PROPOSAL
0432950119025
JURUSAN KEPERAWATAN
BEKASI
TAHUN 2022
PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP NILAI KADAR
GULA DARAH PADA KLIEN DIABETES MELLITUS TYPE 2
PROPOSAL
0432950119025
JURUSAN KEPERAWATAN
BEKASI
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan siap diujikan dihadapan sidang
penguji
Program Studi Keperawatan D-3 Sekolah Ilmu Kesehatan Bani Saleh Bekasi
Pembimbing 1
Pembimbing 2
iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Dengan ini menyatakan bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP NILAI
KADAR GULA DARAH PADA KLIEN DIABETES MELLITUS TYPE 2”
benar bebas dari plagiat.
Adapun bagian-bagian tertentu dari Proposal Karya Tulis Ilmiah yang dikutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah. Apabila pernyataan
ini tidak benar maka saya berrsedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk di pergunakan sebagai mestinya.
Penulis
iv
(Arifah Nur Islamia)
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber
baik yang di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini dalam rangka memenuhi persyaratan tugas akhir Program Studi D3
Keperawatan Stikes Bani Saleh Bekasi dengan judul “Penerapan Relaksasi Otot
Progresif Terhadap Nilai Kadar Gula Darah Pada Klien Diabetes Type 2”,
Penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini menjadi salah syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Keperawatan di STIKES Bani Saleh Bekasi. Pada kesempatan ini,
Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta doa kepada
penulis dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
vi
Penulis menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih sangat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun guna penyusunan proposal, sehingga penulis
mengharapkan bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya
untuk penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................vi
DAFTAR ISI...................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
viii
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Gula Darah............................6
2.2.3 Nilai Kadar Gula Darah.................................................................7
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus..........................7
2.3.1 Pengkajian......................................................................................7
2.3.2 Diagnosa........................................................................................8
2.3.3 Intervensi.......................................................................................8
2.3.4 Implementasi..................................................................................10
2.3.5 Evaluasi..........................................................................................10
2.4 Relaksasi Otot Progresif..................................................................10
2.4.1 Pengertian Relaksasi Otot Progresif..............................................10
2.4.2 Manfaat Relaksasi Otot Progresif..................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17
LAMPIRAN....................................................................................................19
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
aktivitas fisik yang dapat diterapkan yaitu relaksasi otot progresif (Agung
Akbar et al., 2018).
Relaksasi otot progresif merupakan salah satu cara dalam management
stress kegiatan yang diberikan kepada pasien untuk membantu seseorang
menjadi rileks, meningkatkan ketenangan, menurunkan cemas, stress atau
marah. Metode yang diterapkan dalam teknik relaksasi progresif ini dengan
latihan bertahap dan berkesinambungan (Nurgiwiati, 2015). Teknik relaksasi
otot progresif lebih unggul dari teknik relaksasi lain karena memperlihatkan
pentingnya menahan respon stres dengan mencoba meredakan ketegangan
otot secara sadar. Relaksasi otot progresif merupakan suatu upaya meredakan
ketegangan emosional sehingga individu dapat berpikir lebih rasional. Dengan
demikian, produksi gula hati dapat terkontrol dengan baik. Teknik ini
memaksa individu untuk berkonsentrasi pada ketegangan ototnya dan
kemudian melatihnya untuk relaks (Dewi et al., 2019).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Putriani et al., 2018) dengan judul
“Relaksasi Otot Progresif terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2”. Hasil penelitian ini diketahui bahwa kadar gula darah
sebelum latihan relaksasi otot progresif didapatkan nilai rata-rata 18,734
mg/dL, dan sesudah melakukan relaksasi otot progresif didapatkan penurunan
kadar gula darah dengan nilai rata-rata sebesar 16,745 mg/dL.
Berdasarkan studi pendahuluan di UPTD Puskesmas Pekayon Jaya, kasus
yang terjadi pada bulan januari dan februari 2022 sebanyak 111 penderita
diabetes mellitus type 2 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pekayon Jaya.
Menurut perawat puskesmas bahwasannya belum pernah menerapkan
relaksasi otot progresif di UPTD Puskesmas Pekayon Jaya. Penulis
melakukan pengecekan gula darah kepada 2 subyek di wilayah pekayon jaya
didapatkan hasil kadar gula darah sewaktu rata-rata 247,5 mg/dl. Penderita
mengatakan belum pernah melakukan terapi non farmakologis seperti
relaksasi otot progresif.
3
1.3.2.4 Mampu melaksanakan relaksasi otot progresif pada klien diabetes mellitus
type 2
1.3.2.5 Mampu mengevaluasi hasil relaksasi otot progresif pada klien diabetes
mellitus type 2
1.3.2.6 Mampu mendokumentasikan relaksasi otot progresif pada klien diabetes
mellitus type 2
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Pasien / Masyarakat
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menambah wawasan, ilmu
pengetahuan, dan pengalaman bagi pasien dan pihak keluarga atau masyarakat
untuk mengembangkan penerapan relaksasi otot progresif terhadap nilai kadar
gula darah pada klien diabetes mellitus type 2.
1.4.2 Manfaat Mahasiswa
Hasil studi kasus ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi
mahasiswa untuk mengembangkan penerapan relaksasi otot progresif terhadap
nilai kadar gula darah pada klien diabetes mellitus type 2.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
(mis.poliuria, polydipsia,
kelemahan, malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
e. Monitor intake dan output cairan
f. Monitor keton urin, kadar Analisa
gas darah, elektrolit, tekanan darah
ortostatik dan frekuensi nadi
Terapeutik:
a. Berikan asupan cairan oral
b. Konsultasi dengan media jika tanda
dan gejala hiperglikemia tetap ada
atau memburuk
c. Fasilitasi ambulasi jika ada
hipotensi ortostatik
Edukasi:
a. Anjurkan melakukan relaksasi otot
progresif
b. Anjurkan monitor kadar glukosa
darah secara mandiri
c. Anjurkan kepatuhan terhadap diet
dan olahraga
d. Anjurkan indikasi dan pentingnya
pengujian keton urine, jika perlu
e. Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.
Penggunaan insulin, obat oral,
monitor asupan cairan, penggantian
karbohidrat, dan bantuan
professional Kesehatan)
10
Kolaborasi:
a. Kolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
b. Kolaborasi pemberian cairan IV,
jika perlu
c. Kolaborasi pemberian kalium, jika
perlu
antara tegangan yang berintensitas tinggi (kepalan tangan yang kuat) dan
tegangan yang sangat ringan. Individu kemudian mempraktikkan penggunaan
aktivitas ini pada kelompok otot yang berbeda. Satu teknik relaksasi progresif
aktif melibatkan penggunaan pernapasan perut yang dalam dan pelan ketika
otot mengalami relaksasi dan ketegangan sesuai urutan yang diperintahkan
(Sasi et al., 2021).
Relaksasi otot progresif akan menghambat jalur umpan balik stres dan
membuat tubuh pasien rileks dan dapat melepaskan hormon endorphin yang
dapat menenangkan sistem syaraf. Sistem parasimpatis akan mendominasi pada
keadaan seseorang yang rileks dimana beberapa efek yang ditimbulkan adalah
menurunkan kecepatan kontraksi jantung dan merangsang sekresi hormon
insulin. Dominasi sistem saraf parasimpatis akan merangsang hipotalamus
untuk menurunkan sekresi corticotrophin releasing hormone (CRH).
Penurunan CRH akan mempengaruhi adenohipofisis untuk mengurangi sekresi
hormon adenokortikotropik (ACTH). Keadaan ini dapat menghambat korteks
adrenal untuk melepaskan hormon kortisol. Penurunan hormon kortisol akan
menghambat proses, glukoneogenesis dan meningkatkan pemakaian glukosa
oleh sel, sehingga kadar gula darah yang tinggi akan menurun dan kembali
dalam batas normal (Dewi et al., 2019).
2.4.2 Manfaat Relaksasi Otot Progresif
Manfaat dari latihan relaksasi otot progresif adalah meningkatkan sirkulasi
darah. Meningkatnya sirkulasi darah akan membantu proses penyerapan dan
pembuangan sisa-sisa metabolisme dari dalam jaringan serta memperlancar
distribusi nutrisi. Peningkatan sirkulasi memungkinkan penyerapan lebih
efisien insulin oleh sel-sel karena sirkulasi darah penderita DM sering
terganggu karena efek dari peningkatan kadar gula darah pada sel-sel tubuh,
sehingga kadar gula darah bisa berkurang (Sari & Harmanto, 2020)
BAB 3
No Kegiatan Waktu
1 Menyusun proposal 8 februari – 25 maret 2022
2 Sidang proposal 31 maret 2022
3 Studi kasus di Wilayah UPTD April minggu ke 2 – minggu ke 3
Puskesmas Pekayon Jaya
4 Penyusunan uji hasil 9-23 mei 2022
12
13
Setelah dilakukan pengolahan data dan didapatkan hasil studi kasus, maka
data atau hasil studi kasus di sajikan dalam bentuk teks atau tabel
Agung Akbar, M., Malini, H., & Afriyanti, E. (2018). Progressive Muscle Relaxation
in Reducing Blood Glucose Level among Patients with Type 2 Diabetes. Jurnal
Keperawatan Soedirman, 13(2), 77.https://doi.org/10.20884/1.jks.2018.13.2.808
Avianti, N., Z., D., & Rumahorbo, H. (2016). Progressive Muscle Relaxation
Effectiveness of the Blood Sugar Patients with Type 2 Diabetes. Open Journal
of Nursing, 06(03), 248–254. https://doi.org/10.4236/ojn.2016.63025
Black & Hawks. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta:
EGC
Brunner & Suddarth. (2015). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta:
EGC
Cho, N. H., Shaw, J. E., Karuranga, S., Huang, Y., da Rocha Fernandes, J. D.,
Ohlrogge, A. W., & Malanda, B. (2017). IDF Diabetes Atlas: Global estimates
of diabetes prevalence for 2017 and projections for 2045. Diabetes Research
and Clinical Practice, 138, 271–281.
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2018.02.023
Dewi, E. N. S., Suriadi, & Nurfianti, A. (2019). Pengaruh Latihan Relaksasi Otot
Progresif Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di
Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan. Jurnal Proners,
4(1),104–107.http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/view/
34277/75676582171
Hasdianah. (2012). Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa Dan Anak-Anak
Dengan Solusi Herbal. Yogyakarta: Nuha Medika
17
18
Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Panti Sosial Tresna Werda Sabai Nan
Aluih Sicincin Tahun 2016. MENARA Ilmu, 12(4), 85–93.
Kompas. 2020. Naik 6,2 Persen Selama Pandemi, Pasien Diabetes Indonesia
Peringkat 7 di Dunia.https://www.kompas.com
Maliya, A., & Wibawati, R. (2011). Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah
Puskesmas Masaran. 4(1), 68–79.
Padila. (2018). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Putriani, D., Setyawati, D., Studi, P., Keperawatan, I., & Unimus, F. (2018).
Relaksasi Otot Progresif terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2. Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Unimus, 1, 135–140.
Purwanto. Hadi. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: Pusdik SDM
Kesehatan
Sari, N. P., & Harmanto, D. (2020). Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif
Terhadap Kadar Glukosa Darah Dan Ankle Brachial Index Diabetes Melitus II.
Journal of Nursing and Public Health, 8(2), 59–64.
https://doi.org/10.37676/jnph.v8i2.1187
19
Sasi, B., Martuti, L., & Pakarti, A. T. (2021). Penerapan Relaksasi Otot Progresif
Terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja
Puskesmas Metro. Jurnal Cendikia Muda, 1, 493–501.
Tandra. H. (2017). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes:
Panduan Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes Dengan Cepat dan Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Wijaya & Putri. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 2. Yogyakarta: Nuha Medika
20
Lampiran 1
LEMBAR INFORMASI SUBYEK
Kepada Yth
Di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Jurusan Keperawatan
Program Studi Keperawatan Diploma III STIKES Bani Saleh, dengan:
Studi kasus ini tidak akan menimbulkan akibat yang akan merugikan Bapak/Ibu calon
subyek. Kerahasiaan informassi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan
untuk kepentingan studi kasus, jika Bapak/Ibu calon subyek tidak bersedia menjadi
subyek maka tidak ada ancaman bagi Bapak/Ibu.
Jika Bapak/Ibu telah menjadi subyek dan terjadi hal-hal yang merugikan maka
Bapak/Ibu boleh mengundurkan diri dan tidak berpatisipasi dalam studi kasus ini.
Saya sebagai penulis sebelumnya mengucapkan terimakasih atas kesediaan
Bapak/Ibu menjadi Subyek dalam studi kasus ini.
21
Penulis
Lampiran 2
PERNYATAAN KESEDIAAN SUBYEK UNTUK MENGIKUTI STUDI
KASUS
(INFORMED CONSENT)
Umur …………………………
:
Pendidikan …………………………
:
Alamat …………………………
:
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami studi kasus
yang dilakukan dengan judul: “Penerapan Relaksasi Otot Progresif Terhadap
Nilai Kadar Gula Darah Pada Klien Diabetes Mellitus Type 2” Yang dibuat oleh:
Nama Arifah Nur Islamia
:
NIM 0432950119025
:
Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk berperan serta menjadi subyek studi
kasus dan bersedia melakukan pemeriksaan sesuai dengan data yang diperlukan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari
pihak maupun.
(……………………………….)
Lampiran 3
No Prosedur Tindakan
A Tahap Persiapan
Persiapan alat dan lingkungan: kursi dan lingkungan yang tenang dan sunyi
B Tahap Persiapan Klien
1. Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur, dan pengisian lembar persetujuan
terapi kepada klien
2. Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring dengan mata
tertutup menggunakan bantal di bawah kepala dan lutut atau duduk di
kursi dengan kepala ditopang, hindari posisi berdiri
3. Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam, dan sepatu
4. Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifatnya
meningkat ketat
C Tahap Kerja
Gerakan 1: ditujukan untuk melatih otot tangan
1. Genggam tangan kiri sambal membuat suatu kepalan
2. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang
terjadi
3. Pada saat kepalan dilepaskan, klien di pandu untuk merasakan relaks
yang dialami
4. Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan
Gerakan 2: ditujukan untuk melatih otot tangan bagian belakang
23
Lampira 4
d. Memakai handscone
e. Atur posisi pasien senyaman mungkin
f. Dekatkan alat bisa digunakan
g. Pastikan alat bisa digunakan
h. Pasang stik GDA pada alat glucometer
i. Menusukkan lanset di jari tangan pasien
j. Menghidupkan alat glucometer yang sudah
terpasang stik GDA
k. Meletakkan stik GDA di jari tangan pasien
l. Menutup bekas tusukan lanset menggunakan kapas
alcohol
m. Alat glucometer akan berbunyi dan hasil sudah
bisa dibaca
n. Membereskan alat
o. Mencuci tangan
Sumber : (Purwanto, Hadi 2016)
27
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN NILAI KADAR GULA DARAH
SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN
28
29