DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
NUR ANNISA
FAKULTAS TARBIAH
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat makalah ini. Pada kesempatan
kali ini kami menulis makalah dengan judul “Pernikahan Usia Dini”.
Makalah ini ditujukan sebagai pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan.
Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai akuntansi di sektor
publik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nawir
Radjaming,S.Ag.S.Pd.I.,M.Pd.I. selaku dosen mata kuliah Masailul Fiqhiah. Dan penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kata lengkap dan sempurna untuk menjangkau
pengetahuan- pengetahuan yang semakin hari semakin banyak berkembang. Menyadari
kekurangan yang ada pada makalah yang kami tulis ini, dengan kerendahan hati
penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah yang
kami tulis akan datang lebih baik dan sempurna. Kami sebagai penyusun berharap
semoga makalah yang telah ditulis ini bermanfaat bagi pembaca. Amiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Makalah........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
A. Pengertian Pernikahan Usia Dini..............................................................................3
B. Batas Usia Pernikahan Menurut Agama Dan Perundang-Undangan......................3
C. Hukum Pernikahan Usia Dini....................................................................................4
D. Solusi Pernikahan Usia Dini.....................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................7
A. Kesimpulan...............................................................................................................7
B. Saran........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Kasus pernikahan usia dini bukan hal yang baru di Indonesia. Pernikahan dini
merupakan permasalahan sosial yang terjadi pada remaja, korban paling banyak
dari pernikahan dini adalah remaja perempuan. Secara umum kasus penikahan usia
dini banyak terjadi di pedesaan daripada daerah perkotaan, dan sering terjadi pada
keluarga miskin, berpendidikan rendah dan dropout dari sekolah (Arivia et al., 2016).
Mulai dekade 1990an menurut united nations children fund (UNICEF) kejadian
pernikahan usia dini mulai bergeser ke daerah perkotaan , hal ini ditandai dengan
peningkatan kasus pernikahan usia dini diperkotaan dari 2% pada tahun 2015
menjadi 37% pada tahun 2016(Arivia et al., 2016). Jadi artinya kasus pernikahan
usia dini dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, untuk itu orang tua dan
lingkungan harus membantu anak menikah pada usia yang tepat.
Pengetahuan orang tua tentang usia pernikahan berperan penting dalam memutus
mata rantai kasus penikahan usia dini, untuk itu orang tua harus paham kapan usia
menikah yang baik. Menurut undang-undang perkawinan tahun 1974 pasal 6 dan 7
yang masih digunakan sampai saat sekarang menetapkan usia pernikahan yang
teapat untuk laki-laki 19 tahun dan wanita 16 tahun, namun pada tahun 2014 Badan
Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menetapkan usia minimum
penikahan 21 tahun pada wanita dan 25 tahun pada laki-laki. Kurangnya
pemahaman orang tua tentang usia yang layak menikah menyebabkan kasus
pernikahan dini banyak terjadi tidak hanya di Indonesia namun beberapa penelitian
melaporkan kasus ini juga terjadi di negara lain.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Pengertian pernikahan usia dini?
2. Batas usia pernikahan menurut agama dan perundang-undangan?
3. Hukum pernikahan usia dini?
4. Solusi?
1
C. Tujuan Makalah
Tujuan penelitian makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian pernikahan usia dini.
2. Mengetahui batas usia pernikahan menurut agama dan perundang-undangan.
3. Mengetahui hukum pernikahan usia dini.
4. Mengetahui solusi pernikahan usia dini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Islam mengenal istilah akil baligh. Akil baligh ini menjadi patokan seseorang
untuk bisa menikah. Orang yang sudah akil baligh dianggap sudah bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Usia akil baligh umumnya
terjadi antara usia 9-17 tahun. Ustad Muhammad Husnil, S.S.I. dari Cariustadz.id
menyampaikan jika melihat pada syariat fiqih, pernikahan yang dilakukan oleh
seseorang yang telah mencapai akil baligh maka hukumnya adalah sah dengan
memenuhi rukun dan syarat nikah sesuai islam.
Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan Kemen PPPA, dalam Undang-undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Dalam peraturan itu, disebutkan
bahwa kategori anak adalah mereka yang usianya di bawah 18 tahun.
3
Terdapat sejumlah poin dan syarat untuk menikah yang diatur dalam UU Nomor 16
Tahun 2019. Poin dan syarat menikah menurut Undang-Undang tersebut antara
lain:
1. Batas Umur
Perkawinan hanya diizinkan apabila laki-laki dan perempuan sudah mencapai umur
19 tahun.
2. Penyimpangan
Adapun yang dimaksud dengan "alasan sangat mendesak" adalah keadaan ketika
tidak ada pilihan lain dan sangat terpaksa harus dilangsungkan perkawinan.
Sementara itu "bukti-bukti pendukung yang cukup" yang dimaksud dalam UU
tersebut adalah surat keterangan yang membuktikan bahwa usia mempelai masih di
bawah ketentuan UU. Pengajuan pernikahan yang menyimpang ini juga wajib
menyertakan surat keterangan dari tenaga kesehatan yang mendukung pernyataan
orangtua bahwa perkawinan tersebut sangat mendesak untuk dilaksanakan.
3. Dispensasi
4
3. Pernikahan Dini tanpa Restu Orangtua
Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 (dua
puluh satu) tahun harus mendapat izin kedua orang tua. Jadi pernikahan di bawah
umur tidak bisa dilangsungkan tanpa izin orangtua. (Pasal 6 Ayat 2 UU Perkawinan)
4. Prosedur Melangsungkan Pernikahan Dini
a. Dispensasi atas ketentuan umur kepada Pengadilan Agama bagi yang beragama
muslim dan Pengadilan Negeri bagi beragama non-muslim.
b. Izin Tertulis/Izin Pengadilan
Syarat ini harus dipenuhi karena diteliti oleh Pegawai Pencatat
(Pasal 6 Ayat 2 jo Pasal 7 Ayat 2 UU Perkawinan jis. Pasal 6 dan Pasal 7 PP
Perkawinan)
5. Resiko Hukum Bagi Yang Kawin Lari Dengan Anak Di bawah Umur
Hukum melarang bagi siapa saja yang kawin lari dengan anak di bawah umur, hal
tersebut diperjelas dalam pasal 332 KUHP ayat 1 bahwa “Bersalah melarikan
perempuan diancam dengan pidana penjara:
(i) paling lama 7 tahun, barangsiapa membawa pergi seorang perempuan yang
belum dewasa, tanpa dikehendaki orang tuanya atau walinya tetapi dengan
persetujuan perempuan itu, baik di dalam maupun di luar perkawinan
(ii) Paling lama 9 tahun, barangsiapa membawa pergi seorang perempuan, dengan
tipu muslihat, kekerasan atau ancaman kekerasan, dengan maksud untuk
memastikan penguasaannya terhadap perempuan itu, baik di dalam maupun di luar
perkawinan.”
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan di bawah umur yang telah
ditetapkan dalam pernikahan usia sehat menurut BKKBN, yaitu perempuan yang
menikah pertama kali pada umur di bawah 20 tahun dan laki-laki di bawah umur 25
tahun pada pernikahan pertamanya. Penetapan ini berkaitan dengan kesehatan
reproduksi. Berdasarkan kesehatan reproduksi, kehamilan di bawah umur 20 tahun
bagi perempuan akan banyak risikonya karena kondisi rahim dan panggul belum
berkembang optimal.
Pernikahan dini berkaitan dengan banyaknya remaja yang putus sekolah dan
pendidikan yang rendah, akibatnya perekonomian semakin terpuruk karena keahlian
belum ada. Kebanyakan dari informan penelitian adalah mereka yag tidak atamat
sekolah dasar (SD), karena pendidikan yang rendah sehingga dalam mendidik anak
tidak dengan pola asuh yang benar dan akhirnya anak juga melakukan pernikahan
dini.
B. Saran
Banyaknya kejadian pernikahan dini seharusnya ibu atau orang tua menjadi role
model bagi anak dan melindungi anak dari praktik pernikahan dini serta memberikan
nasehat dan gambaran bagaiman kehidupan berumah tangga yang harus dihadapi
nantinya agar tidak mengalami apa yang mereka alami. Sebagai generasi penerus
bangsa sebaiknya anak muda harus semangat untuk belajar dan menempuh jenjang
pendidikan setinggi-tingginya. Menghindari pengaruh buruk lingkungan agar
terhindar dari praktik pernikahan dini dan memikirkan serta mempersiapkan secara
matang sebelum melakukan pernikahan agar nantinya tidak terjadi penyesalan.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.indonesiastudents.com/pengertian-pernikahan-dini-faktor-dan-dampaknya-
menurut-ahli/
https://blog.justika.com/keluarga/mengulas-batas-usia-pernikahan-dalam-pandangan-
islam-dan-hukum/
https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/26/110500965/batas-usia-menikah-dan-
syaratnya-berdasarkan-undang-undang?page=all#:~:text=Batas%20umur%20untuk
%20menikah&text=Adapun%20dalam%20aturan%20baru%20tersebut,untuk
%20perempuan%20maupun%20laki%2Dlai.&text=Hal%20ini%20sudah%20sesuai
%20dengan,Tahun%202014%20tentang%20Perlindungan%20Anak.
https://yuridis.id/5-aspek-hukum-tentang-pernikahan-dini-yang-wajib-anda-ketahui/
https://www.researchgate.net/publication/
330395318_PERKAWINAN_DI_BAWAH_UMUR_PENYEBAB_DAN_SOLUSINYA
/link/5e41f4ba458515072d91981d/download
http://eprints.ulm.ac.id/6703/1/2.%20FIX%20ALL%20PERNIKAHAN%20DINI.pdf