Allen test cimino

ABI testPAD

Perlest test  PUT

 Pasien dalam posisi supine atau berdiri

 Pasang tourniket ekine ke paha untuk kompresi vena saphena
 Beraktifitas selama 60 detik
 Cek ada varises?-->varises+inkompeten katup saphena

Laseg testvarises

 Pasien posisi supine, elevasi kaki 45 derajat, lihat 10 menit apakah masi ada varises atau
tidak

Modified perlest test

Trendenberg test

 Pasien posisi supine

 Angkat kaki yang kena PHD, pijat sirkuler kaki kearah kranial untuk mengalirkan darah balik
dari kaki
 Kaki masih elevasi, letakkan tourniquet di sekeliling paha
 Kemudian pasien suruh berdiri, cari tanda tanda varises
 Jika varises Kembalimasalah dibawah tourniquet
Tidak Kembali masalah diatas tourniquet (pada saphenofemoral)

Waghner

I: ulkus diabetic superficial

II: ulkus yang meluas ligament, tendon kapsul sendi, fascia dengan tanpa abses dan osteomyelitis

III: ulkus dengan abses atau osteomyelitis

IV: gangrene pada Sebagian kaki

V: gangrene luas pada seluruh kaki

1. Komplikasi WSD
 Nyeri
 Perdarahan (hemothorax)
 Infeksi
 Misplaced chest tube
 Emfisema subkutis
 Pneumothorax
 Syok kardiogenik bila terjadi kompresi pada ventrikel kanan
 Cedera organ intraabdomen
 Laserasi paru saat insersi chest tube

2. Efek fisiologis pada contusio paru

 Hemorrage filled alveoli
 Reduce compliance
 Increase shunt fraction with decrease pO2
 Laceration pada lung tissue

3. Jenis Bronkiektasis
Adanya dilatasi patologis bronkus oleh karena obliterasi peradangan +secret+
radang kronis setempat
 Bronkiektasis silindris/tubuler
 Bronkiektasis varikosa
 Bronkiektasis kistik/saculen

4. Penanganan Bronkiektasis
 Identifikasi keadaan eksaserbasi akut dan penggunaan antibiotic
 Penggunaan antibiotic
 Mengendalikan pertumbuhan mikrobs
 Terapi terhadap kondisi yang mendasari
 Menurunkan respon inflamasi
 Meningkatkan higienitas bronkial
 Mengontrol perdarahan bronkial
 Pembedahan untuk menghilangkan segmen/lobus paru yang rusak sebagai
sumber lasersi