ±… … … … .)cm

MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2

B. Angka Penting
Angka penting merupakan istilah bilangan-bilangan hasil dari pengukuran yang memenuhi
kaidah/aturan angka penting.

1. Aturan Angka Penting


1) Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 2,976 cm (4 angka penting)
2) Angka nol yang terletak diantara angka yang bukan nol adalah angka penting
Contoh : 201 m (3 angka penting)
3) Pada bilangan yang kurang dari 1, maka angka nol yang terletak disebelah kanan dan/atau
sebelah kiri tanda koma (,) adalah bukan angka penting
Contoh : 0,00201 m (3 angka penting)
4) Deretan angka nol yang berada di sebelah kanan angka yang bukan nol adalah angka penting.
Kecuali ada ketentuan lain.
Contoh : 21000 kg (5 angka penting), 21000 kg (4 angka penting), atau 2,10 x 104 kg (3
angka penting)

2. Pembulatan Bilangan
Pembulatan bilangan dilakukan untuk mengurangi jumlah angka penting pada bilangan
berdasarkan kaidah operasi angka penting.
1) Bila angka setelah digit tertentu lebih dari 5. Maka angka tersebut dinaikkan keatas satu kali.
Contoh : 2,327 cm dibulatkan menjadi 2,33 cm
2) Bila angka setelah digit tertentu kurang dari 5. Maka angka tersebut tidak dinaikan keatas
satu kali. Contoh : 2,327 cm dibulatkan menjadi 2,3 cm
3) Bila angka setelah digit tertentu sama dengan 5. Jika angka tersebut ganjil, maka dinaikan
keatas sekali. Dan apabila angka tersebut genap, maka tidak dinaikan keatas sekali. Contoh :
2,325 cm dibulatkan menjadi 2,32 cm dan Contoh : 2,335 cm dibulatkan menjadi 2,34 cm

3. Operasi Angka Penting


Pejumlahan dan Pengurangan
Hasil perhitungannya harus memiliki satu angka taksiran saja.
(angka taksiran adalah angka hasil duga-duga atau perkiraan saat melakukan pembacaan hasil
pengukuran. Dan biasanya angka ini terletak dipaling akhir suatu bilangan).
Contoh :
2,351 → angka 1 adalah angka taksiran
1,2 → angka 2 adalah angka taksiran
3,3210 + → angka 0 adalah angka taksiran
6,8720
Pada hasil penjumlahan angka 8, 2 dan 0 merupakan angka-angka taksiran hasil perhitungan. Ini
berarti terdapat 3 angka taksiran, sedangkan aturannya harus memiliki 1 angka taksiran saja.
Maka angka taksiran yang dipilih adalah angka taksiran yang paling awal yaitu angka 8,
sehingga hasil akhirnya setelah dibulatkan adalah 6,9.

Perkalian dan pembagian


Hasil perhitungannya harus memiliki jumlah angka penting sama dengan jumlah angka penting
yang paling sedikit pada bilangan yang dikali atau dibagi.
Contoh :
1,7 x 0,001 = ….
Dengan perhitungan biasa hasilnya adalah 0,0017. Bilangan ini terdapat 2 angka penting.
Bilangan 1,7 terdapat 2 angka penting dan 0,001 terdapat 1 angka penting.
Berdasarkan aturan, jumlah angka penting yg paling sedikit adalah 1 angka penting, maka hasil
perhitungannya harus memiliki 1 angka penting saja, maka 0,0017 setelah dibulatkan menjadi
0,002.

Pengakaran dan pemangkatan


Hasil perhitungannya harus memiliki jumlah angka penting sama dengan jumlah angka penting
pada bilangan yang diakarkan atau dipangkatkan.
Contoh :
(1,3)2 = ….
Dengan perhitungan biasa hasilnya adalah 1,69. Bilangan ini terdapat 3 angka penting.
Bilangan 1,3 terdapat 2 angka penting.
Berdasarkan aturan, hasilnya harus 2 angka penting juga sehingga 1,69 setelah dibulatkan
menjadi 1,7.

TUGAS KELOMPOK
1. Tentukan banyaknya angka penting pada bilangan berikut!
a. 2,2312 kg d. 2,00 kg
b. 0,0034 m e. 2,02 x 10-3 m
c. 20,02 cm
2. Tentukan hasil operasi angka-angka penting berikut!
a. 3,271 kg + 0,4 kg + 33,2190 kg = ….
b. 21,0 kg – 3,0987 kg = ….
c. 2,11 m x 2,5 m = ….
d. (1,8)2 = …

C. Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah berfungsi untuk menyederhanakan bentuk bilangan yang sangat besar sekali atau yang
kecil sekali dalam bentuk a x 10 n. dengan a merupakan bilangan yang lebih dari satu tetapi kurang
dari 10 ( 1 < a < 10) sedangkan n adalah pangkat dari kelipatan 10 dan bernilai positif untuk bilangan
yang besar sedangkan negatif untuk bilangan yang kecil.
Contoh :
2. 231 000 000 m, jika diubah menjadi bilangan yang lebih dari satu tapi kurang dari sepuluh
menjadi 2,31. Dan n = 8, karena sebanyak 8 kali kelipatan 10 hingga bilangan itu diubah menjadi
2,31. Dengan demkian,
231 000 000 m = 2,31 x 108 m
3. 0,000 000 31 cm, jika diubah menjadi bilangan yang lebih dari satu tapi kurang dari sepuluh
menjadi 3,1. Dan n = -7, karena sebanyak 7 kali kelipatan 10 hingga bilangan itu diubah menjadi
3,1. Dengan demkian,
0,000 000 31 cm = 3,1 x 10-7 cm
Diskusikan dengan teman sekelompok kalian mengenai jawaban soal berikut!
Sederhanakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk notasi ilmiah!
a. 243 000 000 000 000 m
b. 0, 000 000 023 kg
Penilaian Kognitif

No. Indikator Soal Jawaban Skor


1. Siswa dapat Sebutkan masing-masing 2 Panjang : jangka sorong dan
menyebutkan masing- alat ukur dari besaran mikrometer sekrup
masing 2 alat ukur panjang, massa, dan waktu! Massa : neraca o’hauss dan neraca 2 3
dari besaran panjang, lengan
massa, dan waktu. Waktu : Stopwatch dan arloji
2. Disajikan gambar alat Bacalah dan tuliskan hasil 1. Jangka Sorong
ukur panjang pada saat pengukuran menggunakan 2. SN = 61 mm
pengukuran. Siswa alat ukur berikut! 3. SU = 9 x 0,1 mm = 0,9 mm
dapat membaca dan
4. 61,9 mm
menuliskan hasil
pengukuran. Mikrometer Sekrup 6
5. SN = 4,5 mm
6. SU = 24 x 0,01 mm = 0,24 mm
7. 4,74 mm

Siswa dapat Sebuah keping bimetal Volume = 5 cm x 1,5 cm x 0,35 cm


3 menyebutkan jumlah berbentuk balok memiliki = 2,625 cm3
angka penting dari panjang 5 cm, lebar 1,5 cm, Berdasarkan Angka penting Volume
operasi data yang dan tebal 0,35cm. Berapakah 3
keping Bimetal adalah 3 cm3.
disajikan. volume keping bimetal dan
nyatakan sesuai dengan
aturan angka penting?
4 Siswa dapat Seorang anak mengukur 10,07 = 4 AP
menentukan angka ketebalan suatu bimetal
penting berdasarkan dengan menggunakan
kesalahan relatif yang micrometer sekrup terbaca 1
dimiliki oleh alat ukur 10,07 mm. Nyatakan
yang digunakan banyaknya angka penting.

5 Siswa dapat mengubah Kecepatan cahaya mencapai 299800000 = 2,998 x 108


bentuk penulisan 299800000 m/s. Ubahlah
dengan aturan notasi kedalam bentuk notasi
ilmiah dari data ilmiah! 1
bilangan yang
disajikan

6 Menentukan kesalahan Seorang anak mengukur x = 22,43 mm


relatif dari hasil ketebalan suatu bimetal ∆x = 0,01 mm
pengukuran. dengan menggunakan ∆x
micrometer sekrup terbaca ksr= x 100 %
x
22,43 mm. Berapakah
kesalahan relatif dari alat 0,01 6
¿ x 100 %=0,044
ukur yang digunakan? 22,43
Penyajian dengan 4 AP
Hasil Pengukuran
(22,43 ± 0,01) mm
Skor Maksimum 20
REKAPAN PENILAIAN KOGNITIF
Penilaian
Rerata
Hasil Penilaian Harian Akhir
No. Nama KD (Pembulatan)
Semester
1 2 3 4 …
1 Yanto 3.1
3.2
3.3
2 Tedi 3.1
3.2
3.3

Penilaian Sikap Sosial

BUTIR SIKAP
N KEJADIAN (Tanggung POSITIP TINDAK
WAKTU NAMA
O PERILAKU Jawab,jujur,gotong /NEGATIF LANJUT
royong)
1
2
3
4
5
Instrumen Praktikum
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Skor Penilaian
No. Aspek yang dinilai
(3) Baik (2) Cukup (1) Kurang

1 Menyebutkan alat berdasarkan


fungsinya
2 Cara menggunakan alat ukur
3 Cara membaca alat ukur
4 Menuliskan hasil pengukuran
5 Menyimpulkan hasil pengukuran
Jumlah skor yang diperoleh 15

Lembar Observasi Penilaian Keterampilan

Aspek (skor)
Aktif Jumlah
No. Nama Peserta Didik 1 2 3 4 5 Skor

1
2
3
4
5

Keterangan :
1. Menyebutkan alat berdasarkan fungsinya
2. Cara menggunakan alat ukur
3. Cara membaca alat ukur
4. Menuliskan hasil pengukuran
5. Menyimpulkan hasil pengukuran

Rubrik Penilaian Keterampilan


No. Indikator Rubrik
1 Menyebutkan alat berdasarkan Menyebutkan fungsi seluruh alat ukur dengan tepat
fungsinya Menyebutkan fungsi seluruh alat ukur dengan kurang tepat
Menyebutkan fungsi seluruh alat ukur dengan tidak tepat
2 Cara menggunakan alat ukur Menggunakan Alat ukur dengan benar
Menggunakan Alat ukur dengan kurang benar
Menggunakan Alat ukur dengan tidak benar
3 Cara membaca alat ukur Posisi dan cara membaca alat ukur sudah tepat
Posisi dalam membaca alat ukur kurang tepat dan cara membaca
alat ukur sudah tepat
Posisi dalam membaca alat ukur sudah tepat dan cara membaca
alat ukur kurang tepat
Posisi dan cara membaca alat ukur tidak tepat
4 Menuliskan hasil pengukuran 3.      Menyajikan hasil pengamatan dengan tepat
2.      Menyajikan hasil pengamatan kurang tepat
1.      Menyajikan hasil pengamatan tidak tepat
5 Menyimpulkan hasil Menyimpulkam data dengan membandingkan hasil percobaan
pengukuran dengan fakta-fakta yang ada dalam kehidupan dengan tepat
Menyimpulkan data dengan membandingkan hasil percobaan
dengan fakta-fakta yang ada dalam kehidupan kurang tepat
Menyimpulkan data dengan membandingkan hasil percobaan
dengan fakta-fakta yang ada dalam kehidupan dengan tidak
tepat
Penilaian Keterampilan

KD Praktik Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir


(Pembulatan)
3.1
3.2
3.3
3.4

Rerata

Rekapan Penilaian Keterampilan

No. Nama Siswa Nilai Predikat


1
2
3
4
5

Nilai = x 100
Keterangan pengisian skor :
85-100 : Sangat Baik 51-69 : Cukup
70-84 : Baik ≤ 50 : Kurang

Pandeglang, Juli 2017


Kepala SMA Negeri 2 Pandeglang Guru Mata Pelajaran Fisika

Dra. Hj, Lilis Lismunah,M.M.Pd Drs. Iwan Purnaman


NIP: 19581123 198603 2 006 NIP: 19640704 199103 1 008

Anda mungkin juga menyukai