Anda di halaman 1dari 10

Analisis Investasi Publik

Di susun oleh Kelompok 6:


Nurhalisa (105731100120)
Sitti Syaharana (105731101120)
Abd Somad Fajar (105731100720)
Nurafni Ansar (105731103120)
A. Analisis investasi publik
Investasi sektor publik meliputi investasi
pemerintah itu sendiri, konsumsi yang dilakukan
pemerintah,penerimaan pemerintah dari sektor
pajak/non pajak. Dengan adanya sistem informasi
yang lebih maju ini maka Analisis investasi sektor
publik lebih mengarah terhadap sistem
pengawasan dan audit terhadap investasi yang
telah diterima karena investasi yang diterima
biasanya berupa modal, dimana investasi atau
modal tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat dalam penggunaanya bagi masyarakat
luas atau hanya akan malah merugikan berbagai
pihak yang terdapat didalamnya. Dimana manfaat
ini dapat berjangka panjang dalam masyarakat
atau tidak. Dalam mengambil keputusan
menginvestasikan sebagian harta miliknya maka
haruslah diperhatikan terlebih dahulu resiko yang
akan ditimbulkan dari penginvestasian harta
tersebut. Terlebih lagi tidak jarang investasi
publik ini dapat mendukung pelaksanaan program
dan kegiatan pemerintah.
Dengan demikian yang di maksud dengan
Investasi adalah “aset yang dimaksudkan untuk
memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga,
dividen dan royalty atau manfaat social, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemerintah
dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat”(laporan pemerintah RI No.24 tahun
2005 Tanggal 13 Juni 2005).
Jadi jika investasi public adalah “asset yang
diberikan oleh pemerintah kepada public baik
manfaatnya dapat nikmati lansung atau tidak oleh
pemerintah itu sendiri yang dapat menyentuh
seluruh golongan masyarakat itu”.
B. Program Investasi Publik
Sebelum diambil keputusan untuk melakukan investasi,
pemerintah terlebih dahulu perlu menentukan kebutuhan investasi
yang diperlukan. Untuk menentukan kebutuhan investasi perlu
dilakukan evaluasi yang mencakup:
a. Inventarisasi investasi.
b. Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi,nilai
investasi,kondisi barang modal yang saat ini ada.
c. Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada.
d. Tambahan cakupan layanan yang di butuhkan saat ini dan masa yang akan
datang
e. Inventarisasi kebutuhan investasi.
f. Evaluasi kelayakan investasi.
g. Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis,social-
budaya,finansial,ekonomi dan aspek distribusi.Perhitungan kelayakan
investasi di lakukan dengan menggunakan alat analisis,Misalnya: NPV (Net
Present Value),IRR,APP,PP (Pay Back Period),Cost Benefit Analysis, dan
Cost Effectivenee Analysis.
C. Penentuan Kebutuhan Investasi Publik
Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran
yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam
sebelum dilakukan investasi sangat penting dilakukan karena investasi public
berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaran anggaran.Penentuan
kebutuhan investasi public terkait dengan dua kegiatan, yaitu peningkatan
kuantitas investasi dan peningkatan kualitas investasi.
Ada beberapa cara dalam menggolongkan usul-usul investasi. Salah satu
penggolongannya adalah:
1. Investasi penggantian
2. Investasi penambahan kapasitas
3. Investasi baru
D. Aspek Kelayakan Investasi
Dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa aspek yang sama-
sama menunjukan keuntungan atau manfaat yang diperoleh akibat adanya suatu investasi trtntu.
Seluruh aspek harus dipertimbangkan dan dievaluasi dalam setiap tahap perencanaan anggaran
dan siklus pelaksanaan, karena aspek-aspek tersebut satu sama lainsaling berhubungan dan
saling mempengaruhi yaitu:
1. Aspek Teknis
2. Aspek Sosial dan Budaya
3. Aspek Ekonomi dan Finansial
4. Aspek Distribusi
E. Faktor-factor yang Mempengaruhi Investasi
1. Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan
(rate of return) yang diperoleh dari suatu proyek
dengan tingkat risiko tertentu.Jika suatu proyek tidak
memberikan keuntungan yang disyaratkan (required
rate of return), maka proyek tersebut harus
ditolak.Perhitungan tingkat diskonto merupakan
bagian yang cukup kompleks dalam analisis investasi.

2. Tingkat Inflasi
Penilaian investasi harus
memperhitungkanperkiraan tingkat inflasi. Semakin
tinggi tingkat inflasi,semakin rendah nilai riil
keuntungan di masa depan yang diharapkan (expected
furure returns) sehingga semakin tinggi tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Inflasi yang tinggi
menyebabkan required rate of return semakin dekat.
3. Resiko dan Ketidakpastian
Required rate of return akan semakin tinggi jika resiko investasi
naik. Ketidakpastian ekonomi dan hokum kekacauan social-
politik, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang
tidak konsisten dapat meningkat resiko investasi.Faktor-faktor
tersebut menyumbang resiko investasi suatu negara yang jika
sudah sangat parah dapat mengarah pada kategori default
country.

4. Capital Rationing
Capital rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi
masalah ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran
investasi.
 
F. Faktor-factor yang Mempengaruhi Investasi

1. Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan.


2. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang
akan dilaksanakan (cost/benefit relationship).
3. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah.
4. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan
efektivitas biaya yang tinggi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai