Disusun oleh:
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOL. III TAHUN 2021
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Berkaitan dengan hal
tersebut, ASN harus mampu mencari solusi dari permasalahan di masyarakat dengan
salah satu cara membuat rancangan dan kegiatan aktualisasi khususnya di pelayanan
wilayah kerjanya.
Sebagai seorang Dokter PNS yang merupakan jabatan fungsional ASN yang
Saat ini penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia,
kematian akibat PTM di masa yang akan datang diproyeksikan akan terus meningkat
sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010-2020.
Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang
dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat
atau stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang
terjadi pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan
tentang standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayanan
minimal bidang kesehatan menyebutkan bahwa salah satu jenis pelayanan dasar pada
dalam kurun waktu satu tahun. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai
standar meliputi pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di
mengendalikan faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurangnya
aktifitas fisik, dan obesitas. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko lebih murah
merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum
mempunyai faktor risiko, mengembalikan kondisi faktor risiko PTM menjadi normal
kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor risiko.
mencegah komplikasi, kecacatan, dan kematian dini serta yang krusial adalah
puskesmas, jumlah kasus hipertensi sejak Januari hingga Agustus 2019 berjumlah
1924 orang. Jumlah ini tetap besar walalupun sudah diberikan penyuluhan dengan
metode pada umumnya dan juga penyuluhan secara personal. Berdasarkan hasil
yang masih belum paham benar tentang penyakit hipertensi tersebut dan masih
banyak masyarakat yang belum memiliki derajat tilikan yang tinggi terhadap
optimal, sedangkan komplikasi di masa depan yang kemungkinan akan terjadi begitu
besar dan akan memberikan efek penurunan kualitas hidup yang tidak kecil apabila
tidak segera diatasi saat ini. Oleh sebab itu, penulis mencoba memberikan alternatif
solusi yaitu “Peningkatan Pemahaman Masyarakat terkait Hipertensi dengan