TUGAS 2
1
2
Yang masih kurang diketahui ialah bobot masing-masing faktor tersebut dalam
pembentukan kepribadian seseorang.
Suatu organisasi harus mengembangkan kepribadian para manajernya,
antara lain dalam bentuk kebebasan untuk mengembangkan kreativitasnya.
Kebebasan demikian akan memberikan sumbangan konstruktif yang tidak kecil,
artinya bagi kepuasan pribadi di kalangan para manajer, yang pada gilirannya akan
meningkatkan kegairahan di kalangan mereka untuk mempertinggi kemampuan
sebagai pengambil keputusan yang efektif. Kepribadian pengambil keputusan yang
bersangkutan harus diberi tempat yang wajar dalam pengambilan keputusan.
Manajer yang dapat dikategorikan sebagai pengambil keputusan yang
berhasil adalah yang tidak selalu dibebani dengan perhitungan faktor personalitas
dari orang-orang yang berada di atasnya, meskipun hal tersebut perlu diperhatikan.
Artinya, kepribadian pengambil keputusan yang bersangkutan harus diberi tempat
yang wajar dalam pengambilan keputusan dimana ia secara langsung terlihat.
Hanya saja faktor-faktor kepribadian tersebut perlu dilengkapi dengan penggunaan
berbagai model dan teknik ilmiah.
1. Gaya Manajemen
Gaya manajerial sering dikategorikan kepada gaya yang otokratis,
paternalistis, militeristis, laissez faire, dan demokrasi/partisipatif. Masing-masing
gaya kepemimpinan mempunyai kelebihan dan kelemahan. Berdasarkan hasil
penelitian bahwa tidak ada seorang manajer yang hanya menggunakan satu gaya
saja dalam melaksanakan tugas-tugasnya, termasuk dalam pengambilan keputusan.
Dikarenakan manajer perlu memperhitungkan situasi dan kondisi yang dihadapi,
manajer memang menggunakan kombinasi berbagai gaya manajerial dalan
menjalankan tugasnya. Artinya seorang yang dikategorikan sebagai manajer yang
paling otokratis, adakalanya menempuh cara yang demokratis. Begitu sebaliknya,
seorang manajer yang paling demokratis adakalanya bertindak otoriter jika situasi
menuntutnya.
Salah satu bentuk partisipasi bawahan dalam proses pengambilan keputusan
adalah menyediakan data dan informasi. Karena itu salah satu cara mengkaji gaya
manajerial seseorang dengan mempelajari bagaimana orang tersebut
mengorganisasikan data dan informasi yang diterimanya dari berbagai sumber dan
sampai sejauh mana data dan informasi tersebut dimanfaatkan dalam pengambilan
keputusan. Seorang manajer adalah seseorang yang mampu menggabungkan
4
pendekatan yang rasional dan logis dengan pendekatan yang intuitif. Suatu
pendekatan dapat dikatakan sebagai pendekatan yang rasional dan sistematis
apabila seorang manajer:
a) Melihat pengambilan keputusan sebagai suatu proses dan bukan tindakan sekali
jadi.
b) Menyadari pentingnya model, teknik dan metode pengambilan keputusan.
c) Membenarkan jalan keluar yang ditempuh berdasarkan metode yang dipilih.
d) Mendifinisikan kendala-kendala pada permulaan proses pengambilan keputusan
berlangsung.
e) Menjatuhkan pilihan atas suatu alternatif tertentu dengan cepat.
f) Terus berusaha memperjelas situasi problematik yang dihadapi.
g) Terus berusaha mencari informasi baru.
h) Menuntaskan tindakan yang telah mulai diambil.
Sebaliknya, seorang manajer yang menggunakan pendekatan intuitif dalam
pengambilan keputusan, yaitu:
a) Selalu memperhatikan keseluruhan situasi problematik yang dihadapinya.
b) Terus menerus mempertajam rumusan permasalahan yang dihadapi dalam
pikirannya.
c) Membenarkan keputusan yang diambilnya berdasarkan hasil akhir yang dicapai.
d) Mempertimbangkan berbagai alternatif dan pilihannya secara serentak.
e) Bergerak dari satu langkah dalam proses analisis ke langkah yang lain dan
kembali lagi ke langkah semula.
f) Menjajagi dan mengabaikan berbagai alternatif dengan cepat.
Mengingat bahwa dalam praktik keberhasilan mengambil keputusan untuk
sebagian tergantung pada kemampuan menggabungkan pendekatan yang sistematis
dengan pendekatan yang intuitif. Setiap manajer yang ingin meningkatkan
efektivitasnya sebagai pengambil keputusan perlu terus berusaha mencari cara
yang paling baik baginya, untuk melakukan penggabungan yang dimaksud. Karena
tingkat kemampuan menggabungkan berbeda dari satu orang ke orang lain, tidak
ada metode universal yang dapat digunakan untuk mengatakan bahwa cara tertentu
akan mendatangkan hasil yang sama bagi semua manajer.
Kemampuan menggunakan intuisi pada dasarnya berarti memanfaatkan
kemampuan mental dan intelektual seseorang untuk mencapai dunia bawah sadar
yang terdapat dalam diri seseorang. Intuisi sering bekerja dengan baik, seseorang
5
PERTANYAAN
DAFTAR RUJUKAN
Amirullah Haris Budiyana.2 004. Pengantar Manajemen.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Arwildaryanto, dkk. 2018. Analisis Kebijakan Pendidikan Kajian Teoritis, Eksploratif
dan Aplikatif. Bandung: Cendekia Press.
Hewlett, Michael & M. Ramesh. 2003. Studying Public Policy: Policy Cycles and
Policy Subsystems. Oxford: University Press
Rusdiana. 2016. Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia.
Siagian, P. 2016. Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Jakarta: Gunung
Agung.