(ELEMBAGA)
PENGAMPU
TATUNG M TAUFIK
(0812.2650.3399)
EKONOMI KELEMBAGAAN, Paradigma, Teori, dan Kebijakan, oleh Prof.
Dr. Ahmad Erani Yustika, Penerbit; Erlangga, Penetakan; PT. Gelora
Aksara Pratama, Jakara, 2012.
WIRAUSAHA, Pemberdayaan dan Perkuatan KELEMBAGAAN di Sektor
Industri Menengah dan Kecil, Oleh; Muhammad Djamal, Edisi; Pertama,
Cetakan ke-1, Penerbit; Expert, Yogyakarta, 2017.
GOOD GOVERNANCE SEBAGAI SUATU KONSEP DAN MENGAPA PENTING
DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA: Suatu Pendekatan Ekonomi
Kelembagaan, Oleh; Bayu Kharisma, Universitas Pajajaran, Buletin Studi
Ekonomi 19(1):9-30, February 2014.
EKONOMI KELEMBAGAAN BARU DAN KEBIJAKAN SEKTOR PUBLIK
BEBERAPA CONTOH KASUS, Oleh; Syofyan, Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sumatera Utara
BAB. X
EKONOMI KELEMBAGAAN
DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI
X
BAB. X
ELEMBAGA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Pendekatan Statis: Spesialisasi.
Contoh; Jika perusahaan membuat sepeda, maka ada dua model
pembagian kerja. Pertama; seorang pekerja diminta merakit sepeda
dari mulai awal hingga jadi. Pekerja harus berketrampilan semua
spek pembuatan sepeda (kerangka, roda, rantai, rem, dll). Artinya,
pekerja tsb merakit tanpa bantuan pekerja lain. Kedua; perusahaan
merakit sepeda tsb menjadi tiga bagian yakni; pemasangan; (i)
kerangka, (ii) perlengkapan sepeda, (iii) dan pengecekan akhir ( yi;
menguji keseimbangan dan kelayakan jalan).
Artinya, para pekerja juga dibagi 3 divisi tsb, maka seorang pekerja
dituntut menguasai pekerjaan divisi masing-masing. Dalam jangka
waktu tidak lama, dipastikan pekerja akan menguasai pekerjaan tsb
dengan lebih baik. Sehingga produktivitas dan mutu pekerjaan
semakin tinggi. Maknanya, efisiensi dan produktivitas tidak harus
dilakukan dengan menambah sumber daya dan mengubah teknologi,
tetapi cukup mempraktikan pembagian kerja (spesialisasi).
Jadi, agar muncul spesialisasi diciptakan kelembagaan yg efisien.
Indikator efisien tercermin dari rendahnya biaya transaksi.
Sehingga berpotensi pelaku ekonomi mendapatkan insentif (untung).
Lihat Bagan
BAB. X
ELEMBAGA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Pendekatan Statis: Spesialisasi.
Bagan; Pertumbuhan Ekonomi Kasus Statis
C
Y
X
Dengan kuantitas input yg tetap/ konstan X dan Y, hasil perekonomian
kurva B, karena pengaruh inovasi dan teknoogi, perekonomian
bergerak menjadi kurve C, yg lebih produktif.
BAB. X
ELEMBAGA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
2. Pendekatan Dinamis: Perubahan Teknologi.
Yeager, 1999, Masalahnya bagaimana teknologi bisa ditingkatkan dari
waktu ke waktu. Terdapat tiga hal untuk meresponnya. Yi; Pertama,
Negara mempercepat dan memperkuat kreativitas manusia. Individu
dan perusahaan diberi kebebasan dan insentif untuk berfikir dan
bereksperimen mengenai ide2 baru. Masyarakat dibiasakan berfikir
terbuka, berubah, dan berkeinginan melawan status quo. Jadi
terbuka, penemuan teknologi2 baru. Kedua, mengupayakan pasar
modal (sektor keuangan) berfungsi maksimal. Mengingat
mengkonversi ide menjadi penemuan baru, tidak hanya mahal,
tetapi juga berisiko. Disini, peran negara melelui kelembagaan
tetentu, untuk menjamin risiko dan legislasi pengungkapan
informasi. Ketiga, menciptakan lingkungan yg kompetitif, maka
dapat menekan korporasi untuk secara terus menerus memperbaiki
produk2nya dan sanggup mengambil risiko.
Schumpeter, 1947, memperkenalkan konsep “creative destructive”
bahwa keberanian ”merusak” konsep lama untuk digantikan
penciptaan ide atau konsep baru. Khususnya menangkap peluang;
barang yg dibutuhkan konsumen, metode produksi, transportasi,
pasar, dan bentuk dari organisasi industrial baru. “Perusakan
kreatif” ini merupakan fakta peling essensial dari kapitalisme.
BAB. X
ELEMBAGA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
2. Pendekatan Dinamis: Perubahan Teknologi.
Fungsi kelembagaan dinamis ini berbeda dengan kasus pertumbuhan
statis. Pendekatan dinamis, diharapkan bisa mengubah perilaku
organisasi, khususnya perusahaan korporasi.
Perusahaan berorientasi profit/laba, yg bisa dicapai dengan cara; (1)
Loby kepada pemerintah agar mendapatkan kuota impor, monopoli,
lisensi, tata niaga, dan fasilitas lain. (2) perusahaan melakukan
perubahan dan peningkatan teknologi, sehingga produknya
kompetitif di pasar. Konsep kedua tsb, dikenal sebagai “perusakan
kreatif” atau “pertumbuhan ekonomi baru”. Lihat Bagan.
Sayangnya, kesadaran meletakan aspek penelitian dan pengembangan
(R&D) masih sangat rendah di negara berkembng. Sehingga level
perusahaan komitmen untuk mengerjakan hampir tidak terlihat.
Mengingat hal ini struktur pembiayaan R&D, masih menggantungkan
Pemerintah. Seyogyanya sektor swasta yg melakukannya.
Bagan: Pertumbuhan Ekonomi: Kasus Dinamis
Fungsi Perilaku Proses creative Perbaikan Pertumbuhan
Kelembagaan Organisasi destruction Teknologi Ekonomi Baru
BAB. X
ELEMBAGA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
2. Pendekatan Dinamis: Perubahan Teknologi.
Untuk, mengarah perkembangan ekonomi baru di Negara berkembang
(Indonesia), negara membenahi sektor pendidikan, yg merupakan
elemen kunci bagi percepatan pengembangan teknologi. Ada dua
aspek yg bisa dikerjakan pemerintah pada sektor pendidikan, yakni;
Pertama, memberikan kebebasan akademik yg luas sehingga manusia
yg bekerja di sektor pendidikan memiliki ruang dan keberanian
untuk melakukan eksperimen2 baru, termasuk penelitian terhadap
isu2 tertentu yg dianggap sensitif oleh pemerintah.
Kedua, meningkatkan anggaran sektor publik (pendidikan) sehingga
kesempatan akses dari penduduk untuk memperoleh berbagai
tingkat pendidikan semakin besar.
Dengan distribusi akses pendidikan yg merata, kesempatan penduduk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kian besar sehingga
menjadi sumber penemuan ide atau teknologi baru.
Hasil studi, menunjukkan bahwa distribusi pendidikan yg tidak merata
dan berkesinambungan memiliki dampak negatif terhadap
pendapatan perkapita di kebanyakan negara. Jadi, faktor
peningkatan kemampuan dan pendidikan, akan meningkatkan pula
pendapatan perkapita penduduk dan pertumbuhan ekonomi baru.
BAB. X
ELEMBAGA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
3. Hirarkhi dan Struktur Kepemilikan Korporasi.
Salah satu ciri masyarakat kapitalis adalah bahwa segala sumber daya
(ekonomi) dimiliki dan dialokasikan oleh organisasi2 non pemerintah
(private sektor). Seperti; perusahaan, rumah tangga, dan pasar.
Pemilik sumber daya tsb meningkatkan produktivitasnya melalui
spesialisasi sehingga mendorong terjadinya kerjasama. Perusahaan
sebagai intitas, memiliki kekuatan isu2 strategis, seperti; otoritas
dan tindakan disiplin yg superior dan ini dilakukan di pasar.
Ada dua hal yg dituntut agar perusahaan berjalan baik adalah
pengukuran produktivitas input dan penghargaan (insentif) dan hal
ini terjadi pula di pasar. Artinya, setiap pasar memiliki karakteristik
yg tidak sama baik sumber daya input maupun penghargaannya.
Dengan demikian, organisasi dapat dipandang sebagai “Problem
Facing” dan “Problem Solving”. Tetapi, usaha2 organisasi sering kali
tidak jelas ( inividu owner) sehingga tuntutan terhadap adanya
kontrol sering kali malah menyebabkan pencapaian yg diinginkan
tidak terwujud atau tercapai.
Setidaknya terdapat, tiga pendekatan yg berbeda dalam menjalankan
organisasi ekonomi yaitu; (i) teori hak kepemilikan. (ii) teori agensi/
desain mekanisme, dan (iii) biaya transaksi.
BAB. X
ELEMBAGA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
3. Hirarkhi dan Struktur Kepemilikan Korporasi.
Ketiga pendekatan tsb dijalankan oleh organisasi ekonomi dalam
skema kontrak. Sistem kontrak tsb berbeda dari teori neoklasik ttg
perusahaan yg mendasarkan pada non kontrak dan teknlogi.
Jadi, secara umum teori organisasi ekonmi dipisahkan dalam dua
kategori besar, yakni; Sistem kontraktual dari aliran kelembagaan
dan Sistem non kontraktual dari aliran neoklasik/klasik yg
mendasarkan teknologi sebagai fungsi produksi.
Williamson, 1991, bahwa aliran kontraktual dibagi dalam empat
klasifikasi yg lebih kecil, yi; teori hak kepemilikan, agency,
transaksi, dan pilihan publik.
Sehingga, aliran neo klasik ditolak oleh aliran kelembagaan, karena
terdapat tiga asumsi yg dianggap salah alamat, yi; (i) batas2
perusahaan dianggap given (berdasarkan skala dan cakupan
ekonomi). (ii) hak kepemilikan diasumsikan telah terdefinisikan
dengan baik. (iii) pertikaian/pengingkaran kontrak, jika ada, bisa
diselesaikan dengan lancar dan tanpa biaya melalui pengadilan.
Dalam realitanya, ketiga asumsi tsb tidak dapat bekerja
sebagaimana diprediksi. Lihat Bagan
BAB. X
ELEMBAGA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
3. Hirarkhi dan Struktur Kepemilikan Korporasi.
Bagan: Teori-Teori Ekonomi Organisasi
Organisasi
Ekonomi
Non Kontrak
Kontrak
(Teknological
(institutional)
)
Kesepakatan
Kebijakan
(organization
(rules)
)
Neo Lainnya
Klasik (Klasik)
Tidak
Publik Swasta Komplit
Komplet
(4) Model pengambilalihan paksa, Model ini lebih kuat dan baik untuk
mendisiplinkan manajemen, karena memungkinkan seseorang yg
berhasil mengidentifikasikan kinerja perusahaan kurang baik bakal
mendapatkan penghargaan yg besar.
Model Struktur keuangan
Jika
Mengecawak
an
Step 1
Transformasi
Asumsi dan
Keyakinan
Step 2
Transformasi
Asumsi dan
Keyakinan
Step 3
Transformasi
Asumsi dan
Keyakinan