Anda di halaman 1dari 9

RESUME ANATOMI PANGGUL

OLEH :
DWI RAHMADANI 841204007

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YARSI PONTIANAK TAHUN
2021/2022
ANATOMI PANGGUL

1. Definisi panggul
Panggul adalah sebuah cincin tulang yang menopang tulang belakang dan
melindungi organ perut. Bagian tubuh ini berada tepat di dasar perut atau antara
perut/punggung bawah dan tungkai kaki. Otot kaki, punggung, dan perut melekat
pada bagian panggul. Otot-otot ini menjaga tubuh tetap tegak dan memungkinkan
tubuh untuk bergerak, seperti menekuk, memutar pinggang, berjalan, hingga
berlari. Sebenarnya, area panggul wanita dan pria sama-sama terdiri dari tulang,
otot, sendi, ligamen, saraf, dan organ-organ di dalamnya. Hanya saja, organ pada
anatomi panggul pria dan wanita berbeda. (Dr.Damar Upahtia,2021)
a. Tulang penyusun rangka panggul
Tulang panggul merupakan tulang berbentuk iregular dan berukuran besar
yang berhubungan dengan tulang yang sama pada sisi yang berlawanan.
Tergantung pada sudut pandang kita melihat tulang panggul bisa terdiri
dari 3, 7, atau 11 tulang (gambar 8.32). bagian posterior panggul adalah
tulang sakrum, yang berjumlah lima buah tulang vertebra sakralis yang
bergabung menjadi satu (gambar 8.33). Di kedua sisi tulang sakrum ada
dua tulang besar yang sering disebut sebagai tulang coxae. Sebenarnya,
setiap tulang coxae terdiri dari tiga tulang yang tidak terpisahkan yang
telah menjadi satu yaitu tulang: ilium, ischiium, dan tulang pubis
(kemaluan). Catatan garis-garis fusi diilustrasikan pada tampilan lateral
dari tulang coxae pada Gambar 8.32.
Tulang ilium berartikulasi dengan sakrum di bagian posterior, untuk
membentuk panggul, tulang pubis berartikulasi dengan simfisis pubis.
Panggul ( pelvis ) pria dan wanita memiliki perbedaan, pada wanita tulang
panggul ( pelvis ) lebih lebar hal ini, digunakan saat untuk melahirkan
(gambar 8.34). Tulang pelvis wanita secara proporsional lebih luas dan
lebih rata dan miringkan ke depan ke tingkat yang lebih besar.
Gambar 8.32 Tulang coxae sebelah lateral (ilium, ischium, dan pubic).

Gambar 8.33 Tulang sakrum sebelah posterior

Tulang ilium, strukturnya lebih lebar seperti sayap, pada bagian


paling superior dari tulang coxae ( innominate ) dan merupakan tulang
yang berartikulasi dengan tulang columna vertebral melalui tulang
sakrum. Pada bagian yang paling anterior dan posterior tulang ilium
adalah tonjolan tulang yang dikenal sebagai Spina Iliaca Anterior Superior
( SIAS ) dan Spina Iliaca Posterior Superior ( SIPS ). disepanjang antara
SIAS dan SIPS adalah bagian punggung tulang yang yang berfungsi
sebagai sumber utama perlekatan otot yang dikenal sebagai puncak ilium
(gambar 8.32)
Gambar 8.34 Perbedaan antara tulang panggul ( Pelvis ) laki-laki dan
perempuan

Gambar 8.35 Menentukan crista iliaca

Tulang ishiadikum adalah tulang yang paling posterior dari


ketiganya tulang dari tulang pelvis dan bagian distal dari tulang ilium.
Tulang yang paling posterior adalah tulang ishiadikum. Di bawah tulang
belakang ichiadicum adalah cekungan di tulang yang dikenal sebagai
cekungan ishiadikum ( ischium) yang lebih rendah. Pada bagian yang
sangat jauh dari ichiadikum adalah tonjolan tulang besar yang dikenal
sebagai tuberositas ichiadika. Tuberositas ischiadika berfungsi sebagai
sumber perlekatan untuk kelompok otot eksterimitas inferior dan
umumnya dikenal sebagai kelompok otot paha belakang ( hamstring).
Tulang kemaluan adalah tulang yang paling anterior dari tiga
tulang yang membentuk tulang kemaluan (innominate bone). Tulang
kemaluan (pubic) berartikulasi dengan ishium (ramus inferior pubis),
ilium (ramus superior pubis) dan satu sama lain yaitu (corpus pubis).
Artikulasi antara dua tulang kemaluan dikenal sebagai simfisis pubis (lihat
Gambar 8.34)Hanya lateral dari simfisis pubis, setiap tulang pubis
memiliki keunggulan tulang pada permukaan superiornya yang dikenal
sebagai tuberkulum pubis.Pada bagian lateral tulang (kemaluan)
innominate, tiga tulang (ilium, ishiadikum, tulang pubis) membentuk
kantong (soket) yang dalam yang dikenal sebagai asetabulum.Bagian yang
dangkal ini adalah kantung (soket) untuk sendi pinggul (pelvis)ball and-
socket triaksial.Di bagian dalam acetabulum adalah foramen besar yang
dibentuk oleh ishium dan tulang (pubicum) kemaluan. Foramen ini dikenal
sebagai foramen obturator.

2. Pembagian rangka panggul


Ada empat bentuk pelvis utama yaitu ginekoid, android, paltipeloid dan
antropoid. Selain bentuk-bentuk pelvis yang demikian ada pula bentuk-bentuk
lain seperti robert nagele, justo- minor, dan pelvis panjang.' Pelvis ginekoid
mempunyai bentuk bulat atau oval dengan segmen anterior dan posterior
membulat baik.” Pelvis ini mempunya sacrum yang melengkung dengan baik,
selain itu spina ischiadica bersifat tumpul, serta arcus pubis 13 mempunyai sudut
yang membulat. Karena pelvis bulat di depan, maka fetus akan memberikan
presentasi kepada, dengan bagian yang paling buat di depan, dan perentasi ini
merupakan letak yang paling menguntungkan pada permulaan persalinan. Pelvis
ini menggambarkan pelvis normal wanita dan didapati pada 45% wanita.
Pelvis android mempunyai bentuk seperti bahi atau jantung, dengan
diameter transversa terlebar lebih dekat ke sakrum. Segmen posterior pelvis
android pendek dan rata serta segmen anterior sempit. Karena pelvis ini bagian
depannya sempit, maka pintu ke luar yaitu pada kedua ramus pubis inferior
bertemu, membentuk sudut yang jauh lebih tajam. Dengan demikian, membentuk
angulus subpubicus yang lebih tajam dan mempersempit ruangan. Pelvis ini juga
sering dikatakan sebagai pelvis yang terdapat pada laki-laki, dengan berat tulang
melebihi berat pada pelvis wanita. Tipe pelvis ini didapati pada 15% wanita.
Pelvis paltipeloid disebabkan oleh faktor perkembangan, rakitis atau pun
faktor herediter. Keadaan semikian sering ditemukan pada wanita-wanita Afrika,
mungkin tidak hanya karena faktor diet yang buruk, tetapi juga kebiasaan
membawa beban berat di kepada pada masa perkembangan. Pelvis ini memiliki
diameter anteroposterior yang pendek, tetapi diameter transversanya lebih
panjang, sehingga memberikan pintu masuk yang berbentuk ginjal atau kacang
kara. Karena pelvis ini dangkal, maka kedua ramus inferior pubis bertemu dengan
membentuk sudut yang sangat besar untuk membentuk arcus pubis sangat besar,
dengan demikian mempunyai pintu ke luar yang cukup luas.' Bentuk pelvis yang
demikian kira-kira dimiliki oleh 35% wanita.
Bentuk berikutnya adalah bentuk antropoid. Bentuk seperti ini biasanya
dapat ditemukan pada wanita Kaukasia dan juga wanita Afrika Selatan. Pintu
atasnya berbentuk oval, namun mempunyai diamter anteroposterior yang panjang,
dengan diameter transversa lebih pendek. ' Pelvis ini mepunyai pendataran jelas
dimensi anteroposterior. Bentuk pelvis yang demikian tidak lazim ditemui, sebab
hanya timbul pada kurang dari 5% wanita.” (Verralls S.2011)
3. Otot dan ligamen di rongga pada panggul
Ligamentum pada pelvis terdiri dari ligamentum sakrotuberosum yang
terbentak dari bagian lateral sakrum dan koksigis menuju tuberositas iskia dan
ligamen sakrospinosum yang terbentuk dari bagian lateral sakrrum dan koksigis
menuju spina iskiadika. Kedua ligamentum tersebut bersama dengan ligamentum-
ligamentum sakro-iliakam mengikat sakrum dan coccygis ke os dan mencegah
pergerakan berlebihan dari sendi sakro-iliaka. Selain itu, ligamentum ini
membentuk foramen isciadica mayor dan minor dengan incisura ischiadika mayor
dan minor.

Terdapat otot-otot pada bagian dasar panggul yang ditujukan untuk


mendukung visera sehingga menghasilkan fungsi sfinter pada rektum dan vagina
serta membantu meningkatkan tekanan intra abdomen saat menggeliat levatorani
dan .koksigeus membentuk dasar panggul, sedangkan piriformis menuntupi
bagian depan sakrum levatorani keluar dari aspek posterior pubis, fasia yang
menutupi obturatorius internus di dinding dalam pevis dan spina iskiadika. Dari
origo yang lebar ini serabut-serabut otot menyapu ke bagian belakang ke arah
garis tengah menghasilkan serabut anterior (sfingter vagina atau levator prostat),
serabut intermedia (pubroktalis) dan serabut posterior (iliokoksigeus) .koksigeus
keluar dari spina iskiadika dan masuk ke bagian bawah sakrum dan koksigis.
Fasia pelvis adalah istilah untuk menyebut jaringan ikat yang membatasi
panggul, melapisi levatorani dan m.obturatorius internus. Fasia endopelvis adalah
istilah untuk menyebut jaringan ikat longgar yang melapisi visera pelvis. Fasia
endopelvis memadat menjadi ligamentum fasialis yang fungsinya menunjang
serviks dan vagina. Ligamentum- ligamentum ini di antaranya adalah ligamentum
kardinale (melewati sebelah lateral servik dan bagian atas vagina ke dinding
pelvis), ligamentum utero-sakrae, ligamentum puboservikale (meluas ke anterior
dari ligamentum kardinale ke pubis), dan ligamentum pubovesikale (dari belakang
simfisis pubis menuju leher kandung kemih.

Selain yang telah disebutkan diatas, terdapat juga dua ligamentum penting
yaitu ligamentum latum dan ligamentum rotundum. Ligamentum latum
merupakan dua lipatan lapisan perineum yang menggantung di antara aspek
lateral uterus dan dinding samping pelvis. Ureter menuju ke depan di bawah
ligamentum ini, tetapi di sebelah atas dan lateral fomiks lateral vagina, untuk
menapai kandung kemih. Ligamentum latum mengandung struktur tuba fallopi,
ovarium, ligamentum ovarii, ligamentum rotundum, pembuluh darah uterus dan
ovarium serta serabut saraf dan limfatik. Sementara itu, ligamentum rotundum
merupakan struktur firbomuskular mirip korda yang terdapat pada wanita dan
ekuivalen dengan gubernakulum pada pria. Ligamentum ini berjalan dari angulus
lateralis uterus ke labia mayora melalui ligamentum latum dan kemudian
menembus kanalis inguinalis.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Damar upahtia. Mengulas Bagian dan Fungsi Anatomi Panggul Wanita
Yang Beda dengan Pria. 2020
Dr. Eddy Purnomo, M.Kes. Anatomi Fungsional. Karangjati :
Lintang Pustaka Utama, 2014
Gibson J. Fisiologi & anatomi modern untuk perawat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2016.
Verralls S. Anatomi dan fisiologi terapan dalam kebidanan. Ed 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC: 2015.

Anda mungkin juga menyukai