Anda di halaman 1dari 11

Sistim Administrasi Kwartir (sismintir)

Administrasi dalam arti luas semua pekerjaan, kegiatan dan usaha-usaha


pembinaan di dalam organisasi Gerakan Pramuka.
Administrasi dalam arti terbatas (sempit) ialah meliputi penataan dan penertiban
secara tertulis dan berketentuan yaitu kegiatan-kegiatan yang disebut tata usaha
dalam Kwartir-kwartir Gerakan Pramuka.
Fungsi
Untuk melaksanakan pengawasan, untuk itu semua pekerjaan harus dilakukan
menurut ketentuan yang tetap.
Sebagai pedoman pokok yang harus dilaksanakan untuk diterapkan di lingkungan
Organisasi Gerakan Pramuka.
Untuk keseragaman tata cara pelaksanaan penyelenggaraan administrasi.
Sebagai sistem administrasi ikutan atau sub sistem terhadap Pokok-pokok sistem
Administrasi Umum Gerakan Pramuka.
Penggolongan Administrasi

Untuk mencapai tujuan, maka hal-hal yang berkaitan dengan tulis-menulis, yaitu
administrasi kwartir di bagi dalam 5 penggolongan, yaitu meliputi:
1) Catatan
2) Laporan
3) Keputusan
4) Surat-menyurat.
5) Penggolongan bentuk Tulisan
Tulisan-tulisan dalam Gerakan Pramuka dibagi 2 (dua) golongan, yaitu:
 Bersifat mengatur (pengaturan-pengaturan).
 Bersifat naskah/Surat.
Wewenang pembuatan/pengeluaran.
Dibuat/dikeluarkan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas), penandatanganan oleh Ketua
Kwartir Nasional (KaKwarnas).
1. Keputusan
2. Petunjuk penyelenggaraan
3. Surat Keputusan.
4. Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis.
5. Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis.
6. Laporan
7. Surat
8. Sampul Surat
9. Nota
10. Surat Edaran.
11. Pengumuman
12. Telegram
13. Surat Pengantar
14. Tulisan dinas lainnya.
15. Perubahan, Pencabutan, Pembatalan dan Ralat.
16. Bentuk Bentuk.
17. Surat-menyurat
18. Pembukuan Surat Masuk/Keluar
19. Lembar Disposisi.
20. Ekspedisi
21. Klasifikasi
Sistem Administrasi Satuan (Sisminsat) Pramuka

Setiap anggota muda Gerakan Pramuka sejak Pramuka Siaga, perlu dilatih
di bidang administrasi dan terus dikembangkan sampai yang bersangkutan
mencapai usia Pramuka Pandega. Administrasi-administrasi tersebut adalah
sebagai berikut:

A. Penerimaan Anggota
B. Buku Administrasi
di satuan administrasi disusun sebagi berikut:
Perindukan Siaga
Pasukan Penggalang
Ambalan Penegak
C. Laporan Kerja
D. Pendanaan Gudep
E. Iuran
F. Tanda Anggota

Pramuka Garuda
Pramuka Garuda merupakan sebutan bagi pramuka yang telah menyelesaikan
tingkat kecakapan tertinggi pada jenjang pendidikan (golongan) masing-masing
Tanda Pramuka Garuda merupakan tanda kecakapan tertinggi yang diberikan
kepada seorang peserta didik  pramuka yang memenuhi syarat Pramuka Garuda.
Dasar hukum dan panduan penyelenggaraan pramuka garuda diatur berdasarkan
SK Kwartir Nasional Nomor 101 tahun 1984 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Pramuka Garuda.
Pramuka Garuda dibedakan dalam empat golongan sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam gerakan Pramuka. Keempat golongan tersebut adalah:
 Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga
 Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang
 Pramuka Garuda untuk Pramuka Penegak
 Pramuka Garuda untuk Pramuka Pandega
Tanda Pramuka Garuda
Tanda Pramuka Garuda berbentuk segi lima beraturan dengan masing-masing sisi
selebar 2,5 cm dan berbingkai kuning emas. Di tengah segi lima terdapat gambar
burung garuda kedua sayapnya yang terbuka, lambang Gerakan Pramuka di dada
burung garuda, dan sehelai pita bertuliskan "Setia - Siap - Sedia" yang dicengkeram
oleh kedua cakar burung garuda.
Syarat Pramuka Garuda
Seorang peserta didik yang telah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum tingkat
terakhir dalam golongannya (Siaga Tata, Penggalang Terap, Penegak Laksana,
atau Pandega) berhak untuk mengajukan diri menjadi pramuka garuda.
Pramuka Garuda di Negara Lain
Pramuka Garuda tidak hanya terdapat di Indonesia saja. Kepanduan di negara-
negara lain juga memberlakukan Pramuka Garuda dengan nama, tanda, syarat, dan
ketentuan yang berbeda. Nama-nama Pramuka Garuda di beberapa negara di dunia
antara lain:
 Malaysia: Pengakap Raja
 Filipina: Eagle Scout
 Brunei Darussalam: Pengakap Sultan
 Korea: Tiger Scout
 Amerika Serikat: Eagle Scout
 Singapura: King Scout
 Jepang: Fuji Scout
 Australia: Queen's Scout dan Queen's Guide
 Hongkong: Dragon Scout
 India: Rashtrapati Scout dan Rashtrapati Guide

UPACARA PENERIMAAN TAMU AMBALAN


GUGUS DEPAN
Segera dimulai,
1.       Masing-masing pemimpin sangga menyiapkan anggotanya,
2.       Pradana memasuki lapangan,
3.       Penghormatan kepada pradana dilanjutkan laporan,
4.       Kakak Pembina memasuki lapangan upacara,
5.       Penghormatan kepada kakak Pembina,
6.       Laporan pradana kepada kakak Pembina,
7.       Calon tamu ambalan memasuki tempat yang telah ditentukan,
8.       Laporan pengantar,
9.       Arahan yang didahului perkenalan calon tamu ambalan oleh kakak Pembina
kepada ambalan dan peryataan diterima sebagai tamu ambalan di gugus
depan………………. Ambalan………….,
(Tamu ambalan yang baru saja diterima dipersilahkan bergabung ke ambalan),
10.   Do`a oleh kakak Pembina,
11.   Laporan pradana,
12.   Penghormatan kepada kakak Pembina,
13.   Kakak Pembina meninggalkan lapangan upacara,
14.   Penghormatan kepada Pradana,
15.   Pradana kembali ke sangganya,
16.   Upacara selesai dilanjutkan pemberian ucapan selamat datang oleh amabalan
kepada tamu ambalan.

UPACARA PELANTIKAN CALON PENEGAK BANTARA MENJADI PENEGAK


BANTARA
 GUGUS DEPAN
Segera dimulai,
1.       Pradana memasuki lapangan upacara,
2.       Penghormatan kepada Padana,
-          Pradana menjemput Pembina, (“lapor, upacara pelantikan segera dimulai
kakak selaku Pembina upacara diundang memasuki lapangan upacara”)
3.       Kakak Pembina memasuki lapangan upacara
4.       Penghormatan kepada kakak Pembina
5.       Laporan apit kanan dan apit kiri,
-          Apit kanan : lapor, saya atas nama .…., penegak……, jabatan….. ,
-          Apit kiri : dan saya atas nama…., penegak……., jabatan…..,
-          Apit kanan : memperhadapkan putra/putri terbaik bangsa yang berjiwa
pancasila calon penegak bantara dengan jumlah …… orang, dengan
rincian :putera…. Orang
-          Apit kiri : dan puteri ….. orang, siap dilantik menjadi penegak bantara.
-          Apit kanan dan apit kiri: apakah kakak bersedia melantiknya….!!!???
6.       Prosesi pelantikan yang didahului tanyajawab,
-          (diselingi arahan)
-           Adat Ambalan bila ada
-          Doa (yang dilantik) dipandu oleh Pembina
-          Bendera mengambil tempat (penghormatan dipimpin oleh pradna)dipandu
oleh Pembina
-          Arahan oleh Pembina tentang bendera kebangsaan (patriotisme)
-          Pengucapan Janji Pramuka (Try Satya) // salam janji
-          Pernyataan dilantik oleh kakak pembina
7.       Penyamatan tanda kecakapan umum (TKU)
-          ucapan selamat oleh kakak Pembina.
8.        Doa oleh kakak Pembina
9.       Laporan Pradana
10.   Penghormatan kepada kakak Pembina
11.   Kakak pembina meninggalkan lapangan upacara
12.   Penghormatan kepada pradana
13.   Pradana kembali kesangganya
14.   Upacara selesai barisan dapat dibubarkan.

ACARA PEMBAKARAN UNGGUNG API


GUGUS DEPAN WAJO……………………………………………………..
AMBALAN……………………………………………………………………….
PANGKALAN……………………………………………………………………
Segera dimulai,
1.       Pradana mengumpulkan Anggota dan mempersiapkan acara ,
2.       Pradana mengatakan “Acara pembakaran unggung api segera dimulai,
masing-masing petugas mengambil tempat”
3.       Masing-masing Pimpinan sangga menyiapkan anggotanya,
4.       Penghormatan kepada Pradana dan dilanjutkan dengan laporan,
5.       Pradana menjemput pembina dan laporan ( “Lapor, ambalan telah siap, acara
pembakaran unggung api segera dimulai, kakak selaku Pembina diundang
memasuki lapangan")
6.       Kakak Pembina memasuki lapangan.
7.       Penghormatan kepada kakak Pembina,
8.       Pengucapan pancasila,
9.       Pengucapan Dasa Dharma Gerakan Pramuka,
10.   pembakaran unggung api,
11.   Amanat kakak Pembina,
12.   Doa oleh kakak Pembina,
13.   Penghormatan kepada kakak Pembina,
14.   Kakak Pembina meninggalkan lapangan,
15.   Laporan pradana kepada kakak Pembina, (“acara telah dilaksanakan, laporan
selesai”),
16.   Laporan masing-masing pimpinan sangga,
17.   Penghormatan kepada pradana,
18.   Pradana dan petugas lainnya kembali ke sangganya,
19.   Masing-masing pimpinan sangga mengambil alih anggotanya,
20.   Acara selesai di lanjutkan dengan kanyita.

TATA UPACARA BUKA LATIHAN


1.       Pradana mengumpulkan Anggota dan mempersiapkan upacara ,
2.       Pradana mengatakan “Upacara segera dimulai, masing-masing petugas
mengambil tempat”
3.       Masing-masing Pimpinan sangga menyiapkan anggotanya,
4.       Penghormatan kepada Pradana dan dilanjutkan dengan laporan,
5.       Pradana menjemput pembina dan laporan ( “Lapor, ambalan telah siap,
upacara segera dimulai, kakak selaku Pembina upacara diundang memasuki
lapangan, apakah kakak bersedia?”)
6.       Penghormatan kepada kakak Pembina, dilajutkan penyerahan ambalan
(“ambalan saya serahkan kepada kakak”) // (“ambalan saya terima”, pradana berada
disamping kanan barisan, laksanakan….!!”)
7.       Pengibaran sang merah putih, penghormatan dipimpin oleh kakak pembina,
8.       Pengucapan Pancasila,
9.       Pengucapan Dasa Dharma Gerakan Pramuka,
10.   Amanat Oleh kakak Pembina,
11.   Doa oleh kakak Pembina,
12.   Penghormatan kepada kakak Pembina,
13.   Kakak Pembina meninggalakan lapangan upacara,
14.   Laporan Pradana (“Upacara telah dilaksanakan, laporan selesai”)
15.   (Pradana menggantikan posisi Pembina) Penghormatan kepada pradana,
16.   Pradana dan petugas lainnya kembali ke sangganya,
17.   Wakil pimpinan sangga mengambil alih pimpinan terhadap sangganya,
18.   Upcara selesai dilanjutkan dengan latihan.

TATA UPACARA TUTUP LATIHAN (TIPE A)


1. 19.   Pradana mengumpulkan Anggota dan mempersiapkan upacara ,
2. 20.   Pradana mengatakan (“Upacara segera dimulai, masing-masing petugas
mengambil tempat”)
3. Masing-masing wakil Pimpinan sangga menyiapkan anggotanya,
4. Penghormatan kepada Pradana,
5. Pradana menjemput pembina dan laporan ( “Lapor, ambalan telah siap,
upacara segera dimulai, kakak selaku Pembina upacara diundang memasuki
lapangan, apakah kakak bersedia?”)
6. Penghormatan kepada kakak Pembina, dilajutkan penyerahan ambalan
(“ambalan saya serahkan kepada kakak”) // (amabalan saya terima, Pradana
berada disamping kanan barisan, laksanakan….!!”)
7. Penurunan sang merah putih (penghormatan dipimpin oleh kakak Pembina)
8. Amanat oleh kakak Pembina,
9. Doa oleh kakak Pembina / pembacaan Sandi Ambalan,
10. Penghormatan kepada kakak Pembina,
11. Kakak Pembina meninggalakan lapangan upacara,
12. Laporan Pradana (“Upacara telah dilaksanakan, Laporan selesai”)
13. (Pradana menggantikan posisi Pembina)
14. Laporan masing-masing  wakil pimpinan sangga (pimpinan sangga kembali
ke sangganya)
15. Penghormatan kepada Pradana,
16. Pradana dan petugas lainnya kembali ke sangganya,
17. Upacara selesai, masing-masing  pimpinan sangga mengambil alih
anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai