Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
PELAKSANAAN WIRAUSAHA RESIKO DAN KEGAGALAN USAHA

Disusun Oleh :
Riska Fitriasari (20105510005)
Prameswara Ardila Aftah (20105510006)
Dian Kurniasari (20105510007)
Fadya Cahya Tantriska (20105510036)
Lutvi Nadia Puspitasari (20105510042)
Yulia Agustina (20105510055)

Dosen Pengampu :
Hanik Amaria, S.Pd., ME
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan segala Rahmat-
Nya Makalah yang berjudul “Pelaksanaan Wirausaha Resiko dan Kegagalan
usaha” ini dapat terususun hingga selesai. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan. Selain itu, dengan disusunnya
makalah ini diharapkan bisa menambah ilmu dan wawasan mengenai pelaksanaan
wirausaha resiko dan kegagalan usaha yang telah didiskusikan oleh kelompok
kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Hanik Amaria, S.Pd., ME


selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi, tenaga, maupun pikirannya.

Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima
segala kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga Makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.

Blitar, 21 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
1.Latar Belakang.............................................................................................................................4
2.Rumusan Masalah........................................................................................................................4
3.Tujuan Penulisan..........................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
A. Pengertian Etika Bisnis...........................................................................................................6
B. Tips dan Cara Mengelola Manajemen Usaha yang Baik......................................................7
C. Pengertian Resiko Usaha.........................................................................................................9
D. Jenis- Jenis Resiko Usaha........................................................................................................9
E. Faktor – Faktor Resiko Usaha..............................................................................................11
F. Solusi dalam mengatasi resiko usaha...................................................................................12
G. Contoh Resiko Usaha.........................................................................................................12
H. KEGAGALAN USAHA....................................................................................................13
I. FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN PADA USAHA....................................................14
J. STRATEGI MENGHADAPI KEGAGALAN BISNIS.......................................................15
BAB III...............................................................................................................................................19
A. Kesimpulan............................................................................................................................19
B. Saran.......................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Wirausahawan atau yang orang yang melakukan wirausaha adalah individu yang bisa
menciptakan bisnis sendiri, menanggung sebagian besar risiko dan juga menikmati
keuntungan dari usaha yang dirintisnya. Sedangkan kewirausahaan adalah proses mendirikan
dan menjalankan bisnis atau usaha tersebut.
Menurut beberapa ahli, wirausaha dimaknai sebagai berikut:
Wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki
secara ekonomis (efektif dan efisien) dan menjadikan tingkat produktivitas yang rendah
menjadi tinggi. – J.B Say, 1803.
Wirausaha adalah orang yang mampu merancang dan menciptakan suatu gagasan menjadi
realita besar. – Reymond W.Y.KAO
Kata “risiko” diambil dari kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu “risk”. Kata “risk”
memiliki arti kegagalan, hambatan, kendala, bahaya atau kerugian. Jadi, risiko usaha dapat
diartikan sebagai suatu hal hambatan dan merugikan yang bisa saja terjadi kapan saja ketika
membangun usaha. Darimana risiko usaha muncul? Risiko dalam membangun usaha
biasanya akan muncul dari berbagai macam hal, mulai dari hal terlihat sepele hingga hal yang
terlihat rumit. Hal-hal yang dimaksud, seperti permasalahan yang dialami oleh seorang
wirausahawan dengan karyawannya, sistem manajemen usaha yang berantakan, tidak
melakukan riset ketika membangun usaha, dan masih banyak lagi.
Selain keberhasilan, seorang wirausaha juga dibayangi oleh potensi kegagalan yang akan
memberikan lebih banyak pelajaran dibandingkan sekedar kesuksesan. Keberhasilan atau
kegagalan berwirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha.
2.Rumusan Masalah
1. Jelaskan bagaimana cara pelaksanaan kewirausahaan?
2. Jelaskan apa saja resiko dalam kewirausahaan?
3. Jelaskan hal hal apa saja yang termasuk dalam kegagalan usaha?

3.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara pelaksanaan kewirausahaan
2. Untuk mengetahui resiko dalam kewirausahaan
3. Untuk mengetahui kegagalan usaha

4
BAB II
PEMBAHASAN

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik,
banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulainya.
Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang.
Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan
bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Agar bisnis menjadi sukses maka pahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha berikut ini:
1. Memahami konsep produk / jasa secara baik
2. Membuat visi dan misi bisnis
3. Perlunya semangat pemenang, berpikir positif dan attitude yang baik untuk menjadi sukses
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis efektif akan menghindari usaha dari risiko bisnis
dan keuangan.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem menghindari usaha dari risiko
manajemen.
6. Lakukan optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
7. Kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
8. Tingkatkan pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
9. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-
aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, danmelakukan evaluasi.Sebagai
contoh dari kelompok kami :Dalam melaksanakan usaha dealer yang kami jalankan kami
menggunakan system 3s yaitu sales, service,dan sparepartyang dapat meningkatkan
pendapatan selain dari penjualan.
Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang
telahdicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuaidengan kondisi yang dihadapiSebagai contoh dari kelompok kami :Konsisten dengan
tujuan dari perusahaan dealer untuk mengembangkan mobillistrik di Indonesia dengan
meningkatkan penjualan, aftersales, meningkatkankepuasan pelanggan, dan mengevaluasi
kesalahan
Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif
ataumengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salahsatu
pilihan yang mungkin diambil.Sebagai contoh dari kelompok kami :Membuka banyak cabang
perusahaan dealer untuk transformasi ke era mobillistrik dan memperbanyak SPKLU (Stasiun
Pengisian Kendaraan Listrik Umum) untukmempermudah pengisian listrik kendaraan

5
konsumen.Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses
kewirausahaandiawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai
faktor baik yangberasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi,kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control,
kreativitas,keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan
menjadiwirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang
bersal dariindividu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
Sedangkanfaktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran,
aktivitas,dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui
prosesyang dipengrauhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34). Secara
ringkas,model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut (Alma, 2007 : 10 –
12) :a)proses inovasib)proses pemicuc)proses pelaksanaand)proses pertumbuhanBerdasarkan
analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspekyang perlu diperhatikan
dalam melakukan wirausaha adalah :
1.mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernahdilakukan
2.pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
3.SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
4.kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
5.organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
6.kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial (POAC)
7.Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
A. Pengertian Etika Bisnis
Dalam menjalankan bisnis bersama dengan stakeholder, perusahaan harus
memastikan hubungan yang terjalin di antaranya selalu baik. Solusi dari masalah tersebut
adalah menerapkan prinsip etika berbisnis dalam perusahaan.
Etika bisnis adalah segala sesuatu tentang pedoman norma bagi sebuah perusahaan
dalam mengambil keputusan. Dengan terjaganya hubungan baik antara perusahaan dan
stakeholder melalui implementasi prinsip etika, potensi usaha untuk berkembang juga
semakin terjamin.
Pengertian Teori Etika Bisnis Menurut para Ahli
Sebagai referensi tambahan, berikut sejumlah definisi teori etika bisnis menurut para ahli
yang bisa Anda pelajari.
Yosephus, etika berbisnis adalah penerapan moral dalam bidang ekonomi, utamanya industri
bisnis.
Muslich, menurutnya etika yang ada dalam dunia bisnis adalah sebuah pengetahuan
seseorang tentang bagaimana cara yang ideal untuk mengelola bisnis yang berdasar pada
norma moral secara umum.

6
Hill and Jones, etika dalam bisnis adalah bekal bagi setiap pemimpin sebagai pertiimbangan
pengambilan keputusan yang strategis dan berdasar moral.
Etika bisnis
Tanggung jawab terhadap lingkungan
Tanggung jawab terhadap masyarakat
Tanggung jawab terhadap Pelanggan
Tanggung jawab terhadap investor
Tanggungjawab terhadap karyawan

B. Tips dan Cara Mengelola Manajemen Usaha yang Baik

a. Tetapkan Strategi Pemasaran yang Sejalan dengan Manajemen Usaha


Berikut yang perlu Anda perhatikan dalam menerapkan manajemen bisnis untuk usaha
Anda terutama dalam perencanaan pemasaran;
1.Tentukan pasar menggunakan STP
Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh calon pengusaha adalah “idealism above
consumer“. Maksudnya, pengusaha seringkali hanya berfokus pada manfaat produk namun
kurang memperhatikan konsumen.Gunakan strategi STP (Segmentasi, Target, dan Posisi
Produk). Siapa saja segmen konsumen Anda, Tentukan target konsumen, dan juga posisikan
produk Anda pada kebutuhan dan keinginan konsumen. Strategi STP sangat penting dalam
membangun produk Anda agar dapat memasuki pasar yang sudah ada bahkan menciptakan
pasar sendiri.
2.Jangan lupakan aspek marketing mix: 7P!
Hal yang juga sering dilupakan oleh pengusaha adalah kurang memperhatikan aspek-
aspek marketing mix yaitu 7P (price, place, product, promotion, people, physical product, dan
process).Aspek marketing mix juga berguna untuk mengatur strategi pemasaran dan
manajemen personali dalam usaha Anda.
3.Tentukan marketing tools yang akan digunakan
Marketing tools berguna sebagai alat promosi, pemantau, dan juga evaluasi dalam
manajemen usaha atau pengembangan bisnis Anda.Tools tergantung dengan anggaran dan
juga kebutuhan bisnis. Penggunaan tools yang tergesa-gesa dan serampangan hanya akan
merugikan usaha Anda.Misalnya, Anda hanya berjualan online hanya menggunakan
Instagram, Anda tidak perlu menggunakan tools melalui out-of-home advertising.
b. Mencari Investor untuk Pendanaan
Hal kedua yang perlu Anda perhatikan adalah masalah pendanaan. Jangan
menginvestasikan uang sendiri pada bisnis yang akan Anda buka.

7
Carilah partner atau investor yang dapat membantu memberikan dana. Partner dapat menjadi
sekutu, di mana Anda akan bekerja bersama.Jadi jika ada masalah, akan ada partner yang
membantu Anda. Selain itu, buatlah tim dalam bekerja agar memudahkan pekerjaan dan
dapat saling berbagi beban.
c. Bekerja Keras dan Disiplin dalam Manajemen Usaha
Anda harus memiliki sikap pekerja keras dan disiplin akan waktu. Jika Anda tidak
bersedia untuk bekerja keras, lembur, tidak disiplin, dan sikap-sikap baik lainnya, maka
sebaiknya Anda tidak usah menjadi seorang pengusaha.
Untuk mengelola dan menerapkan manajemen suatu usaha, Anda harus memiliki kemampuan
organisasi. Termasuk didalamnya mengorganisasi diri sendiri dengan sikap-sikap
tersebut.Putuskanlah, untuk bekerja secara efisien dan efektif.
d. Jual Kelebihan dan Kualitas
Jika Anda baru memulai usaha, biasanya Anda akan mengalami masalah yang berkaitan
dengan marketing atau pasar. Maka dari itu, cobalah untuk menjual kelebihan dan kualitas
yang baik, selain itu kemampuan komunikasi yang baik juga akan memberi nilai tambah
untuk menjelaskan produk yang dipasarkan.Ke depannya, penjualan akan meningkat seiring
dengan kelebihan dan kualitas yang diberikan kepada pembeli.
e. Rekrut Karyawan yang Baik dan Berkualitas
Seiring dengan perkembangannya, bisnis Anda tentu saja akan semakin besar bukan?
Oleh karena itu, merekrut karyawan akan sangat dibutuhkan. Untuk melakukan rekrutmen
sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Carilah karyawan yang baik dan berkualitas agar dapat
bekerja sama sehingga tujuan bisnis akan tercapai.Selain itu, karyawan yang baik akan
mudah jika Anda berikan pengarahan sebagai salah satu fungsi manajemen.Kemudian, jangan
lupa untuk menganggap bahwa karyawan merupakan aset perusahaan bukan sebagai tenaga.
f. Perlakukan Vendor dengan Baik
Vendor atau supplier merupakan salah satu hal penting yang menentukan upaya
manajemen usaha Anda, jadi perlakukan mereka sebaik mungkin.Mereka adalah salah satu
penentu faktor penjualan bisnis, jika supplier telat mengirimkan barang saja, Anda dapat
menderita kerugian.Selain itu, jika Anda menjaga hubungan baik dengan supplier, mungkin
saja Anda akan diistimewakan seperti mendapatkan diskon, pengiriman gratis atau apapun
yang dapat menguntungkan bagi usaha bisnis Anda.
g. Menggunakan Teknologi
Teknologi merupakan alat yang sangat membantu kehidupan manusia, tidak terkecuali
juga di dalam dunia bisnis.Selain dapat mempercepat kerja manusia, teknologi juga dapat
digunakan sebagai fungsi manajemen controlling atau pengendalian.Yang kecanggihan
teknologi sekarang ini dapat membantu Anda untuk melakukan pengendalian atas operasional
perusahaan, contohnya saja dengan menggunakan sistem informasi akuntansi (SIA).
h. Lengkapi Pelaksanaan Manajemen Usaha dengan Software Akuntansi Jurnal

8
Manajamen usaha dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan. Dengan mengetahui
komponen-komponen penting yang ada di dalamnya, bukan tidak mungkin Anda selaku
pengusaha akan bisa mendulang kesuksesan dalam mengembangkan bisnis ke
depannya.Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan bantuan teknologi berupa software
akuntansi untuk menghandle pekerjaan administratif.Belakangan ini banyak bermunculan
aplikasi atau software dan penyimpanan data dilengkapi cloud technology dengan biaya yang
sangat murah.
C. Pengertian Resiko Usaha

Kata “risiko” diambil dari kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu “risk”. Kata “risk”
memiliki arti kegagalan, hambatan, kendala, bahaya atau kerugian. Jadi, risiko usaha dapat
diartikan sebagai suatu hal hambatan dan merugikan yang bisa saja terjadi kapan saja ketika
membangun usaha. Darimana risiko usaha muncul? Risiko dalam membangun usaha
biasanya akan muncul dari berbagai macam hal, mulai dari hal terlihat sepele hingga hal yang
terlihat rumit. Hal-hal yang dimaksud, seperti permasalahan yang dialami oleh seorang
wirausahawan dengan karyawannya, sistem manajemen usaha yang berantakan, tidak
melakukan riset ketika membangun usaha, dan masih banyak lagi. Dengan mengetahui jenis-
jenis risiko usaha, seorang wirausaha akan mudah untuk mengelompokkan risiko usaha yang
akan dihadapi ketika membangun atau mendirikan usahanya.

D. Jenis- Jenis Resiko Usaha


1. Resiko Keuangan
Seperti yang kita tahu bahwa dalam membangun usaha membutuhkan uang. Terlebih lagi,
jika ingin mengembangkan usaha agar dikenal oleh banyak orang. Uang untuk membanguan
usaha bisa didapatkan dari modal awal dan keuntungan penjualan. untuk meningkatkan
kondisi keuangan usaha dapat dilakukan dengan mencari orang lain yang mau melakukan
investasi dan meningkatkan penjualan.
Penjualan yang meningkat akan menambah keuntungan yang banyak dari keuntungan
itulah keuangan usaha akan bertambah. Karena keuangan menjadi hal penting dalam
membangun usaha, maka keuangan termasuk ke dalam jenis risiko usaha. Risiko keuangan
adalah risiko yang berhubungan dengan menurunnya penjualan. Penjualan yang terus
menurun biasanya diakibatkan dari kondisi pasar yang tidak menentu. Bahkan dalam situasi
yang buruk, usaha akan mengalami kerugian yang cukup besar. Jadi, penting bagi
wirausahawan memikirkan bagaimana caranya meningkatkan produk penjualan dan
bagaimana mempertahankan tingkat penjualan tersebut.
2. Resiko permodalan
Modal bisa dikatakan sebagai langkah awal dalam membangun usaha setelah ide usaha.
Modal usaha bisa didapatkan dari diri sendiri atau melakukan kerja sama dengan orang lain.

9
Dengan modal usaha tersebut, tingkat penjualan diharapkan dapat meningkat supaya banyak
keuntungan yang didapat sehingga balik modal akan cepat terjadi. Singkatnya, usaha tersebut
akan mengalami kemajuan. Namun, modal usaha yang kamu miliki ternyata bisa memicu
hadirnya risiko usaha. Risiko permodalan adalah suatu risiko yang muncul karena penjualan
tidak kunjung meningkat sehingga menimbulkan kerugian. Jika usaha yang dibangun terus
menerus mengalami kerugian, maka akan sulit untuk mengembalikan modal awal. Bahkan
tidak menutup kemungkinan modal wirausahawan akan habis. Oleh sebab itu, seorang
wirausaha harus memerhatikan risiko permodalan ini.
3. Resiko perusahaan
Jika sudah menjadi perusahaan akan ada banyak orang lain atau perusahaan lain yang
ingin melakukan kerja sama. Dengan melakukan kerja sama, perusahaan akan mengalami
perkembangan. Namun, dalam membangun perusahaan perlu memerhatikan kualitas produk
yang diperjual belikan. Kualitas produk tidak dijaga, maka kemungkinan besar konsumen
tidak ingin membeli produk-produk tersebut. Jika hal seperti ini sampai terjadi akan
memunculkan dampak buruk bagi perusahaan, seperti saham-saham menjadi anjlok. Oleh
karena itu, sebuah perusahaan harus menjaga kualitas dari produk yang diperdagangkan.
Kualitas yang baik membuat pembeli selalu ingin membeli produk tersebut.
4. Resiko operasional
Di dalam sebuah perusahaan ada yang namanya operasional perusahaan, seperti Sumber
daya Manusia (SDM), cara memproduksi, penerapan kebijakan, dan lain-lain. Singkatnya
operasional perusahaan adalah bagian-bagian yang dapat mengembangkan usaha menjadi
lebih maju. Setiap bagian operasional perusahaan akan menjalani fungsi dan perannya
masing-masing. Namun, jika operasional perusahaan tidak berjalan dengan baik, maka akan
memunculkan risiko usaha. Dimana setiap bagian-bagian di usaha tidak menjalankan fungsi
dan perannya dengan baik, yang disebabkan karena beberapa hal, seperti permasalahan SDM,
tidak adanya inovasi dan kualitas produk, salah mengambil keputusan, dan lain-lain. Jadi,
sebaiknya setiap perusahaan terutama pimpinannya harus memerhatikan setiap bagian divisi
perusahaan sudah berjalan dengan baik atau belum.
5. Resiko Teknik
Biasanya teknik yang dimiliki oleh perusahaan tidak akan disebarkan supaya perusahaan
lain tidak menggunakan teknik yang sama. Teknik yang dimiliki perusahaan sangat berperan
dalam mengembangkan perusahaan. Namun, di sisi lain teknik tersebut bisa menjadi suatu
risiko usaha yang bisa merugikan perusahaan. Risiko teknik adalah risiko usaha yang terjadi
karena teknik yang digunakan dalam memproduksi barang tidak berfungsi dengan baik. Oleh
karena itu, pengecekan alat produksi dan kualitas SDM harus terus ditingkatkan supaya risiko
teknik tidak terjadi.
6. Resiko Pasar
“Pasar” dalam dunia usaha harus diperhatikan secara khusus karena dari “pasar” itulah
produk perusahaan akan dibeli oleh pembeli. Riset “pasar” bisa menentukan target konsumen
yang dituju. Selain itu riset “pasar” menjadi kunci supaya produk-produk perusahaan laris.
Kondisi “pasar” akan selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman. Jika
suatu perusahaan tidak mengikuti perkembangan zaman, maka perusahaan tersebut akan

10
tertinggal dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu, kondisi “pasar” yang terus berubah-
ubah termasuk ke dalam risiko usaha.
Risiko pasar adalah suatu risiko yang muncul akibat adanya perubahan zaman, baik itu
gaya hidup, pelanggan, dan adanya produk baru yang lebih unggul. Maka dari itu, sudah
seharusnya kalau setiap perusahaan terus melakukan inovasi supaya bisa mengikuti kondisi
“pasar” dan dapat bersaing dengan produk-produk dari perusahaan lainnya.
E. Faktor – Faktor Resiko Usaha
1. Keadaan Ekonomi Yang Tak Pasti
Kondisi  ekonomi yang baik membuat perusahaan bisa berkembang lebih maju.
Perusahaan yang mengalami perkembangan, biasanya akan lebih dikenal oleh masyarakat
banyak. Bukan hanya kondisi ekonomi perusahaan saja yang perlu diperhatikan, tetapi
kondisi ekonomi di luar perusahaan juga harus diperhatikan. Kondisi ekonomi di luar
perusahaan, seperti harga-harga bahan utama pembuatan produk, nilai tukar mata uang,
kemampuan daya beli masyarakat, dan lain-lain.
Jadi, bagi para pengusaha perlu memerhatikan keadaan ekonomi yang sedang
berkembang, bai itu dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Hal ini penting
dilakukan supaya modal dan keuangan di perusahaan bisa disesuaikan.
2. Kondisi Alam Yang Tidak Menentu
Kondisi alam yang baik, maka produk-produk yang dihasilkan baik juga. Produk yang
baik ini membuat para konsumen tertarik untuk membeli dan menggunakan produk tersebut
sehingga perusahaan akan mengalami keuntungan. Sayangnya, kondisi alam saat ini sering
berubah sewaktu-waktu sehingga produk yang dihasilkan perusahaan menjadi kurang
maksimal. Jika terus seperti ini, perusahaan perlahan-lahan akan mengalami kerugian karena
produk-produknya tidak laris dipasaran.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan atau wirausahawan dapat meminimalisirnya
dengan cara memperluas target pasar. Semakin orang mengenal produk suatu perusahaan,
maka peluang konsumen untuk membeli produk tersebut semakin besar.
3. Perubahan Gaya Hidup Manusia
Dengan adanya perubahan gaya hidup, setiap manusia akan selalu mencoba untuk
beradaptasi. Begitu pun, dengan perusahaan atau wirausahawan yang perlu mengikuti hal-hal
yang sedang trend saat ini. Jika tidak bisa beradaptasi dengan gaya hidup manusia, maka
sebuah perusahaan bisa mengalami kerugian. Jadi, bisa dikatakan bahwa perubahan gaya
hidup merupakan salah satu penyebab munculnya risiko usaha.
Untuk mengurangi terjadinya risiko usaha karena perubahan gaya hidup manusia,
sebaiknya perusahaan atau wirausahawan selalu berinovasi. Inovasi yang dilakukan bisa
berupa produk, strategi pemasaran, hingga SDM.
4. Strategi Pemasaran Yang Salah
Biasanya strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan atau wirausahawan adalah
promosi. Terlebih lagi saat ini untuk melakukan promosi sudah bisa menggunakan media
sosial. Di sisi lain, jika menggunakan strategi pemasaran yang salah akan memunculkan

11
risiko usaha yang akan berdampak pada perkembangan perusahaan dan produk-produk yang
dihasilkan perusahaan. Maka dari itu perusahaan atau wirausahawan perlu membuat tim
khusus dalam merancang strategi pemasaran. Dengan hadirnya tim khusus tersebut dapat
mengurangi terjadinya risiko usaha.
5. Persiapan Yang Kurang Matang
Dalam membangum suatu usaha, persiapan yang matang sangat diperlukan. Hal-hal yang
termasuk persiapan yang matang, seperti ide usaha, modal usaha, target konsumen, riset
“pasar”, dan masih banyak lagi. Usaha yang kamu bangun pastinya selalu ingin mengalami
peningkatan, salah satu caranya dengan memiliki persiapan yang matang. Selain itu, dengan
persiapan yang matang, sama saja mengurangi risiko usaha.
Jika risiko usaha dapat diminimalisir, kemungkinan besar usaha yang akan dibangun akan
mengalami peningkatan secara perlahan. Jadi, untuk menjadi wirausahawan harus melakukan
persiapan yang matang!
F. Solusi dalam mengatasi resiko usaha
1. Mengenal Lebih Dalam Usaha Yang Akan Dibangun
Untuk mengenal usaha tersebut, dapat dimulai dari mengetahui visi dan misi suatu
usaha. Kemana arah usaha anda serta pada bidang usaha apa yang akan anda geluti.
2. Mengukur Besar Kecilnya Resiko Usaha
Membuat daftar besar kecilnya kerugian dari risiko usaha yang terjadi. Solusi ini perlu
untuk dilakukan supaya dapat mengidentifikasi lebih awal kerugian risiko usaha sehingga
dapat menentukan permasalahan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
3. Membuat Perencanaan Resiko Usaha
Perencanaan yang matang perlu dilakukan, sehingga kita dapat meminimalisir setiap
resiko yang dapat menghambat berkembangnya usaha. Dengan itu kita bisa tahu langkah
mana yang akan kita ambil.
4. Belajar Dari Kesalahan
Dengan adanya suatu kesalahan dalam usaha, itu menjadikan bahan evaluasi untuk kita.
Sehingga nantinya kita akan memberikan produk yang maksimal bagi konsumen sehingga
resiko akan semakin kecil bahkan satu persatu masalah usaha dapat teratasi.
G. Contoh Resiko Usaha
1. Teknologi Yang Semakin Berkembang
Perkembangan teknologi ini memiliki dua sisi, yaitu sisi yang dapat menguntungkan
usaha dan sisi yang dapat merugikan usaha. Sisi menguntungkan berupa usaha yang dibangun
dapat meningkatkan kualitas produk usaha. Sedangkan, sisi yang merugikan berupa tidak
dapat mengikuti atau beradaptasi dengan teknologi yang berkembang pesat.
2. Konsumen Sudah Mulai Tidak Percaya
Kepercayaan konsumen pada suatu produk usaha dapat meningkatkan penjualan. Oleh
sebab itu, produk usaha harus dijaga kualitasnya, baik dari harga atau pengiriman. Jika

12
kualitas produk usaha tidak dijaga, maka kepercayaan konsumen akan hilang. Bahkan, para
konsumen bisa meninggalkan produk usaha tersebut.
3. Persaingan Antar Usaha
Persaingan antar usaha memang harus dihadapi oleh para pengusaha supaya
membuktikan produk mana yang paling baik. Namun, persaingan antar usaha yang tidak
sehat akan memunculkan risiko usaha yang sangat tinggi. Dalam keadaan terburuk,
pengusaha bisa mengalami kerugian yang cukup besar.
4. Peraturan Pemerintah Yang Berubah
Peraturan pemerintah yang berubah akan memunculkan risiko usaha. Hal ini bisa terjadi
karena perusahaan harus melakukan penyesuaian kembali, baik dari segi produk, pemasaran,
dan penjualan.

H. KEGAGALAN USAHA

Ketika memulai sebuah bisnis, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah kegagalan.
Kegagalan bisnis (business failure) adalah ketika bisnis tidak dapat beroperasi secara
menguntungkan, yang mana bisa mengarah pada gagal bayar kebangkrutan, atau penutupan
bisnis. Mereka tidak dapat menghasilkan uang  karena pendapatannya tidak dapat menutupi
biaya.

Tidak selamanya usaha yang dirintis akan membuahkan hasil sesuai dengan yang kita
harapkan, adakalanya kesuksesan sulit untuk diraih. Kegagalan dapat disebabkan oleh rasa
takut gagal dan rasa tidak percaya diri yang timbul dari dalam diri maupun akibat pengaruh
lingkungan sekitar. Kondisi keluarga, budaya lingkungan, atau peristiwa-peristiwa tertentu
dapat menimbulkan rasa takut gagal. Rasa takut gagal dalam memulai suatu usaha juga
disebabkan oleh mitos-mitos yang mengatakan bahwa ''memulai usaha adalah berisiko dan
sering berakhir dengan kegagalan.'' Karena seseorang percaya dengan mitos ini maka
perasaan takut gagal pun muncul dan pada akhirnya bisa tidak percaya diri ketika memulai
sebuah usaha. Paradigma tersebut wajar, karena dalam hidup ini selalu ada pilihan atau
pertentangan antara dua hal, seperti hitam dan putih, baik buruk, kaya dan miskin, dan
sebagainya, maka ada sukses tentu ada kegagalan. Rasa takut gagal ini dapat kita atasi dengan
selalu berpikir positif sehingga akan menimbulkan rasa percaya diri.

Salah satu hukum bisnis menyatakan bahwa kualitas keuntungan tidak ditentukan oleh
kuantitas aktivitas bisnis tetapi oleh kualitas transaksi. Tidak sedikit orang menciptakan
banyak transaksi tetapi kualitas keuntungan didapat tidak sebanyak jumlah transaksi yang
diciptakan. Padahal apa yang kita inginkan adalah transaksi sebanyak mungkin dengan
keuntungan sebesar mungkin. Transaksi adalah pelaksanaan keputusan dealing tentang
tawaran yang kita setujui dan tawaran yang kita ajukan. Selanjutnya transaksi menciptakan
harga (price of value).

     Pada dasarnya semua orang sudah ditakdirkan hidup dengan ‘business of selling’, terlepas


apakah ia pengusaha atau pun orang biasa. Karena takdir itulah, maka sebagian hukum alam
yang mengatur kehidupan ini adalah hukum untung rugi. Dalam menyikapi hukum
diperlukan kepemilikan sikap mental pengusaha (the entrepreneurship mental attitude). Atau
sosok yang bermentalitas 'creating' dan bertanggung jawab atas resiko keputusan yang
diambil serta menerima resiko sebagai pemilik. Akan tetapi bila sudah mengetahui penyebab

13
umum kegagalan dalam bisnis dari awal, kemungkinan akan mengurangi resiko untuk
mengalami kegagalan.

I. FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN PADA USAHA

Mengenali penyebab wirausaha mengalami kegagalan sejak dini akan menjadi suatu
keuntungan. Dengan begitu, seorang pengusaha bisa menyusun rencana untuk mengantisipasi
kegagalan tersebut. Meskipun tidak menutup kemungkinan kegagalan akan menghampiri,
paling tidak seorang pengusaha sudah tahu harus bertindak apa.

1. Perencanaan Yang Kurang Matang

Dalam menjalankan bisnis, perencanaan adalah hal penting yang harus dilakukan pertama
kali. Rencana bisnis tidak perlu sempurna, namun harus tepat dan dipikirkan secara matang.
Dengan melakukan perencanaan, Anda dapat menentukan bagaimana bisnis Anda mencapai
tujuannya.

Perencanaan juga dapat dipakai sebagai alat pengendalian kegiatan operasional


perusahaan. Dengan adanya sebuah rencana, Anda juga dapat memilih dan menetapkan apa
saja kegiatan yang diperlukan dan tidak diperlukan, serta melakukan seluruh kegiatan secara
teratur sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditentukan. Jika perencanaan bisnis tidak
dipikirkan dengan matang, hal ini akan berdampak langsung pada kegiatan operasional bisnis
yang mengakibatkan kegagalan bisnis atau bahkan pailit.

2. Tidak Cukup Wawasan dan Rasa Percaya Diri

Pengalaman akan diperoleh ketika Anda sudah terjun ke dunia bisnis. Pengalaman juga
bisa didapatkan dari banyak hal. Hal yang sama juga terjadi dengan wawasan pelaku usaha
tentang usaha yang sedang ia jalani. Jika Anda merasa sama sekali tidak memiliki wawasan
terkait bisnis yang Anda jalani sehingga Anda tidak tahu harus bagaimana langkah
selanjutnya untuk menjalankan bisnis maka Anda harus waspada karena wawasan yang
cukup untuk menjalankan bisnis merupakan kunci kesuksesan.

Wawasan di sini bisa juga diartikan sebagai seluk beluk usaha tersebut. Oleh sebab itu,
sebelum terjun ke dunia bisnis, persiapkan diri dengan wawasan yang cukup sehingga tidak
mudah panik, tidak terburu-buru memutuskan, tidak bingung menghadapi masalah dan lain
sebagainya. Tingkat wawasan yang tinggi akan membantu rasa percaya diri yang tinggi.

3. Takut Mengambil Resiko

Setiap kegiatan pasti memiliki sebuah risiko, salah satunya kegiatan bisnis. Banyak
pengusaha yang gagal menjalankan bisnis karena takut mengambil risiko, misalnya risiko
dalam menghadapi persaingan, risiko dalam masalah keuangan, dan lain sebagainya. Jika
Anda termasuk salah satu pengusaha yang takut mengambil risiko, berarti mental Anda
belum siap menjadi seorang pengusaha. Kenyataannya, kebanyakan orang sukses adalah
mereka yang berani mengambil risiko.

4. Tidak Berani Mencoba

14
Mencoba hal-hal baru tentu dapat memberikan suatu ide baru dalam menjalankan sebuah
bisnis. Namun, banyak pengusaha yang telah nyaman berada di zonanya, sehingga tidak
berani mencoba hal baru. Padahal orang yang sukses adalah orang yang mencoba hal baru.
Jika Anda berani mencoba dan terus berusaha, tidak ada kata tidak mungkin dalam sebuah
bisnis, namun jika Anda tidak mulai mencoba, sudah pasti Anda tidak akan pernah berhasil.
Dengan berani mencoba, Anda sama dengan telah membuat suatu kemajuan dalam sebuah
bisnis.

5. Tidak bisa berinovasi

Inovasi adalah salah satu tolak ukur dari keberhasilan suatu usaha. Ketika Anda tidak
berinovasi, maka sudah bisa dipastikan Anda akan kalah bersaing. Kalah bersaing artinya
Anda tidak bisa terus eksis di tengah permintaan pasar. Lama tapi pasti, Anda akan menutup
toko atau bisnis Anda lantaran kalah daya saing dengan para pesaing yang selalu melakukan
inovasi.

6. Menjual Produk yang Tidak Dicari Konsumen

Survei pasar penting untuk mengetahui produk seperti apa yang dibutuhkan konsumen.
Menjual produk yang tidak mereka butuhkan bisa membuahkan kegagalan. Pilihannya
adalah Anda menjual produk yang memang dicari konsumen atau Anda menciptakan
kebutuhan baru bagi konsumen sehingga mereka melirik produk Anda.

7. Tidak bisa mengontrol laju keuangan

Keuangan adalah hal yang sangat krusial pada setiap jenis usaha. Keuangan yang baik
tentunya mendukung kesehatan bisnis sehingga bisa melaju dan berkembang dengan baik.
Sebaliknya, jika laju keuangan tidak bisa dikontrol, pemasukan dan pengeluaran tidak jelas,
maka bisnis yang Anda jalankan akan stagnan karena Anda tidak cukup dana bahkan tidak
mengetahui seberapa besar keuntungan yang sudah didapatkan sehingga bisnis tidak bisa
dikembangkan.

Jika Anda merasa tidak bisa mengontrol laju keuangan bisnis Anda, maka Anda harus
segera bertindak untuk menyelamatkan bisnis Anda dengan memulai pencatatan keuangan
yang rapi, pembagian porsi penghasilan untuk tiap pos seperti untuk gaji, biaya operasional
dan lain sebagainya. Mengontrol laju keuangan bisa dimulai dengan pencatatan keuangan
yang baik dari mulai pemasukan dan pengeluran segaa hal.Pengawasan dan Pemeliharaan
Aset Bisnis Cenderung Minim

8. Tidak Mau Belajar dari Orang Lain dan Salah Pilih Mentor

Belajar dari orang lain jadi bagian penting dalam perjalanan seorang wirausahawan. Anda
bisa menimba banyak ilmu dari sharing pengusaha yang sudah banyak makan asam garam.
Memilih mentor yang tepat serta punya visi dan misi serupa akan mendorong Anda dan
mempercepat dalam mengembangkan usaha.

J. STRATEGI MENGHADAPI KEGAGALAN BISNIS

Kegagalan, bagi pengusaha, tidak bisa dihindari. Ini mungkin datang dalam bentuk
kerugian kecil, seperti kehilangan kesepakatan penting dari pesaing, atau dalam bentuk besar,

15
seperti tidak dapat menerima gaji. Pengusaha terbaik, bagaimanapun, tidak ditentukan oleh
kegagalan ini, melainkan oleh bagaimana mereka menghadapinya. Menavigasi situasi sulit
baik secara eksternal maupun internal sangat penting untuk menjadi pengusaha yang sukses.
Saat menghadapi kegagalan ini, berikut 10 cara untuk mengatasinya dengan lebih baik:

1. Bersiaplah

Anda tidak harus membuat rencana kontingensi penuh untuk semua jenis kegagalan.
Meskipun demikian, mempersiapkan mental untuk gagal dan masa-masa sulit sangatlah
penting. Jika Anda memiliki ekspektasi bahwa segala sesuatunya akan berjalan dengan
sempurna sesuai rencana, maka, jika tidak, saat-saat sulit itu akan lebih sulit daripada yang
Anda harapkan. Terkait: Melihat Jadwal yang Menuntut dari Elon Musk, Yang Bekerja
dalam Slot 5 Menit, Melewati Sarapan dan Menghindari Email

2. Temukan apa yang dapat membangun kembali energi Anda

Pemahaman yang lebih baik tentang diri Anda dan jalan keluar yang Anda perlukan
untuk menghadapi kesulitan diremehkan. Orang yang tahu apa yang mereka butuhkan untuk
merasa lebih baik dan berpikir lebih jernih jauh lebih siap untuk menghadapi kesulitan secara
langsung. Ini bisa dalam bentuk berolahraga, menghabiskan waktu dengan orang yang Anda
sayangi, atau pergi ke tempat yang menginspirasi dan mengisolasi.

3. Jangan membuat keputusan emosional

Sangat mudah untuk membuat keputusan emosional segera setelah sesuatu yang negatif
terjadi. Namun, melakukan hal itu sering kali merugikan. Bahkan jika itu berarti mengambil
lima menit untuk menenangkan diri, itu tetap bermanfaat. Membuat pilihan yang rasional
daripada pilihan emosional mencegah masalah Anda bertambah parah. Terkait: 8 Orang
Sangat Sukses Yang Tidak Lulus Perguruan Tinggi

4. Memiliki jaringan pendukung yang kuat

Mengelilingi diri Anda dengan teman, keluarga, dan mentor yang dapat mendukung
selama masa-masa sulit dapat mencegah perasaan terisolasi. Anda mungkin merasa sendirian
dalam pekerjaan Anda, tetapi memiliki orang-orang yang membuat Anda merasa dicintai dan
penting di luar pekerjaan dapat membuat semangat tetap tinggi. Orang-orang ini juga bisa
menjadi pelampiasan yang bagus untuk mendapatkan nasihat atau memproses keputusan
penting.

5. Evaluasi kembali situasi Anda

Kegagalan adalah kesempatan bagus untuk mengevaluasi kembali situasi Anda. Anda
harus bertanya pada diri sendiri mengapa Anda gagal, bagaimana perasaan Anda tentang hal
itu dan apa yang harus Anda lakukan selanjutnya. Jika perusahaan Anda berkinerja sangat
buruk, maka ini adalah kesempatan besar untuk melihat ke dalam dan bertanya mengapa itu
terjadi. Jika itu karena Anda tidak melakukan pekerjaan yang diperlukan, Anda harus
bertanya seberapa besar Anda benar-benar peduli dengan apa yang Anda lakukan. Bertahan
melalui kegagalan sangatlah penting, tetapi itu tidak berarti bahwa Anda harus mengatakan
pada diri sendiri bahwa Anda harus sering gagal untuk mendapatkan banyak hal dalam hidup.
Kegagalan bisa jadi pertanda bahwa apa yang Anda lakukan bukan untuk Anda. Jujur pada

16
diri sendiri tentang hal itu dapat menghemat energi dan kebahagiaan yang signifikan.
Melupakan berapa banyak waktu yang telah Anda investasikan di muka dan mengevaluasi
situasi untuk konteks yang diberikan saat ini dapat membantu Anda memutuskan langkah
selanjutnya. Terkait: Lakukan 50 Hal Ini Secara Teratur dan Anda Akan Menjadi Pengusaha
yang Lebih Baik

6. Jangan menganggap diri Anda terlalu serius

Terkadang dunia terasa seperti akhir saat kita gagal. Dalam beberapa kasus, kegagalan
ini lebih ekstrim daripada yang lain. Karena itu, menempatkan situasi Anda dalam konteks
dengan skema besar itu melegakan. Kegagalan adalah bagian dari hidup dan sesulit
kelihatannya saat ini, semuanya akan berakhir baik-baik saja.

7. Pisahkan kegagalan dari diri Anda sebagai pribadi

Salah satu bagian tersulit dari kegagalan adalah memisahkan situasi dengan Anda
sebagai pribadi. Jika perusahaan Anda gagal, mudah untuk menyalahkan hal itu 100 persen
pada diri Anda sendiri sebagai pribadi. Namun, bukan itu masalahnya. Semua orang
menghadapi kegagalan dalam hidup mereka. Bayangkan seperti apa dunia ini jika mudah
bagi setiap orang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan (atau pikir mereka
inginkan). Membiarkan diri Anda menjadi sangat terikat pada kegagalan akan membuat
penanganannya jauh lebih sulit. Sebaliknya, pahami dan akui sambil terus menjalani hidup
Anda, bahagia dengan apa yang sedang Anda upayakan.

8. Jangan memikirkannya

Melihat ke belakang dalam sejarah, setiap orang yang telah mencapai pekerjaan penting
telah gagal. J.K. Rowling telah menolak buku Harry Potter oleh penerbit yang tak terhitung
banyaknya. Albert Einstein bahkan tidak bisa mendapatkan nilai sebagai seorang profesor.
Kehilangan terjadi pada semua orang dan kecewa tidak akan menghasilkan sesuatu yang
produktif. Sebaliknya, berpikir ke depan akan memungkinkan Anda untuk melewati masalah
dan bekerja menuju masa depan yang lebih cerah.

9. Belajar darinya. Pindah memang perlu, tetapi bertanya pada diri sendiri mengapa Anda
gagal juga penting

Kegilaan melakukan hal yang sama berulang-ulang mengharapkan hasil yang berbeda.
Belajar dari kesalahan Anda dan bagaimana Anda bisa menjadi lebih baik di lain waktu
adalah salah satu bagian tersulit dari kegagalan. Sulit untuk menanyakan pertanyaan-
pertanyaan sulit itu dan menghadapi jawaban yang mungkin muncul. Namun, melakukan itu
pasti akan mencegah Anda membuat kesalahan yang sama di masa depan. Terkait:
Bagaimana 5 Pengusaha Dengan Nama Rumah Tangga Mengubah Bisnis Gagal Menjadi
Sukses

10. Pahami apa yang akan Anda hadapi

Sebagai seorang pengusaha, Anda akan menghadapi banyak kegagalan. Jika Anda
mencari kehidupan yang aman tanpa banyak pasang surut, atau Anda kesulitan menangani
kegagalan, maka memulai perusahaan mungkin bukan hal yang tepat untuk Anda.

17
Menetapkan ekspektasi Anda secara efektif dan mengetahui apa yang Anda hadapi akan
membantu menghadapi tantangan.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Untuk menjadi wirausaha yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi usaha yang
jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko, baik waktu maupun uang.
Apabila ada kesiapan dalam menghadapi resiko, langkah berikutnya adalah membuat
perencanaan dan langsung terjun ke lapangan mempraktekannya.
B. Saran

Bangunlah karakter berwirausaha karena kewirausahaan dapat mengajarkan orang untuk


mengembangkan ketrampilan unik.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.joinan.co.id/blog/apa-itu-wirausaha-bacaan-lengkap-sebelum-mulai-berbisnis/
https://www.gramedia.com/literasi/risiko-usaha/
http://indonesiancreative.id/read_article/2017/1/penyebab-kegagalan-berwirausaha.html

20

Anda mungkin juga menyukai