A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga : Tn. Suhardi
b. Alamat : Jl. Menanti Gg. Menanti
c. Pekerjaan kepala keluarga : Karyawan swasta
d. Pendidikan kepala keluaga : SMP
e. Komposisi keluarga :
Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
Tabel 1.1 Pengkajian Data Umum Keluarga
4 An. S P Anak 10 Th SD √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - √
6 Tn. C L Ipar 18 Th SD √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - √
f. Tipe Keluarga : Tradisional extended family
g. Suku Bangsa : Melayu
h. Agama : Islam
i. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Tn S adalah karyawan swasta dengan penghasilan
rata-rata Rp 2 juta akan tetapi tidak tetap dan seluruh penghasilannya digunakan untuk
keperluan sehari-hari.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Keluarga Tn S mempunyai aktivitas yang
tidak terjadwal, aktivitas biasanya berkumpul dengan keluarga yang lain, rekreasi ke
luar kota jarang dilakukan, jenis rekreasi keluarga yaitu menonton tv bersama keluarga.
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditinggali oleh keluarga Tn S merupakan sebuah rumah kontrakan
permanen dengan luas rumah ± 36 m2, terdiri dari 2 kamar tidur, dimana 1 kamar tidur
tidak mempunyai jendela karena dindingnya saling berdampingan dengan rumah
kontrakan yang lain.
b. Karakterisktik Tetangga dan Komunitas RT/RW
Tipe rumah adalah couple yang terdiri dari 2 rumah kontrakan yang saling
berdampingan, akan tetapi antar tetangga saling tolong menolong bila dibutuhkan, dan
apabila ada tetangga yang sakit saling menjenguk. Di area pekarangan / beberapa meter
ke arah samping rumah ada tampak sungai.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Setelah menikah keluarga Tn S tinggal bersama orangtua selama ± 6 bulan di
daerah Kisaran, setelah itu keluarga Tn S merantau ke kota Dumai dan tinggal
menempati rumah kontrakan berpindah-pindah. Saat ini keluarga Tn S tinggal disebuah
rumah kontrakan yang beralamat di Jl Menanti Gg Menanti RT 01 Kelurahan Bukit
Datuk Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga Tn S berkumpul pada malam hari, karena pada saing hari Tn S berkerja,
keluarga Tn S juga aktif mengikuti perwiritan dilingkungan tempat tinggalnya yang
diadakan 1 minggu sekali, hubungan interaksi keluarga dengan lingkungan sangat baik.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Saat ini anggota keluarga Tn S yaitu adik iparnya yang bernama Tn C menderita
TB Paru. Keluarga mempunyai sistem pendukung yaitu kakak, tetangga dan keluarga,
dan apabila keluarga Tn S mengalami masalah-masalah kesulitan dana ataupun adanya
masalah dalam keluarga pasti selalu dimusyawarahkan untuk pemecahan masalah.
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga Tn S menggunakan bahasa Melayu dan
bahasa Indonesia. Komunikasi di keluarga Tn S cukup baik dan selalu terbuka.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn S merupakan pemegang kendali di dalam rumah tangga. Sedangkan Ny N
hanyalah sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anak, dalam pengambilan keputusan
Tn S dan Ny N selalu mendiskusikan terlebih dahulu.
c. Struktur Peran
Peran saat ini Tn S sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah untuk
keluarganya, sedangkan tugas istri sebagai ibu rumah tangga dan merawat anak,
pendidikan anak dilakukan bersama.
d. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga Tn S menganut agama islam, walaupun berbeda suku dengan Ny N akan
tetapi antara Tn S dan Ny N saling memahami dan mengerti kebiasaan masing-masing.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Menurut Ny N keluarga selalu menerapkan kasih sayang dan perhatian yang cukup
kepada anaknya. Tn S dan Ny N selalu memenuhi kebutuhan untuk anaknya sesuai
dengan usia pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar sesama anggota keluarga terlihat baik, demikian juga dengan
tetangga keluarga selalu aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di
lingkungannya.
c. Fungsi Pemeliharaan / Perawatan Kesehatan Keluarga
Menurut Tn S kesehatan adalah terhindar dari gejala penyakit. Tn S mengatakan
ada anggota keluarganya yang sakit yaitu ipar Tn S tepatnya adalah Tn C. Tn C adalah
adik kandung dari Ny N, menurut Ny N apabila ada anggota keluarga yang sakit,
biasanya dirawat sendiri di rumah dengan membeli obat dari warung terdekat.
d. Fungsi Reproduksi
Tn S mempunyai 3 orang anak sebagai penerus keturunan dan Ny N merupakan
akseptor KB suntik.
e. Fungsi Ekonomi
Tn S bekerja sebagai pekerja swasta dengan penghasilan yang tidak tetap dengan
rata-rata Rp 2 Juta / bulan.
7. Pemeriksaan Fisik
No Yang Diperiksa Bapak Ibu Anak 1 Anak 2 Anak 3 Tn C
2 Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah 130/90 110/60 120/80 120/70 110/80 110/60
4 Berat Badan 70 kg 54 kg 49 kg 26 kg 16 kg 50 kg
8. Harapan Keluarga
Keluarga Tn S berharap agar iparnya yaitu Tn C yang saat ini menderita TB paru bisa
segera sembuh dan sehat seperti sebelumnya, keluarga berharap Tn C dapat melakukan
pengobatan TB secara teratur dan tepat waktu selama 6 bulan.
9. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Masalah
DO :
Ny N / kakak klien tampak bingung karena
klien / Tn C selalu bertanya tentang
penyakitnya dan bagaimana pengobatannya.
DO :
- Klien tampak masih lemah.
- BB setelah sakit : 50 kg
- BB sebelum sakit : 56 kg
- IMT : 18.82
DO :
- Ny N tampak bingung
- Tn C membuang ludah sembarangan
- Klien tidak menutup mulut ketika batuk
- Kamar tidur tampak kurang terang
- Jendela rumah tertutup pada pagi hari
10. Skala Prioritas
Skala prioritas masalah kesehatan : Defisit Pengetahuan
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
3 Potensial masalah untuk dicegah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Dengan pemberian kebutuhan nutrisi yang
baik Tn C dapat meningkatkan berat
Cukup badannya sehingga berpengaruh pada
proses penyembuhan penyakitnya
4 Menonjolnya masalah 1 1 1/2x1=1/2 Keluarga kurang mengetahui bahwa pe-
rubahan pola nutrisi pada peyakit TB paru
Ada masalah, tapi tidak segera di-
dapat terjadi
tangani
Jumlah skore 3 1/2
Skala prioritas masalah kesehatan : Resiko tinggi penyebaran infeksi pada orang lain
1 Sifat Masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Penularan belum terjadi, tapi resiko terjadi
penularan cukup besar, masalah ancaman
Ancaman Kesehatan kesehatan dan perlu segera diatasi
17 Februari 2022 10.00 s/d 10.45 Resiko infeksi berhubungan Pencegahan Infeksi
dengan ketidakmampuan Observasi
keluarga a. Memonitor tanda dan gejala
memelihara/memodifikasi infeksi local dan istemik
lingkungan Respon : infeksi local pada
pasien sudah semakin membaik
Terapeutik
a. Membatasi jumlah pengunjung
Respon : keluarga yang
menjenguk pasien sudah disiplin,
berkunjung sesuai dengan jam
nya
b. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan
Respon : perawat selalu mencuci
tangan sesudah dan sebelum
kontak dengan pasien
c. Mempertahankan teknik aseptic
pada pasien berisiko tinggi
Respon : perawat dan pasien
selalu menerapkan teknik aseptic
Edukasi
a. Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
Respon : pasien dan keluarga
sudah paham akan tanda dan
gejala infeksi
b. Mengajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
Respon : pasien dan keluarga
sudab menerapkan mencuci
tangan yang baik dan benar
c. Mengajarkan etika batuk
Respon : pasien sudah terbiasa
menutup ketika batuk dan
memakai masker
d. Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Respon : pasien sudah
meningkatkan asupan nutrisi
yang tinggi di setiap makan nya
e. Menganjurkan meningkatkan
asupan cairan
Respon : asupan cairan pasien
sudah meningkat
Kolaborasi
a. Berkolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
Respon : pasien sudah
melakukan imunisasi BCG
D. Evaluasi Keperawatan
No Diagnosa Kep Waktu Implementasi Evaluasi TTD dan Nama
.
1. Defisit Pengetahuan 18 Februari Observasi S : Setelah dilakukan 1x kun-
2022 jungan rumah selama 30
berhubung dengan a. Mengidentifikasi
09.00 s/d menit, Ny N mengatakan
ketidakmampuan 09.30 kesiapan dan mengerti sebagian mengenai
penyakit TB paru, tanda dan
keluarga mengenal kemampuan menerima
gejala tetapi belum mengerti
masalah informasi mengenai perawatan dan
pendampingan minum obat
kesehatan Respon : pasien dan
pada adiknya yang menderita
keluarga siap dalam TB paru
O : Keluarga Pasien (Ny N)
menerima informasi
tampak masih bingung men-
b. Mengidentifikasi faktor- genai bagaimana merawat
adiknya yang sakit TB paru
faktor yang dapat
A : Tujuan tercapai sebagian,
meningkatkan dan masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih
dan sehat
Respon : pasien sudah
mengetahui faktor yang
dapat meningkatkan dan
menurunkan perilaku
hidup bersih dan sehat
pasien
Terapeutik
a. Menyediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
Respon : perawat sudah
menyediakan materi
dengan sangat jelas
b. Menjadwalkan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Respon : pasien sudah
sepakat dengan jadwal
yang sudah perawat
tentukan
c. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
Respon: pasien sangat
kooperatif
Edukasi
a. Menjelaskan factor
resiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
Respon :pasien sudah
mengetahui faktor resiko
penyakit TB paru
b. Mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat
Respon : pasien sudah
menerapkan hidup
bersih dan sehat
c. Mengajarkan strategi
yang dapat digunakan
untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih
dan sehat
Respon : pasien sudah
mengetahui strategi
dalam meningkatkan
perilaku hidup bersih
dan sehat
2. Defisit Nutrisi 19 Februari 2022 Observasi S : Setelah dilakukan 1x kun-
jungan rumah selama 30
berhubungan dengan 09.00 s/d 09.30 a. Mengidentifikasi factor
menit, kakak Tn C yaitu Ny
ketidakmampuan yang mempengaruhi N mengerti sebagian pent-
ingnya nutrisi bagi kesehatan
keluarga merawat asupan gizi
adiknya yang sedang mend-
anggota keluarga yang Respon : pasien sudah erita TB paru
O : Ny N masih bingung dan
sakit mengetahui faktor yang
bertanya makanan apa saja
mempengaruhi asupan yang baik untuk menaikkan
berat badan adiknya
gizi
A : Tujuan tercapai seba-
b. Mengidentifikasi gian, masalah teratasi seba-
gian
perubahan berat badan
P : Intervensi dilanjutkan
Respon : pasien
mengetahui hal yang
membuat berat badan
pasien berkurang
c. Mengidentifikasi pola
makan
Respon : pola makan
pasien sudah membaik
d. Mengidentifikasi
kemampuan menelan
Respon : pasien sudah
dapat menelan dengan
baik
e. Mengidentifikasi
kelainan eliminasi
Respon : pasien tidak
memiliki kelainan pada
eliminasinya
f. Memonitor mual dan
muntah
Respon : pasien sudah
tidak mengeluh mual
dan muntah
g. Memonitor asupan oral
Respon : asupan cairan
pasien sudah sangat
membaik
h. Memonitor warna
konjungtiva
Respon : warna
konjungtiva pasien
sudah kembali normal
i. Memonitor hasil
laboratorium
Respon : -
j. Menimbang berat badan
Respon : berat badan
pasien sudah bertambah
Terapeutik
a. Mengukur
antropometrik
komposisi tubuh
Respon : komposisi
tubuh pasien sudah ideal
b. Menghitung perubahan
berat badan
Respon : berat badan
pasien sudah kembali
normal
c. Mengatur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
Respon : pemantauan
kondisi pada pasien
sudah dilakukan dengan
tepat waktu
d. Mendokumentasikan
hasil pemantauan
Respon : perawat selalu
mendokumentasikan
semua tindakan yang
dilakukan
Edukasi
a. Menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Respon : pasien sudah
sangat paham akan
tujuan dan prosedur
pemantauan
b. Menginformasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Respon : berat badan
pasien sudah bertambah
dan pola makan pasien
sudah membaik
1. Duduk Simpuh dengan punggung kaki sebagai alas (Duduk Pembakaran), dua lengan lurus
ke depan, lalu pergelangan tangan diputar, mulai dari depan dada sampai atas kepala
sebanyak 60 putaran (saat tangan berada di atas kepala, wajah menengadah melihat putaran
tangan);
2. Kemudian putaran pergelangan tangan ke arah luar sebanyak 60 putaran. Saat putaran
berakhir, menghirup napas (dada mengambang-napas dada) dan ditahan. Dua lengan
digerakkan ke belakang melewati dua pinggang hingga dua lengan lurus dengan telapak
tangan menghadap ke atas.
3. Badan membungkuk ke depan, wajah ditengadahkan sampai terasa darah (getaran energi)
berjalan dari punggung ke wajah (wajah tampak kemerahan). Jika sudah maksimal, maka
napas dihembuskan perlahan (rileks) tidak menghentak (mendadak)
2. GERAKAN KE 2 MENYEIMBANGKAN OTAK KANAN DAN KIRI
Posisi duduk simpuh dengan lima jari kaki ditekuk pada ujung jarinya (sebagai tumpuan) atau
Duduk perkasa. Napas rileks. Pergelangan tangan diputar ke dalam lalu putar ke luar (sejajar
pinggang). Tangan sejajar dengan mata, telapak tangan menghadap ke atas, dimulai tangan
kanan 5 kali lalu kiri 5 kali. Lakukan putaran sebaliknya, sampai ke posisi awal. Setelah
masing-masing 5 kali, lakukan bersama-sama kanan dan kiri sebanyak 10 kali.
3. GERAKAN KE 3 LAPANG DADA
• Berdiri Tegak, dua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin, rasakan keluar dan
masuk napas dengan rileks. Saat dua lengan di atas kepala jari kaki jinjit.
• Dipercaya dapat menggerkan energi listrik tubuh sehingga dapat mengembangkan rongga
data sehingga dapat memperbaiki sirkulasi oksigen membuat tubuh segar dan mendapatkan
energi dan dapat mengendalikan emosi
4. GERAKAN KE 4 TUNDUK SYUKUR
• Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara rileks lalu tahan napas sambil
membungkukkan badan ke depan (napas dada) semampunya.
• Tangan berpegangan pada pergelangan kaki sampai punggung terasa tertarik/teregang.
Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat melepaskan napas, lakukan secara
rileks dan perlahan
• Gerakan ini dapat melatih otot2 punggung bagian bawah ,memompa darah ke bagian atas,
melonggarkan otot otot pernafasan, melonggarkan abdomen, mempermudah persalinan,
penyembuhan penyakit ruas tulang belakang, leher, punggung dsb, sinusitis dan astma
• sebaiknya dilakukan 5 kali
5. GERAKAN KE 5 DUDUK PEMBAKARAN
• Posisi Duduk punggung kaki menjadi tumpuan, dengan dua tangan diatas paha, menarik
napas dalam (napas dada), badan membungkuk ke depan sampai punggung terasa tertarik/
teregang, wajah menengadah sampai terasa tegang/panas.
• Saat membungkuk, bokong jangan sampai menungging. Saat melepaskan napas, lakukan
secara rileks dan perlahan.
• Gerakan utk memperkuat otot pinggang, ginjal, membakar lemak dan racun dalam tubuh,
bagi yang mempunyai asam urat, narkoba akan merasa seperti terbakar.
6. GERAKAN KE 6 DUDUK PERKASA
• Posisi Duduk Perkasa (Posisi duduk simpuh dengan lima jari kaki ditekuk pada ujung
jarinya sebagai tumpuan), dengan dua tangan menggenggam pergelangan kaki, menarik
napas dalam (napas dada), badan membungkuk ke depan sampai punggung terasa tertarik/
teregang, wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat membungkuk, bokong jangan
sampai menungging. Saat melepaskan napas, lakukan secara rileks dan perlahan
• Dapat Meningkatkan daya tahan tubuh, membuat otot dada menjadi kuat, paru paru
berkembang dengan baik, memepertahankan posisi yang bagus pada janin, menurunkan HT,
migren, vertigo, pusing dsb
7. GERAKAN KE 7 BERBARING PASRAH