OLEH :
DWI PUTRA SETIAWAN, S.Kep
22221040
1. Definisi
non puasa sekitar 140 – 160 mg /100 ml darah (Elizabeth J. Corwin, 2018).
diabetes mellitus.
2. Etiologi
antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
kedalam sel. Hal itu bisa menyebabkan lemas dengan kadar glukosa dalam
penggunaan glukosa oleh otot, lemak dan hati serta peningkatan produksi
yang dapat mengakibatkan anorexia (tidak nafsu makan), nafas bau keton
pembuluh darah menjadi keras (arterisklerosis) dan bila plak itu telepas
a. Polipagi
b. Polidipsi
c. Poliuri
f. Visus menurun
h. Kelemahan tubuh
5. Komplikasi
a. Komplikasi akut :
1) Ketoasidosis diabetic
3) Hipoglikemia
4) Asidosis lactate
5) Infeksi berat
b. Komplikasi kronik
1) Komplikasi vaskuler
darah perifer
2) Komplikasi neuropati
Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis,
kardiovaskuler.
b) Ulkus kaki
6. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis dapat dibuat dengan gejala-gejala diatas + GDS > 200 mg%
(Plasma vena). Bila GDS 100-200 mg% sehingga perlu pemeriksaan test
Osm/l.
e. Elektrolit :
alkalosis respiratorik.
k. Insulin darah : Mungkin menurun / bahkan sampai tidak ada (pada tipe
(auto antibodi).
m. Urine : Gula dan aseton positif; berat jenis dan osmolalitas mungkin
menigkat.
o. Ultrasonografi
7. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi Hiperglikemia adalah mencoba menormalkan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya
1) Diet
a) Komposisi makanan :
1. Karbohidrat = 60 % – 70 %
2. Protein = 10 % – 15 %
3. Lemak = 20 % – 25 %
perempuan : 25 kkal/kg BB
a. Kurus : BB x 40 – 60 kalori/hari
c. Gemuk : BB x 20 kalori/hari
d. Obesitas : BB x 10 – 15 kalori/hari
2) Latihan jasmani
c) Mencegah kegemukan.
hiperkoagulasi darah
3) Penyuluhan
glimeperide, glipizid.
2. Biguanid (metformin)
3. Inhibitor glucosidase
4. Tiosolidinedlones
b) Insulin
kemudian.
Insuman.
8. Pathway
B. KONSEP DASAR KASUS KEPERAWATAN HIPERGLIKEMIA
1. Pengkajian
c. Keluhan Utama
d. Riwayat Penyakit
tidak berdaya, kepala pusing, sesak nafas serta mual, badan pucat,
Hipertensi
Hipertensi
e. Pengkajian Primer
1) Airway
2) Breathing
3) Circulation
4) Disability
5) Exposure
f. Data Fokus
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakstabilan kadar Glukosa Darah berhubungan dengan Disfungsi
Pankreas dibuktikan dengan kadar glukosa dalam darah tinggi.
b. Hivopolemia berhubungan dengan diuresis osmotik dibuktikan dengan
hiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan.
c. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, peenurunan
masukan oral, status hipermetabolisme.
3. Intervensi Keperawatan
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Setelah diberikan asuhan
Ketidakstabilan kadar SIKI:Manajemen Hiperglikemia SIKI:Manajemen
keperawatan 1x24 jam, diharapkan
glukosa darah Hiperglikemia
kestabilan kadar glukosa darah
berhubungan dengan Observasi
Observasi
pasien dapat teratasi dengan kriteria
disfungsi pankreas 1. Untuk mengetahui faktor
1. Identifikasi penyebab
hasil:
dibuktikan dengan kadar yang menyebabkan
hiperglikemia.
SLKI : Kestabilan Kadar
glukosa dalam darah glukosa darah pasien
Glukosa Darah 2. Monitor kadar glukosa
tinggi. meningkat.
No Indikator T darah. 2. Untuk memantau
1 Kadar glukosa dalam kestabilan glukosa darah
5
darah pasien.
2 Lemas 5
Terapeutik Terapeutik