Anda di halaman 1dari 38

PENGANTAR “ GREEN COMPANY”

LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Peraturan Utama
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997
Tentang
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup

* Mendayagunakan sumber daya alam melalui pembangunan berkelanjutan yang


berwawasan lingkungan hidup.
* Mengelola lingkungan hidup untuk melestarikan dan mengembangkan
kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang.
* Mengelola lingkungan hidup dengan memperhatikan tingkat kesadaran
masyarakat dan perkembangan lingkungan global serta perangkat hukum
internasional yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
TUNTUTAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(VERSI ISO 14001)

PELANGGAN

(Produk Ramah Lingkungan)

SHARE HOLDER INVESTOR,


BANK
(Teguran)
(Syarat Utama)

USAHA LEMBAGA SWADAYA


PEMERINTAH
KEGIATAN MASYARAKAT
(Peraturan & Perundangan) (Peduli Lingkungan)

PERUSAHAAN ASURANSI PERDAGANGAN DUNIA


- ISO 14001
(Syarat Utama) - ECOLABELLING
- HAMBATAN PERDAGANGAN
MASYARAKAT
(Emisi gas, Limbah padat,
Limbah cair, Bau, Bising)
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP DALAM PROSES PRODUKSI

PROSES PRODUK
BAHAN BAKU
PRODUKSI SIAP PAKAI
(barang dan jasa)

PENCEMARAN

AIR B3 UDARA KEBISINGAN GETARAN KEBAUAN


PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
CHEMICAL :
AIR BUANGAN No
1 pH
PARAMETER BAKU MUTU
6~9
SATUAN

2 I r o n (Fe) 5.00 mg/l


3 Manganese (Mn) 2.00 mg/l
4 Barium (Ba) 2.00 mg/l
Air buangan harus memenuhi 5 Copper (Cu) 2.00 mg/l
6 Z i n c ( Zn ) 5.00 mg/l
BAKU MUTU yang diatur dalam 7 Hexachrome ( Cr + 6 ) 0.10 mg/l
8 Total Chrome ( Cr ) 0.50 mg/l
Peraturan Kawasan KIIC Exhibit 6.0 9 Cadmium ( Cd ) 0.05 mg/l
10 Total Hg (Hg) 0.002 mg/l
11 Black Lead ( Pb ) 0.10 mg/l
12 Stanum (Sn) 2.00 mg/l
13 Arsenic (As) 0.10 mg/l
14 Seleniu,m (Se) 0.05 mg/l
PHYSICAL : 15 Nickel (Ni) 0.20 mg/l
NO PARAMETER BAKU MUTU SATUAN 16 Cobalt (Co) 0.40 mg/l
o 17 Cyanide (CN) 0.05 mg/l
1 Temperature 38 C 18 Sulfide (S) 0.05 mg/l
2 Dissolved Residue 2000 mg/l 19 Flouride (F) 2.00 mg/l
20 Chlorine Gas (Cl2) 1.00 mg/l
3 Suspended Solid 200 mg/l
21 Free Ammonia (NH3-N) 1.00 mg/l
4 Colour 300 Pt.Co 22 Nitrate (NO3-N 20.00 mg/l
23 Biological Oxygen Demand (BOD5) 300.00 mg/l
24 Chemical Oxygen Demand (CODcr) 500.00 mg/l
25 Blue Methyl Active Compound 5.00 mg/l
26 Phenol 0.50 mg/l
27 Vegetable Oil 5.00 mg/l
28 Mineral Oil 10.00 mg/l
29 Radio Aktive Material ( Sesuai dengan peraturan BATAN )
LINGKUNGAN
LIMBAH B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun )
BAGAIMANAKAH KITA MENGIDENTIFIKASI LIMBAH B3?
LIMBAH ? Peraturan Pemerintah Nomor 18 jo 85 Tahun 1999
Uji
Uji Toksikologi Jika limbah
Karakteristik
teridentifikasi
Mengetahui nilai dalam uji
Disesuaikan akut atau kronik karakteristik
dengan kode
limbah yang atau uji
1. Mudah meledak
2. Mudah terbakar ada toksikologi
Pengujian
3. Bersifat reaktif maka disebut
4. Beracun Dosis respon antara limbah
limbah B3
5. Menyebabkan infeksi dengan kematian hewan uji
6. Bersifat korosif untuk menetapkan nilai LD50

Kode limbah PT.ADM-P2 adalah D214 yaitu : Kode limbah untuk jenis
kegiatan manufaktur dan perakitan kendaraan dan mesin
Limbah:
a. Bahan berbahaya & beracun yang dibuang
b. Sisa pada kemasan
c. Tumpahan
d. Sisa proses

Evaluasi Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Sifat Tdk Tdk Bukan
Mudah Mudah Racun Tes
Karakteristik korosif reaktif Terbakar Meledak
Insfeksi
Toksikologi
Limbah
Limbah (TCLP)
B3

Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Masuk Limbah
dlm daftar B3
limbah
1,2.3

Note: Daftar 1 : Limbah B3 dari Sumber yang tidak spesifik


Limbah B3 dari Sumber yang spesifik
Limbah B3 dari bahan kimia yang dibuang, tumpahan, sisa kemasan
Bahan kimia kadaluarsa atau Produksi yang Gagal
BAHAN BERBAHAYA dan BERACUN (B3)
Substansi Berbahaya :
• Logam berat : merkuri, timbal, arsenik, cadnium, tin, chromium, zinc,
tembaga.
Sifat : Larut dalam air dan menyerap ke dalam tubuh. Dalam jumlah kecil
mampu menyebabkan kerusakan fisiologis dan saraf.
• Senyawa kimia sintetis (man-made chemical) :
PCB (polychlorinated biphenyls) dan DDT
Sifat : tidak mudah terurai dalam lingkungan, bioakumulasi, merusak
sistem reproduksi manusia.
• PVC (poly vinyl chloride)
Sifat : karsiogenik (dioxin)→ menyebabkan kanker dalam jangka panjang.

Harus ditangani secara khusus karena berbahaya bagi lingkungan hidup


PENANGANAN B3
1. PP No. 18/1999 jo 85 / 1999 tentang “
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
* Karakteristik B3
* Penyimpanan
* Pembuangan / TPA
2. 6R = Reuse, Reduce, Recycle, Replace, Recovery,
Retreive to Energy
Materi yang mengandung B3
• Timbal : batere, mainan, keramik, koran, pigmen cat.
• PVC : plastik (mainan anak-anak, pipa), wallpaper.
• Merkuri : Emisi kendaraan, pestisida, pupuk, pelembut
pakaian, ikan, cat.
• DDT : pestisida
CONTOH PENANGANAN LIMBAH B3 yang SUDAH TIDAK DAPAT DITANGANI dengan 6R

BUANGAN
Harus ada label

TUMPAHAN Dimasukan
ke dalam drum

Jika kosong
Dimusnahkan di PPLI

Untuk B-3 campuran

Identitas limbah
LINGKUNGAN
POLUSI UDARA

Pencemaran udara di lingkungan kerja dapat menyebabkan


terjadinya gangguan saluran pernafasan atas pada pekerja

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE-01/MEN/1997


tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja

No Parameter Nilai Ambang Batas


1 SO2 5,2 mg/m3
2 NO2 5,6 mg/m3
3 CO 29 mg/m3
4 Pb 0,15 mg/m3
5 Debu 10 mg/m3
LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999
POLUSI UDARA tentang
Baku Mutu Udara Ambien Nasional
No Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu Metode Analisa Peralatan
1 SO2 1 jam 900 ug/Nm3 Pararosanilin Spektrofotometer
(Sulfur Oksida) 24 jam 365 ug/Nm3
2 NO2 1 jam 400 ug/Nm3 Saltzman Spektrofotometer
Pencemaran udara (Nitrogen Oksida) 24 jam 150 ug/Nm3
di halaman 3 CO
(Karbon Monoksida)
1 jam
24 jam
30.000 ug/Nm3
10.000 ug/Nm3
NDIR NDIR Analyzer

perusahaan dapat 4 Pb 24 jam 2 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol


menyebabkan (Timah Hitam)
5 TSP 24 jam 230 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol
terjadinya (Debu)
gangguan saluran 6 HC 3 jam 160 ug/Nm3 Flame Ionization Gas
(Hidro Karbon) Chromatografi
pernafasan atas 7 O3 1 jam 235 ug/Nm3 Chemiluminescent Spektrofotometer
pada pekerja dan (Oksidan)
masyarakat sekitar 8 PM10 24 jam 150 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol
(Partikel < 10 um)
PM2,5* 24 jam 65 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol
(Partikel < 2,5 um)
9 Dustfall 30 hari 20 ton/km2/bulan Gravimetric Cannister
(Debu jatuh)
LINGKUNGAN
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001
POLUSI UDARA tentang
Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan

No Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu


1 SO2 1 jam 900 ug/Nm3 (0,34ppm)
Pencemaran udara (Sulfur Oksida) 24 jam 260 ug/Nm3 (0,1 ppm)
2 NO2 1 jam 400 ug/Nm3 (0,2 ppm)
di halaman (Nitrogen Oksida) 24 jam 92,5 ug/Nm3 (0,05 ppm)
perusahaan dapat 3 CO 1 jam 26.000 ug/Nm3 (23 ppm)
(Karbon Monoksida) 24 jam 9.000 ug/Nm3 (8 ppm)
menyebabkan 4 Pb 24 jam 2 ug/Nm3
terjadinya (Timah Hitam)
gangguan saluran 5 TSP 24 jam 230 ug/Nm3
(Debu)
pernafasan atas 6 HC 3 jam 160 ug/Nm3 (0,24 ppm)
pada pekerja dan (Hidro Karbon)
7 O3 1 jam 200 ug/Nm3 (0,05 ppm)
masyarakat sekitar (Oksidan)
8 PM10 24 jam 150 ug/Nm3
(Partikel < 10 um)
9 PM2,5 24 jam 65 ug/Nm3
(Partikel < 2,5 um)
LINGKUNGAN
KEBISINGAN Nilai ambang batas kebisingan per menit
Waktu pemajanan per hari Intensitas kebisingan dalam dBA
Kebisingan dalam tingkat dan 30,00 Menit 97
jangka waktu tertentu dapat 15,00 Menit 100
menyebabkan kerusakan 7,70 Menit 103
pendengaran manusia. 3,75 Menit 106
1,88 Menit 109
Nilai ambang batas kebisingan per detik
Waktu pemajanan per hari Intensitas kebisingan dalam dBA
28,12 Detik 115 Nilai ambang batas kebisingan per jam
14,06 Detik 118 Waktu pemajanan per hari Intensitas kebisingan dalam dBA
7,03 Detik 121 8 Jam 85
3,52 Detik 124 4 Jam 88
1,76 Detik 127 2 Jam 91
1 Jam 94

Berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja no. KEP.51/MEN/1999


LINGKUNGAN
GETARAN

Peraturan : KEP-49/MENLH/II/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Getaran

ISINYA - Baku Tingkat Getaran


- Metoda Pengukuran dan Analisis Tingkat Getaran.
- Baku Tingkat Getaran berlaku untuk area di luar bangunan tempat
berlangsungnya kegiatan proses produksi.

TUJUAN
Mengendalikan pencemaran dan atau perusakan lingkungan dari
usaha atau kegiatan yang dapat mengganggu kesehatan manusia,
mahluk hidup lain, dan lingkungan, akibat tingkat getaran yang
dihasilkan.
LINGKUNGAN

Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP.51/MEN/1999

Nilai ambang batas getaran untuk pemajanan lengan dan tangan

Nilai percepatan pada fruekuensi dominan


Jumlah waktu pemajanan per hari
Meter per detik kuadrat Gram
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0,40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0,61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0,81
kurang dari 1 jam 12 1,22
LINGKUNGAN
Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.49/MENLH/11/1996

Baku Tingkat Getaran untuk kenyamanan dan kesehatan

Frekuensi ( Hz ) Nilai Tingkat Getaran, dalam mikron ( 10-6 meter ) yang tidak mengganggu
4 < 100
5 < 80
6,3 < 70
8 < 50
10 < 37
12,5 < 32
16 < 25
20 < 20
25 < 17
31,5 < 12
40 <9
50
4 <8
63 <6
LINGKUNGAN
KEBAUAN

Paraturan :KEP-50/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan

TUJUAN
Mengendalikan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan dari usaha
atau kegiatan yang dapat mengganggu kesehatan manusia, mahluk hidup
lain, dan lingkungan kerja, akibat bau yang dibuang ke lingkungan.

ISI - Baku Tingkat Kebauan


- Kewajiban setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan
* mentaati baku tingkat kebauan yang telah dipersyaratkan
* mengendalikan sumber penyebab bau yang dapat mengganggu
kegiatan manusia dan kenyamanan lingkungan
* menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat kebauan per 3 bulan
kepada Gubernur, Menteri, Bapedal dan instansi teknis
LINGKUNGAN

Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup KEP. 50/MENLH/ 11/1996

BAKU TINGKAT KEBAUAN

METODE
NO PARAMETER SATUAN NILAI BATAS PENGUKURAN PERALATAAN
1 Amoniak ( NH3 ) ppm 2.0 metode indofenol Spektrofotometer
Metil Merkaptan
2 ppm 0.002 Absorpsi gas Gas khormatograf
( CH3SH )
Hidrogen Sulfida a.Merkuri tiosinat Spektro fotometer
3 ppm 0.02 b.Absorpsi gas
( H2S ) Gas kromatograf
Metil Sulfida
4 ppm 0.01 Absorpsi gas Gas khormatograf
( ( CH3 ) 2)S
Stirena
5 ppm 0.1 Absorpsi gas Gas khormatograf
( C6H5CHCH2 )
SAMPAH
SAMPAH ORGANIK STATIONARY (ATK)

- CARTRIDGE
- KAYU - SPIDOL, PULPEN
COKLAT - DAUN BIRU - STABILO
- KERTAS - TYPEX
- DAN LAIN - LAIN

SAMPAH SAMPAH
NON - ORGANIK PADAT B3

- BESI - SARUNG TANGAN


KUNING - MAJUN MERAH KENA OLI / B3
- PLASTIK - MAJUN KENA
- SARUNG TANGAN OLI / B3
I. Latar belakang “Green Company” II. Makna “Green Company”
Dari segi Adalah sebuah perusahaan yang
PRESIDENT MESSAGE, 19 Oktober 1999 pandang memiliki manajemen yang secara
“memenangkan persaingan global dalam bidang sadar meletakkan pertimbangan
persaingan bisnis yang berkembang pesat” EHS perlindungan dan pembangunan
lingkungan, keselamatan dan
kesehatan “stake holder” dalam
CORPORATE POLICY setiap pengambilan keputusan
“ENVIRONMENT, HEALTH and SAFETY” bisnisnya sebagai ujud nyata
tanggung jawab dan upaya
PT. ..........mengajak seluruh jajaran eksekutif/manajemen memberikan kontribusi positif
perusahaan memiliki komitmen kepada masyarakat dan pembangunan
yang kuat untuk mewujudkan “Green Company” berkelanjutan

GREEN COMPANY Resultante 4 komponen utama


III. Ciri “Green Company” tersebut pada akhirnya akan
menghasilkan kinerja
3. Green “Environment, Health and
4 Komponen utama yang menjadi 4. Green Safety” yang memadai dan
Product
bagian tak terpisahkan dalam Employee sesuai dengan kaidah-kaidah
pembuatan keputusan maupun yang berlaku dalam dunia bisnis,
program dasar perusahaan dan 2. Green kehidupan bernegara dan
secara simultan terimplementasi 1. Green masyarakat
dengan baik
Process
Strategy
Menuju Green Company

Perubahan Pola Pikir Karyawan dan Manajemen

Peningkatan Kesadaran Akan Lingkungan,Keselamatan dan Kesehatan


Kerja

Training Perbaikan

Karyawan STANDARD

-Pola pikir dasar -Prosedur


-Sikap -Peralatan
1. Green Strategy

Strategi bisnis yang selalu memperhatikan aspek:


1. Lingkungan
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Commitment Involvement Leadership


Tujuan :
Penunjang Competitive advantage

Menghindari kesulitan menghadapi :


Menerapkan dan Mematuhi segala peraturan EHS :
- non barrrier to trade:
- Domestik
a. ISO 14001
- Internasional
b. Ecolable
c. SMK3
Secara : d. Isue HAM
1. Bijaksana
2. Taktis
3. Sistematis
2. Green Process
CARA :
Mencapai effisiensi operasional yang tinggi :
1. Pembinaan Supplier :
Proses a. mencegah limbah berlebih
Internal b. effisiensi penggunaan sumber
daya alam
Mata rantai proses produksi 2. Cleaner production :
barang dan atau delivery jasa mengendalikan konsep proses
internal dengan penerapan teknologi
Pelanggan Supplier tepat guna yang memadai secara
nilai bisnis

Syarat :
Tujuan :
Melaksanakan
Harus mempunyai dampak
1.Perundangan 1. Zero emission
minimum terhadap
2.Peraturan dasar 2. Zero accident
“ lingkungan,
bidang EHS secara
keselamatan dan kesehatan kerja ”.
bijaksana, taktis dan
sistematis
Tujuan :

3. Green Product
Mempunyai strategi
tersendiri secara
Hasil produksi / jasa yang “product differentiaton“
diberikan kepada yang mampu
pelanggan tidak meningkatkan
membahayakan keberhasilan kompetisi
lingkungan, keselamatan Cara : pada segmen pasar
dan kesehatannya Rancang bangun yang konsisten dengan tingkat
kepedulian terhadap
Environment, Health
and Safety yang sudah
Pertimbangan :
cukup tinggi
CONTOH : 1. Ekonomi
1. Ecolable : 2. Azas manfaat
produk yang berasal dari alam lestari
bukan dari alam bebas
2. “CE mark”:
Syarat eropa untuk kandungan racun Bekal :
pada mainan anak dsb. Pemahaman terhadap
“life cycle analysis”
4. Green Employee
1. “Muatan” karyawan perusahaan
dalam bidang tesebut dapat dan
Seluruh anggota organisasi dalam segala
mampu mendukung program
tingkatan memiliki pola pikir, sikap dan
manajemen dalam menerapkan
tindakan yang “ramah” lingkungan dalam
ke-3 pilar “Green” lainnya
aktifitasnya, serta selalu berpijak pada Tujuan : 2. Dapat ditumbuh kembangkannya
norma keselamatan dan kesehatan kerja sikap tersebut ke dalam keluarga
inti, sehingga dapat membawa
asas manfaat bagi masyarakat
dan negara

Cara :
Membuat suasana - Harus terencana
1. program pendidikan - Harus sistematis
2. pola pembinaan
TUJUAN

1. Menciptakan suatu lingkungan kerja yang sehat dan aman


serta tidak mencemari lingkungan sekitar.
2. Menciptakan rasa aman bagi karyawan.
3. Adanya keselarasan antara kegiatan perusahaan dengan
peraturan pemerintah yang ada.
KEUNTUNGAN

1. Terjaganya kelancaran kelangsungan aktifitas kerja.


2. Effisiensi dengan nihil kecelakaan.
3. Effisiensi dengan semangat zero emisi.
ASPEK LINGKUNGAN :
SETIAP ELEMEN DARI KEGIATAN USAHA YANG DAPAT BERINTERAKSI
DENGAN LINGKUNGAN SEKITARNYA.

DAMPAK LINGKUNGAN :
SETIAP PERUBAHAN YANG DIALAMI LINGKUNGAN BAIK
MENGUNTUNGKAN MAUPUN MERUGIKAN DIKARENAKAN KEGIATAN
USAHA
Contoh Aspek dan Dampak di Stamping Plant
AKTIVITAS / ASPEK LINGKUNGAN DAMPAK LINGKUNGAN

MAINTENANCE CONVEYOR CECERAN OLI YANG MENGAKIBATKAN


DI AREA ASSY KONTAMINASI TANAH

PEMOTONGAN PART DI AREA SISA SCRAP YANG MENJADI LIMBAH PADAT


PRESS

PROSES SANDING DI AREA GERAM / DEBU YANG MENGAKIBATKAN


REPAIR POLUSI UDARA & KONTAMINASI TANAH
Model Sistem Manajemen Lingkungan
Berdasarkan ISO 14001:2004

Perbaikan
Berkelanjutan

KEBIJAKAN LINGKUNGAN

PERENCANAAN
TINJAUAN MANAJEMEN
a. Aspek Lingkungan
b. Peraturan dan Persyaratan lainnya
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN
c. Tujuan , Target dan Program
PERBAIKAN
a. Pemantauan dan Pengukuran
b. Evaluasi dan Pemenuhan
c. Ketidaksesuaian, Tindakan Pencegahan dan
korektif PENERAPAN & PELAKSANAAN
d. Pengendalian catatan
a. Aturan sumberdaya, tanggung jawab dan
e. Audit Internal wewenang
b. Kompetensi, pelatihan dan kesadaran
c. Komunikasi
d. Dokumentasi
e. Pengendalian Dokumen
f. Kontrol Operasi
g. Kesiapsiagaan & Tanggap Darurat
MANFAAT SML ISO 14001
1. Meningkatkan kinerja lingkungan
2. Mengurangi emisi dan limbah ke lingkungan
3. Mengendalikan resiko
4. Pemenuhan persyaratan pelanggan
- konsumen hijau, persyaratan negara pengimpor
5. Peningkatan pemasaran
- citra perusahaan cinta lingkungan
6. Efisiensi sumber daya
- bahan baku, pekerja, dana, waktu produksi, lingkungan sekitar
7. Reduksi biaya operasi
- biaya inspeksi dari pemerintah; waktu penyimpanan
8. Komunikasi yang lebih baik
- proses evaluasi oleh semua pihak
MANFAAT SML ISO 14001
9. Memudahkan pekerjaan manager
- tata kerja tertulis (program, prosedur, instruksi kerja)
10. Peningkatan motivasi dan K3
11. Citra oleh masyarakat meningkat
12. Kepuasan perusahaan dan perorangan
SMK3 vs SML

OHSAS 18001 VS ISO 14001

SMK3 / OHSAS 18001:2007 SML / ISO 14001:2004


•Manusia •Manusia dan lingkungan
•Pencegahan, perlindungan •Pencegahan, recycle,
dan perbaikan perlindungan, dan perbaikan
•Bagian K3 •Bagian lingkungan
Dokumentasi SML ISO 14001

•Menggunakan 4 MANUAL
tingkat sistem (untuk ISO 14001 tidak diwajibkan,
tetapi dapat memudahkan dalam
dokumen penyusunan prosedur

PROSEDUR

PETUNJUK
KERJA/SOP

CHECK
SHEET
NO URUTAN PEKERJAAN PIC STANDARD

1 Buanglah sampah / limbah pada tempat yang telah Masing - Masing Tempat sampah / limbah terisi sesuai dengan

disediakan sesuai dengan jenis sampah / limbah tersebut Area jenisnya & maximum 3/4 kapasitas tempat sampah.

2 Sampah organik & an - organik dibuang ke tempat Masing - Masing - Tempat sampah selalu dalam keadaan kosong.

pembuangan sampah sementara ( TPS ) yang terdekat oleh Area - Sampah tidak bercampuran.

operator sesuai jadwal 5S yang telah dibuat.

3 Dari tempat pembuangan sampah sementara ( TPS ), sampah GSM - Tempat sampah selalu dalam keadaan kosong.

organik dan non - organik dibuang ke tempat pembuangan - Sampah tidak bercampuran.

sampah akhir ( TPA ) oleh petugas yang ditentukan oleh seksi

general services & maintenance ( GSM ).

4 Dari tempat pembuangan sampah akhir ( TPA ), sampah GSM - TPA dalam keadaan rapi dan teratur.

organik dan non - organik diangkut oleh petugas dari dinas

kebersihan Propinsi DKI Jakarta.

5 Limbah padat B3 dibuang ke tempat pembuangan khusus Masing - Masing - Terdapat tempat sampah khusus B3 di Tool Room.

diarea Tool Room. Area

6 Dari Tool Room, limbah padat B3 dibuang ke Assy Plant untuk EHS - Terdapat surat jalan.

selanjutnya diproses sesuai dengan prosedur.

7 Limbah stationary ( Alat Tulis Kantor ) dikumpulkan di tempat Masing - Masing - Terdapat tempat sampah khusus Stationary ( ATK ).

GSM. Area
5S DI TEMPAT KERJA
5S DEFINISI CONTOH GAMBAR APLIKASI SEHARI - HARI
SEIRI SINGKIRKAN SEMUA BENDA YANG TIDAK
1 ( Pemilahan ) BARANG – BARANG DIPAKAI LAGI ( DOKUMEN DAN
YANG TIDAK PERLU BARANG ) HARUS DIBUANG

1. ADANYA PETA LOKASI BARANG


2. ADANYA LABEL TANDA
ATUR PENEMPATAN
SEITON BARANG SESUAI
PENGENAL PADA SETIAP BENDA
3. SEMUA BENDA MUDAH UNTUK
( Penataan FREKUENSI
2 secara PEMAKAIANNYA
DILIHAT
4. SEMUA BENDA MUDAH UNTUK
SEHINGGA MUDAH
DIJANGKAU
sistematik ) UNTUK DIJANGKAU
5. SEMUA BENDA TERLETAK PADA
TEMPATNYA

1. TIDAK ADA SAMPAH, MAJUN,


BERSIHKAN TEMPAT SARUNG TANGAN YANG
KERJA SECARA TERGELETAK DI AREA KERJA
SEISO
3 ( Pembersihan ) MENYELURUH SAMPAI
TIDAK ADA DEBU
2. TIDAK ADA KOTORAN CAIR DI
TEMPAT KERJA
DIMANA - MANA 3. TIDAK ADA KOTORAN PADAT DI
AREA KERJA

JAGA KELESTARIAN
STANDAR PENJAGAAN 1. SEMUA STANDAR DILAKSANAKAN
SEIKETSU AREA / RUANGAN DENGAN BAIK
4 ( Pemantapan ) ( 1S s/d 3S ) DAN 2. SARANA DAN PRASARANA
ORGANISASI TEMPAT TERPELIHARA DENGAN BAIK
KERJA SETIAP SAAT
1. GUNAKANLAH PERLENGKAPAN
BIASAKANLAH MENGIKUTI Seiri Seiton Seiso Seiketsu KERJA DENGAN BENAR
2. ALAT – ALAT KESELAMATAN KERJA
SHITSUKE ATURAN PENJAGAAN AREA
5 ( Pembiasaan ) / RUANGAN DENGAN
DIPAKAI SESUAI STANDAR
3. BEKERJA SESUAI DENGAN WAKTU
KEMAUAN DIRI SENDIRI
4. JAM KERJA DIGUNAKAN SESUAI
DENGAN TUGASNYA

Anda mungkin juga menyukai