AKUNTANSI SYARIAH
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Standar Profesi Auditor Internal (Standar Atribut).........................................................2
2.1.1 1000-Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung Jawab.....................................................2
2.1.2 1010-Mengakui Panduan yang Diwajibkan pada Piagam Audit Internal..................3
2.1.3 1100-Independensi dan Objektivitas.............................................................................3
2.1.4 1110-Independensi Organisasi.....................................................................................3
2.1.5 1111-Interaksi Langsung dengan Dewan....................................................................4
2.1.6 1112-Peran Kepala Audit Internal di Luar Audit Internal..........................................4
2.1.7 1120-Objektivitas Individual.........................................................................................4
2.1.8 1130-Kendala terhadap Independensi atau Objektivitas..............................................5
2.1.9 1210–Kecakapan...........................................................................................................6
2.1.10 1220-Kecermatan Profesional (Due Professional Care)..............................................6
2.1.11 1230-Pengembangan Profesional Berkelanjutan........................................................7
2.1.12 1300-Propgram penjaminan dan peningkatan kualitas...............................................7
2.1.13 1310-Persyaratan program penjaminan dan peningkatan kualitas.............................8
2.1.14 1311-Penilaian internal................................................................................................8
2.1.15 1312-Penilaian Eksternal.............................................................................................8
2.1.16 1321-Penggunaan Frasa “Kesesuaian Dengan Standar Internasional Praktik
Profesional Audit Internal”..........................................................................................................9
2.1.17 1322-Pengungkapan Ketidaksesuaian.........................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10
3.2 Saran...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Standar profesi audit internal yang diterbitkan oleh IIA terdiri dari dua bagian, yaitu standar
atribut dan standar kinerja. Standar atribut mengatur atribut organisasi dan individu yang
melaksanakan audit internal, sedangkan standar kinerja mengatur sifat audit internal dan
menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal.
1110.A1-Aktivitas audit internal harus bebas dari campur tangan dalam penentuan
ruang lingkup audit internal, pelaksanaan penugasan, dan pelaporan hasilnya. Kepala
audit internal harus mengungkapkan campur tangan itu kepada dewan dan
mendiskusikan implikasinya.
2.1.9 1210–Kecakapan
Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang
dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Aktivitas audit
internal, secara kolektif, harus memiliki atau memeroleh pengetahuan, keterampilan,
dan kompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.
Interpretasi:
Kecakapan merupakan istilah kolektif yang menunjuk kan pengetahuan,
keterampilan, dan kompetensi lain yang diperlukan auditor internal untuk
melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Hal ini meliputi per timbangan
terhadap aktivitas saat ini, trend, dan permasalahan- permasalahan yang
berkembang. Untuk menghasilkan saran dan rekomendasi yang relevan. Auditor
internal didorong untuk menunjukkan keahlian atau ke cakapannya melalui
perolehan sertifikasi dan kualifikasi profesi yang sesuai, seperti Certified Internal
Auditor (CIA) atau sertifikasi lain yang ditawarkan oleh The IIA dan organisasi
profesi yang sesuai lainnya.
1210.A1-Kepala audit internal harus memeroleh saran dan asistensi yang kompeten
jika auditor internal tidak memiliki pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi yang
memadai untuk melaksanakan seluruh atau sebagian penugasan.
1210.A2-Auditor internal harus memiliki pengetahuan memadai untuk dapat
mengevaluasi risiko kecurangan, dan cara organisasi mengelola risiko tersebut.
Namun, tidak diharapkan memiliki keahlian seperti layaknya seseorang yang
tanggung jawab utamanya adalah mendeteksi dan menginvestigasi kecurangan.
1210.A3-Auditor internal harus memiliki pengetahuan memadai mengenai risiko dan
pengendalian kunci (utama), serta teknik audit berbasis teknologi informasi yang
dapat diguna kan untuk melaksanakan tugasnya. Namun, tidak seluruh auditor internal
diharapkan memiliki keahlian sebagaimana layaknya auditor internal yang tanggung
jawab utamanya adalah mengaudit teknologi informasi.
1210.C1-Kepala audit internal harus menolak penugasan konsultasi atau memeroleh
saran dan bantuan yang kompeten jika auditor internalnya tidak memiliki
pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi untuk melaksanakan seluruh atau
sebagian penugasan tersebut.
2.1.10 1220-Kecermatan Profesional (Due Professional Care)
Auditor internal harus menggunakan kecermatan dan keahlian sebagaimana
diharapkan dari seorang auditor internal yang cukup hati-hati (reasonably prudent)
dan kompeten. Cermat secara profesional tidak berarti tidak akan terjadi kekeliruan.
1220.A1-Auditor internal harus menerapkan kecermatan profesional dengan
mementingkan hal berikut:
Kebutuhan dan harapan klien, mencakup sifat, saat, dan komunikasi hasil
penugasan
Interpretasi:
Interpretasi:
Penilaian berkala dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian terhadap kode etik, dan
standar.
Interpretasi:
Interpretasi:
Aktivitas audit internal telah sesuai dengan kode etik dan standar apabila dapat
memberikan hasil sebagaimana dimaksud. Berupa penjaminan dan peningkatan
kualitas mencakup hasil penilaian internal maupun eksternal. Seluruh aktivitas audit
internal harus memiliki penilaian internal. Aktivitas audit internal paling tidak setiap
lima tahun sekali harus mendapatkan laporan hasil penilaian eksternal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar profesi yang digunakan audit internal mengacu pada standar yang dikeluarkan
oleh IIA, yaitu Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal (SIPPAI) yang telah
diterjemahkan oleh IIA Indonesia. Standar terbaru adalah standar yang disusun pada tahun
2016 dan efektif di gunakan Januari 2017. Standar ini disusun untuk memberikan panduan
untuk pemenuhan unsur-unsur yang diwajibkan dalam kerangka praktik profesional
internasional, memberikan kerangka kerja dalam melaksanakan dan meningkatkan berbagai
bentuk layanan audit internal yang bernilai tambah, menetapkan dasar untuk mengevaluasi
kinerja audit internal, dan mendorong peningkatan proses dan operasional organisasi.
Standar profesi audit internal yang diterbitkan oleh IIA terdiri dari dua bagian, yaitu
standar atribut dan standar kinerja. Standar atribut mengatur atribut organisasi dan individu
yang melaksanakan audit internal, sedangkan standar kinerja mengatur sifat audit internal dan
menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan menambah wawasan bagi
pembaca. Penulis menyadari bahwa penyusunan artikel ini masih sangat kurang sempurna,
oleh karena itu mengharapkan para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan penyusunan artikel selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA