BUDAYA ORGANISASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kepemimpinan Organisasi
Kependidikan (GD 565)
Disusun Oleh :
KAMPUS TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Budaya Organisasi ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Kepemimpinan Organisasi Kependidikan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pentingnya Budaya Organisasi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Lutfi Nur, S. Pd., M. Pd., selaku dosen
mata kuliah Kepemimpinan Organisasi Kependidikan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Kesimpulan.........................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi memiliki budayanya masing-masing yang menjadi ciri khas
organisasi tersebut. Budaya organisasi menjadi peran yang cukup penting dalam suatu
organisasi, karena budaya yang baik akan memberikan kenyamanan bagi para anggota
sehingga dapat menunjang kinerjanya. Sebaliknya, budaya organisasi yang kurang
baik atau kurang sesuai dengan kepribadian anggotanya, maka dapat memicu
penurunan kinerja setiap anggota.
Namun, dalam hal menciptakan serta menumbuhkan sebuah budaya organisasi tidak
hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja. Terdapat banyak faktor lain
yang harus diperhatikan serta diperlukan pemikiran yang matang untuk dapat
menciptakan dan menumbuh-kembangkan budaya yang akan berdampak baik
organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Budaya Organisasi?
2. Apa dampak dari Budaya Organisasi?
3. Bagaimana karakteristik Budaya Organisasi?
4. Apa indikator yang terdapat dalam Budaya Organisasi?
5. Apa saja fungsi dari Budaya Organisasi?
6. Mengapa harus memahami Budaya Organisasi?
7. Apa saja manfaat dari Budaya Organisasi?
8. Bagaimana jenis dan tipe dari Budaya Organisasi?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Budaya Organisasi
2. Untuk mengetahui dampak dari Budaya Organisasi
3. Untuk mengetahui karakteristik Budaya Organisasi
4. Untuk mengetahui indikator yang terdapat dalam Budaya Organisasi
5. Untuk mengetahui fungsi dari Budaya Organisasi
6. Untuk mengetahui pentingnya memahami Budaya Organisasi
7. Untuk mengetahui manfaat dari Budaya Organisasi
8. Untuk mengetahui jenis dan tipe dari Budaya Organisasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem nilai nilai (value),
keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (assumptions), atau norma-norma yang
telah lama berlaku disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai
pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya. Budaya organisasi
juga disebut budaya perusahaan yaitu seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang
telah relatif lama berlakunya dianut bersama oleh para anggota organisasi (karyawan)
sebagai norma perilaku dalam menyelesaikan masalah-masalah organisasi atau
perusahaan dalam budaya organisasi terjadi sosialisasi nilai-nilai dan
menginternalisasi dalam diri para anggota menjiwai orang per orang dalam organisasi
dengan demikian maka budaya organisasi merupakan jiwa organisasi dan jiwa para
anggota organisasi.
Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak yang dapat
menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja
secara tidak sadar tiap-tiap orang di dalam suatu organisasi mempelajari budaya yang
berlaku di dalam organisasinya. Apalagi bila ia sebagai orang baru supaya dapat
diterima oleh lingkungan Tempat bekerja Ia berusaha mempelajari apa yang dilarang
dan apa yang diwajibkan, apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa
yang salah, dan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan di
dalam organisasi tempat bekerja itu jadi budaya organisasi mensosialisasikan dan
menginternalisasi para anggota organisasi.
Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan tujuan perusahaan sebaliknya yang
lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan perusahaan.
3
Dalam suatu perusahaan yang budaya organisasinya kuat, nilai-nilai bersama
dipahami secara mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh sebagian besar para
anggota organisasi (karyawan perusahaan) budaya yang kuat dan positif sangat
berpengaruh terhadap perilaku dan efektivitas kinerja perusahaan.
Jadi budaya organisasi yang benar-benar dikelola sebagai alat manajemen akan
berpengaruh dan menjadi pendorong bagi karyawan untuk berperilaku positif,
dedikatif, dan produktif. Nilai-nilai budaya itu tidak tampak tetapi merupakan
kekuatan yang mendorong perilaku untuk menghasilkan efektivitas kerja.
4
memiliki akar budaya yang kokoh dalam sistem dan program yang ada di
dalamnya.
4. Budaya organisasi juga dibangun oleh komitmen yang dimiliki oleh para
anggotanya sehingga dapat menjaga stabilitas organisasi dengan budaya yang kuat
anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang menjadi kebanggaan dan
ciri khas organisasinya.
5
D. Indikator Budaya Organisasi
Indikator budaya organisasi dalam Sulaksono (2015) dapat dikemukakan sebagai
berikut :
1. Inovatif memperhitungkan resiko, artinya bahwa setiap anggota akan memberi
perhatian yang senitif terhadap segala permasalahan yang mungkin dapat resiko
kerugian bagi kelompok organisasi secara keseluruhan.
2. Memberikan perhatian pada setiap masalah secara detail daidalam melakukan
pekerjaan, akan menggambarkan ketelitian dan kecermatan dari anggota didalam
melaksanakan tugasnya.
3. Berorientasi pada hasil yang akan dicapai. Supervisis seorang manajer terhadap
bahwannya merupakan salah satu cara manajer untuk mengarahhkan dan
memberdayakan mereka. Melalui supervisi ini dapat diuraikan tujuan organisasi
dan kelompok serta anggotanya.
4. Berorientasi kepada semua kepentingan karyawan atau anggota. Keberhasilan atau
kinerja organisasi salah satunya ditentukan oleh tim kerja (Teams Work), dimana
kerjasama tim dapat dibentuk apabila manajer dapat melakukan supervisi dengan
baik terhadap bawahannya.
5. Agresif dalam bekerja. Produktivitas tinggi dapat dihasilkan apabila performa
karyawan dapat memenuhi standar yang dibutuhkan untuk melakukan tugasnya.
Prforma yang baik dimaksudkan antara lain kualifikasi keahlian (Ability and Skill)
yang dapat memenuhi persyaratan produktivitas serta harus diikuti dengan disiplin
dan kerajinan yan tinggi.
6. Mempertahankan dan menjaga stabilitas kerja. Karyawan atau anggota harus
mampu menjaga kondisi kesehatannya agar tetap prima, kondisi seperti ini hanya
dapat dipenuhi apabila secara teratur mengkonsumsi makanan bergizi berdasarkan
nasehat ahli gizi.
6
budaya organisasi mempermudah tinggi pertumbuhan komitmen pada suatu yang
lebih luas daripada kepentingan dari individual. Keempat budaya organisasi itu
meningkatkan kemantapan sistem sosial menurut (Robbins, 2001).
Dalam hubungannya dengan segi sosial budaya berfungsi sebagai perekat sosial
yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar
yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan
akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
mendukung untuk membentuk sikap serta perilaku para karyawan (Gordon, 1991).
Dengan demikian fungsi budaya kerja adalah sebagai perekat sosial dalam
mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan organisasi berupa
ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para
karyawan. Hal ini dapat berfungsi pula sebagai kontrol atas perilaku para
karyawan.
7
perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai
yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak dan bertingkah laku (Susanto, 1997).
Seluruh sumber daya manusia yang ada di organisasi harus dapat memahami
dengan benar mengenai budaya organisasi yang ada pemahaman ini sangat
berkaitan dengan setiap gerak langkah dari kegiatan yang dilakukan baik
pencernaan yang bersifat strategis dan taktikal maupun kegiatan dari implementasi
perencanaan di mana setiap kegiatan tersebut harus berdasarkan pada budaya
organisasi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh O’Relly, Chatman, dan Caldwell (1991) dan
Sheridan (1992) menunjukkan pentingnya nilai-nilai budaya organisasi dalam
mempengaruhi perilaku dan sikap individu penelitian tersebut menunjukkan bahwa
adanya hubungan antara person-organization fit dengan tingkat kepuasan kerja
komitmen dan turn over karyawan di mana individu yang sesuai dengan budaya
organisasi mempunyai kecenderungan untuk mempunyai kepuasan kerja dan
komitmen yang tinggi terhadap organisasi yang mempunyai intensitas yang tinggi
untuk terus bekerja/tinggal di organisasi dan sebaliknya individu yang tidak sesuai
dengan budaya organisasi akan memiliki kecenderungan untuk mempunyai
kepuasan kerja dan komitmen yang rendah terhadap organisasi dan memiliki
kecenderungan untuk meninggalkan organisasi.
8
2. Menit rasa memiliki identitas bagi para anggota organisasi dengan budaya
organisasi yang kuat anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang
merupakan ciri khas organisasi
3. Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu
4. Menjaga stabilitas organisasi kesatuan komponen-komponen organisasi yang
digunakan oleh pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi organisasi
relatif stabil
9
2. Tipe budaya organisasi
Neo dan Mondy dalam Yusuf (2017) membedakan tipe budaya organisasi dalam
dua kelompok, antara lain:
a. Open and participative culture; dan
b. Closed and autocratic culture.
Closed and autocratic culture ditandai oleh pencapaian tujuan output yang tinggi,
namun pencapaian tersebut lebih dinyatakan dan dipaksakan pada organisasi
dengan para pemimpin yang otokrasi dan kuat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi
merupakan perangkat sistem nilai-nilai (value), keyakinan-keyakinan (beliefs),
asumsi-asumsi (assumptions), atau norma-norma yang telah lama berlaku disepakati
dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan
pemecahan masalah-masalah organisasinya. Budaya organisasi sangat berpengaruh
atau berdampak dalam suatu organisasi, oleh karena itu diperlukannya atau
pentingnya memahami suatu budaya organisasi.
Budaya organisasi juga memiliki fungsi dan manfaat, dimana budaya organisasi dapat
membentuk perilaku dan tindakan karyawan dalam menjalankan aktivitasnya di
dalam organisasi. Selain itu, terdapat beberapa jenis dan tipe untuk membedakan
budaya organisasi dalam suatu organisasi.
B. Saran
Setelah mengetahui mengenai pentingnya budaya organisasi dalam suatu organisasi
diharapkan agar dapat menciptakan suatu budaya organisasi yang baik sehingga
memberikan kenyamanan pada setiap anggota. Kenyamanan tersebut tentu saja akan
meningkatkan peningkatan kinerja setiap anggota.
11
DAFTAR PUSTAKA
12